147 research outputs found
Eksplorasi etnomatematika dalam adat perhitungan mahar pernikahan masyarakat Buton
Education and culture are something that cannot be separated in everyday life. Ethnomatematics is here to bridge culture and education, especially in learning mathematics. This study aims to describe the ethnomatematics contained in the custom of calculating the marriage dowry, the Butonese. This type of research is exploratory research using an ethnographic approach. Based on the results of the research obtained, there are special ways in which the Butonese people carry out mathematical activities. It is proven that there is an ethno-mathematical form in the calculation of the dowry of the Butonese marriage which is reflected through the various results of mathematical activities that are owned and developed in the Buton community, including the concept of fractions and averages related to the amount of bakena kau and kabintingia katolosina which are distributed to invited guests who attend the ceremony. tauraka evenly, the concept of comparison related to the difference in the amount of dowry for the kaomu and walaka groups, the concept of the percentage related to the amount of fee for services for customary introducers (tolowea), and the concept of unit conversion.Pendidikan dan budaya adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Etnomatematika hadir untuk menjembatani antara budaya dan pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan etnomatematika yang terdapat dalam adat perhitungan mahar pernikahan, masyarakat Buton. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat cara-cara khusus pada masyarakat Buton dalam melakukan aktivitas matematika. Terbukti adanya bentuk etnomatematika pada perhitungan mahar pernikahan masyarakat Buton yang tercermin melalui berbagai hasil aktivitas matematika yang dimiliki dan berkembang di masyarakat Buton, meliputi konsep pecahan dan rata-rata yang terkait dengan besaran bakena kau dan katolosina kabintingia yang dibagikan kepada tamu undangan yang hadir dalam upacara tauraka secara merata, konsep perbandingan yang terkait dengan perbedaan jumlah besaran mahar bagi golongan kaomu dan walaka, konsep persentase yang terkait dengan jumlah besaran uang imbalan jasa untuk para pengantar adat (tolowea), dan konsep konversi satuan
Conflict of Maritime Delimitation in Exclusive Economic Zone (EEZ) between Indonesia and Vietnam
The recent incident in the Natuna waters involving the Vietnamese coast guard and the Indonesian naval patrol has reignited tensions. Both parties claim that their activities were conducted within their respective Exclusive Economic Zones (EEZ). This boundary dispute is likely to persist unless Indonesia and Vietnam reach a mutual agreement regarding their EEZ limits. This article aims to analyze the existing agreement between Indonesia and Vietnam and explore the factors contributing to the prolonged nature of this issue. The delimitation of the border between Indonesia and Vietnam has been prompted by the increasing threats of illegal fishing within Indonesia's sovereign territory in Natuna. Despite being neighboring countries, Indonesia and Vietnam have yet to reach a conclusive decision regarding their EEZ boundaries. This issue persists even after the signing of the continental shelf agreement based on the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). The EEZ problem in the Indonesia-Vietnam boundaries is compounded by various factors, including economic, diplomatic, and environmental concerns. Resolving this issue requires careful consideration and cooperation between the two nations
Penyelesaian Kewarisan Perspektif Hukum Adat di Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Propinsi Gorontalo
This article discusses the settlement of inheritance to the people of Tapa District perspective of customary law. This research is a field study with data collection methods in the form of observations, interviews and documentation. The collected data were processed and analyzed qualitatively. The results show that: First, the settlement of the heirs to the people of Tapa District is divided into three, namely (1) deliberation negotiations between the two parties; (2) mediation by the District; and (3) apply to the Religious Court; Second: the factors of settlement in the Tapa District community, namely cultural and social factors, educational and economic factors
Peralatan produksi tradisional dan perkembangannya daerah Nusa Tenggara Timur
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara ditetapkan pembinaan dan pengembangan Kebudayaan akan ditingkatkan terus-menerus untuk memperkuat Kepribadian Bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan Nasional, serta memperkokoh Kesatuan Nasional.
Keanekaragaman Kebudayaan Bangsa Indonesia dapat dilihat
dari wujud/pernyataan kebudayaannya dengan segala jenis dan coraknya yang luhur dan indah.
Usaha-usaha untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan
kebanggaan nasional, lewat pembinaan kebudayaan bangsa, sudah banyak dilakukan.
