22 research outputs found
Studi Karakteristik Fisik Amilum Singkong Terpregelatinasi dengan Amilum Singkong Alami dan Brand Name
Amilum singkong sebagai eksipien dalam industri farmasi memiliki kekurangan yaitu sifat alir dan kompaktibilitas yang buruk.Untuk memperbaiki kekurangan tersebut maka dilakukan modifikasi amilum dalam bentuk terpregelanitasi dari amilum singkong alami yang diproleh dari pengupasan singkong hingga tahap pengeringan amilum.Dari penelitian ini diharapkan diperoleh informasi terkait dengan karakteristik fisik amilum singkongterpregelatinasi brand name dibandingkan dengan amilum singkongterpregelatinasi alami guna memperoleh metode pembuatan yang hemat biaya dan waktu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rasio amilum:air (1:1) pada suhu pemanasan 45 ?C, 50 ?C, 55 ?C untuk partially pregelatinized dan 80?C, 90?C, 100 ?C untuk fully pregelatinized. Amilum singkong brand name dan alami memberikan hasil uji sifat fisik yang serupa dan sesuai dengan persyaratan. Berdasarkan analisis statistik menunjukan sifat alir dan kompaktibilitas kedua jenis amilum singkong tidak berpengaruh secara signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji sifat fisik amilum singkong pregelatin yang berasal dari amilum singkong alami dan amilum singkong yang memiliki brand name memiliki sifat fisik yang sama. Perbandingan sifat fisik kedua amilum tersebut memeperlihatkan bahwa amilum singkong brand name mampu memenuhi syarat karakteristik fisik sebagai raw material eksepien sediaan farmasi
Penetapan Kadar Parasetamol Dan Tramadol Dalam Tablet Anti Nyeri Dengan Thin Layer Chromatography (Tlc)- Spektrofotodensitometri
Telah dikembangkan penetapan kadar parasetamol dan tramadol dalam tablet antinyeri secara simultan menggunakan teknik TLC-Spektrofotodensitometri, menggunakan fase gerak kloroform: etanol: asam formiat (7:3:0,05 v/v/v) dan diukur pada panjang gelombang 275 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase gerak kloroform:etanol;asam formiat 7:3:0,05 memberikan pemisahan terbaik. Tramadol linier pada rentang konsentrasi 500-1000 ng dengan LOD dan LOQ sebesar 23,4 ng dan 78,2 ng. Parasetamol linier pada rentang konsentrasi 5000-10000 ng dengan LOD dan LOQ sebesar 337,9 ng dan 1126,4 ng. Metode penetapan kadar sampel tablet Ultracet memiliki nilai akurasi dan presisi yang cukup baik (tramadol = 91,65%; KV = 1,7% dan parasetamol = 99,35%; KV = 1,1%) namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi metode ekstraksi, jarak penotolan serta jarak pengembangannya
Pemisahan Rifampisin, Isoniazid, dan Pirazinamida dengan Klt Terimpregnasi Parafin
Telah dilakukan pengembangan metode kromatografi untuk pemisahan rifampisin, isoniazid, dan pirazinamida menggunakan pelat KLT terimpregnasi parafin. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pemisahan rifampisin, isoniazid, dan pirazinamida secara simultan. KLT silika gel 60 GF254 diimpregnasi menggunakan parafin 10% (v/v) dalam dietil eter. Beberapa variasi fase gerak yang dioptimasi mengacu pada campuran etanol : air (70:30 v/v) + 5% asam asetat glasial + 1% amonia 37%. Parameter kromatografi terbaik diperoleh dari pemisahan menggunakan fase gerak campuran etanol : air (95:5 v/v) + 5% asam asetat glasial + 1% dietilamin. Fase gerak ini juga memberikan pemisahan terbaik untuk ketiga senyawa dengan Rs > 1 dan ? > 1. Pelat dipindai pada panjang gelombang 335 nm untuk analisis rifampisin dan 275 nm untuk analisis isoniazid dan pirazinamida menggunakan KLT-spektrofotodensitometer. Metode yang dikembangkan dapat digunakan sebagai acuan untuk pemisahan rifampisin, isoniazid, dan pirazinamida pada sampel obat ataupun sampel biologis
