4 research outputs found

    SELEKTIFITAS JARING INSANG DASAR IKAN SAMANDAR (SIGANIDAE SP) DI PERAIRAN TELUK KOTANIA KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

    Get PDF
    Ukuran mata jaring yang digunakan nelayan di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat untuk menangkap ikan demersal biasanya berkisar antara 1,5 - 4 inch. Nelayan memilih jaring insang karena harganya yang relatif murah, dan mudah dioperasikan. Salah satu jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan jaring insang di Perairan Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat adalah ikan samandar papan (Siganus sp).  Ukuran mata jaring yang digunakan berkisar antara 2 inch sampai 3,5 inch.  Walaupun upaya penangkapan ini sudah lama dilakukan, informasi tentang selektifitas jaring insang terhadap hasil tangkapan ikan samandar papan masih belum banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selektifitas jaring insang dasar dengan ukuran mata jaring 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch terhadap ukuran ikan samandar papan (Siganidae sp). Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yakni pada bulan Maret-April 2018. Penelitian ini berlokasi di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat. Percobaan penangkapan dengan mengikuti operasi penangkapan ikan oleh nelayan di dusun Wael, Negeri Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jaring insang dasar yang digunakan terdiri dari 3 ukuran mata jaring yaitu 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch, di mana masing-masing ukuran mata jaring yang digunakan sebanyak 2 piece. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Kurva selektivitas diperoleh berdasarkan metode Kitahara (1971), kurva polinomial (Fujimori et al, 1996) dan program Solver pada Microsoft Excel (Tokai and Fujimori, 1999). Hasil penelitian ini adalah selektifitas jaring insang dasar dengan menggunakan ukuran mata jaring 2,0 inch, 3,0 inch dan 3,5 inch terhadap ukuran ikan samandar (Siganidae) dapat disimpulkan bahwa efisiensi penggunaan alat tangkap jaring insang yang efektif untuk menangkap ikan samandar (Siganidae ) adalah jaring insang dengan ukuran mata jaring 3, 0 inch dan 3,5 inch. Hal ini dikarenakan kurva selektifitas ukuran mata jaring 3,0 inch dan 3,5 inch cenderung membentuk kurva normal yang artinya hanya memiliki satu nilai optimum dibandingkan dengan kurva selektifitas ukuran mata jaring 2,0 inch yang cenderung berbentuk kurva bi-modal yang artinya terjadinya fluktuatif yang mengakibatkan adanya peningkatan nilai optimum lebih dari satu

    Estimasi Produktifitas Ikan Tuna Melalui Frame Survey Nelayan Pancing Tonda di Negeri Laha Pulau Ambon

    Get PDF
    Frame survey adalah metode pengambilan data dengan pendekatan sensus dan sudah banyak diaplikasi untuk mengestimasi konteks atau strata. Estimasi produktifitas hasil tangkapan pancing tonda pada strata waktu atau periode yang berbeda belum banyak dipublikasikan. Dengan menggunakan metode frame survey melalui wawancara, 5 nelayan pancing tonda di Dusun Kamiri Desa Laha menghasilkan tangkapan beberapa jenis ikan tuna seperti cakalang (Katsuwonus pelamis), putilai (Euthynnus affinis), tatihu atau madidihang (Thunnus albacares) dan tongkol (Auxis thazard). Ikan putilai memiliki produktifitas tertinggi 40 ton pada periode 2015. Semua jenis ikan tertangkap didominasi ukuran sedang (50-75cm). Dapat disimpulkan bahwa rpoduktifitas ikan tuna hasil tangkapan pancing tonda didominasi ikan berukuran sedang atau dewasa muda. Hal ini harus menjadi perhatian serius dalam pengelolaan perikanan tuna untuk menjaga kesinambungan populasinya

    Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap pendapatan Rumah Tangga Nelayan (Rtn) Di Pesisir Teluk Ambon

    Get PDF
    Pandemic Covid-19 yang melanda dunia mengakibatkan terkendalanya kegiatan ekonomi termasuk usaha dibidang perikanan tangkap. Kebijakan pemerintah terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan protokol kesehatan yang mengharuskan menjaga jarak akibatpandemi Covid-19 mengakibatkan banyak usaha penangkapan ikan yang mengalami kerugian berupa turunnya ekspor komoditas perikanan dan terputusnya rantai pemasaran (Mardhia, 2020), serta terbatasnya operasi penangkapan ikan dan mobilitas distribusi hasiltangkapan ikan oleh nelayan. Hal yang sama juga terasa oleh rumah tangganelayan yang mendiami pesisir Teluk Ambon, baik dari segi persepsi terhadap pemberlakuan pembatasan operasi penangkapan ikan maupun dari segi pendapatan rumah tangga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak Pandemi Covid-19 terhadap pendapatan Rumah Tangga Nelayan dan persepsi nelayan di pesisir Teluk Ambon. Penelitian ini dilakukan selama 4bulan yakni pada bulan Februari- Mei 2021. Penelitian ini berlokasi di Pesisir Teluk Ambon, tepatnya di 3 (tiga) Desa pesisir yakniDesaRumah Tiga, DesaHativeBesar,dan Desa Laha. Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara (Agung, 2012). Untuk mengetahui dampak pandemi Covid19 terhadap pendapatan rumahtangga nelayan dan persepsi nelayan dianalisis menggunakan metode deskriptif (Hidayat, 2012; Sugiyono, 2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- factor yang penyebab perubahan pendapatan rumah tangga nelayan pada saat pandemi Covid-19 di Kecamatan Teluk Ambon adalah adanya pengurangan frekuensi melaut, penurunan harga hasil tangkapan dan berubahnya distribusi hasil tangkapan dimana hasil perbandingan pendapatan rumah tangga nelayan sebelum dan pada saat pandemic covid-19 menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga nelayan mengalami penurunan pada saat pandemi covid-19 dibandingkan dengan pada saat sebelum pandemi covid19, masing-masing pada nelayan mini purse seine sebesar32%, pada nelayan pancing tonda sebesar 37%, pada delayan pancing ulur sebesar 23%, dan nelayan jaring insang sebesar 21%

    Supperior Fishing Gear for Coral Reef Fishes in Western Seram Regency

    No full text
    Various fishing gears that are operated in the coral reef waters of Western Seram Regency have their own selectivity, capture various species of fish, and have an impact on the damage to coral reef ecosystems. This study aims to determine the leading reef fishing gears in Western Seram District. The survey method is through observations and interviews with fishermen who conduct fishing activities of coral species. Respondents are determined by propulsive sampling, the selection of superior fishing gear is done by the scoring method. The results showed that the fishing gear classified into the line fishing gear was superior to other fishing gear, where the bottom trolling were superior. The less favored coral fishing equipment especially from the biological aspect needs attention to improve the method and design of the fishing gear
    corecore