3 research outputs found

    PERSEPSI PETANI TERHADAP USAHATANI SORGUM DI DESA WUAKERONG KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

    Get PDF
    This research was conducted in the village of Wuakerong Nagawutung District Lembata in January 2020 to February 2020. This research aims to determine (1) the characteristics of farming sorghum, (2) the perception of farmers in sorghum farming, and (3) the obstacles faced by farmers in farming Sorgum. The study was conducted using census methods. The research site determination is intentionally (purposive). The population in this study was the entire sorghum farmers in Wuakerong village amounting to 35 people. The type of data collected was primary and secondary data. The results showed that: (1) The characteristics of farming sorghum in Wuakerong village i.e. sorghum planting is done dry in its own area with an average of 31.57 acres. The use of seed inputs ranges from 0, 125 kg to 0.5 kg depending on the area of the plant. The average production of sorghum obtained by farmer respondents in the 2017 planting season was 245.33 kg/ha. Labor in the sorghum farming is derived from the inside and outside of the family. The average labor use of the family is as much as 5.25 HKO, while the number of family labor used in this farming was 24.0 HKO. The used of outside family labor is not paid because the research village is still using the working system named Gotong Royong so that the cost for labor wage is not calculated, (2) In general, the perception of farmers on sorghum farming is classified as a "very good" category with a percentage of the maximum scoring of the average score of 89.6%. (3) The obstacles faced by sorghum farmers are pest control and difficult to obtain suitable seed and marketing target of sorghum

    PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK KEMIRI BAGI KELOMPOK TANI SA ATE DESA NUMBA KECAMATAN WEWARIA KABUPATEN ENDE

    Get PDF
    Kemiri merupakan tanaman perkebunan yang hidup di daerah tropis dengan ketinggian tanaman. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Daging buah kemiri memiliki kadar minyak sebesar 50-60%  mengadung asam lemak jenuh yang sangat tinggi, selain itu juga terdapat kandungan asam oleat yang tinggi sehingga dapat dimanfaat untuk menghambat kerontokan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Desa Numba merupakan desa beriklim tropis sehingga cocok menjadi tempat membudidayakan tanaman kemiri. sehingga pada tahun 2008 kelompok Sa Ate, tedaftar di desa Numba sebagai gabungan kelompok tani (gapoktan) Nugu Raka Bupu dengan jumlah anggota sebanyak 13 orang. Kegiatan pelatihan pembuatan minyak kemiri  menggunakan mesin pemeras dapat dikatakan berhasil dilihat dari antusias para peserta selama kegiatan berlangsung. Dengan adanya pelatihan secara langsung maka para peserta menjadi lebih mudah paham dan menguasai tahapan pembuatan minyak kemiri dengan baik.  Proses pembuatan minyak kemiri dapat berlangsung lebih cepat, Produk minyak kemiri yang dihasilkan berwarna kuning jernih sesuai dengan yang diharapka

    PENGHIJAUAN LAHAN PERTANIAN OEBKIN DESA NAIOLA TIMUR KECAMATAN BIKOMI SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

    No full text
    Abstrak Penghijauan merupakan kegaitan penanaman kembali pohon yang telah ditebang, maupun di lahan kosong, dengan tujuan lahan tersebut dapat dipulihkan, dapat digunakan dan ditingkatkan kesuuran tanah serta melindungi air tanah seingga tindak mudah menguap. Masyarakat Oebkin umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan berternak yang menggantungkan hidupnya pada pengolahan lahan yang ada disekitarnya. Lahan yang diolah merupakan lahah permanen yang diperoleh dari hasil penebangan pohon untuk dijadikan lahan pertanian untuk ketersediaan pangan dan pakan. Semaki tinggi kegiata pembukaan lahan menyebabkan kegundulan hutan dan kegersangan. Terdapat banyak lahan yang hanya terisi dengan tanaman rumputan liar, sehingga pada musim kemarau dareah Oebkin terjadi kebakaran dan dimusim hujan terjadi erosi permukaan. Melakukan gerakan penghijauan dengan menanam tanaman dari jenis tanaman berkayu, tanaman perkebunan dan rumput-rumputan yang berguna bagi masyarakat Oebkin. Masalah yang berkaitan dengan penghijauan bagi Masyarakat Oebkin dapat diuraikansebagai berikut: (1) Masih belum diterapkannnya program penghijauan secara berkala di Oebkin; (2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan terutama dalam hal penghijauan, dibuktikan dengan masih kurangnya pohon yang bisa menghijaukan Desa Oebkin (3) Masih belum adanya program penghijauan yang melibatkan akademisi dan mahasiswa secara bersama-sama untuk mencintai lingkungan. Manfaat dari pengabidian ini adalah menjadikan Oebkin sebagai cikal bakal Desa hijau yang sadar akan lingkungan yang diharapkan program ini bisa berkelanjutan melalui kesadaran menghijaukan lingkungan yang kemudian memberikan multi effect kepada lingkungan sekitar untuk turut menghijaukan lingkungan Kefamenanu secara umum. Kata Kunci: Penghijauan; Tanaman; Oebkin; &nbsp
    corecore