2 research outputs found

    Penggabungan Aplikasi Telemedicine TB Sebagai Optimalisasi Pelayanan TB Selama Masa Pandemi COVID-19

    Get PDF
    Selama masa pandemi COVID-19, upaya penanganan TB menjadi terhambat. Upaya penanganan TB saat masa pandemi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama Kemenkes RI mengembangkan aplikasi dalam mendukung program TB yaitu SOBAT TB dan EMPATI Client. Kedua aplikasi tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk upaya eliminasi TB namun aplikasi tersebut tidak disatukan sehingga pelayanan tidak terintegrasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya penggabungan antara aplikasi SOBAT TB dan EMPATI Client. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur (Literature review) dari berbagai sumber. Diperlukan adanya penggabungan aplikasi SOBAT TB dan Empati Client serta pembaharuan aplikasi. Pembaruan pada aplikasi SOBAT TB dengan menambahkan berbagai fitur (pasien dapat mengunduh catatan perawatannya dan laporan analitik dari perawat, kemudian dapat membuat jadwal minum obat dengan dosis harian atau dengan dosis intermittent, fitur penghantaran obat dan penghantaran spesimen dahak) serta melakukan pengembangan di IOS & Website. Kemudian melakukan kerjasama dengan jasa ojek online untuk dapat mendukung fitur penghantaran obat dan mengantarkan spesimen dahak. Diperlukan adanya optimalisasi dengan menggabungkan kedua aplikasi tersebut dan memperbaharui dan mengembakan fitur seperti dapat mengunduh catatan perawatannya dan laporan analitik dari perawat, dapat membuat jadwal minum obat dengan dosis harian atau dengan dosis intermittent, dan fitur penghantaran obat dan penghantaran spesimen dahak

    Gambaran Perilaku Masyarakat terhadap Upaya 3T

    Get PDF
    COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan masih menjadi pandemi di Indonesia. Salah satu upaya untuk menekan penularan virus COVID-19 melalui peraturan pemerintah, yaitu membentuk Kampung Siaga Tangguh Jaya COVID-19 (KSTJ) dimana didalamnya terdapat program 3T (Tracing, Testing, Treatment). Namun, realita yang terjadi KSTJ di Kecamatan Limo, Kota Depok masih belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran  dan hubungan perilaku masyarakat terhadap upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment) pada warga Kecamatan Limo tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk deskriptif analitik, dengan studi korelasi dan desain studi cross-sectional. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu responden sebanyak 30 orang yang merupakan warga RW 11 Kel. Grogol dan RW 12 Kel. Meruyung, Kecamatan Limo. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berbasis online. Variabel pada penelitian ini yaitu faktor kepercayaan berupa kerentanan, keparahan, isyarat bertindak, manfaat, dan hambatan yang dirasa sebagai variabel independen, dan perilaku 3T sebagai variabel dependen. Hasil penelitian diperoleh hubungan perilaku 3T dengan faktor kerentanan r=0.48, faktor keparahan r=0.265, faktor persepsi manfaat r 0.116, faktor persepsi hambatan r=0.328, dan faktor isyarat bertindak r=-0.124. Sedangkan di antara variabel independen, hanya faktor kerentanan yang memiliki p-value yang signifikan. Kesimpulan pada penelitian ini, bahwa adanya hubungan yang berbanding lurus pada persepsi keparahan terhadap perilaku 3T, dapat diartikan apabila responden semakin menganggap rentan COVID-19 maka perilaku 3T juga semakin baik. Kata Kunci: Perilaku pencegahan; 3T (Tracing, Testing, Treatment); COVID-1
    corecore