16 research outputs found

    Hubungan Karakteristik Ibu, ASI EkskIusif dan Akses Sanitasi Dasar Terhadap Stunting Pada BaIita Usia 2-5 Tahun di Puskesmas Manutapen, NTT, Tahun 2021

    Get PDF
    Balita pendek atau stunting merupakan panjang badan atau tinggi badan kurang berdasarkan usia sesuai dengan tabel status gizi WHO. Empat penyebab utama stunting adalah faktor keIuarga dan rumah tangga, makanan pendamping tidak adekuat, tidak ASI ekskIusif, dan kejadian infeksi. Tujuan: mengkaji hubungan karakteristik ibu, ASI ekskIusif dan akses sanitasi dasar terhadap stunting pada baIita usia 2-5 tahun di Puskesmas Manutapen tahun 2021. Metode: menggunakan metode observational analytic menggunakan pendekatan case control dengan besar sampel sebesar 48 ibu balita usia 2-5 tahun dengan masing-masing 24 pada keIompok kasus dan keIompok kontroI dan sampel diambil secara acak. Pengumpulan data meggunakan kuesioner dengan cara pengambilan data berupa wawancara terpimpin. Hasil: tidak terdapat hubungan antara usia ibu (p=0,156, OR=2,364), pekerjaan ibu (p=0,461, OR=0,429), dan pendidikan ibu (p=0,242, OR=0,500) terhadap stunting. Demikian juga tidak terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI ekskIusif (p=0,477, OR=0,600) dan akses sanitasi dasar (p=1,000, OR=1,400) terhadap kejadian stunting pada baIita usia 2-5 tahun di Puskesmas Manutapen tahun 2021. Kesimpulan: terdapat hubungan yang tidak signifikan antara usia ibu, pekerjaan ibu, dan pendidikan ibu, ASI eksklusif dan akses sanitasi dasar dengan kejadian stunting pada baIita usia 2-5 tahun di Puskesmas Manutapen tahun 2021

    Edukasi Pencegahan Penularan HIV-AIDS Dan Manajemen Stress Pada Komunitas IRT Dengan HIV

    Get PDF
    Komunitas Bu’Daya (Ibu berdaya dengan HIV-AIDS) adalah komunitas khusus ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV-AIDS di Kecamatan Tandes, Surabaya. Komunitas ini beranggotakan lima orang ibu rumah tangga (IRT) yang berdomisili di sekitar Kecamatan Tandes. Permasalahan yang didapatkan dari hasil diskusi dan observasi dengan mitra adalah masih ada anggota komunitas yang tidak minum obat teratur, memiliki perilaku berisiko penularan HIV-AIDS, dan ketidakmampuan ibu untuk menjelaskan masalahnya kepada anggota komunitas yang lain sehingga ketika ada masalah, cenderung memilih untuk menghilang dan tidak menjalani pengobatan. Setelah menganalisa masalah tersebut dan sharing dengan komunitas, maka solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah memberikan pendampingan pengobatan dan penguatan pengetahuan pentingnya minum obat teratur, memberikan pendampingan dan penguatan pencegahan penularan HIV, dan memberikan pedampingan dan pelatihan manajemen stress sehingga mampu menghadapi masalah yang timbul akibat kondisinya. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah pendampingan, penyuluhan, diskusi, dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan Ibu tentang bahaya putus obat, cara pencegahan penularan, dan cara menghadapi serta menyelesaikan masalah terkait kondisinya serta peningkatan persepsi diri

    EFEK EKSTRAK METANOL CITRUS HYSTRIX TERHADAP KADAR ENZIM ASETILKOLINESTERASE LARVA AEDES AEGYPTI INSTAR III

    Get PDF
    Nyamuk Aedes aegypti dikenal sebagai vektor utama penyakit infeksi dengue di dunia. Vaksin dan obat infeksi dengue masih belum tersedia. Prioritas Kementerian Kesehatan untuk mencegah infeksi dengue adalah mengontrol populasi vektor nyamuk Ae. aegypti. Jeruk purut (Citrus hystrix) memiliki potensi sebagai larvasida tetapi belum banyak informasi mengenai mekanisme kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak metanol C. hystrix terhadap kadar enzim asetilkolinesterase (AChE) larva Ae. aegypti instar III. Penelitian ini adalah penelitian true experimental di laboratorium dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok ekstrak metanol C. hystrix dari Bali dosis LC90, kelompok akuades sebagai kontrol negatif, dan kelompok temephos sebagai kontrol positif. Replikasi sebanyak tiga kali. Pengujian dilakukan selama 24 jam kemudian dilakukan pemeriksaan enzim AChE. Data dianalisis dengan SPSS menggunakan statistik deskriptif dan uji Kruskall Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kadar AChE pada larva Ae. aegypti yang mati setelah terpapar ekstrak lebih rendah (204,9 units/L) dibandingkan dengan larva kontrol negatif (323,2 units/L) dan kontrol positif (279,9 units/L). Kadar enzim AChE larva nyamuk pada tiga kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Ekstrak metanol C. hystrix dari Bali memiliki mekanisme kerja sebagai racun saraf, yaitu menghambat enzim AChE.

