50 research outputs found
Pengaruh Pemberian Momentum Pada Artificial Neural Network Backpropagation
Salah satu algoritma Artificial Neural Network (ANN) yang biasa digunakan adalah algoritmabackpropagation dengan pola model gradient descent pada proses pembelajarannya. Akan tetapi,gradient descent memiliki kelemahan yaitu tidak mudah digunakan dan terkadang lambat dalampengkonvergenan solusinya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dilakukan suatu modifikasi yaitudengan memberikan momentum pada Perubahan bobotnya. Pada proses prediksi surface roughnesspada CNC Milling menggunakan ANN Backpropagation dengan momentum pada Perubahan bobotini, nilai rata-rata persentase error yang dihasilkan pada masing-masing nilai momentum yangdiberikan adalah tidak banyak mengalami Perubahan. Namun jika nilai momentum yang diberikanmendekati nilai maksimal momentum yaitu mendekati nilai satu maka akan menyebabkanterjadinya overshoot. Pemberian momentum pada Perubahan bobot menyebabkan Perubahan yangcukup besar yaitu pada waktu prosesnya, semakin besar nilai momentum yang diberikan makasemakin cepat pula waktu proses yang dibutuhkan. Hal ini berarti jika ingin waktu prosesprediksinya menjadi cepat maka gunakan nilai momentum yang besar, namun sebaiknya kurangdari 0.9
The Taman Siswa in Postwar Indonesia
Page range: 41-6
The representative modulation transfer function curves of eyes undergoing femtosecond lenticule extraction preoperatively, and 1 week and 1, 3 and 6 months postoperatively.
<p>The representative modulation transfer function curves of eyes undergoing femtosecond lenticule extraction preoperatively, and 1 week and 1, 3 and 6 months postoperatively.</p
Demographics of the study population.
<p>D = diopter, logMAR = logMAR = logarithm of the minimal angle of resolution, CDVA = corrected distance visual acuity, HOAs = higher-order aberrations, OSI = objective scattering index.</p><p>Demographics of the study population.</p
Time course of refractive astigmatism after femtosecond laser assisted keratoplasty (FLAK) and conventional penetrating keratoplasty (PK).
<p>*; p<0.05.</p
Time course of the detailed optical parameters of the eye.
<p>cpd = cycles/degree, OSI = objective scattering index, logMAR = logarithm of the minimal angle of resolution, OV = OQAS value, CDVA = corrected distance visual acuity.</p
Correlation between the area under log contrast sensitivity function and the objective scattering index.
<p>Correlation between the area under log contrast sensitivity function and the objective scattering index.</p
Time course of corneal astigmatism after femtosecond laser assisted keratoplasty (FLAK) and conventional penetrating keratoplasty (PK).
<p>*; p<0.05.</p
Clinical outcomes of femtosecond laser assisted penetrating keratoplasty (FLAK).
<p>BSCVA = best-spectacle corrected visual acuity, D = diopter, logMAR = logarithm of the minimum angle of resolution, NA = not applicable, CF = count fingers.</p
Correlation between the area under log contrast sensitivity function and corrected distance visual acuity.
<p>Correlation between the area under log contrast sensitivity function and corrected distance visual acuity.</p