252 research outputs found
Effectiveness of Ergonomic Chair Against Musculoskeletal Disorders in Female Batik Workers of Sragen District
The majority of female batik workers uses non-ergonomic chairs (dingklik) that pose risks of musculoskeletal disorders. This study aimed to design an ergonomic chair and evaluate its effectiveness in reducing musculoskeletal disorders among the workers. This is a quasi-experimental study (using one group pre and post-test design) on 50 female batik workers selected by quota sampling. Musculoskeletal disorders were measured among the samples before and after the use of the designed ergonomic chair which they were asked to use for two months. T-test, ANCOVA, Wilcoxon test, McNemar test and Chi Square test were used for the analysis. The study found statistical significant differences of risk factor against musculoskeletal disorders among the workers before and after their use of the designed ergonomic chair (p=0.000); and of musculoskeletal disorders before and after using the ergonomic chair (p= 0,035). Body Mass Index (BMI) was identified as a confounding factor, and statistical significant difference of musculoskeletal disorders were also found among the workers with <25 and >25 BMI even before and after using the ergonomic chair (p=0.033 and p=0.015 respectively). By ANCOVA statistical test, after controlling BMI, another statistical difference of musculoskeletal disorders was also identified before and after using the ergonomic chair (p=0.033). It is concluded that the designed ergonomic chair is effective to reduce the risk of musculoskeletal disorders
Visualisasi 3D Objek Menggunakan Teknik Fotogrametri Jarak Dekat
Fotogrametri Jarak Dekat (Close Range Photogrammetry) adalah teknik fotogrametri dengan menggunakan prinsip kesegarisan atau kolinearitas, namun dalam pengambilan data dilakukan pada jarak dekat yakni 100 mm sampai dengan 300 m. Seiring perkembangan Perkembangan teknologi era digital semakin memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalah. Perhitungan CRP dapat digunakan dengan metode image matching, Image matching ini memiliki kegunaan antara lain : melakukan proses orientasi relatif, pembentukan 3D model, pembentukan DEM (Digital Elevation Model), serta pembuatan ortofoto. Dalam penelitian ini melakukan visualisasi 3D model objek dengan memanfaatkan teknologi komputer dalam melakukan pengukuran 3D Teknik Fotogrametri jarak dekat pada objek kontainer (beraturan). Bentuk objek tersebut memiliki ukuran kecil sehingga pengukuran GCP (Ground Control Point menggunakan alat pita ukur. Visualisasi 3D Objek dapat dibentuk dari point cloud dan data DEM (Digital Elevation Model). Kalibrasi dikalukan dengan dua cara yaitu kalibrasi secara otomatis (image maching) pada objek grid dan kalibrasi analitik (manual) pada objek kontainer. Hasil kedua kalibrasi dapat dilihat bahwa nilai panjang fokus memiliki perbedaan yang relatif kecil sebesar 0,142 mm. Nilai koordinat pusat kamera memiliki perbedaan selisih sebesar 0,503 mm untuk sumbu x dan 0,117 mm untuk sumbu y. Selisih nilai K1, K2, dan K3 pada kedua kalibrasi sebesar 0,0000169; 0,000 dan 0,000. Sedangkan nilai koefisien P1 dan P1 memiliki selisih sebesar 0,000498 ; 0,000. Perbedaan nilai kalibrasi kamera diatas dapat dipengaruhi oleh kondisi objek kalibrasi. Dan ketelitian koordinat 3D objek kalibrasi otomatis lebih akurat terhadap koordinat ICP pita ukur, yaitu 80% kordinat X, Y, dan Z dapat diterima, sedangkan hasil koordinat 3D model kalibrasi analitik yaitu 60 % titik koordinat Y dapat diterima dan 80% titik koordinat X dan Z dapat diterima
Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Buah Kumbi Untuk Bahan Baku Bioetanol
. Kumbi or Voacanga foetida (blume) Rolfe is a plant of the family Apocynaceae. Lombok Island is the main area where the growth of Kumbi. Kumbi has a high cellulose content. Cellulose is a raw material in the manufacture of bioethanol. Research for bioethanol production from fruit Kumbi (Voacanga foetida (blume) Rolfe) generates yield of 14.793%. These results are not yet eligible to be used as raw material in the fuel mixture. This study aims to determine the effect of temperature on the yield of bioethanol fermentation of fruit Kumbi using Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. The method used is by HCl hydrolysis and fermentation with Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. The results showed that ethanol from Kumbi fruit can be produced by the hydrolysis and fermentation using Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. Fermentation temperature variation used was 28 °C, 30 °C, 32 °C, 34 °C, 36 °C, 38 °C, 40 °C and distilled at a temperature of 78 C. The yield of bioethanol 66.02% (w/w ) obtained using Saccharomyces cerevisiae at a temperature of 36 °C while the same ratio used Rhyzopus oryzae produce bioethanol yield of 88.14% (w / w) at a temperature of 32 oC
Pembelajaran Biologi Dengan Concept Attainment Model Menggunakan Teknik Vee Diagram Dan Concept Map Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penalaran Ilmiah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran model Concept Attainment (CA) menggunakan Vee Diagram (VD) dan Concept Map (CM) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan Vee Diagram terdiri dari 34 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan Concept Map terdiri dari 31 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor, kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untuk data prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map pada aspek psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek kognitif dan afektif dengan sig.0,403 > 0,05; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,013 < 0,05; (3) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki penalaran ilmiah tinggi dan rendah pada aspek kognitif dan psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,007 < 0,05; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dengan sig.0,523 > 0,05; (5) ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan tidak ada interaksi pada prestasi belajar afektif dan psikomotor dengan sig.0,013 < 0,05; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,457 > 0,05; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map, kemampuan berpikir kritis, dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,828 > 0,05. Berdasarkan hasil statistik penggunaan Vee Diagram dan Concept Map memberikan prestasi yang sama
