18 research outputs found

    Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

    Full text link
    Hotel X merupakan salah satu hotel bintang 4 di Surabaya yang memiliki sarana pengolahan limbah cair dengan kualitas effluent belum memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013. Berdasarkan hasil pelaporan pengujian kualitas effluent Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Hotel X pada 11 Juni 2015 diketahui bahwa salah satu parameter kualitas effluent tidak memenuhi baku mutu. Parameter tersebut adalah COD dengan konsentrasi sebesar 71,684 mg/l. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap IPAL yang ada. Unit yang dievaluasi terdiri dari bak ekualisasi, tangki aerasi, dan bak pengendap 2 dengan sistem activated sludge. Unit-unit ini dievaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas masing-masing bangunan. Sampel yang diuji diambil dari influent dan effluent tiap bangunan untuk mengetahui tingkat penyisihan dari tiap bangunan. Hasil evaluasi berupa Perubahan fungsi unit, modifikasi unit, dan juga penambahan unit baru.yang direncanakan agar kualitas effluent IPAL Hotel X memenuhi baku mutu. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan sesuai hasil evaluasi adalah Rp. 297.960.000,

    Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Terhadap Kualitas Dan Kadar Kolesterol Belut (Monopterus Albus) Asap

    Full text link
    Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan sebagai teknologi USAha pada bidang perikanan di masa mendatang. Konsumsi belut masih dikatakan rendah karena tingginya kandungan kolesterol pada belut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi asap cair yang disinyalir dapat menurunkan kadar kolesterol yang terdapat pada belut asap terhadap mutu produknya berdasarkan sifat kimia fenol dan nilai proksimat (air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat), serta nilai organoleptik dan hedonik. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi asap cair sebanyak (5%, 10%, 15%) pada produk belut asap dapat menurunkan nilai kadar kolesterol, protein, lemak, air, dan menaikan nilai kadar fenol, abu, dan karbohidrat. Dari segi kimiawi penambahan asap cair 5-15% pada belut asap terhadap kontrol (0%) memberikan perbedaan yang nyata dengan nilai fenol 147-289.66 (ppm), kolesterol 59.84-5.33 (mg/100gram), protein 69.17-63.50%, lemak 4.86-6.81%, air 75.21-69.62%, abu 9.59-13.66%, dan karbohidrat 0.52-0.78%. Berdasarkan nilai uji organoleptik dan hedonik untuk parameter rupa/warna, aroma, rasa dan tekstur terhadap belut asap yang disukai panelis adalah belut dengan penambahan konsentrasi asap cair 5-15% dengan nilai organoleptik 8.03- 8.17 (layak dikonsumsi), serta nilai hedonik 7.47-7.82 (disukai). Secara umum produk belut asap ini memiliki kenampakan menarik, utuh dan rapi, warna mengkilat, rasa dan bau amis yang tersamarkan dengan tambahan asap cair sangat terasa, gurih, spesifik ikan asap, dan tekstur dagingnya kompak, tidak keras dan mudah dikonsumsi yang merupakan ciri khas produk ikan asap. Eel is a type of fish which is potential to be adopted into new fishery technology in the future. However, the consumption of eel is still low due to its high content of cholesterol.The purpose of this research is to figure out the impact of liquid smoke concentration which said to be able to decrease cholesterol content in the smoke eel towards the product quality based on fenol chemical characteristic and proximate value (water, ash, fat, protein, carbohydrate), and alsi organoleptic and hedonic value.The result shows that the increment of liquid smoke concentration to 5,10,15% in smoked eel product tends to decrease cholesterol content, water, and increase fenol content, protein, fat, ash, and carbohydrate. Chemically, the increment of liquid smoke between 5-15% in smoked eel towards the control (0%) implies a significant difference with fenol value of 147-289.66 (ppm). Cholesterol 59.84-5.33 (mg/100gram), protein 69.17-63.50%, fat 4.86-6.81%, water 75.21-69.62%, ash 9.59-13.66%, and carbohydrate 0.52-0.78%. Based on organoleptic and hedonic test value, the expected shape, color, smell and taste parameter in smoked eel is the one with concentration increment of liquid smoked between 5-15 with organoleptic value of 8.03-8.17 (consumeable) and the hedonic value of 7.47-7.82 (expected). Generally, this smoked eel product have an interesting appereance, complete, and well-shaped, shining color, puridtaste and odor which can be distracted by adding liquid smoke. It's really tasty specific smoked fish and with complete texture of meat, soft, and consumeable are the characteristics of smoked fish products

    Ekspresi Caspase-3 Pada Sel Epitel Rongga Mulut (Kb Cell Line) Setelah Paparan Ekstrak Kopi

