5 research outputs found

    Desain Jig & Fixture untuk Break Shoes Sepeda Angin

    Get PDF
    Perkembangan industri yang sangat pesat membuat persaingan di dunia industri menuntut adanya alat yang bisa membantu proses produksi agar bisa lebih cepat dan mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat serta mengurangi biaya produksi,salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan produksi diperlukan Jig & fixture yang lebih efisien. Dalam pengerjaan,maka dilakukan pengembangan terhadap jig & fixture yang telah ada di PT.SBM  agar lebih efisien, dan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pembuatan jig & fixture maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan Ishikawa Diagram untuk melihat pengaruh-pengaruh yang menyebabkan kualitas dan produksi yang kurang optimal,serta melakukan observasi terhadap jig & fixture yang telah ada sebelumnya.Selanjutnya dilakukan proses desain yang akan dikerjakan dengan menggunakan software Solidwork dengan cara penambahan dari 2 menjadi 3 jig. Dengan penambahan jig tersebut maka diharapkan akan ada penambahan kuantitas terhadap part break  shoes tersebut.Perkembangan industri yang sangat pesat membuat persaingan di dunia industri menuntut adanya alat yang bisa membantu proses produksi agar bisa lebih cepat dan mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat serta mengurangi biaya produksi,salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan produksi diperlukan Jig & fixture yang lebih efisien. Dalam pengerjaan,maka dilakukan pengembangan terhadap jig & fixture yang telah ada di PT.SBM  agar lebih efisien, dan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pembuatan jig & fixture maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan Ishikawa Diagram untuk melihat pengaruh-pengaruh yang menyebabkan kualitas dan produksi yang kurang optimal,serta melakukan observasi terhadap jig & fixture yang telah ada sebelumnya.Selanjutnya dilakukan proses desain yang akan dikerjakan dengan menggunakan software Solidwork dengan cara penambahan dari 2 menjadi 3 jig. Dengan penambahan jig tersebut maka diharapkan akan ada penambahan kuantitas terhadap part break  shoes tersebut

    Hazard Identification And Risk Assesment (HIRA) Pada Proses Riksa Uji Mesin Crimping Semi-Otomatis

    Get PDF
    Every phase of work activities in a workplace is inevitably associated with potential hazards and risks that can lead to both workplace accidents and occupational illnesses. To mitigate these hazards effectively, the identification and assessment of risks are imperative, providing a foundation for offering constructive recommendations to the respective companies. The process of hazard identification and risk assessment adheres to the risk management stages, aligned with the AS/NZS 4360:2004 standard on Risk Management, encompassing the determination of consequences (severity) and probability levels (likelihood) to ascertain the risk levels within each work process phase. Upon establishing these risk levels, comprehensive recommendations for control programs can be devised, aimed at averting workplace accidents and occupational diseases. Data acquisition is carried out through surveys/observations involving workers and document reviews. The observations were conducted within the production area, specifically focusing on the semi-automatic crimping machine inspection process at PT. SWS in December 2022. The research findings reveal that within the crimping machine inspection process, the risk percentages are distributed as follows: 0% at the extreme risk level, 65% at the high risk level, 35% at the moderate risk level, and 0% at the low risk level. Effective control and supervision measures are essential to prevent the occurrence of workplace accidents and occupational illnesses. These measures offer significant benefits, encompassing enhanced work productivity, improved work morale, and a fortified corporate reputation. The researcher proposes a range of control measures, spanning substitution, engineering, administrative adjustments, and personal protective equipment provisioning.Setiap tahapan aktivitas kerja di tempat kerja tidak lepas dari bahaya dan risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Untuk meminimalisasi potensi bahaya, maka diperlukan identifikasi dan penilaian risiko, di mana hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan saran perbaikan kepada perusahaan. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan berdasarkan tahapan manajemen risiko sesuai dengan standar AS/NZS 4360:2004 tentang Manajemen Risiko, dengan menentukan konsekuensi (severity) dan tingkat kemungkinan (likelihood) hingga didapatkan tingkat risiko pada setiap tahapan proses kerja. Setelah diperoleh tingkat risiko, dapat disusun rekomendasi program pengendalian untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pengumpulan data dilakukan melalui survei/observasi dengan pekerja dan tinjauan dokumen. Observasi dilakukan di area produksi pada proses uji riksa mesin crimping semi otomatis di PT. SWS pada Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan risiko pada proses uji riksa mesin, dengan risiko 0% pada level extreme, 65% pada level high risk, 35% pada level moderate risk, dan 0% pada level low risk. Diperlukan pengendalian dan pengawasan terhadap risiko yang ada untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta memberikan manfaat terhadap produktivitas kerja, moral kerja, dan reputasi perusahaan. Peneliti memberikan beberapa saran pengendalian melalui substansi, rekayasa teknik, administrasi, dan penyediaan APD

