6 research outputs found
KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA SEMARANG DALAM MENGHADAPI PERATURAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) BANGUNAN GEDUNG
Dalam rangka mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administrasi atau teknis, maka setiap daerah diwajibkan untuk menyelenggarakan Sertifkat Laik Fungsi (SLF). Meskipun merupakan kebijakan baru namun wajib untuk dilaksanakan mengingat fungsi dari bangunan gedung adalah menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi penghuninya sesuai dengan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dan UU tersebut dipertegas lagi dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan pelaksanaan UU diatas, namun sifatnya masih dalam standart peraturan gedung secara umum belum spesifik mengarah pada Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung. Kemudian pada tahun 2007 munculah peraturan yang dibuat oleh Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung, secara spesifik. Kemudian dilanjutkan dengan peraturan yang lebih baru ialah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 27 Tahun 2018 tentang Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan Gedung. Yang disambut dengan Peraturan Daerah Kota Semarang No.5 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota No.38 tahun 2012 tentang Pengawasan dan Penerbitan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, yang mendasari bahwa penerapan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung harus dilaksanakan di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keandalan suatu bangunan gedung sebagai bukti keandalan bangunan gedung maka akan diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh pemerintah kota /kabupaten
Evaluasi Keanekaragaman Komunitas Mangrove Dan Substrat Pendukungnya diPantai Utara Kabupaten Pasuruan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara jenis atau asosiasi mangrove dengan kondisi fiSik-
kimis substrat pendukungnya. Penelitian dilakukan pada bulan November 1996 s.d. bulan Februari 1997 di kawasan pantai. Kabupaten Pasuruan. AnalisiS vegetasi mangrove beserta pengambilan sampel tanah dilakukan di muara Sungai Lawean, S. Lekok, S. Rejoso, S. Welang, dan S. Masangan. Analisis fisik dan kimia dilakukan di Laboratorium Biologi. Lingkungan FMIPA-UA. Hasil penelitian vegetasi menunjukkan bahwa Avicennia alba tersebar luas dan mendominasi komunitas mangrove di pahtai Kabupaten Pasuruan. Substrat asosiasi Sonneratia alba-A. marina mempunyai kandungan pasir kasar dan bahan organik lebih tinggi daripada substrat asosiasi A. alba S. caseolaris, tetapi reaksi tanahnya kedua asosiasi sama-sama ternasuk kategori netral. Substrat tegakan murni A. marina di muara sungai. Lekok mempunyai kandungan pasir lebih tinggi dibandingkan substrat di muara sungai yang lain yang diteliti. Reaksi tanah di kelima muara sungai yang diteliti juga termasuk kategori netral
Pengaruh pemetikan pucuk dan samping tunas tanaman tembakau Nicotiana tabacum L terhadap kerusakan daun
Tanaman tembakau merupakan semak setahun yang telah lama dikenai dan dibudidayakan Indonesia. Menurut penggunaannya, dibedakan tembakau sigaret/virginia, tembakau srru/vorstenlands, dan tembakau rajangan. Tembakau cemtu ditanam pada musim penghujan, sedangkan, tembakau sigaret dan rajangan ditanam pada musim kemarau (Utami dkk. 1993). lelam budidaya tembakau, kualitas daun lebih diutamakan daripada kuantitasnya. Kualitas tembakau dapat dilihat dari warna aroma, rasa, dan keutuhan daunnya. Aroma dan rasa daun embakau diteruskan oleh kandungan kimianya, di antaranya kadar nikotin. Keutuhan daun :rentukan oleh ada-tidaknya serangan serangga hama. Kadar nikotin daun dapat ditingkatkan rnganpemetikanpucuk dantunas samping tanaman tembakau. Hasil penelitian Fahrurozi(1983) ;aaagaimana termuat dalam Berita Biologi 2 (l), 1983, menunjukkan bahwa pemetikan pucuk samping tanaman tembakau dapat meningkatkan kadar nikotin tata-rata 3,935 Vo .foandingkan tanarnan tembakau yang tidak dipetik pUcuk dan tunas sampingnya(l,657Vo). Yang menjadi permasalahan adalah apakah pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman :embakau tersebut jugadapat menurunkan tingkatkerusakan daun yang diakibatkan oieh serangan :eranggahama. Hal itu dapat diakitkan dengan fungsi nikotin (alkaloid) sebagai senjata kimiawi rhususnya insect repellents (Ehrlich and Raven, 1967). Asumsi yang digunakan adalah peningkatan kadar nikotin dapat menurunkan toleransi serangga hama terhadap kadar nikotin tinggi sehingga tingkat serangan serangga hama menjadi berkurang
Pola pemijahan udang air tawar Macrobrachium sintangense (De Man); pengamatan semusim di Ranu Klidungan Pasuruan
The spawning pattern of Macrobrachium sintangense (de man) population in Klindungan pond (Ranu Klindungan) was observed. The number of eggs carrying female was count and high proportion of these female was found in August and February. This result indicate that there was two period of spawning in this population
Toleransi udang regang Macrobrachium sintangense terhadap salinitas
Experiment on salinity tolerance in Macrobrachium sintangense was conducted. The result showed that Macrobrachium sintangense has a wide salinity tolerance and all individuals could survive in the experimental medium up to 20 ppt salinity level, but no individuals could survive in the 35 ppt salinity more than 24 hours
Komposisi kimia substrat asosiasi Sonneratia alba Avicennia marina di Muara Sungai Lekok Kabupaten Pasuruan
The mangrove forest occurred in the north coast of Pasuruan Regency have not been reported about the vegetational and substrate compositions. The researches purpose were to analysis the vegetational composition and the chemical properties of the substrate. The result showed that this mangrove forest were dominated by association of Sonneratia alba-Avicennia marina. The result showed that soils had the natural reaction (pH 7.01-7.65), low in organic matter (2.18-4.27%) and total nitrogen (0.48-0.51%), but high in total phosphorus (15.19-29.22 ppm) and in exchangeable cation (Ca2+: 389.855-504.065 mg/100 gr, Mg2+: 409.522-441.400 mg/100 gr, K+: 228.900-390-435 mg/100 gr)