64 research outputs found
TARI SUNYA : TRANSFORMASI KONSEP DAN FILOSOFI DARI TARI TOPENG SIDAKARYA
The presence of Sunya dance is beggins from watching the Sidakarya Mask Dance in Balinese Hindu’s religion ceremony. Behind the mask there is many value taken such as: beauty, ritual, and spiritual with philosophy meanings for religious people to do pray for the Gods in Hindu’s philosophy concept, it’s basic to learn about Dharma and to understanding Sunya, that is the last and the highest. To be in Sunya level is the last step in religious way, which is to release all the desire in life. This relation is an inspiration to reach the last destination into the higest one in a concept which could be understand and expressed in Sunya Dance creation. The creation used mulat sarira themes (it’s way to really understand ourselves) and rid away Sadripu (the six enemys) which is always flane up in human’s live. Sunya Creation dance come through a long way creation creation process starts from the adaption of Sidakarya Mask Dance, getting all the data about Sidakarya Mask, and all the about Sunya (Surya). Followed with improvisation, and find all the monements in an eksperiment into the concept
Mapping of Kanda Pat Sari Temple as a concept for Legong Dedari sacred dance creation
The Legong Dedari Sacred Dance at Kanda Pat Sari Temple
is very unique and phenomenal. The choreography implements the
concept of Kanda Pat Sari Temple which is based on the philosophical
values of catur sanak (four human brothers), namely; in the East of
Anggapati, South of Mrajapati, West of Banaspati, and North of
Banaspatiraja. The catur sanak controller is called Bhuta Dengen, his
place in the Middle is interpreted as a Rangda mask. This
performance is interesting to study through hermeneutic theory, with
a descriptive qualitative approach, which is expected to produce the
concept of dance creation.
Keywords---creation concept, Kanda Pat Sari, Legong Dedari
KARYA FILM GENDERANG WAYANG WONG
Sumber kreatif
Berulangkali Prabu Rawana membujuk Dewi Sinta untuk dijadikan istri, namun tak kunjung mau jua. Tipu muslihat dengan memperlihatkan potongan kepala Rama dan Laksamana juga tidak berhasil. Prabu Rawana semakin cemas mendengar berita bahwa, pasukan Sri Rama akan menyerang kerajaannya. Maka diutuslah Patih Sukasrana untuk menyelidiki keadaan Rama, Laksamana, Wibisana, dan para wanara semua di Gunung Himawan.
Di pihak Sri Rama sedang mengadakan persiapan perang untuk menyerang kerajaan Alengka. Patih Sukasrana yang telah berubah wujud menjadi monyet palsu menyelinap ikut latihan perang. Wibisana mengetahui hal itu, memerintahkan kepada Anoman agar menangkap dan mengikat monyet palsu itu. Setelah ditangkap berubahlah dia menjadi Raksasa Sukasrana. Sri Rama tidak marah melihat kejadian tersebut, malahan menasehati dan memberikan hadiah sebilah keris emas kepada Patih Sukasrana.
Patih Sukasrana menghadap Prabu Rawana dan melaporkan keberadaan Sri Rama beserta para wanara, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kebijaksanaan, kekuatan, dan kemuliaan yang dipaparkan oleh Sri Rama. Mendengar laporan Patih Sukasrana, Prabu Rawana menjadi marah, dan akhirnya membunuh Patih Sukasrana
KARYA CIPTA SOLAH TUTUR PREMANA
Alkisah dikerajaan Anantawali Raja Kertabhuana bersama permaisuri sedang
bergembira karena berhasil memimpin Kerajaan dengan aman tenteram dan makmur.
Kebahagiaan Raja juga disertai Pitra mahkota yang telah berhasil mempersunting putri
yang cantik untuk melanjutkan Dinastinya kelak. Namun saat sang raja sedang melakukan
persidangan datanglah abdi raja yg melaporkan bahwa sang menantu jatuh sakit setelah
bercengkrama ditaman bersama putra mahkota. Tanpa berpikir panjang Sang Raja pun
dengan sigap memerintahkan Sang Maha Patih untuk segera minta bantuan Tabib Prabu
Kuturan di Pasraman Arga Sekar yang sangat sakti dan telah termahsyur dalam bidang
pengobatan segala macam penyaki
TARI BARIS NUWUR KEKUWUNG RANU
Pagelaran ini merupakan rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban. Sumber tersebut dikemas ke dalam pertunjukan karya tari kolaborasi yang diberi judul “Nuwur Kukuwung Ranu" berasal dari bahasa Jawa Kuno. Nuwur berarti ‘mendatangkan’ atau ‘menjemput’, Kakuwung, dalam bahasa Jawa Kuno, kuwung-kuwung yang berarti pelangi, dimaknai sebagai momen awan yang indah bak pelangi yang membiaskan sinar di atas air jernih Danau Batur pada saat bulan purnama. Sedangkan Ranu, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya danau. Danau adalah elemen penting dari enam elemen alam utama yang wajib dimuliakan manusia Bali. Pertunjukan yang kental nuansa ekologis ini lahir dari ruang pemaknaan atas keistimewaan Danau Batur yang dalam konteks peradaban Bali, disebut sebagai hulu dari sumber mata air Pulau Dewata. Oleh karena itu, pementasan “Nuwur Kukuwung Ranu” dapat dimaknai sebagai mendatangkan bias-bias sinar kejernihan dari danau, dengan tujuan penghormatan, pemuliaan, dan pengharapan agar kelestarian danau senantiasa dapat terjaga
Technology Transfer Method of Tantri Darmaswami Dance Theater as a Virtual Work
The COVID-19 pandemic has become a scourge for performing arts activists. The impact narrows the
movement of art life, both formal and non-formal. Creative people try to be creative in finding breakthroughs to
overcome this stagnation. This cannot be done unilaterally, it needs cooperation with the Business World and the
Industrial World (DUDI) to communicate the results of the work. Solving problem, through the Diktiristek Matching
Fund Program, the Faculty of Performing Arts (FSP) of the Indonesian Arts Institute (ISI) Denpasar in
collaboration with PT. Bali Ranadha Television, created the work of Darmaswami Tantri Dance Theatre, which
combines elements of tantri dance theater with cinematographic techniques into a virtual masterpiece. Using the
technology transfer method is the transfer of the ability to utilize, master science, and technology. The goal is to
increase art knowledge, produce quality creations, continue artistic work, and can be enjoyed by the public through
virtual communication
Keywords---COVID-19 pandemic, dance theatre, method, technology transfer, virtual work
- …