Pemanfaatan Simulasi Farmakokinetik dalam Memprediksi Profil Kronofarmakokinetik Parasetamol pada Pemberian Berulang
Telah dilakukan simulasi profil kronofarmakokinetik parasetamol setelah diberikan berulang melalui rute oral dari data publikasi kronofarmakokinetik parasetamol. Simulasi dilakukan menggunakan bantuan Micromath Scientist Software 2,01 melalui fitting. Tujuan penelitian ini memperoleh gambaran Perubahan profil farmakokinetik parasetamol pada fenomena kronofarmakokinetik setelah pemberian berulang. Tidak terdapat perbedaan antara parameter farmakokinetik publikasi dengan hasil fitting. Parameter farmakokinetik parasetamol hasil fitting dapat digunakan untuk memodelkan profil kronofarmakokinetik parasetamol. Hasil simulasi dapat menggambarkan profil parasetamol yang dipengaruhi oleh fenomena kronofarmakokinetik
Studi Peran Apoteker sebagai Verifikator dalam Pelaksanaan Asuhan Kefarmasian Pasien Rawat Jalan Peserta PT. Askes (Persero) Cabang Denpasar di RSUD Wangaya
Peran apoteker sebagai verifikator merupakan salah satu wujud pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian bertujuan untuk mewujudkan Pelayanan Obat yang Rasional (POR) sehingga terwujudnya efektivitas biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apoteker sebagai verifikator dalam pelaksanaan asuhan kefarmasian pasien rawat jalan peserta PT Askes (Persero) cabang Denpasar di RSUD Wangaya dalam rentang waktu (Desember 2012-Februari 2013). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran apoteker sebagai verifikator dalam melakukan pelayanan kefarmasian belum sepenuhnya mewujudkan POR sehingga belum terwujudnya efektivitas biaya pengobatan. Hal ini disebabkan masih adanya biaya tambahan yang dikeluarkan pasien ketika menebus obat
Pengembangan Metode Refluks Untuk Ekstraksi Andrografolid Dari Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees)
Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan. Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi diantaranya jumlah pelarut dan waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah pelarut dan waktu ekstraksi andrografolid yang optimum menggunakan metode refluks. Optimasi jumlah pelarut dalam ekstraksi andrografolid menggunakan metode refluks dengan perbandingan jumlah pelarut etanol 96% sebanyak 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 dan 1:6. Optimasi waktu ekstraksi dengan variasi waktu 3, 6, 9 dan 12 jam. Penentuan jumlah pelarut dan waktu ekstraksi optimum dilakukan dengan perhitungan kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri yang tervalidasi. Fase diam plat silika gel 60 GF254 dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v kemudian dipindai menggunakan TLC Scanner 3 (CAMAG). Seluruh parameter telah memenuhi persyaratan validasi yaitu rata-rata perolehan kembali 85,68% (80-110%); rentang linieritas dengan r = 0,9938 (r > 0,95); nilai LOD 133,273 ng/µL; nilai LOQ 444,122 ng/µL; presisi <2%; spesifisitas dengan kemurnian puncak >0,99 dan nilai Rs >1,5. Jumlah pelarut optimum yaitu pada perbandingan 1:3 dan waktu ekstraksi optimum yaitu 6 jam
Uji Pemisahan Sianidin Dan Peonidin Dari Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Dengan Metode Hptlc Spektrofotodensitometri C-18
