1 research outputs found
K.H. LANRE SAID VIEW IN TAKBIR ZAWAID (A CRITICICAL HADITH)
The implementation of the zawaid takbir is one part of the implementation of the Eid prayer which is still being discussed in the community, especially because some people carry it out in an extraordinary manner by carrying out it only once in the first and second rak'ahs. This research focuses on examining critically in terms of the hadith view of K.H. Lanre Said as one of the most influential figures in South Sulawesi. This type of research is qualitative with the Critical studies approach method, specifically with the hadith criticism method to look further at the hadith views of K.H. Lanre Said. The results of this study indicate that of the two general conclusions from the hadith point of view described by K.H. Lanre Said in his phenomenal work, namely Adz Zikrah, found that these two conclusions were not in accordance with the conclusions of hadith scholars. What he concluded that the hadiths of takbir zawāid are all weak are not the case with the many arguments of the scholars who state that the hadiths of takbir zawāid are strong and argumentative hadiths to be used in the Eid prayers.
Penerapan Takbir Zawaid menjadi salah satu bagian dari pelaksanaan salat Id yang masih menjadi diskusi di tengah masyarakat khususnya karena ada yang melaksanakannya di luar lazimnya pelaksanaan jumlah takbir zawāid tersebut dengan melaksanakannya hanya sekali takbir di rakaat pertama dan kedua. Penelitian ini fokus mengkaji secara kritis dari segi hadis pendangan K.H. Lanre Said sebagai salah satu tokoh yang cukup berpengaruh di Sulawesi Selatan. Jenis penlitian ini adalah kualitatif dengan metode pendekatan Critical studies secara khusus dengan metode kritik hadis untuk melihat lebih jauh pandangan-pandangan hadis K.H. Lanre Said. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari dua kesimpulan umum dari sudut pandang hadis yang dijelaskan oleh K.H. Lanre Said dalam karya fenomenalnya yaitu Adz Zikrah ditemukan bahwa kedua kesimpulan tersebut belum sesuai dengan kesimpulan-kesimpulan ulama hadis. Apa yang disimpulkan olehnya bahwa hadis takbir zawāid seluruhnya lemah tidaklah demikian dengan adanya banyak argumentasi para ulama yang menyatakan bahwa hadis takbir zawāid adalah hadis yang kuat yang argumentative untuk digunakan dalam ibadah salat Id