101 research outputs found
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMPNEGERI 1 GEBANG
Pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa
secara intens untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan
tertentu. Interaksi ini disebut interaksi belajar, yang saling berkaitan antara guru dengan
siswa.Dalam hal ini guru hendaknya menerapkan model-model pembelajaran yang
inovatif, kreatif dan cooperative, salah satu model cooperativelearning yaitu tipe bamboo
dancing karena siswa dapat berbagi informasi dengan pasangan yang berbeda dengan
singkat dan teratur. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong
royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi yang mampu
meningkatkan hasil belajar, dengan penerapan model yang inovatif dan kreatif di kelas,
salah satunya diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan, sehingga tercipta suasana yang kondusif dan tidak monoton lagi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Cooperative
Learning tipe Bamboo Dancing pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1
Gebang, mengetahui besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang
menerapkan model Cooperative Learning tipe Bamboo Dancing dan yang menerapkan
pembelajaran metode ceramah pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Gebang,
serta untuk mengetahui respon siswa setelah penerapan model cooperative learning tipe
Bamboo Dancing pada materi Ekosistem di kelas VII SMPN 1 Gebang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, desain penelitian
menggunakan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gebang dengan sampel 2 kelas yaitu kelas VII H
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII I sebagai kelas kontrol, masing-masing kelas
berjumlah 29 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen tes dan angket.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji prasyarat dan
uji hipotesis.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
signifikan setelah menerapkan model cooperative learning tipe bamboo dancing pada
materi ekosistem dengan peningkatan hasi belajar kelas ekperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata postest kelas eksperimen 84,1
sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol 64,8. Respon siswa terhadap penerapan
model cooperative learning tipe bamboo dancing pada materi ekosistem mendapatkan
respon yang sangat baik. Hal ini dilihat dari rekapitulasi hasil angket respon siswa dari 20
pernyataan diperoleh 55% pernyataan angket respon siswa yang berkriteria sangat kuat
dan 45% pernyatan angket berkriteria kuat.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, bahwa penerapan model
cooperative learning tipe bamboo dancing pada materi ekosistem membuat suasana
belajar menjadi aktif dan menyenangkan. Pada kelas eksperimen terdapat peningkatan
hasil belajar sebesar 0,7 setelah menerapkan model cooperative learning tipe bamboo
dancing. Respon siswa terhadap penerapan model cooperative learning tipe bamboo
dancing mendapatkan respon sangat baik.
Kata kunci : Cooperative Learning, Bamboo Dancing, Hasil Belaja
Pertumbuhan Stek Batang Dua Jenis Buah Naga dan Pemberian Pupuk NPK Majemuk
This research is to figure out the interaction influences of two species of dragon fruit seedlings and the application of compound NPK fertilizer, and to determinate the best fertilizer dosage for dragon fruit seedling growth. This research had implemented in Screen Home Experimentation Faculty Agriculture, University of Riau on November of 2015 until February 2016 by station factorial design which is arranged in Randomized Block Design (RAK) and consists of two factors. The first factor is the species of dragon fruits (N); red and white. The second factor is the giving of compound NPK fertilizer, they are 1 g, 2 g, 3 g, 4 g and 5 g. Data obtained of the research, analyzed with variance and Honestly Significant Difference (BNJ) on 5%. Results of the research suggest that the interacton between two species of dragon fruit seedlings and the suggest of NPK fertilizer there is no significant difference on budding, the number and the length of budding, the number and the length of roots, the volume of roots, the fresh and dry weight of budding. The application of compound NPK fertilizer there is no significant difference in all of observatios. Based on is the researchs of stem cutting growth of two species of dragon fruit seedlings is recommended to give 1 g/ 3 kg soilof compound NPK fertilizer
Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perncanaan Pembangkit Listrik di Kiayo Kalimantan Barat
Planning is the beginning of an activity. One of the activities of planning is to estimate the potential of hydropower in electricity generation planning. Because there is still any facility or information system tools that can assist in the calculation, calculations performed with the help of Excel tools. Planners must design and create a formula, the formula used manual input, print all the data and combine the print is to be able to meet the desired report. Gumbel method used in calculating the maximum rainfall perperiode, while for Melchior, Weduwen, and Hasper method used in the calculation of the maximum flood discharge perperiode. Alternative power generated is calculated based on water availability. The calculation is done to assist in the analysis of power plant construction location
Utilization of Durian Skin as Raw Materials of Art Paper