    Analisis Pengaruh Persepsi Ibu Terhadap Perilaku Gaya Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan Health Belief Model di Surabaya

    Get PDF
    Di Surabaya pada tahun 2017, Incidence penyakit diare sebesar 76,602 kasus yang sebelumnya sebanyak 77,617 suspek kasus (98,69%). Kota Surabaya memiliki 63 Puskesmas dan dari tahun 2016 hingga tahun 2018, terdapat 12 Puskesmas yang  inciden penyakit diare pada balita meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi ibu yang mengasuh balita terhadap perilaku gaya hidup bersih dan sehat berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Terdapat 120 ibu yang mengasuh balitanya dari 12 Puskesmas ikut terlibat dalam penelitian ini. Responden mengisi kuesioner tentang karakteristik, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit, cues to action and perilaku gaya hidup sehat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2019. Analisis variabel dilakukan dengan uji analisis bivariat dengan regresi binomial. Karakteristik responden yang terdiri dari (usia, tingkat pendidikan dan tingkat sosio ekonomi) pada penelitian ini berpengaruh terhadap perceived susceptibility, perceived severity and perceived benefits. Perceived susceptibility dan perceived severity berpengaruh terhadap perceived barriers, tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap perceived benefits. Cues to action berpengaruh terhadap perceived barriers dan perceived barrier dan perceived benefits berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Kata kunci: Diare, Persepsi, Health Believe Models, PHB

    Knowledge, attitude, intention, and program implementation of iron supplementation among adolescent girls in Sidoarjo, Indonesia

    Get PDF
    Background. The government established an iron supplementation program as a solution to overcome anemia in adolescent girls in Indonesia. Research shows that various factors influence the compliance of adolescent girls in consuming iron supplements, including knowledge, attitude, intention, and program implementation. Objective. This study aims to determine adolescent girls’ knowledge, attitudes, and intentions and explore the program implementation of iron supplementation in high school adolescent girls in Sidoarjo, Indonesia. Materials and Methods. This was mixed-method research. Quantitative data was collected on 202 girls students from 3 high schools in Sidoarjo using a questionnaire.Qualitative data was collected by interviewing 13 high school girls from 3 schools in Sidoarjo and Focus Group Discussion with the health office and primary health center representatives in Sidoarjo. Results. Most adolescent girls’ knowledge about anemia was still poor (59.9%), but knowledge about iron supplements was mostly good (59.9%). The attitudes towards anemia and iron supplements and intentions to consume iron supplements in adolescent girls were mostly low (51.0% and 51.5%). The focus group discussion found that the program was already referred to national guidelines, but the pandemic affected the implementation. Findings from the interview with adolescent girls show that the distribution of iron supplements in schools was carried out in 3 ways: distributed with explanations, distributed without explanation, and distributed only to students who request it or feel anemic. Conclusion. There is a need to improve the knowledge, attitudes, and intentions of adolescent girls and improve the implementation of iron supplementation programs in schools in Sidoarjo, Indonesia

    Analysis of Screen Time for Online Gaming and Screening Children's Visual Acuity in the Pandemic Era

    Get PDF
    One of the causes of pediatric eye vision problems in the pandemic era is the increased use of digital screen devices to play online games. This is due to an increase in accommodation and convergence in the eyes when doing activities through digital screen devices at close range. The purpose of this study was to determine the relationship between screen time duration and visual acuity in children aged 9-12 years in the Kalongan and Sidokerto Malang areas during the Pandemic era. This research is a descriptive observational quantitative research with a cross-sectional research design. The research sample was 62 children with a saturated sampling method or a number of population members. The research was conducted in the community of school-age children in the Kalongan and Sidokerto Malang areas. The data used in this study were primary data giving questionnaires to children through parents and checking children's visual acuity. The analysis method used in this research is a univariate and bivariate analysis using the chi-square test.  Based on the results of the study, the majority of respondents play online games. Some respondents experienced decreased visual acuity. There is a correlation between the duration of playing online games and the visual acuity of the right and left eyes. Children who play online games for longer periods of time (more than 2 hours) are more likely to experience decreased visual acuity than children who play online games for less than 2 hours or do not play online games

    PKM Penguatan Pengetahuan Covid-19 Guru pada MGMP Biologi Sidoarjo

    Get PDF
    Tantangan guru biologi saat ini adalah instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta kepala sekolah di tempat mitra untuk memasukkan materi pengayaan COVID-19 dalam pembelajaran, khususnya pelajaran Biologi. Tujuan umum pengabdian adalah membantu memberikan tambahan pengetahuan kepada guru Biologi agar dapar mengajarkan topik COVID-19 kepada peserta didik. Metode yang diberikan adalah kursus. Peserta kegiatan ini adalah lima orang guru biologi dari MGMP Biologi Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Juli hingga Agustus 2020 secara online dengan aplikasi zoom. Untuk melihat pengetahuan peserta maka peserta diberikan pre-test dan post-test. Data yang dikumpulkan adalah data test dan respon peserta. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) ada peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah materi, (2) peserta telah belajar topik COVID-19, dan (3) peserta memberikan respon positif dan senang terhadap kegiatan ini