Umbi ubi jalar ungu memiliki kandungan senyawa aktif antioksidan antosianin. Antosianin dalam umbi ubi jalar ungu terdiri atas dua, yaitu sianidin dan peonidin. Pemisahan kedua jenis antosianidin dalam ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) perlu dilakukan karena adanya perbedaan potensi aktivitas antioksidan dari kedua antosianidin tersebut. Sampel yang digunakan adalah ekstrak etanol kasar ubi jalar ungu. Pemisahan diakukan dengan metode HPTLC spektrofotodensitometri C-18 menggunakan fase diam Silika Gel RP-18 F254 dan fase gerak n-butanol : asam asetat : air atau BAW (4 : 1 : 5 v/v). Hasil pemisahan menunjukkan bahwa terdapat empat buah noda yang berhasil terpisah, yang kemudian teridentifikasi sebagai 1 senyawa peonidin dan 3 senyawa sianidin. Noda senyawa peonidin berada nilai Rf 0,10, sedangkan ketiga senyawa sianidin berada pada nilai Rf berturut-turut 0,40; 0,58 dan 0,66
Perubahan Aktivitas Mengkelat Logam Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu Terhadap Pengaruh Sinar Uv-b
Ubi jalar ungu terbukti memiliki aktivitas antioksidan melalui mekanisme mengkelat logam. Aktivitas mengkelat senyawa antioksidan pada ubi jalar ungu dapat berubah oleh beberapa faktor lingkungan salah satunya yaitu paparan sinar UV-B. Paparan sinar UV-B dapat menyebabkan Perubahan struktur suatu senyawa. Sehingga diperlukan pengujian untuk melihat Perubahan aktivitas mengkelat logam dari ekstrak ubi jalar ungu terhadap pengaruh sinar UV-B. Pengujian terhadap Perubahan aktivitas antioksidan melalui mekanisme mengkelat logam dapat di uji dengan metode FIC FIC (Ferrous Ion chelating).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas senyawa antioksidan pada ekstrak ubi jalar ungu terhadap pengaruh sinar UV-B yang dilihat dari Perubahan aktivitas dalam mengkelat logam. Tahapan penelitian ini meliputi penyiapan sampel ubi jalar ungu, ekstraksi dengan etanol 70%, pemaparan dengan UV-B (300 nm) dengan kekuatan sinar 1 mW/cm2, pengujian dengan FIC. Pemaparan dengan sinar UV-B dilakukan dengan variasi dosis sinar UV-B masing-masing 0, 90, 180, 270, 360, 720, 1080 mJ/cm2. Pengujian aktivitas antioksidan dalam mengkelat logam dilakukan dengan metode FIC dengan reagen ferrozine dan Fe. Pengukuran Perubahan aktivitas dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis dengan melihat Perubahan absorbansi kompleks Fe-ferrozine yang dinyatakan dengan persen chelating ability. Paparan sinar UV-B pada ekstrak etanol ubi jalar memberikan Perubahan yang signifikan dengan nilai (p<0,05). Paparan sinar UV-B tersebut menyebabkan penurunan kemampuan mengkelat logam. Penurunan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol ubi jalar ungu menurun dengan peningkatan dosis sinar UV-B yang diberikan
Akseptabilitas Pelayanan Residensial Kefarmasian pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II tanpa Komplikasi
Sebanyak 68 pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 tanpa komplikasi yang dikumpulkan dari RSUD Wangaya pada bulan November-Desember 2012, ditawarkan pelayanan residensial kefarmasian (PRK). Pelayanan berupa konseling mengenai kepatuhan penggunaan obat dan diet pada pasien. Hanya 13 pasien yang bersedia untuk mengikuti pelayanan residensial kefarmasian. Terdapat 76,9% pasien laki-laki dan 23,1% perempuan, dengan rentang usia pasien 40-65 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh PRK pada kepatuhan pengobatan dan diet pasien Pelayanan residensial kefarmasian mampu meningkatkan kepatuhan penggunaan obat pasien dan diet pada pada pasien. Hal ini tentunya akan menunjang keberhasilan terapi pasien