6 research outputs found
EFFECT OF NONI LEAF (Morinda Citrifolia Lignosae) EXTRACT LARVACIDE TO THE MORTALITY OF Aedes sp. INSTAR III-IV LARVAE
ABSTRACTThe eradication of DHF is through the control of Aedes sp. Vector using larvacide. However, the use of synthetic larvacide causes new problems, such as an environmental pollution and toxicity to human beings therefore safe botanical larvacide should be used compound originated from such as mengkudu leaves extract which contains active compunds, i.e. flavonoida, alkaloida, saponin causing mortality to larva. However the research of mengkudu leaves extract effect to larva isn’t yet examined with Aedes sp larva sample in Indonesia specially larva sample in west village Krapyak.To proof that noni leaf extract 50% (LC50) and 90% (LC90) could lethal Aedes sp. Instar III-IV larva.Mortality of Aedes sp. larva at noni leaf extract 100 ppm was (0%), 200 ppm (1%), 300 ppm (4%), 400 ppm (6%), 500 ppm (11%) and the result of correlation test showed p=0.006 < α = 0.05, thus there was correlation between concentrate of noni leaf extract to with percentage of death of percentage Aedes sp. Instar III-IV larva with linear regression γ = -3.7 + 0.027 used as estimation LC50 and LC90.Concentrate of noni leaf extract could not lethal Aedes sp. instar III-IV larva as much as 50% (LC50) and 90% (LC90) but based on linear regression equivalent it was estimated LC50 was 2.000 ppm and LC90 was 3.475 ppm.Keywords: Larvacide, noni leaf extract, Aedes sp.ABSTRAKPengendalian DBD menggunakan larvasida sintetik menimbulkan masalah baru, diantaranya adalah pencemaran lingkungan dan keracunan pada manusia sehingga perlu larvasida botanis yang lebih aman seperti senyawa yang berasal dari daun mengkudu seperti flavonoida, alkaloida, saponin yang dapat mengakibatkan kematian larva. Namun penelitian terkait efek larvasida ekstrak daun mengkudu terhadap larva ini belum dilakukan uji menggunakan sampel larva nyamuk Aedes sp. di Indonesia terutama sampel larva di Dusun Krapyak Kulon.Tujuan penelitian untuk membuktikan ekstrak daun mengkudu dapat mematikan larva instar III-IV Aedes sp. sebesar 50% (LC50) dan 90% (LC90).Metode penelitian menggunakan Penelitian eksperimental dengan rancangan posttest-only control group design. Analisis data menggunakan korelasi dan regresi linier.Hasil penelitian yaitu jumlah kematian larva Aedes sp. pada pemaparan ekstrak daun mengkudu kosentrasi 100 ppm (0%), 200 ppm (1%), 300 ppm (4%), 400 ppm (6%), 500 ppm (11%) dan hasil uji korelasi menunjukkan p=0,006 < α = 0,05, sehingga dinyatakan ada hubungan antara konsentrasi ekstrak daun mengkudu terhadap persentase kematian larva instar III-IV Aedes sp. dengan persamaan regresi linier γ = -3,7 + 0,027 yang digunakan sebagai prediksi LC50 dan LC90.Konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang digunakan tidak dapat mematikan larva instar III-IV Aedes sp. sebesar 50% (LC50) dan 90% (LC90) namun berdasarkan persamaan regresi linier didapatkan bahwa prediksi LC50 sebesar 2.000 ppm dan LC90 sebesar 3.475 ppm.Kata Kunci : Larvasida, ekstrak daun mengkudu, Aedes sp
Factors related to road accidents in Palembang, South Sumatera, Indonesia
Road traffic injuries are a major public health problem and a leading cause of death and injury worldwide. More than 90% of all road deaths occur in lowand middle-income countries, which own less than half of the world's vehicles. The research aimed was to identify the factors related to road accidents in Palembang, Indonesia. The research method used was qualitative approach by using in-depth interviews and observation. This research was conducted from August to December, 2019. The results showed that the factors related to road accidents were human factor, environmental and climatic factor. From this research, the working areas identified as accidentprone zone were Sukarami II and Ilir Barat I Police Station. Referring to the accident and interviews, it is known that the road locations that have the highest casualties were in the road of Kolonel H. Barlian, Jendral Sudirman, Demang Lebar Daun, Ahmad Yani, and Soekarno Hatta. The conclusion was the accident-prone zone located on the main arterial road in Palembang City, Jendral Sudirman Road with a total of 81 cases of traffic accidents in the last three years that need further investigation to minimize traffic injury