This research was to utilize solid waste of durian (durian skin) into economically valuable products. The purpose of this research was to obtain a decorative paper or art paper which can be used as a wide range of creative products such as photo frames, tissue boxes, pencil boxes and others. The research was carried out by destroying the skin of durian and other materials to form slurry and then molded and dried. Assessment of art paper quality was based on the beauty of its performance because it was display the fibers on the surface of the paper. It has been carried out analysis of gramatur, tear resistance, moisture content and ash content of the paper produced by durian skin. Paper with gramatur value, moisture content, low ash content and high tear resistance was the good quality paper. For gramatur and water content testing, a paper which was given a red ocher dye (D) is a paper that has the lowest value of gramatur and water content, each of 0.0212 g/cm2 and 7.77%. While the ash content and tear resistance testing, colored paper with mangosteen peel 17% (E) has a low ash content (0.056%) and high tear resistance (104 times fold)
ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI PEMBUATAN PETIS DARI LIMBAH PENGOLAHAN PINDANG DI KABUPATEN SUKABUMI
ABSTRAKAdopsi dalam proses penyuluhan adalah penerimaan responden terhadap inovasi teknologi yang diberikan melalui kegiatan penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel karakteristik inovasi (X1); karakteristik pengolah pindang (X2); serta metode pelatihan dan kunjungan (X3) terhadap tingkat adopsi inovasi teknologi pembuatan petis (Y) pada pengolah pindang. Jumlah responden yang diamati adalah 41 orang. Analisis deskriptif digunakan sebagai metode analisis. Selain itu juga digunakan analisis korelasional rank-spearman dan uji z untuk menentukan signifikansi hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi variabel X1 dan Y adalah 0, 640 yang berarti kuat, signifikan dan searah; nilai koefisien korelasi variabel X2 dan Y adalah 0,358 yang berarti rendah, signifikan dan searah; dan nilai koefisien korelasi variabel X3 dan Y adalah 0,578 yang berarti cukup kuat, signifikan dan searah. Berdasarkan analisis usaha diketahui bahwa produk petis memberikan tambahan pendapatan bagi pengolah pindang. ABSTRACTAdoption in the extension learning process is a changing of knowledge, attitude, or skill after received innovation technology from extension agent. The aims of this research were knowing the correlation between innovation characteristic (X1); potential users characteristic (X2); training and visit method (X3) to the innovation adoption rate of pindang processors (Y). Observed respondents were 41. The data analysis method that was used were descriptive analysis; correlation rank spearman analysis, and z-test to determine correlation significance between the variables. The results showed that the correlation coefficient value between X1 and Y was 0,640 which mean high, significant, and positive; the correlation coefficient value between X2 and Y was 0,358 which mean low, significant, positive; and the correlation coefficient value between X3 and Y was 0,578 which mean moderate high, significant, positive. According to business analysis, petis has been giving additional revenue for pindang processors
ANALISIS PENGUKURAN USABILITY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAZNAS (SIMBA) MENGGUNAKAN METODE SYSTEM USABILITY SCALE (SUS)
SIMBA merupakan sebuah sistem yang dibangun dan dikembangkan untuk untuk keperluan penyimpanan data dan informasi yang dimiliki oleh baznas secara nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektifitas dan efisiensi serta kualitas aplikasi SIMBA pada Baznas sehingga kualitas aplikasi dapat ditingkatkan lagi masa yang akan datang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode system usability scale (sus). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai skor SUS sebesar 63,38 untuk aplikasi SIMBA yang termasuk Grade C- dengan kategori OK pada Adjective Rating, dan termasuk tingkat penerimaan Marginal dengan Percentile Rank berada di antara 35 – 40 serta dalam NPS termasuk dalam kelas Passive yang artinya Aplikasi SIMBA cukup efektif, efisien dan cukup memberikan kepuasan pada pengguna dalam kegunaannya. Kata Kunci : Analisis, SIMBA, System Usability Scal
Peningkatan Kekerasan Permukaan Material Komposit Matriks Aluminium melalui Proses Thermal Sprayed Coating
Pengembangan material komposit matriks aluminium berpenguat partikulat banyak dilakukan untuk berbagai aplikasi komponen karena berat jenisnya yang ringan serta performa yang baik seperti kekuatan tinggi, kekerasan tinggi, sifat tahan aus dan koefisien ekspansi panas rendah. Untuk aplikasi komponen otomotif atau kendaraan tempur, dibutuhkan material yang tahan aus dengan kekerasan permukaan yang tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kebutuhan tersebut adalah dengan proses pengerasan permukaan melalui metode coating yaitu proses pelapisan permukaan suatu material dengan membentuk permukaan baru atau memodifikasi permukaan. Penelitian ini difokuskan pada proses thermal spray coating untuk meningkatkan kekerasan pada material komposit matriks aluminium Al-3Si-9Zn-6Mg berpenguat 10% alumina (Al2O3). Metode yang digunakan adalah High Velocity Oxy-Fuel (HVOF) dengan variasi komposisi material coating yaitu 88WC-12Co, 83WC-17Co dan 86WC-10Co4Cr. Hasil pengujian kekerasan pada pelat komposit menunjukkan peningkatan nilai kekerasan dibanding material tanpa coating yang memiliki kekerasan 39 HRB. Penggunaan material coating 88WC-12Co menghasilkan nilai kekerasan 71 HRB, untuk material coating 83WC-17Co nilai kekerasan 57 HRB, dan untuk material coating 86WC-10Co4Cr didapat nilai kekerasan 87 HRB. Untuk material coating tanpa unsur Cr, semakin banyaknya unsur Co maka nilai kekerasan akan semakin kecil. Sedangkan material coating dengan kandungan unsur Cr sebesar 4% menghasilkan nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu 87 HRB
- …