8 research outputs found

    Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di RSUD Bangil periode Januari – Desember 2019

    No full text
    Sepsis adalah suatu keadaan inflamasi sistemik pada tubuh karena respon hiperinflamasi yang merupakan bentu respon terhadap invasi patogen. Dalam penanganan kasus infeksi perlu adanya evaluasi penggunaan antibiotik sebagai upaya pencegahan resistensi antibiotik serta penggunaan antibiotik yang kurang bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Doses). Penelitian dilakukan secara noneksperimental yang dilakukan dengan pengambilan data secara retrospektif periode Januari – Desember 2019. Data yang diperoleh merupakan data penjualan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. Hasil yang didapatkan menurut perhitungan dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Doses) untuk ruter per oral yaitu Isoniazid sebanyak 4,8758004968 DDD/100 patient-days dan untuk antibiotik dengan sediaan parenteral yang tertinggi adalah Moxifloxacin HCL sebanyak 18,69825207 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang termasuk kedalam segmen DU 90% yaitu Moxifloxacin yaitu dengan persentase 15,28%. Untuk profil DU 90% penggunaan antibotik pada pasien sepsis yang memasuki segmen DU 90% dan memiliki persentase yang paling tinggi adalah Moxifloxacin HCL dengan nilai 22,99381552%. Penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di RSUD Bangil periode Januari – Desember 2019 sesuai dengan Pedoman Penggunaan Antibiotik RSUD Bangil tahun 2019

    Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di RSUD Bangil periode Januari – Desember 2019

    Get PDF
    Sepsis adalah suatu keadaan inflamasi sistemik pada tubuh karena respon hiperinflamasi yang merupakan bentu respon terhadap invasi patogen. Dalam penanganan kasus infeksi perlu adanya evaluasi penggunaan antibiotik sebagai upaya pencegahan resistensi antibiotik serta penggunaan antibiotik yang kurang bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Doses). Penelitian dilakukan secara noneksperimental yang dilakukan dengan pengambilan data secara retrospektif periode Januari – Desember 2019. Data yang diperoleh merupakan data penjualan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. Hasil yang didapatkan menurut perhitungan dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Doses) untuk ruter per oral yaitu Isoniazid sebanyak 4,8758004968 DDD/100 patient-days dan untuk antibiotik dengan sediaan parenteral yang tertinggi adalah Moxifloxacin HCL sebanyak 18,69825207 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang termasuk kedalam segmen DU 90% yaitu Moxifloxacin yaitu dengan persentase 15,28%. Untuk profil DU 90% penggunaan antibotik pada pasien sepsis yang memasuki segmen DU 90% dan memiliki persentase yang paling tinggi adalah Moxifloxacin HCL dengan nilai 22,99381552%. Penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di RSUD Bangil periode Januari – Desember 2019 sesuai dengan Pedoman Penggunaan Antibiotik RSUD Bangil tahun 2019
    corecore