3 research outputs found

    GAMBARAN DERAJAT KLINIS TERHADAP FAKTOR RESIKO PADA PASIEN REAKSI HIPERSENSITIVITAS DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR PERIODE 2012-2013

    Get PDF
    Derajat klinis dari reaksi hipersensitivitas dibedakan  menjadi derajat ringan, derajat sedang, dan derajat berat. Secara epidemiologi dikatakan prevalensi reaksi hipersensitivitas 1-2% dari populasi penduduk dunia. Faktor risiko yang berkaitan dengan beratnya derajat klinis antara lain usia tua, jenis kelamin, riwayat  alergi/asma, dan allergen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran derajat klinis terhadap faktor resiko pada pasien reaksi hipersensitivitas di rumah sakit sanglah denpasar tahun 2012 hingga 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif cross sectional. Data diperoleh secara sekunder melalui rekam medis yang tercatat di Bagian Allergy dan Imunology Penyakit Dalam RSUP Sanglah. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Pada penelitian ini didapatkan 144 sampel. Jumlah jenis kelamin yang didapatkan berimbang antara laki-laki dengan perempuan yaitu 73 pasien (50,7%) dan 71 pasien (49,3%). Derajat klinis berat didapatkan paling banyak pada laki-laki yaitu 24 pasien (16,7%). Usia rata-rata sampel adalah 39,5 tahun. Derajat klinis berat ditemukan paling banyak pada usia 41-60 tahun yaitu 16 pasien (11,1%). Jumlah pasien yang memiliki riwayat allergy/asma lebih banyak memiliki derajat klinis berat yaitu 34 pasien (23,6%). Obat paling banyak menyebabkan reaksi hipersensitivitas yaitu sebanyak 114 pasien (79,2%) dengan derajat klinis berat yaitu 33 pasien (22,9%). Pasien dengan allergen makanan paling banyak mengalami derajat klinis sedang yaitu sebanyak 12 pasien (8,3%). Allergen lain terjadi pada 7 pasien (4,9%) dengan derajat klinis berat sebanyak 5 pasien (3,5%).   </p

    Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

    No full text
    Energi matahari yang sampai ke permukaan bumi, dapat dikumpulkan dan diubah menjadi energi panas yang bergunamelalui bantuan suatu alat yang disebut kolektor surya. Ada beberapa tipe kolektor surya, salah satu diantaranya yang sudahbanyak dikenal adalah kolektor surya pelat datar. Jenis kolektor ini menggunakan pelat berupa lembaran, yang berfungsi untukmenyerap pancaran energi matahari yang datang dan memindahkan panas yang diterima tersebut ke fluida kerja.Untuk meningkatkan performa kolektor surya tersebut, dilakukan modifikasi pada pelat penyerapnya. Modifikasi yangdilakukan adalah dengan menambahkan sirip pada pelat tersebut. Sirip yang ditambahkan, diletakkan menempel pada bagianatas atau pada bagian bawah pelat penyerap, disesuaikan dengan letak aliran udaranya. Untuk mengetahui pengaruh peletakantersebut, dilakukan pengujian perbandingan mengunakan dua buah kolektor untuk aliran udara di atas dan di bawah pelatpenyerap dengan laju aliran massa dan luas permukaan sirip yang sama pada kedua kolektor. Pengujian juga menggunakan tigavariasi luas permukaan sirip, yang ditunjukan oleh panjang pendeknya sirip yaitu 2,5 cm, 5 cm, dan 7,5 cm.Dari hasil pengujian dan perhitungan yang dilakukan, kolektor dengan letak aliran udara di atas pelat penyerapmenghasilkan temperatur keluaran dan energi berguna yang lebih besar dibandingkan kolektor dengan aliran di bawah pelatpenyerap, untuk seluruh variasi luas permukaan sirip pada laju aliran massa udara yang sama

    Rancangan Alkaline Fuel Cell Sederhana dengan Menggunakan Stainless Steel sebagai Elektrodanya

    No full text
    Penggunaan stainless steel sebagai material elektroda pada alkaline fuel cell telah diteliti. Adabeberapa tipe/seri stainless steel yang mudah didapatkan di pasaran, yaitu seri 430 dan seri304. Pada penelitian ini telah dikaji penggunaan kedua seri pelat stainless steel tersebut biladigunakan sebagai elektroda dengan disusun secara seri pada rangkaian pengujiannya.Rangkain seri tersebut dirancang untuk penggunaan 1 pasang, 2 pasang dan 3 pasangelektroda. Selama pengujian, untuk melihat pengaruhnya tersebut, konsentrasi KOH yangdigunakan sebagai elektrolit juga divariasikan dari konsentrasi 10% sampai 70% berbasismassa. Dimensi efektif elektroda yang digunakan adalah sebesar 90 mm x 200 mm, denganjarak antar anoda dan katoda sebesar 10 mm. Supply hidrogen dan oksigen dijaga masingmasingpada tekanan 1 bar dan 0,5 bar secara berturut-turut. Hasil pengujian menunjukkanbahwa dengan perbedaan konsentrasi KOH pada elektrolit akan memberikan suhu operasiyang berbeda. Semakin tinggi konsentrasi KOH semakin tinggi pula suhu elektrolit yangdihasilkan. Performa alkaline fuel cell yang lebih baik ditunjukkan bila menggunakan pelatstainless steel seri 304 dibandingkan menggunkan pelat stainless steel seri 430, dan padakonsentrasi KOH yang paling tinggi dicapai performa yang paling tinggi pula. Pengunaan 3pasang elektroda yang tersusun seri juga menunjukkan hasil yang terbaik dibandingkandengan menggunakan 1 atau 2 pasang elektroda, baik itu dari sisi tegangan, arus dan dayalistrik yang dihasilkan.Kata Kunci: Alkaline fuel cell, stainless steel, susunan elektroda, konsentrasi KOH, performa The use of stainless steel as an electrode material in alkaline fuel cells has been investigated.There are several types/series stainless steel that is easily available in the market, namely the430 series and 304 series. In this studies, the use of the series of stainless steel plates whenused as electrodes arranged in series with the circuit testing have examined. Combination of theseries is designed to use 1 pair, 2 pairs and 3 pairs of electrodes. During the test, to see theeffect, the concentration of KOH used as the electrolyte in this experiment is also varied from10% to 70% based on mass. Dimensions of effective electrode used in this experiment is equalto 90 mm x 200 mm, the distance between the anode and cathode is kept at 10 mm. Supply ofhydrogen and oxygen respectively maintained at a pressure of 1 bar and 0.5 bar respectively.The test results showed that the difference in concentration of KOH electrolyte will give adifferent operating temperature. The higher concentration of KOH, the higher electrolytetemperature will be generated. Alkaline fuel cell better performance demonstrated when usingstainless steel plates 304 series instead of using the stainless steel plate 430 series, and at thehighest concentration of KOH, the highest performance is achieved anyway. The use of 3 pairsof electrodes are arranged series also showed the best results compared to using 1 or 2 pairs ofelectrodes, both in terms of voltage, current and power output.Keyword: Alkaline fuel cell, stainless steel, electrode composition, KOH concentration,performanc
    corecore