4 research outputs found

    Perubahan Klinik Pada Anjing Lokal Selama Teranestesi Ketamin Dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin Secara Subkutan

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan klinik yang terjadi selama teranestesi ketamin dengan premedikasi xilazin yang melebihi dosis pemberian secara intramuskuler pada anjing lokal yang diberikan secara subkutan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu pemberian xilazin dosis 2 mg/kg bb (kontrol), 4 mg/kg bb, 6 mg/kg bb, dan 8 mg/kg bb. Setiap perlakuan menggunakan enam ekor anjing sebagai ulangan, sehingga anjing yang digunakan sebanyak 24 ekor. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan Sidik Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Berganda Duncan, sedangkan data kualitatif yang diperoleh disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan klinik pada dosis premedikasi 2 mg/kg bb, 6 mg/kg bb dan 8 mg/kg bb, sedangkan pada dosis 4 mg/kg bb anjing tidak teranestesi sempurna sehingga tidak dilakukan pengamatan perubahan klinik pada dosis 4 mg/kg bb. Perbedaan dosis premedikasi xilazin berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pulsus, CRT, frekuensi respirasi, suhu tubuh, dan tekanan otot rahang. Perbedaan waktu pengamatan selama anjing teranestesi berpengaruh sangat nyata (

    Gambaran Total Eritrosit, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit Terhadap Xilazin-Ketamin pada Anjing Lokal secara Subkutan

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian xilazin denganberbagai dosis dan ketamin secara subkutan terhadap gambaran total eritrosit, kadar hemoglobin, nilaihematokrit. Penelitian ini menggunakan 24 ekor anjing lokal dan pengambilan darah selama anestesidengan selang waktu 20 menit sampai menit ke-100, dilanjutkan dengan pemeriksaan total eritrosit,kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Ketamin diberikan secara IM pada kontrol/perlakuan 1 danSC pada perlakuan 2,3,4). Xilazin diberikan dengan dosis 2 mg/kg pada kontrol (IM), 4 mg/kg padaperlakuan 2 (SC), 6 mg/kg pada perlakuan 3 (SC) dan 8 mg/kg pada perlakuan 4 (SC). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan total eritrosit dan nilai hematokrit anjing selamamasa anestesi dan terjadi peningkatan selama masa pemulihan kesadaran namun masih berada padakisaran normal. Analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa dosis pemberian berpengaruhnyata (P0,05) namun waktu pemeriksaan bepengaruh sangat nyata (P0,05) terhadap total eritrosit dan nilaihematokrit. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh terhadap totaleritrosit dan nilai hematokrit sedangkan terhadap kadar hemoglobin perbedaan dosis premedikasitidak berpengaruh. Namun perbedaan waktu pengamatan selama anjing teranestesi hanya berpengaruhterhadap kadar hemoglobin sedangkan pada total eritrosit dan nilai hematokrit tidak berpengaruh

    Dinamika Leukosit Akibat Xilazin pada Anjing Lokal yang Dianestesi Ketamin secara Subkutan

    No full text
    Dinamika leukosit dapat diketahui dari pemberian xilazin dengan berbagai dosis pada anjing yang dianestesi ketamin secara subkutan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Split In Time dengan empat perlakuan yaitu X2K10 sebagai kontrol (xilazin dosis 2 mg/kg IM, ketamin dosis 10 mg/kg IM), X4K10 (xilazin dosis 4 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC), X6K10 (xilazin dosis 6 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC), dan X8K10 (xilazin dosis 8 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC). Tiap perlakuan menggunakan 6 ekor anjing lokal sehingga jumlah yang digunakan sebanyak 24 ekor. Pengambilan sampel darah dilakukan selama anestesi dengan selang waktu 20 menit sampai menit ke-100 untuk pemeriksaan total leukosit dan diferensial leukosit. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata total leukosit dan fluktuasi diferensial leukosit, namun peningkatannya berada pada rentang normal anjing lokal. Disimpulkan bahwa dosis xilazin tidak memberikan efek yang nyata (P>0,05) terhadap total dan diferensial leukosit, namun waktu pemeriksaan sampel darah menunjukkan efek sangat nyata (P0,05) terhadap basofil dan monosit
    corecore