    PENGABDIAN BAGI LANSIA: AKTIVITAS FISIK DAN PERMAINAN KOGNITIF SEBAGAI UPAYA PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN SIDOKERTO, MALANG

    Get PDF
    Salah satu masalah yang rentan terjadi di kalangan lansia yaitu gangguan tidur atau insomnia yang dapat disebabkan dari berbagai faktor. Berdasarkan hasil pengisian Insomnia Rating Scale (IRS) yang dilakukan sebelum intervensi, menunjukkan bahwa 100% peserta pengabdian masyarakat ini mengalami insomnia. Solusi yang dilakukan yaitu kegiatan intervensi berupa senam, jalan sehat, dan permainan kognitif yang bertujuan untuk menurunkan tingkat insomnia para lansia di Wilayah Sidokerto terletak di Desa Peniwen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Setelah dilakukan intervensi berupa jalan sehat, senam sebanyak 3 kali dan permainan kognitif, tingkat insomnia lansia di Wilayah Sidokerto, Desa Peniwen, Kabupaten Malang, mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebanyak 56% lansia sudah tidak mengalami insomnia

    PREVENTING STIGMA IN SOCIETY

    Full text link
    COVID-19 telah menimbulkan bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah- masalah sosial yang berkaitan erat dengan kesehatan. Tidak sedikit berita yang mengabarkan mengenai pasien yang menyembunyikan riwayat perjalanan, melarikan diri dari ruang isolasi, menularkan virus secara sengaja kepada orang lain, atau tentang tenaga kesehatan yang merasa tertolak di lingkungan tempat tinggal mereka. Semua hal tersebut berhubungan dengan stigma terhadap COVID-19 di tengah-tengah masyarakat. Secara umum, stigma sosial dapat terjadi pada level struktural, publik, dan juga individu. Beberapa faktor yang menyebabkan stigma terkait COVID-19 adalah ketidaktahuan masyarakat akan COVID-19 yang merupakan penyakit baru, banyak ketakutan akibat ketidaktahuan tersebut dan lebih mudah menyalahkan orang atau hal lain terkait denganketakutan tersebut. Stigma sosial menjadi masalah dalam penanggulangan COVID-19&nbsp;karena stigma membuat masyarakat menyembunyikan penyakit mereka, tidak mau mencari layanan kesehatan secepatnya dan juga menurunkan semangat seseorang untuk melakukan perilaku hidup sehat. Semua hal ini pada akhirnya berhubungan dengan kesehatan mental seseorang seperti kecemasan, depresi, isolasi diri sehingga memperparah penanggulangan penyakit ini. Pencegahan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah tidak membiarkan stigma yang menguasai perilaku, selanjutnya tenaga kesehatan harus membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem layanan kesehatan. Hal ini dapat dicapai dengan edukasi. Oleh sebab itu, komunikasi menjadi hal yang penting dalam situasi ini. Selain itu, keterlibatan tokoh-tokoh yang berpengaruh, seperti pemimpin agama, selebritas, influencer juga dapat membantu kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengangkat pengalaman langsung dari orang-orang yang telah sembuh dari penyakit ini agar dapat memberi informasi yang sebenarnya kepada masyarakat. Pencegahan terkait stigma COVID-19 juga terdapat dalam pelayanan level kesehatan masyarakat dalam Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. Beberapa diantaranya, adalah mengenai sikap empatik dengan memperhatikan sebutan terhadap orang yang positif COVID-19 serta mencari informasi yang benar dari berbagai sumber referensi

    PENGUATAN KOMPETENSI MGMP BIOLOGI SIDOARJO DALAM MATERI PEMBELAJARAN VIRUS HIV

    Get PDF
    Permasalahan yang MGMP Biologi Sidoarjo hadapi adalah dibutuhkannya penguatan materi untuk beberapa topik pelajaran. Salah satunya adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMA kelas 10 yaitu mampu melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama HIV/AIDS dengan menggunakan beragam media informasi. Siswa diharapkan mampu untuk menjelaskan proses perkembangbiakan virus, penyebaran dan cara mencegahnya. Selain itu, di kelas 11, siswa diharapkan mampu untuk melakukan kampanye kelainan dalam sistem imun termasuk penyakit HIV/AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dalam berbagai bentuk media informasi. Oleh sebab itu, solusi yang ditawarkan kepada MGMP Biologi Sidoarjo ini adalah penguatan kompetensi guru tentang pengantar dan virus HIV. Metode pelaksanaannya adalah pelatihan dan pendampingan menggunakan metode daring, pendampingan penulisan artikel. Metode penilaian dilakukan dengan pre test dan post test serta wawancara. Para guru merasa kegiatan ini sangat bermanfaat karena diingatkan kembali dan mendapat pemahaman lebih mendalam untuk diajarkan ke siswanya. Selain itu, terdapat perubahan sikap peserta akan ODHA dan mengurangi stigma sosial terhadap ODHA. Para guru juga diminta untuk menghasilkan artikel hasil dari pelatihan dan dipublikasikan secara online
    corecore