The Risk Factors of Motorcycle Riders Traffic Accidents in Semarang City 2017
The incidence rate of motorcycle accidents in Semarang city increased every year in the period 2014–2016. The research related to the risk factor of traffic accident incidents on motorcycle riders in Semarang city is still scarce. This study aims to analyze the risk factors of traffic accidents on motorcycle riders in Semarang city. The type of research is an analytic observational study with a case-control design. The number of samples was 50 cases and 50 controls. The case is a motorcycle rider who had a traffic accident in Semarang city from July to November 2017. Control is a motorcycle rider who did not have a traffic accident. Data was analyzed bivariate and multivariate using logistic regression test backward LR method. Factors proven to be a risk factor for traffic accidents on motorcyclists are less alert (p=0.005, OR=4.255, 95% CI=1.540–11.759), non-distance habits (p=0.001, OR=5.209, 95% CI=1.997–13.584), and hasty behavior (p=0.029, OR=2.950, 95% CI=1.116–7.800). Conclusions, alertness, not keeping distance, and impulsive behavior are risk factors for traffic accident incidents on Semarang city motorcyclists.
FAKTOR RISIKO KECELAKAAN LALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA SEMARANG TAHUN 2017
Angka insidensi kecelakaan sepeda motor di Kota Semarang meningkat setiap tahun dalam kurun waktu 2014–2016. Penelitian terkait faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Kota Semarang masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Kota Semarang. Jenis penelitian adalah studi observasional analitik dengan desain case control. Jumlah sampel 50 kasus dan 50 kontrol. Kasus adalah pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Kota Semarang terhitung dari Juli hingga November 2017. Kontrol adalah pengendara sepeda motor yang tidak mengalami kecelakaan lalu lintas. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat menggunakan uji logistic regression metode backward LR. Faktor yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor adalah kurang waspada (p=0,005; OR=4,255; IK 95%=1,540–11,759), kebiasaan tidak menjaga jarak (p=0,001; OR=5,209; IK 95%=1,997–13,584), dan perilaku terburu-buru (p=0,029; OR=2,950; IK 95%=1,116–7,800). Simpulan, kurang waspada, kebiasaan tidak menjaga jarak, dan perilaku terburu-buru merupakan faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Kota Semarang
PENGARUH KINERJA DOKTER, PERAWAT DAN PEGAWAI ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN
Permasalahan kinerja dan kepuasan pasien sering terjadi di puskesmas dan terdapat keluhan bahwa pasien merasa masih kurang puas dengan pelayanan dimana menyatakan bahwa pelayanan petugas yang masih kurang ramah dan mengeluh pelayanan lamban sehingga harus menunggu lama untuk mendapat pelayanan. Kajian pengaruh kinerja pegawai terhadap kepuasan pasien belum pernah dilakukan di Puskesmas Pandaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kinerja pegawai terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Pandaan. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 94 pasien di instalasi rawat jalan. Instrumen menggunakan skala likert. Metode pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dan Analisis Uji normalitas data Kolmogorov Smirnov, Uji Linieritas, Uji Korelasi Spearmen dan Uji Regresi logistic dengan metode Enter. Hasil penelitian menunjukkan variabel kinerja pegawai terbukti berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan nilai signifikan (p=0,001, POR=33). Simpulan, kinerja (dokter, perawat, dan pegawai administrasi) merupakan factor yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Pandaan
Analisis Struktur Geologi Berdasarkan Data Gravitasi Menggunakan Metode Second Vertical Derivative (SVD) Pada Lapangan Panas Bumi ”X”
