5 research outputs found

    THE EFFECT OF MILLING TIME AND PERCENTAGE OF DISPERSING AGENT ON THE CHARACTERISTIC OF SOLVENT-BASED BLACK PAINT FROM CARBON BLACK PIGMENT

    Get PDF
    THE EFFECT OF MILLING TIME AND PERCENTAGE OF DISPERSING AGENT ON THE CHARACTERISTIC OF SOLVENT-BASED BLACK PAINT FROM CARBON BLACK PIGMEN. The need for black paint made from carbon black pigment increasing year by year especially in the automotive world. The production of black paint is performed by milling the resin, pigment, additive/dispersing agent, and solvent. In the manufacturing process, it takes a relatively long time with precise dispersing agent composition toward pigment to get the product with blackness/solid black according to the expected quality. This work aims to study the role of the milling time of carbon black fw 200 beads on a 3 liter ball mill and the percentage of dispersing agents on paint color quality, especially blackness. The variations in milling time were 36, 48, and 60 hours and the weight percentage of dispersing agent toward pigment were 80%, 100%, and 120%. The optimum results obtained are at the milling time of 48 hours and on the percentage of dispersing agent of 120% with the product characteristics fulfills the requirement namely: 10 μm of particle fineness, 111.5 krebs unit of viscosity, 36.97% of solid content, 0.9839 gr/cc of specific gravity with desirable solid black color

    Sintesis dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/selulosa dengan Variasi Jenis Selulosa

    Full text link
    Karet alam dan selulosa merupakan dua material yang memiliki kompatibilitas yang sangat berbeda. Karet alam bersifat nonpolar sedangkan selulosa bersifat polar. Kombinasi antara karet alam dengan selulosa diharapkan akan menjadi komposit dengan kekuatan yang lebih tinggi. Konsep penguatan bahan polimer, seperti karet alam dengan bahan pengisi selulosa, terjadi akibat peningkatan interaksi karet-bahan pengisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis selulosa terhadap sifat fisik komposit yang dihasilkannya. Sebanyak tiga jenis selulosa digunakan dalam penelitian ini yaitu serbuk selulosa dari tandan kosong kelapa sawit, selulosa onggok dari limbah pati singkong, dan CMC (Carboxy Methyl Cellulose). Bahan selulosa digiling dalam mesin giling terbuka bersama dengan karet alam dan bahan-bahan lainnya menggunakan dua jenis bahan penyambung (coupling agent) yaitu hexamine/resorcinol dan anhidrida maleat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CMC memberikan hasil sifat fisik yang relatif lebih baik dibandingkan dengan dua jenis selulosa lainnya terutama dalam hal kuat tarik, pampatan tetap, dan ketahanan pantul komposit yang dihasilkannya. Sementara itu hexamine/ resorcinol lebih kompatibel digunakan sebagai bahan penyambung dibandingkan anhidrida maleat

    REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN GLISEROL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM

    Get PDF
    REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN GLISEROL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM. Reaksi esterifikasi antara asam oleat dan glyserol menggunakan katalis asam dilakukan untuk mempelajari kemungkinan terjadinya reaksi polimerisasi antara keduanya. Reaksi berlangsung pada rentang suhu 220 oC hingga 250 oC, dengan harapan setelah reaksi esterifikasi selesai akan berlanjut dengan reaksi polimerisasi. Dengan mempelajari perubahan suhu, dan waktu reaksi pada beberapa parameter seperti bilangan asam, bilangan Iod, densitas produk, viskositas dan berat molekul diharapkan akan diperoleh produk dengan berat molekul yang lebih besar dari reaktan pembentuknya atau terjadi reaksi polimerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan reaksi dipengaruhi oleh ratio kedua reaktan dan katalis, pada rasio katalis dan reaktan 1:100 menunjukkan peningkatan berat molekul. Dengan semakin meningkatnya suhu menunjukkan bahwa bilangan asam semakin menurun, mengakibatkan konversi semakin meningkat. Hasil konversi maksimum 93,75% terjadi pada suhu reaksi 240 oC, ratio katalis dan reaktan 1:100 dengan rentang berat molekul sekitar 19,502.06 g/gmol hingga 20,034.94 g/gmol, rentang viskositas sekitar 0.0514 poise hingga 0.0534 poise. Sedangkan densitas produk menunjukkan 0,95 g/cm3 sampai dengan 1,045 g/cm3

    Reaksi Esterifikasi Asam Oleat dan Gliserol Menggunakan Katalis Asam

    Full text link
    REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN GLISEROL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM. Reaksi esterifikasi antara asam oleat dan glyserol menggunakan katalis asam dilakukan untuk mempelajari kemungkinan terjadinya reaksi polimerisasi antara keduanya. Reaksi berlangsung pada rentang suhu 220 oC hingga 250 oC, dengan harapan setelah reaksi esterifikasi selesai akan berlanjut dengan reaksi polimerisasi. Dengan mempelajari Perubahan suhu, dan waktu reaksi pada beberapa parameter seperti bilangan asam, bilangan Iod, densitas produk, viskositas dan berat molekul diharapkan akan diperoleh produk dengan berat molekul yang lebih besar dari reaktan pembentuknya atau terjadi reaksi polimerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan reaksi dipengaruhi oleh ratio kedua reaktan dan katalis, pada rasio katalis dan reaktan 1:100 menunjukkan peningkatan berat molekul. Dengan semakin meningkatnya suhu menunjukkan bahwa bilangan asam semakin menurun, mengakibatkan konversi semakin meningkat. Hasil konversi maksimum 93,75% terjadi pada suhu reaksi 240 oC, ratio katalis dan reaktan 1:100 dengan rentang berat molekul sekitar 19,502.06 g/gmol hingga 20,034.94 g/gmol, rentang viskositas sekitar 0.0514 poise hingga 0.0534 poise. Sedangkan densitas produk menunjukkan 0,95 g/cm3 sampai dengan 1,045 g/cm3

    The Effect of Milling TIME and Percentage of Dispersing Agent on the Characteristic of Solvent-based Black Paint From Carbon Black Pigment

    Full text link
    THE EFFECT OF MILLING TIME AND PERCENTAGE OF DISPERSING AGENT ON THE CHARACTERISTIC OF SOLVENT-BASED BLACK PAINT FROM CARBON BLACK PIGMEN. The need for black paint made from carbon black pigment increasing year by year especially in the automotive world. The production of black paint is performed by milling the resin, pigment, additive/dispersing agent, and solvent. In the manufacturing process, it takes a relatively long time with precise dispersing agent composition toward pigment to get the product with blackness/solid black according to the expected quality. This work aims to study the role of the milling time of carbon black fw 200 beads on a 3 liter ball mill and the percentage of dispersing agents on paint color quality, especially blackness. The variations in milling time were 36, 48, and 60 hours and the weight percentage of dispersing agent toward pigment were 80%, 100%, and 120%. The optimum results obtained are at the milling time of 48 hours and on the percentage of dispersing agent of 120% with the product characteristics fulfills the requirement namely: 10 μm of particle fineness, 111.5 krebs unit of viscosity, 36.97% of solid content, 0.9839 gr/cc of specific gravity with desirable solid black color
    corecore