36 research outputs found

    Analisis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Lele (Clarias Sp) dalam Keramba di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Provinsi Riau

    Get PDF
    Penelitian tentang Analisis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Lele (Clarias sp) dilaksanakan pada tanggal 21 September - 10 Oktober 2020 di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui total biaya produksi, peneriamaan dan keuntungan dari usaha pembesaran ikan Lele, serta menganalisis kelayakan usaha pembesaran ikan Lele (Clarias sp) dalam kolam keramba yang terdapat di Kecamatan Rumbai Pesisir. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis data yang digunakan yaitu rumus Total investasi (TI), Total biaya (TC), Penerimaan atau pendapatan kotor (TR), Return Cost of Ratio (RCR), Financial Rate of Return (FRR) dan Payback period of Capital (PPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata investasi yang dikeluarkan oleh pembudidaya ikan Lele dari skala kecil yaitu Rp78.439.425, skala sedang Rp102.749.025 dan skala besar  Rp499.112.600. Rata-rata penerimaan yang diperoleh setiap pembudidaya mulai dari skala kecil yaitu Rp110.476.190 dengan keuntungan Rp32.036.765/tahun, skala sedang Rp144.761.905 dengan keuntungan Rp59.905.290/tahun dan skala besar Rp453.460.317 dengan keuntungan Rp155.867.851/tahun. Nilai RCR yang diperoleh untuk skala kecil yaitu 1,50, skala sedang  1,52 dan skala besar 1,57. Nilai FRR masing-masing skala yaitu skala kecil 39,14%, skala sedang 40,93%, dan skala besar 50,68%, serta nilai PPC untuk skala kecil yaitu 2,61 periode, skala sedang 2,46 periode dan skala besar 1,99 periode     &nbsp

    Analisis Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias sp) Pada Kelompok Budidaya di Kampung Buana Bakti Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak

    Get PDF
    This research was conducted in March 2020 at Buana Bakti Village, Kerinci kanan Sub-district Siak district. The location of this study was determined deliberately (purposive sampling) with the consideration that Buana Bakti Village has a good enough potential to carry out catfish (Clarias sp) farming activities. The respondents in this study were taken by census. The catfish rearing cultivation business in Buana Bakti Village, Kerinci kanan Sub-district Siak regency has been established since 2017. The total investment is  IDR 71.113,000, which consists of a fixed capital of IDR 41.006,000, and working capital of IDR 30.107,000.The total revenue received by the cultivator group in conducting the catfish enlargement business is IDR 42.500,000, and revenue per year of IDR 170.000,000, meanwhileThe income earned by the group per period is IDR 10.379.000, and the income per year is IDR 41.519.000. Based on the calculation of the investment criteria, it was found that the RCR value of the Catfish Cultivator group in Buana Bakti Village was 1,32. Meanwhile, the ROI value for the cultivator group was 14,16%. PPC value for catfish rearing business is 1,64 period

    Implementasi Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71/Permen-Kp/2016 Tentang Alat Tangkap Purse Seine di PPN Sibolga Provinsi Sumatera Utara

    Get PDF
    The research about Implementation of minister of marine and fisheries regulation Number 71/PERMEN-KP/2016 was carried out from 3 June to 10 June 2020 in PPN Sibolga, North Sumatra Province. The purpose of this study was to find out implementation, fishermen's responses, and problems that arries because this regulation Number 71/PERMEN-KP/2016 about fishing gear purse seine in PPN Sibolga, North Sumatra Province. The research approach used in this study is qualitative approach with Case study metodhs. Data retrival conducted by researchers is by interviews, observation and documentations. While data analysis is done trough three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion / verification. The results showed that all respondents studied 100% has been implemented this policy Number 71/PERMEN-KP/2016, almost all of the respondents rejected the policy, and the problems that arrise because of the policy is considered detrimental to fisherman who use vessels under 30 GT

