13 research outputs found

    Uji aktivitas analgesik senyawa asam 2-(3- klorobenzoiloksi) benzoat pada tikus putih jantan dengan uji hot plate

    Get PDF
    Analgesik adalah golongan obat-obatan yang mampu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Asam salisilat merupakan obat analgesik non narkotik yang sering digunakan dalam masyarakat. Untuk dapat meningkatkan aktivitas analgesik dan menurunkan efek samping, dilakukan modifikasi struktur asam salisilat dengan cara mengubah gugus karboksil melalui pembentukan garam, ester atau amida. Asam 2-(3-klorobenzoiloksi)benzoat disintesis dengan menggunakan asam salisilat dan 3-klorobenzoil klorida. Hewan yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 55 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol sehat (k-), kelompok pembanding dengan dosis 12,5; 25; 50; 100; dan 200 mg/kgBB dan kelompok uji dengan dosis 12,5; 25; 50; 100; dan 200 mg/kgBB. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelompok diamati respon time pada t10, t20, t30, t40, t50, t60 saat tikus diinduksi nyeri berupa panas yang dihasilkan oleh alat plantar test dengan metode hot plate. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji one way ANOVA dilanjutkan dengan HSD. Hasil penelitian menunjukkan ED50 senyawa asam 2-(3-klorobenzoiloksi)benzoat sebesar 20,76 mg/kgBB, sedangkan nilai ED50 asam asetilsalisilat sebesar 38,27 mg/kgBB. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas analgesik senyawa asam 2-(3- klorobenzoiloksi)benzoat lebih tinggi daripada aktivitas analgesik senyawa asam asetilsalisilat pada tikus dengan metode hot plate

    Uji aktivitas analgesik senyawa asam 2-(3- klorobenzoiloksi) benzoat pada tikus putih jantan dengan uji hot plate

    No full text
    Analgesik adalah golongan obat-obatan yang mampu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Asam salisilat merupakan obat analgesik non narkotik yang sering digunakan dalam masyarakat. Untuk dapat meningkatkan aktivitas analgesik dan menurunkan efek samping, dilakukan modifikasi struktur asam salisilat dengan cara mengubah gugus karboksil melalui pembentukan garam, ester atau amida. Asam 2-(3-klorobenzoiloksi)benzoat disintesis dengan menggunakan asam salisilat dan 3-klorobenzoil klorida. Hewan yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 55 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol sehat (k-), kelompok pembanding dengan dosis 12,5; 25; 50; 100; dan 200 mg/kgBB dan kelompok uji dengan dosis 12,5; 25; 50; 100; dan 200 mg/kgBB. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelompok diamati respon time pada t10, t20, t30, t40, t50, t60 saat tikus diinduksi nyeri berupa panas yang dihasilkan oleh alat plantar test dengan metode hot plate. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji one way ANOVA dilanjutkan dengan HSD. Hasil penelitian menunjukkan ED50 senyawa asam 2-(3-klorobenzoiloksi)benzoat sebesar 20,76 mg/kgBB, sedangkan nilai ED50 asam asetilsalisilat sebesar 38,27 mg/kgBB. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas analgesik senyawa asam 2-(3- klorobenzoiloksi)benzoat lebih tinggi daripada aktivitas analgesik senyawa asam asetilsalisilat pada tikus dengan metode hot plate
    corecore