1 research outputs found
DESKRIPSI MOTIF BATIK PADA BUSANA TARI MUANG SANGKAL KABUPATEN SUMENEP
ABSTRAK Jannah, Helmiyatul. 2016. Deskripsi Motif Batik Pada Busana Tari Muang Sangkal Kabupaten Sumenep. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Ida Siti Herawati, M.Pd, (II) Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Motif Batik, Busana, Tari Muang Sangkal, Sumenep. Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Di beberapa daerah di Indonesia mempunyai ciri khas dan motif batik yang berbeda-beda, tradisi menggunakan pakaian batik digunakan dalam acara-acara penting diberbagai kebudayaan di Indonesia, salah satunya di daerah Sumenep Madura. Di Sumenep, pakaian batik digunakan pada acara-acara penting, salah satunya pada pertunjukan seni tari tradisional Sumenep yaitu tari Muang Sangkal yang dipercaya dapat membuang segala bentuk keburukan. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan pembahasan mengenai busana batik yang digunakan oleh penari tari Muang Sangkal Kabupaten Sumenep. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang motif batik pada busana tari Muang Sangkal. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang berinteraksi secara langsung dengan sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah Taufikurrachman, Susiningwati dan Annisa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data dengan menggunakan metode triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diperoleh dua simpulan meliputi: (1) latar belakang motif batik pada busana tari Muang sangkal atau Motif Larlaran Ceplok merupakan hasil transformasi dari sewek busana Legha. Motif Larlaran Ceplok mempunyai arti do’a yang menjalar, yang diciptakan oleh koreografer tari Muang Sangkal yaitu Taufikurrachman pada tahun 1989. Ide dari terciptanya motif batik berawal dari batik yang biasa dipakai orang-orang Sumenep serta dikombinasikan dengan motif yang ada di keraton. Isi yang terkandung dalam motif batik berhubungan dengan do’a yang dipanjatkan oleh para penari untuk kehidupan di darat, laut dan kehidupan setelah kematian, (2) desain motif batik pada busana tari Muang Sangkal terdapat tiga struktur yaitu motif utama bunga warna merah yang diambil dari bentuk bunga melati. Motif pendukung ada tiga yaitu: bunga warna merah dengan tiga mahkota merupakan gambaran bunga melati yang terlihat dari arah samping, daun warna merah terinspirasi dari bentuk daun buah mangga. Sulur-suluran warna kuning terinspirasi dari sulur pada pohon buah markisa. Isen-isen menggunakan garis lengkung, garis lurus dan garis gelombang dengan warna kuning pada setiap garisnya, serta dibordir dengan benang berwarna kuning keemasan agar terkesan mewah.  ABSTRACT Jannah, Helmiyatul. 2016. The Description Of Batik’s Motif Clothing On Muang Sangkal Dance Sumenep Regency. Thesis, Department of Art and Design, Faculty of Letters, State University of Malang. Supervisor: (I) Dra. Ida Siti Herawati, M.Pd, (II) Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd. Keywords: Batik’s Motif, Clothing, Muang Sangkal Dance, Sumenep. Indonesian is one of the many countries in the world that is rich in culture. In some areas in Indonesia have characteristics and motif different, the tradition of using batik clothes are used in important events in various cultures in Indonesian, one of them in the area of Sumenep Madura. In Sumenep, batik clothing used at important events, one of them in traditional dance performances Sumenep namely Muang Sangkal trust dance can get rid of all forms of evil. Accordingly, it is necessary discussion about batik clothes used by dancers dance Muang Sangkal Sumenep. The purpose of this study to describe the motif on clothing dance Muang Sangkal. This study uses a qualitative research design with descriptive methods. The presence of researchers acted as the main instrument that interact directly with the data source. Sources of data in this study is Taufikurrachman, Susiningwati and Annisa. Data were collected by using observation, interview and documentation. Data analysis was performed with stage data reduction, data presentation, and conclusion. To check the validity of the data using the method of triangulation data. Based on these results, obtained by two conclusions include: (1) a background motif on clothes dance motif Muang Sangkal or Larlaran Ceplok is the result of the transformation of fashion sewek Legha. Motif Larlaran Ceplok radiating prayer has meaning, created by choreographers Muang Sangkal that Taufikurrachman in 1989. The idea of the creation motif batik originated from commonly used ones Sumenep combined with motifs on the palace. Contents contained in batik motifs associated with the prayers being said by the dancers to life on land, sea and life after death, (2) design motif on clothing dance Muang Sangkal there are three main structural motifs red flower taken from jasmine flower shape. Motif supporters there are three, namely: red flower with three crowns is a picture of jasmine flowers are visible from the side, leaves of red color inspired by the shape of leaves mango. Yellow tendrils of a vine on a tree inspired passion fruit. Isen using curved lines, straight lines and waves lines in yellow on each of the line, as well as embroidered with golden yellow threads that seem luxurious