2 research outputs found
Prosiding Seminar Nasional Pemajuan Seni Rupa Dan Desain Untuk Membangun Kebudayaan Dan Peradaban Yang Berkepribadian
Perkembangan bidang seni rupa dan desain Indonesia, dapat ditelusuri dari
peninggalan purbakala berupa benda-benda yang tebuat dari batu, logam, tanah liat
(gerabah dan terakota), manik-manik (asesoris) dan lukisan di gua-gua prasejarah.
Setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan di Indonesia, kemudian dikenal
aturan-aturan tentang penciptaan karya seni rupa dan desain, serta telah mempercepat
lajunya perkembangan seni rupa dan desain pada masa Indonesia klasik.
Masuknya pengaruh budaya kolonial, menyebabkan terjadinya perkembangan
seni rupa dan desain modern di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, kebudayaan
Barat
yang
berlandaskan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi,
telah
menyebabkan
tergiringnya
semua kebudayaan di dunia menuju peradaban global. Perkembangan
peradaban global dengan budaya kontemporernya, telah menyebabkan sering terjadinya
apropriasi dalam penciptaan karya seni, berupa “peminjaman” elemen-elemen
karya yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan karya baru. Peminjaman elemen
tersebut termasuk citraan atau gambar, bentukan atau gaya dari sejarah seni atau budaya
populer,
maupun
material,
serta
teknik-teknik
dari
lingkup
bukan
seni.
Pada
era
1980-an,
istilah
ini
juga
dimaksudkan
sebagai
aktivitas
mengutip
karya
dari
seniman
lain
untuk menciptakan sebuah karya baru.
Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis menghadapi
tantangan
zaman,
maka
Fakultas
Seni
Rupa
dan
Desain
Institut
Seni
Indonesia
Denpasar,
mengadakan
Seminar
Nasional
dengan
tema
“Pemajuan
Seni
Rupa
dan
Desain
untuk
Membangun
Kebudayaan
dan
Peradaban
yang
Berkepribadian”.
Di
bawah tema besar ini kami menawarkan Sub Tema: 1) Strategi Penciptaan Seni
Rupa dan Desain Berkarakter Nasional Berbasis Kebudayaan Lokal; 2) Apropriasi
Budaya dan Ekspresi Seni Rupa dan Desain Hari Ini; 3) Hubungan Ekspresi Seni Rupa
dan Desain dengan Perilaku Budaya dalam Telaah Wacana Kritis; 4) Melintas Batas
Pemajuan Seni Rupa dan Desain Berbasis Teknologi Digital.
Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada
Bapak
Rektor
Institut
Seni Indonesia Denpasar, yang telah berkenan
memberi Sambutan pada Prosiding, sekaligus membuka Seminar dan mengizinkan
penggunaan Gedung Citta Kelangen untuk pelaksanaan kegiatan seminar. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain
(FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang telah memfasilitasi kegiatan
Panitia Pelaksana Seminar Nasional ini.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Yasraf
A. Piliang, M.A dan Bapak Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn, yang telah berkenan
sebagai Pembicara Utama Seminar. Kepada semua pemakalah dan peserta seminar,
kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena telah berperanserta dalam seminar
ini. Tak terkecuali, kepada seluruh panitia pelaksana seminar dan semua pihak yang
telah membantu terselengaranya seminar ini, kami ucapkan banyak terimakasih. Apabila
ada hal-hal yang kurang berkenan, kami memohon maaf.
Selamat
berseminar.
Denpasar, 4 September 2018
Ketua Panitia
Dr. Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn
NIP. 19630705199010100
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL SENI RUPA DAN DESAIN: PENANDA SEJARAH KEBANGSAAN
Seminar nasional tahun ini, kami sangat apresiasi karena terkait beberapa hal, diantaranya: tema yang diangkat “Seni Rupa dan Desain: Penanda Sejarah Kebangsaan” sangat relevan dalam membaca secara jernih fenomena intoleransi dan ujaran kebencian yang mengemuka belakangan ini. Upaya mengingatkan kembali betapa di masa lalu, dari perjuangan Budi Utomo, Sumpah Pemuda, hingga masa Kemerdekaan, karya-karya seni rupa termasuk pula karya desain, juga vatin dan tari, menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari pergerakan kebangkitan nasional, persatuan bangsa, dan juga perjuangan kemerdekaan. Hal menarik lainnya, seminar kali ini berhasil menghadirkan pembicara yang nama-namanya tidak asing lagi di ranah pemikir seni dan kebudayaan nasional, seperti Prof Faruk, Dr Seno Gumira Ajidarma, Drs Eddy Soetriyono, dan lain-lain yang berpartisifasi dalam sesi presentasi call paper. Saya sendiri yang turut diundang sebagai salah satu pembicara merasa terhormat vati mendampingi nama-nama popular yang saya sebutkan tadi tersebut