2,068 research outputs found
Model Inkubator Bisnis Untuk Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model inkubator bisnis yang diorientasikan menjadi sebuah inovasi. Pengembangan digunakan sebagai metodologi penelitian itu sendiri. Adapun populasi yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Serang Raya Banten yang secara tergabung berkumpul dalam sebuah inkubator bisnis, yakni sebanyak 145 mahasiswa. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sampel penuh yang memilih keseluruhan populasi sebagai subjek penelitian. Lebih jauh lagi, teknik yang digunakan untuk mengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara memberikan tes, kuesioner, bimbingan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, persentase, dan statistik non parameter dengan Microsoft excel, dan sistem SPSS 19. Hasil penelitian, ada beberapa pokok persoalan yang dapat disimpulkan bahwa 1) perencanaan pemesanan dan perkembangan model incubator bisnis siap dilaksanakan dengan didasarkan pada teori dan penelitian empiris dalam bidang studi secara terkonsep dan terstruktur dengan baik. 2) Proses perkembangan model inkubator bisnis diselenggarakan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: pendahuluan, mengembangkan model, dan uji coba model. 3) Model inkubator bisnis yang mendorong keterampilan kewirausahaan terhadap mahasiswa UNSERA adalah model inkubator bisnis yang diorientasikan untuk menjadi inovasi dan menyaratkan keahlian kewirausahaan didalamnya. 4) Model inkubator bisnis yang dikembangkan di UNSERA memungkinkan terciptanya pembentukkan keterampilan kewirausahaan pada peserta
Implementasi Kebijakan Program Makassar Tidak Rantasa (Mtr) Di Kota Makassar
Penelitian ini dimaksud untuk mengkaji implementasi kebijakan Program Makassar Tidak Rantasa (MTR). Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan yang menjadi informan yaitu Walikota Makassar, Sekretaris Daerah Kota Makassar, Seksi Penyuluhan dan Pembinaan Teknik, Koordinator Kebersihan Kecamatan Tamalate, Kasubid Evaluasi PSDA dan Lingkungan Hidup, Koordinator Bank Sampah, Lurah Manuruki, Lurah Maccini Sombala, Petugas Kebersihan dan masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelakasanaan Program Makassar Tidak Rantasa (MTR) sudah memberikan Perubahan pola kehidupan masyarakat Kota Makassar Khususnya di Kecamatan Tamalate dengan adanya Program Bank Sampah, Gerakan LISA, dan Gerakan LONGGAR, namun Perubahan itu belum dimaksimalkan. Rekomendasi dari Penelitian ini diwajibkan kepada seluruh pegawai Kota Makassar menjadi nasabah Bank Sampah Unit dan gerakan LISA harus dibudayakan dimanapun kita berada serta pemerintah diharapkan mengadakan perlombaan LOGGAR antar kelurahan/kecamatan 3 bulan sekali
Pelatihan E-learning Berbasis Moodle untuk Dosen-dosen Universitas Islam Kalimantan Mab Banjarmasin
Penggunaan e-learning diyakini dapat mengatasi keterbatasan perkuliahan di kelas dan menyediakan layanan belajar yang dapat diakses darimana saja dan kapan saja. Kebijakan penggunaan e-learning di Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin masih tergolong baru dan sebagian besar dosen belum mengerti cara menggunakannya. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dosen dalam menggunakan e-learning. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari di Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin dengan melibatkan dosen-dosen dari perwakilan program studi. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk simulasi, latihan, dan pemecahan masalah. Materi pelatihan adalah pedoman penggunaan e-learning berbasis Moodle untuk dosen, yang terdiri dari pengaturan mata kuliah, penambahan sumber belajar, membuat grup, memantau progress belajar mahasiswa, dan penggunaan fitur forum, chatting, penugasan, kuis, dan laporan nilai. Kegiatan pelatihan dapat dikatakan berhasil berdasarkan kemampuan peserta dalam memperagakan materi dan dibuktikan dengan hasil karya mereka pada laman e-learning. Peserta merasa pelatihan ini penting karena dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola pembelajaran melalui e-learning
Korelasi Hasil Belajar Fisika Dasar Dan Tafsir Terhadap Kemamapuan Integrasi Bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika UIN Walisongo Semester VII Tahun
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang fenomena alam secara ilmiah. Fenomena alam yang ada dan terjadi di bumi dan di langit adalah kajian sains dan sekaligus objek tafakkur kepada Allah. Pemahaman pengetahuan agama Islam (Al-Qur\u27an dan as sunnah) menjadi dasar untuk mempelajari fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil belajar mata kuliah fisika dasar dan pengetahuan agama Islam (Tafsir) terhadap kemampuan mengintegrasikan bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FITK UIN Walisongo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan agama Islam dengan konsep dasar fisika masih rendah ditunjukkan dengan nilai ryx1x2 = 0.124 dan rx2x1=.0,137. Kondisi ini dikarena kurikulum yang ada di Jurusan Pendidikan Fisika belum menunjukkan integrasi yang jelas, yaitu muatan kurikulum yang ada belum terintegrasi walaupun sudah ada pengembangan paradigm kestuan ilmu. Integrasi nilai-nilai Islam dapat ditanamkan kepada mahasiswa melalui ranah materi, metode pembelajaran, sikap pendidik, dan lingkungan
The Study of Instilling Plurality Values to the Students of Islamic Schools in Makassar
This study tries to discuss the central issue of the instilling plural values to learners of each level of Islamic schools in Makassar. This study focuses on Islamic schools, since the teaching of religious subjects were also offered at public schools. In order to limiting the scope of the research, this study highlights on the extent of religious teaching and how the teaching are synchronized with of the plurality values in schools that consists of diverse ethnicity and culture in one hand, and diverse religious beliefs outside the schools, in another hand. The main problem statement is how the plurality values are instilled at Islamic schools in Makassar. The instilling process of plural values is tilled at Islamic schools in Makassar. The instilling process of plural values and culture is qualitative with socio-cultural pedagogical approach. The finding is that the instilling of the plurality values had been implemented but is not yet an adequate process, because it is still sporadic. Also, it is not yet concretely reflected in the curriculum
- …