Potensi Umbi Gadung (Dioscorea Hispida) dan Daun Zodia (Euodia Suaveolens) sebagai Insektisida Nabati
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease with a high rate incidence in Indonesia. In some areas of Aedes aegypti which is the vector of dengue is currently indicated resistance to insecticides. The development of technology requires industry and researchers to studying insecticide research utilizing natural materials, such as yam and zodia. Yam contains diascorin, while zodia contains evodiamine and rutaecarpine, all three off these substances can be used as an insecticide. The way to obtain such materials by extraction with maceration method used ethanol 70%. In this study conducted two tests, namely larvacide test and repellent test. The dose used to the test the repellent concentration of 100%, to test the concentration used for larvacide were 50%; 25%; 12.5%; 6.25%; 3.12%, and 1.56%. Based on the results of research: zodia as a repellent dose of 100 % able to reject 88.6% of mosquito bites of Aedes aegypti for about 1 hour, 88.2% for 2 hours; 84.5% for 3 hours; 80% for 4 hours; 77.1% for 5 hours; and 73.5% for 6 hours. Extract of yam repellent concentration of 100% able to reject 61.2% of mosquito bites for 1 hour; 42.2% for 2 hours; 39.2% for 3 hours; 31.2% for 4 hours; 28.4% for 5 hours; and 26.3% for 6 hours. Extract zodia as larvicides have LC50 LC90 0.194% and 0.628%, while the yam tuber extract LC50 0.585% and LC90 1.494%. It can be concluded yam tuber extract and zodia leaf extract has potential as nabati pesticide, namely as larvacide. However zodia extract more potential as a repellent than yam tuber
Perbandingan Kualitas Kekuatan Briket Batubara Nonkarbonisasi Dengan Bahanperekat Singkong, Tepung Gaplek Dan Tepung Tapioka
Pembriketan merupakan suatu metode pengolahan batubara yang dapat dipilih untuk menaikkan nilai darii batubara.Cara pengolahan dengan pembriketan cukup sederhana yaitu dengan melakukan pencetakan batubara yang berukuranhalus dengan tekanan tertentu menggunakan bahan perekat atau tanpa bahan perekat. Penelitian dilakukan untukmembandingkan dan memilih bahan perekat yang memberikan kekuatan paling tinggi bagi briket batubaranonkarbonisasi. Bahan perekat yang digunakan adalah singkong, tepung gaplek dan tepung tapioka. Bahan perekat inidipilih karena hampir disetiap daerah di Indonesia dapat ditemukan bahan – bahan ini. Batubara akan dicampurdengan bahan perekat singkong, tepung gaplek dan tepung tapioka dengan kadar sebesar 10%; 7,5% dan 5%kemudian dilakukan pencetakan dengan kekuatan alat sebesar 1,5 ton. Setelah pencetakan briket akan dikeringkandengan waktu yang sama selama 16 hari untuk menghilangkan kandungan air pada briket batubara nonkarbonisasi.Setelah proses pengeringan dilakukan pengujian kekuatan pada briket batubara nonkarbonisasi dengan uji kuat tekanatau beban pecah. Briket batubara nonkarbonisasi menggunakan bahan perekat tepung tapioka dengan setiap kadaryang berbeda selalu memiliki kekuatan tertinggi yaitu berturut – turut sebesar 74,74 kg/cm2; 46,17 kg/cm2 dan 38,09kg/cm2
Penyelesaian Klaim pada Asuransi Kendaraan Bermotor melalui Badan Mediasi Asuransi
Insurance or about responsibility is indentured among two parties or more by which underwriter party fasten self to the insureds by accept insurance premiums to give substitutions to been taken on because loss, damage or expected gain loss, or takes on jawah law to third party who may will suffer evoked the insured of a scene that not absolutely, or to give a payment that didasarka on dies or its life someone which be underwritten (section 1 sentence (1 ) UU No. No. Years 1992). In motor vehicle insurance agreement not close its happening possible dispute, that dispute usually in term claim which because of the insured party and also the insurer. One of the ways penyelesian that dispute is through Warm Up Mediasi Indonesia Insurance (BMAI). Mediasi\u27s body Indonesia Insurance (BMAI) constitute an independent body that have mediator mediator what does commisioned independent to perform insurance claim dispute working out among reassured with underwriter. Insurance claim dispute is dispute among the insured with the insurer that reverential one of the parties not carry on deal already being made with every consideration or even because available party that wanprestasi, so disadvantages one of the parties. Dispute working out procedure motor vehicle insurance claim via 2 phases which is phase mediasi and ajudikasi\u27s phases. If dispute gets most solve at mediasi\u27s phase therefore finish dispute, on the contrary if dispute can\u27t be solved at mediasi\u27s phase therefore its working out is drawned out to ajudikasi\u27s phase. Are not all claim dispute can thru solve Mediasi\u27s Body Indonesia Insurance (BMAI) since exists requisite who shall be accomplished by the insured. Although that requisite were accomplished, are not close possible dispute working out process insurance claim via Warms Up Mediasi Indonesia Insurance (BMAI) will be constrained
- …