Dalam melakukan proyek inventaris dan dokumentasi kebudayaan daerah nusa tenggara timur tahun 1985/1986 telah menghasilkan beberapa naskah-naskah
GROWTH PERFORMANCE AND IMMUNE RESPONSE OF SILVER POMPANO SEEDS (Trachinotus blocii) FED WITH FEED CONTAINING IMMUNOSTIMULANT SUPPLEMENTS
The increase of the growth performance and control of disease can be done by the use of imunostimulan. Immunostimulant is a material that capable of increasing the non-specific immune response of fish. The purpose of this study was to determine the best concentration of immunostimulants in self-formulated pellet feed on the growth performance and immune response of silver pompano fingerling. The immunostimulant content used it was sourced from commercial products Nutricell. There was three concentrations of imunostimulan were used in this study, namely 0.3% (treatment A), 0.5% (treatment B), and 0,0% (treatment K) and one group fish fed with commercial feed as the control and a comparison (treatment P). A total of 840 silver pompano fish seeds with an average initial body weight of 11,13± 1,39 g were kept in 12 cages (0.8 x 0.8 x 0.6 m3) for 30 days. The results showed that the provision of feed supplements containing commercial immunostimulants did not significantly affect the growth rate, The feed conversion and survival rate but produced the highest total leukocyte count of 65,775. x 10. cells/ml and 35.10% phagocytosis rate achieved on the 30th day of treatment. The results of the five-day challenge test showed that treatment A which was the addition of 0.3% immunostimulant feed had lower mortality than other treatments, after being injected with Vibrio alginolyticus bacteria at a dose of 3 x 109 cfu/ml/0.002 g/head fish weight. Based on the results above, it can be concluded that the formulated feed in treatment A which was added with immunostimulant 0.3% (0.7% total in the feed formula) showed a higher survival performance in the nursery phase of silver pompano fish compared to other treatments
Settlement of Inheritance of Customary Law Perspectives in Tapa District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province
This article discusses the settlement of inheritance to the people of Tapa District perspective of customary law. This research is a field study with data collection methods in the form of observations, interviews and documentation. The collected data were processed and analyzed qualitatively. The results show that: First, the settlement of the heirs to the people of Tapa District is divided into three, namely (1) deliberation negotiations between the two parties; (2) mediation by the District; and (3) apply to the Religious Court; Second: the factors of settlement in the Tapa District community, namely cultural and social factors, educational and economic factors.Artikel ini membahas penyelesaian kewarisan pada masyarakat Kecamatan Tapa ditinjau dari hukum adat. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penyelesaian kewarisan pada masyarakat Kecamatan Tapa terbagi atas tiga, yaitu (1) musyawarah mufakat antara kedua belah pihak; (2) mediasi oleh pihak Kecamatan; dan (3) mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama; Kedua: faktor-faktor penyelesaian kewarisan pada masyarakat Kecamatan Tapa, yaitu faktor budaya dan sosial, faktor pendidikan dan faktor ekonomi
APLIKASI IMUNOSTIMULAN PADA PAKAN BUATAN UNTUK BENIH IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer, BLOCH) UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DAN PERTUMBUHAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sintasan, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan serta leukosit dan indeks phagositas pada benih ikan kakap putih. Panjang total ikan uji 5,5±0.05 cm dan berat rerata 2,25±0,05 g dipelihara didalam kantong waring (80 cm x 80cm x 60 cm) yang ditempatkan pada bak terkendali. Selama pemeliharaan (30 hari) didalam bak dengan sistem air mengalir. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Padat tebar setiap ulangan adalah 150 ekor. imunostimulan yang digunakan merupakan produk komersial Nutricell. Kandungan protein pada pakan yang digunakan 46% terdiri atas 4 macam pakan yaitu: P) Pakan komersil, K) Pakan kontrol tanpa penambahan imunostimulan (0%), A). Penambahan imunostimulan 0,3% dan B). penambahan imunostimulan 0,5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada nilai yang signifikan dalam hal laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan. Sementara sintasan masing-masing perlakuan adalah P (94.89±1.39%) K (84.89±1.54%, A (90.33±0.47%) dan B (82.67±0.94%). Berdasarkan hasil test ANOVA baik laju pagositas dan maupun indeks pagositas tidak signifikan (P>0,05), total leukosit pada perlakuan penambahan imunostimulan dan pakan komersil lebih tinggi dari pada pakan kontrol. Laju pagositas untuk semua perlakuan tidak signifikan. Indeks pagositas semua perlakuan cendrung menurun, kecuali pada perlakuan penambahan imunostimulan 0.5% (B)
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN DUPLIKASI JEMBATAN MUSI II PALEMBANG
Jalan dan jembatan merupakan bagian dari transportasi darat yang berfungsi sebagai alat untuk membuat kendaraan dapat berpindah dari satu tempat menuju tempat yang lain. Fungsi suatu jalan dan jembatan dapat dilihat dari kinerja jalan dan jembatan tersebut. Sehingga dari kinerja jalan dan jembatan dapat dijadikan ukuran suatu transportasi kota. Dalam pengukuran kinerja dapat diketahui tingkat pelayanan yang berhasil dilakukan oleh prasarana transportasi dalam hal ini jalan dan jembatan.Volumeper kapasitas sebelum duplikasi adalah 0,9 sehingga diketahui klasifikasi tingkat pelayanan berada pada kondisi pelayanan kurang baik, dimana kendaraan berjalan dengan banyak hambatan dan tingkat pelayanan D. Volume per kapasitas setelah duplikasi yaitu dengan nilai V/C sebesar 0,7 untuk kedua ruas, maka dapat diketahui klasifikasi tingkat pelayanan pada ruas jalan tersebut, sesuai dengan MKJI diketahui bahwa ruas jalan tersebut masuk ke dalam kondisi pelayanan baik, dimana kendaraan berjalan lancar dengan sedikit hambatan atau kategori B.Peningkatanpelayanan setelah duplikasi jembatan Musi II beroperasi yaitu dari tingkat pelayanan D ke tingkat pelayanan B
- …