Lapangan panas bumi ”X” merupakan salah satu lapangan panas bumi yang berada pada Provinsi Sulawesi Utara yang dikelola oleh PT. Pertamina Geothermal Energy. Penelitian ini melakukan analisis struktur geologi menggunakan metode second vertical derivative (SVD) dari hasil proses derivatif atau turunan kedua terhadap sumbu z pada anomali Bouguer lengkap dengan menggunakan persamaan Laplace’s. Anomali second vertical derivative (SVD) digunakan untuk mengidentifikasi dan analisis struktur geologi pada daerah penelitian. Anomali ini menunjukkan bidang – bidang yang mengalami penurunan maupun kenaikan akibat dari kontras densitas batuannya. Peta anomali second vertical derivative (SVD) mempunyai persebaran nilai anomali -5,5 hingga 3,5 mGal/km2. Nilai anomali 0 mGal/km2 antar interface maksimum dan minimum menunjukkan adanya batas bidang struktur sehingga dilakukan interpretasi struktur geologi pada anomali second vertical derivative (SVD) sesuai dengan informasi kelurusan dan struktur geologi dari peta geologi daerah penelitian
KAJIAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA SEMARANG
Latar Belakang : Angka insidensi kecelakaan sepeda motor di Kota Semarang meningkat setiap tahun dalam kurun waktu 2014-2016. Data sekunder faktor penyebab dan kecelakaan lalu lintas sepeda motor di Kota Semarang belum dikaji secara epidemiologi oleh kepolisian dan peneliti terdahulu. Sehingga tujuan penelitian ini untuk menggambarkan distribusi dan menentukan faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Kota Semarang. Metode : Jenis penelitian deskriptif yang dilanjutkan studi analitik dengan desain case control. Jumlah sampel 50 kasus dan 50 kontrol. Kasus adalah pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas terhitung bulan Juli-November 2017. Kontrol adalah pengendara sepeda motor yang tidak mengalami kecelakaan lalu lintas. Kasus dan kontrol harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil : Kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor sebagian besar kurang waspada (51,5%), jalan lurus (74,5%), dan black spot 2014-2016 tersebar disemua jenis jalan dan sebagian besar berada pada tingkat kerawanan rendah. Peningkatan kasus dibanding periode sebelumnya dalam kurun waktu bulan April, Agustus, dan Oktober dengan kecenderungan kasus terjadi pada jam 06.01-12.00 WIB. Faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor adalah kurang waspada (p=0,005, OR=4,255 dan 95% CI=1,540-11,759), kebiasaan tidak jaga jarak (p=0,001, OR=5,209 dan 95% CI=1,997-13,584) dan perilaku terburu-buru (p=0,029, OR=2,950 dan 95% CI=1,116-7,800). Probabilits kejadian sebesar 90%. Simpulan : Faktor risiko kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor adalah kurang waspada, kebiasaan tidak menjaga jarak dan perilaku terburu-buru.
Kata Kunci : Faktor risiko, kecelakaan lalu lintas, sepeda motor.
Background: The incidence rate of motorcycle accidents in Semarang City increase every year in the period 2014-2016. Secondary data of causal factors and motorcycle traffic accidents in Semarang City have not been studied epidemiologically by police and previous researchers. So the purpose of this study to describe the distribution and determine the risk factors of traffic accidents on motorcycle riders in the Semarang.
Methods: Type of descriptive study followed by analytic study with case control design. Number of samples 50 cases and 50 controls. The case is a motorcycle rider who suffered a traffic accident from July to November 2017. Controls are motorcyclists who do not have a traffic accident. Cases and controls must meet inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate.
Result: Traffic accidents on motorcyclists are mostly less alert (51.5%), straight roads (74.5%), and black spots 2014-2016 are scattered in all types of roads and mostly located at low levels of vulnerability. Increase in cases compared to the previous period in the period April, August, and October with the tendency of cases occurred at hours 06.0112.00 WIB. The risk factors for traffic accidents on motorcyclists are less alert (p = 0.005, OR = 4.255 and 95% CI = 1,540-11,759), non-distance habits (p = 0.001, OR = 5.209 and 95% CI = 1.997- 13,584) and hasty behavior (p = 0,029, OR = 2,950 and 95% CI = 1,116-7,800). Probabilits occurrence of 90%.
Conclusion: The risk factors for traffic accidents on motorcyclists are less alert, habits do not keep the distance and behavior in a hurry.
Keywords: Risk factors, traffic accidents, motorcycles