    Get PDF
    Kopi adalah minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. Telah diketahui bahwa kopi mengandung kafein seperti yang terdapat juga pada teh dan coklat. Kandungan terbanyak kafein terdapat pada kopi. Kafein mempunyai struktur kimia 1, 3, 7- trimethylxanthine dan merupakan derivat xanthine. Senyawa ini dapat menginduksi kematian sel yang mengarah pada apoptosis, namun mekanisme yang terlibat belum diketahui dengan jelas. Tingginya konsumsi kopi di dunia yang selalu meningkat mengindikasikan perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui efek kafein pada epitel rongga mulut yang berkontak langsung dengan kafein. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa ekstrak kopi menyebabkan kerusakan sel yang sebagian besar mengarah pada apoptosis, tetapi mekanismenya belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme kematian sel KB yang diinduksi oleh kafein melalui aktivasi caspase-3. Sel KB sebagai model epitel oral (5x10⁴sel) dikultur dalam DMEM menggunakan 24 wells microplate selama 24 jam sebelum perlakuan. Sel selanjutnya dipapar dengan kafein dengan konsentrasi 100 µg/ml, 200 µg/ml, 400 µg/ml dan diinkubasi selama 24 dan 48 jam dalam DMEM. Doxorubicin (0,5625 µg/ml) digunakan sebagai kontrol positif induksi apoptosis. Teknik imunositokimia terhadap caspase-3 dilakukan pada sel setelah dipapar kafein untuk mengamati adanya ekspresi caspase-3 sebagai ciri apoptosis. Identifikasi caspase-3 dilakukan menggunakan mikroskop fase kontras. Ekspresi protein caspase-3 terdeteksi pada sitoplasma sel KB. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ekspresi caspase-3 aktif yang ditandai dengan warna cokelat dengan intensitas kuat pada sitoplasma sebagian besar sel setelah dipapar kafein dengan konsentrasi 100 μg/ml dan 200 µg/ml selama 24 jam. Disimpulkan bahwa ekstrak kopi menyebabkan apoptosis sel KB melalui jalur aktivasi caspase-3. The Expression of Caspase-3 in Oral Cavity (Kb Cell Line) after Exposure to Coffee Extract. People widely consume coffee in daily meals. It is known there is caffeine found in coffee like it is found in tea and chocolate. Caffeine is found in the greatest amount of coffee. This 1, 3, 7- trimethyl xanthine substance is a derivate of xanthine that is consumed by almost all people in the world. This substance could induce cell death that mainly is apoptosis, but how the mechanism has not been clearly understood. Considering that coffee is widely consumed in the whole world, it is necessary to conduct an experiment to find any possible effect of caffeine to oral epitel that make direct exposure to caffeine. This experiment is targeted to analyze the mechanism of cell death which caused by caffeine through activation of caspase-3. KB cells as oral epithelial model (5x1044 sel) were cultured in DMEM using 24 well microplate for 24 hours before treatment. Then caffeine was given with concentration of 100 µg/ml, 200 µg/ml and 400 µg/ml. Cells were then incubated for 24 and 48 hours period in DMEM. Doxorubicin (0,5625 µg/ml) was used as a positive control of apoptosis induction. Immunocytochemistry technique was then done to observe any caspase three expression as a marker for apoptosis. Identification of active caspase-3 was then done using contrast phase microscope. The results showed expression of caspase-3 in KB cells cytoplasm which observed as high intensity of brown colored molecules in cell cytoplasm after 100 μg/ml and 200 µg/ml caffeine exposure in 24 hours. It was concluded that coffee extract induce KB cells apoptosis through caspase-3 activation mechanism

    Analisis Tingkat Stres Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring pada Mata Kuliah Statistik Bisnis di Pendidikan Vokasi

    Full text link
    This study aimed to analyze undergraduate student's stress level due to onlinelearning of statistics for business course at vocational education during the coronavirus pandemic (COVID-19). This research was a qualitative descriptive study. Thepopulation in this study was all of the students of the Applied Undergraduate ProgramDepartment of International Business Administration of Politeknik Negeri Bengkalis.The samples were taken by using purposive sampling techniques that only focused onstudents who where taking statistics for business course since enacted online learningdue to the COVID-19 pandemic. The data was collected by using onlinequestionnaires and in -depth interviews with the students to get more detailedinformation. The data analysis technique used in this study was a a qualitativeanalysis consisting of data collection, data reduction, data presentation, andconclusion. The result showed that online learning of statistics for business coursecaused 3% of the student having stress level in extremely severe categories, 13% insevere categories, 8% in moderate categories, 24% in mild categories, and 52% innormal categories. The stress level experienced by student were influenced by thegender, while the age of the students under range of 17 -20 years old did not affectstress levels
    corecore