    Dampak Kebijakan Pergub No. 81 Tahun 2017 Terhadap Ekonomi Masyarakat Nelayan Danau Singkarak Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 di Danau Singkarak Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  dampak Pergub No. 81 Tahun 2017 terhadap hasil tangkapan nelayan sebelum dan sesudah tahun 2018 dan untuk mengetahui perubahan pendapatan masyarakat nelayan sebelum dan sesudah adanya Pergub No. 81 Tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Sampel yang diambil adalah 20 orang dari jumlah responden yang ada. Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak kebijakan Pergub No. 81 Tahun 2017 terhadap ekonomi masyarakat nelayan Danau Singkarak, bahwa adanya Pergub ini belum memberikan dampak terhadap hasil tangkapan nelayan di Nagari Guguak Malalo. Ini diduga karena potensi ikan Bilih sudah sangat sedikit karena penggunaan bagan dari tahun 2012 sampai saat ini, untuk peningkatan dan pemulihannya memerlukan waktu yang cukup lama. Eksploitasi yang terus terjadi tanpa adanya konservasi akan menyebabkan ikan Bilih habis dan punah

    Analisis Kelayakan Usaha Rendang Kerang di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

    Get PDF
    This study was aimed to see the amount of investment, production cost, income and profit needed in rendang kerang business in Bangko Sub-district. Research methodology used in this research was a survey which analyzed descriptively. The amount of respondents were 5 people. Based on the research findings, the amount of investment needed to produce rendang kerang is IDR 4.101.600,- with the average amount of production yield is 88bks/month. The average production cost is 2.678.680,- with average income of IDR 3.044.800,- and average profit achieved from rendang kerang business in Bangko Sub-district is IDR 366.120,-/month. According to the calculation of Revenue Cost of Ratio (RCR) investment criterion, the score 1,14 was found which means RCR > 1, it implies that this rendang kerang business is profitable and feasible to develop. The amount of Payback Period of Capital (PPC) is 12 which means that the investment in this business can be returned in 12 times of production period or it can be returned in 3 months and the average profit ratio investment (ROI) of rendang kerang business in Bangko Sub-district is 9,21%

    Analisis Usaha Budidaya Kerang Darah (Anadara granosa) di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya investasi,pendapatan kotor dan keuntungan, serta menganalisis kelayakan Usaha dengan kriteria investasi seperti RCR, PPC, dan FRR usaha budidaya kerang darah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, sedangkan penentuan responden pembudidaya kerang darah dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan proporsional 50% dari 43 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan usaha budidaya kerang darah strata kecil diperlukan investasi sebesar Rp.387.980.667, strata sedang sebesar Rp.559.458.333 dan strata besar sebesar Rp.644.775.000. Total pendapatan kotor dari usaha budidaya kerang darah strata kecil sebesar Rp.1.126.733.333, strata sedang sebesar Rp.1.613.750.000 dan strata besar sebesar Rp.1.917.500.000 sedankan keuntungan yang di peroleh pembudidaya kerang darah strata kecil sebesar Rp.786.372.333, strata sedang sebesar Rp.1.105.198.333 dan strata besar sebesar Rp.1.317.177.500. Berdasarkan kriteria invetasi Usaha Budidaya Kerang Darah didapatkan nilai RCR strata kecil 3,3, strata sedang 3,2 dan strata besar 3,2 yang memiliki arti bahwa setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya, maka pembudidaya mendapatkan penerimaan strata kecil sebesar Rp.3,3, strata sedang dan besar sebesar Rp.3,2, FRR strata kecil 203%, strata sedang 197% dan strata besar 204% hal tersebut menunjukkan nilai FRR usaha Budidaya Kerang Darah strata kecil, sedang dan besar lebih besar dibandingkan suku bunga yang berlaku di Bank. Berdasarkan hasil perhitungan FRR tersebut maka usaha budidaya kerang darah layak dilanjutkan PPC ,strata kecil 0,50 periode, strata sedang 0,50 periode dan strata besar 0,49 periode

    Analisis Usaha Alat Tangkap Pengerih di Desa Darul Aman Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

    Get PDF
    Penelitian dilaksanakan pada Maret 2020 di Desa Darul Aman Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya investasi,pendapatan dan keuntungan, serta menganalisis kelayakan Usaha dengan kriteria investasi seperti RCR, PPC, dan FRR usaha alat tangkap pengerih. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey.Hasil penelitian menunjukkan usaha alat tangkap dengan 5 kantong diperlukan investasi sebesar Rp. 87.300.000 sedangkan 7 kantong sebesar Rp.94.585.000 dan 9 kantong sebesar Rp.103.210.000. Berdasarkan kriteria invetasi Usaha Alat Tangkap pengerih  didapatkan nilai RCR 5 kantong  3,15, 7 kantong 2,64 dan 9 kantong 2,85 FRR 5 kantong  42,23%, 7 kantong 40,35% dan 9 kantong 54,80%.  Sedangkan PPC Usaha Alat tangkap 5 kantong sebesar 2,3 tahun, 7 kantong 2,4 tahun dan 9 kantong 1,82 Tahun

    Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan di Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, sedangkan penentuan responden dilakukan dengan menerapkan teknik simple random sampling yaitu pengambilan responden dari populasi dilakukan secara acak yang berjumlah 95 keluarga. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pendapatan rumah tangga nelayan berkisar Rp3.789.473 per bulan dan pendapatan tahunan sekitar Rp45.473.684, dengan total pendapatan rumah tangga rata-rata dapat diartikan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat dinyatakan keluarga nelayan tidak tergolong kelompok penduduk miskin. Berdasarkan Indikator Kesejahteraan BPS (2016), dengan rata-rata total skor/skor keseluruhan indikator sebesar 19%, tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan di Panipahan Darat Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir berada pada kategori Kesejahteraan Sedang. , ini berarti kehidupan rumah tangga. tangga memancing adalah layak

    Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan Pembudidaya Pada Usaha Pendederan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi pendorong dan penghambat pendederan ikan Nila untuk bermitra dengan PT. Suri Tani Pemuka. Untuk menganalisis pengaruh kemitraan terhadap pendapatan pendeder ikan Nila di Kecamatan Siantar. Metode  yang digunakan adalah metode survey, observasi (pengamatan) dan wawancara langsung kepada pembudidaya pada usaha pendederan ikan Nila dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif, jumlah responden sebanyak 10 orang dengan pengambilan sampel secara sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong pembudidaya untuk bermitra yaitu: Adanya kepastian pasar, ketersediaan sarana transportasi dari perusahaan kemitraan, adanya pendampingan penyuluh, tersediannya bibit/ benih ikan Nila dari perusahaan mitra. Sedangkan faktor penghambat dalam bermitra yaitu : Pembudidaya merasa sudah mampu berusaha secara mandiri, tidak mau memiliki ikatan kontrak atau perjanjian dengan perusahaan dan sudah memiliki pasar atau pelanggan sendiri. Terdapat pengaruh kemitraan terhadap pendapatan pembudidaya pada usaha pendederan ikan Nila setelah bermitra dengan PT. Suri Tani Pemuka, hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji T yang menunjukan nilai signifikan < 0,05

    Analisis Bioekonomi Ikan Bilis (Mystacoleuseus padangensis) di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus sampai 14 September 2019 di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian menganalisa tingkat upaya, hasil tangkapan, dan rente ekonomi ikan Bilih pada kondisi MSY, MEY, dan OA serta menganalisa tingkat pemanfaatan optimal ikan bilih di Danau Singkarak. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan jumlah responden sebanyak 40 nelayan. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2009-2018. Hasil penelitian untuk estimasi parameter biologi dari tiga model etimasi yaitu estimasi Schaefer, Fox, dan CYP, menunjukkan bahwa model estimasi yang terbaik untuk menggambarkan pemanfaatan sumberdaya ikan bilih adalah model Fox. Pemanfaatan sumberdaya ikan bilih pada kondisi MSY menggunakan model Fox menghasilkan tingkat stok ikan (x) 26.794,72 ton per tahun, produksi (h) optimal 805,15 ton per tahun, effort (E) 644,03 unit per tahun, keuntungan (π) optimal Rp. 12.076.491.788 per tahun. Kondisi MEY menghasilkan stok (x) 29.105,95 ton per tahun, (h) optimal 799,16 ton per tahun, effort (E) 588,48 unit per tahun, π optimal Rp. 12.185.076.764 per tahun. Kondisi OA menghasilkan stok (x) 4.622,46 ton per tahun, (h) optimal 253,83 ton per tahun, effort (E) 1.176,96 unit per tahun, π Rp. 0 per tahun. Secara biologi dan ekonomi, sumberdaya ikan Bilih telah mengalami overfishing. Rata-rata tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan Bilih di Danau Singkarak adalah 94,53%
    corecore