55 research outputs found
Spiritualitas di sebalik gambar: membaca pameran-pameran lukisan di Yogyakarta
Salah satu dunia karya seni yang cukup memberi warna di kota Yogyakarta datang dari seni lukis. Beberapa tanda dapat ditemukan secara permanen maupun insidental tersebar di
berbagai sudut kota. Mulai titik nol Yogyakarta yang saat ini dihiasi dengan seni instalasi dan patung yang terpasang di ruang publik. Beberapa tahun lalu, untuk memperingati 100 tahun kelahiran pelukis legendaris Affandi, ruas jalan di Gejayan berganti nama dari Jalan Gejayan menjadi Jalan Affandi dan diujung jalannya juga dipasang sebuah patung dada tokoh tersebut. Penamaan tersebut selain dimaksudkan untuk memberi penghormatan kepada tokoh Affandi, juga dimaksudkan untuk melawan lupa, menjaga agar kehadiran tokoh tersebut dengan segala kiprahnya, semangatnya masih dapat dihidupi. Inilah beberapa hal yang menjadi penanda untuk kehadiran dunia seni yang menjadi salah satu kekhasan Yogyakarta. Pertanyaannya, bagaimana hal-hal tersebut dapat dibaca sekaligus dikaitkan dengan masalah sumbangannya untuk menjaga identitas bangsa, sebagaimana ditulis dalam TOR, dan menjadi maksud tersirat sebagaimana ditulis dalam judul di atas
Sebuah geliat dalam dunia ketoprak jaman ini: makna simbol dan fungsi seni pertunjukan di tengah perubahan jaman
Pada tahun yang lalu, telah terbit sebuah buku Seri Figur Seni Pertunjukan Indonesia I, judulnya Tiga Jejak Seni Pertunjukan Indonesia. Ada tiga tokoh yang dikaji
dalam buku tersebut: Rendra, Sardono W. Kusumo, dan Slamet A. Syukur. Rendra disebut sebagai ikon kebangkitan teater modern Indonesia, Sardono W.Kusumo disebut tokoh tari kontemporer, dan dan Slamet A. Syukur sebagai komponis kontemporer. Ketiganya merupakan tokoh dari dunia seni (pertunjukan) kontemporer. Ini saya sebut dalam pengantar ini untuk mengkontraskan dengan lingkup kesenian yang banyak
digeluti oleh para hadirin di sini yang disebut dengan istilah seni (pertunjukan) tradisional. Sebenarnya kontras antara seni (pertunjukan) kontemporer dan seni
(pertunjukan) tradisional, memunculkan permasalahan pada saya tentang apa yang dimaksud dengan seni (pertunjukan) tradisional. Namun setidaknya kontras tersebut menjadi sarana bantu bagaimana seni (pertunjukan) tradisional dapat dipahami atau ditempatkan
Did the Indonesian Christian Art Paintings cross the border of the European style? The case of Frans Basuki Abdullah
- …