7 research outputs found
ANALISIS SILABUS FISIKA YANG DIKEMBANGKAN GURU BERDASARKAN KTSP SESUAI PRINSIP RELEVANSI TERHADAP KEBUTUHAN KEHIDUPAN DI SMA SE-KABUPATEN KULON ROGO
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kesiapan guru-guru fisika SMA di
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, dalam menyusun silabus berdasarkan KTSP
untuk mengimplementasikan prinsip relevansi terhadap kebutuhan kehidupan.
Pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya melalui penelitan ini adalah (1)
berapa persen guru-guru Fisika telah menyusun silabus berdasarkan pedoman KTSP?;
(2) apakah silabus Fisika yang disusun guru dikembangkan telah sesuai dengan prinsip
relevansi terhadap kebutuhan kehidupan?; dan (3) faktor-faktor penghambat apa yang
dihadapi guru dalam penyusunan silabus Fisika.
Sampel pada penelitian ini adalah 9 (sembilan) SMA yang terdiri atas 3 (tiga)
SMA swasta yang mempunyai program studi IPA dan 6 (enam) SMA negeri yang
dipilih secara acak. Silabus Fisika yang disusun guru dianalisis kesesuaiannya dengan
indikator kebutuhan kehidupan siswa. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi
penghambat dilakukan wawancara dengan guru Fisika.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1) semua guru Fisika Kabupaten
Kulon Progo Yogyakarta tidak ada yang menyusun silabus sendiri tetapi para guru
sudah mengembangkan kegiatan pembelajaran/pengalaman belajar dalam pembuatan
silabus, 2) silabus yang dipergunakan guru disusun bersama teman MGMP atau tim
dalam pelatihan, 3) silabus yang disusun guru belum ada yang relevan dengan
kebutuhan kehidupan, 4) guru sering mendapat kesulitan dalam menyusun silabus
karena kurangnya buku panduan dan belum meratanya bimbingan teknis penyusunan
silabus. Saran yang disampaikan pada pemerintah daerah melalui dinas pendidikan
perlu lebih memperhatikan dan memfasilitasi guru dalam penyusunan silabus agar
sesuai dengan pedoman KTSP, perlu adanya perhatian dari Dinas pendidikan terhadap
nasib sekolah kategori rendah untuk diikutkan pada setiap pelatihan penyusunan KTSP,
perlu adanya supervisi dari Dinas Pendidikan terhadap pelaksanaan KTSP
PEMBELAJARAN IPA MODEL INTEGRATED UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN ENERGI DI SMP NEGERI PURWOREJO, JAWA TENGAH
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peran IPA model integrated dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA model integrated pada pokok bahasan energi. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan subjek penelitian siswa kelas VIII SMP N 28 Purworejo, Jawa Tengah, dengan sampel sebanyak 2 kelas, yaitu kelas VIII E sebanyak 32 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII F sebanyak 32 orang sebagai kelompok kontrol. Alat ukur penelitian berupa soal dan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis yang digunakan adalah uji beda, yaitu independent sample t test dan paired sample t test. Hasil uji beda kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan skor pretes antara kelompok eksperimen dan kontrol, sedang hasil uji beda postes dan pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes dan rata-rata nilai pretes kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol juga terjadi perbedaan yang signifikan rata-rata nilai postes dan rata-rata nilai pretes, sehingga untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran IPA model integrated terhadap hasil belajar IPA digunakan uji beda rata -rata indeks peningkatan (gain index) kedua kelompok. Indeks peningkatan rata-rata kelompok eksperimen menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran IPA model integrated dapat meningkatkan hasil belajar IPA.Ternyata indeks peningkatan motivasi kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran IPA model integrated lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan indeks peningkatan motivasi dari kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA model integrated pada pokok bahasan energi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar di SMP Negeri Purworejo
Penerapan Kecerdasan Majemuk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik di SMAN 2 Magelang, Jawa Tengah
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika pada peserta didik dengan kecerdasan matematis-logis lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik dengan kecerdasan verbal-linguistik dan peserta didik dengan kecerdasankinestetik-badani pada penggunaan metode Explicit Instruction (EI), untuk mengetahui hasil belajar fisika pada peserta didik dengan kecerdasan verbal-linguistik lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik dengan kecerdasan matematis-logis dan peserta didik dengan kecerdasan kinestetik-badani pada penggunaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dan untuk mengetahui hasil belajar fisika pada peserta didik dengan kecerdasan kinestetik-badani lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik dengan kecerdasan matematis-logis dan peserta didik dengan kecerdasan verbal-linguistik pada penggunaan metode Student Facilitator and Explaining (SFE). Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Magelang, Jawa Tengah. Sebagai sampelnya adalah peserta didik yang memilih IPA terdiri dari 89 siswa kelompok matematis–logis, verbal-linguistik dan kinestetik-badani. Pengambilan sampel berdasarkan pengelompokan yang diambil dari hasil psikotes peserta didik yang masuk ke jurusan IPA. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, regresi linier berganda yang diteruskan dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan metode EI untuk kelompok matematis-logis, kelompok verbal-linguistik maupun kelompok kinestetik-badani tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan satu sama lain; hal ini tidak mendukung teori Gardner yang menyatakan bahwa setiap orang akan dapat belajar apapun dengan mudah bila bahan itu disajikan sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada orang tersebut, (2) dalam penelitian ini kelompok verbal-linguistik bila diajar dengan metode CIRC memperoleh hasil belajar yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kelompok matematis-logis dan juga secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kinestetik-badani, dengan kata lain metode CIRC untuk kelompok verbal-linguistik mendukung teori Gardner, (3) penerapan metode SFE pada ketiga kelompok tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan satu sama lain; suatu indikasi bahwa metode SFE sesuai untuk kelompok matematis-logis, kelompok verbal-linguistik maupun kelompok kinestetik-badani, sehingga tidak mendukung teori Gardner
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP OPTIKA GEOMETRIS KELAS X SMA
Telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) di sebuah SMA Negeri di Purworejo Jawa Tengah, dengan sasaran siswa kelas X. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis ( pre-test dan post-test), dan teknik analisis data adalah deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, kualitas hasil pembelajaran lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh perhitungan uji beda indeks gain kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh t hitung sebesar 4,506 dengan peluang lebih kecil dari taraf reliabilitas 0,05, yang berarti indeks gain kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran kooperatif lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan indeks gain dari kelompok kontrol yang hanya mendapatkan metode ceramah
PENERAPAN MODEL SYNDICATE GROUP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ZAT DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII SMP
Telah dilakukan penelitian untuk menyelidiki apakah model syndicate group yang digunakan dalam pembelajaran zat dan wujudnya dapat meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dalam belajar fisika disbanding dengan metode ceramah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain randomized two group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII sebuah SMP Negeri di Purworejo, Jawa Tengah tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak tujuh kelas. Sampel diambil dengan cluster sampling kelas VIIB sebanyak 32 siswa yang terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIA sebanyak 32 siswa yang terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dengan 30 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, dan angket motivasi belajar berjumlah 30 dengan skala Likert lima alternatif jawaban. Instrumen telah diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Dengan taraf signifikansi 5 %, hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar fisika dengan model syndicate group lebih tinggi dibanding dengan metode ceramah, (2) motivasi belajar siswa dengan menggunakan syndicate group lebih tinggi dibanding dengan metode ceramah, dan (3) ada hubungan signifikan antara hasil belajar siswa dan motivasi siswa dalam belajar fisika