    Rancang Bangun Kerangka Tanaman Hidroponik Politeknik Negeri Batam

    Get PDF
    The hydroponic pilot project in the Batam State Polytechnic area was motivated by problems with economic conditions and declining health conditions during the Covid-19 pandemic. This project is expected to support the “growing your own food movement” in an effort to reduce unemployment, increase food security and a healthy lifestyle. The hydroponic method was chosen because it is very easy to do and does not require a large area of ​​land. In this community service activity, a hydroponic plant building framework will be made as a prototype of an efficient and efficient hydroponic building so that it can be used by the wider community. This activity is also useful for applying design knowledge as one of the PbL activities carried out by CAD, CNC, CAM, and Fabrication Engineering courses in the Mechanical Engineering Department, so that it can become an arena for higher education participation to support people's lives. The method of implementing this community service activity is to make observations to find a suitable area to build a hydroponic plant house, then the results of the observations are poured in the form of a design by utilizing software so that the materials needed and the shape of the framework that is built can be known. The last activity is making a hydroponic plant place. This activity is planned to be carried out from April to November 2021. Based on the results of the evaluation of the service program questionnaire for product distribution, it is known that the majority of respondents are satisfied with the products produced.Pilot project hidroponik di kawasan Politeknik Negeri Batam dilatarbelakangi oleh masalah kondisi perekonomian dan kondisi kesehatan yang anjlok pada masa pandemik Covid-19. Project ini diharapkan dapat mendukung “gerakan menaman sendiri makananmu” dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan ketahanan pangan serta pola hidup sehat.  Metode hidroponik dipilih karena sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan lahan yang luas. Pada kegiatan pengabdian Masyarakat ini, akan dibuat kerangka bangunan tanaman hidroponik sebagai prototype bangunan hidroponik yang efisien dan berdaya guna sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas. Kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengaplikasikan ilmu desain sebagai salah satu kegiatan PbL yang dilakukan oleh mata kuliah CAD, CNC, CAM, dan Teknik Fabrikasi di Jurusan Teknik Mesin, sehingga dapat menjadi ajang partisipasi perguruan tinggi untuk menunjang kehidupan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan observasi untuk menemukan area yang cocok untuk membangun rumag tanaman hidroponik, kemudian hasil observasi dituangkan dalam bentuk desain dengan memanfaatkan software sehingga dapat diketahui material yang dibutuhkan serta bentuk rangka yang dibangun. Kegiatan terakhir adalah pembuatan tempat tanaman hidroponik. Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan pada bulan April hingga November tahun 2021. Berdasarkan hasil evaluasi dari kuesioner program pengabdian terhadap penyaluran produk diketahui bahwa mayoritas responden puas terhadap produk yang dihasilkan

    Analisis Proses Penentuan Kelayakan dan Pengamanan Penggunaan Overhead Crane Menggunakan Metode Pemeriksaan dan Pengujian Teknis K3

    Get PDF
    In the world of industry, you can find many tools or machines that are used to simplify the process of human work. One type of tool that is widely used is a lifting equipment. Lifting equipment are equipment that are made and installed to lift, down, set and hold workpieces or load. One example of a lifting equipment is an overhead crane. Most overhead cranes are installed on the roof of the building (indoors) but can also be used outdoors. Along with the time to use an overhead crane, the longer it will definitely experience a decrease in quality both in terms of components and functions, it is necessary to control the feasibility management system and use permit. Based on the regulations of the Ministry of Manpower is Permenaker no. 8 tahun 2020 about K3 of lifting equipment and transport equipment. Which each lifting and transport equipment’s before being operated should be inspected and tested in advance, as well as periodic testing is carried out in accordance with the test standards have determined. The final task research uses descriptive qualitative analysis method, which is to get data by direct observation on the tool. When inspection and testing has been carried out according to standards, the overhead crane will receive a certificate and a safe use permit.Dalam dunia industri, banyak ditemui peralatan ataupun mesin yang digunakan untuk mempermudah proses pekerjaan manusia. Salah satu jenis alat yang banyak digunakan adalah pesawat angkat. Pesawat angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan dipasang untuk mengangkat, menurunkan, mengatur posisi dan menahan benda kerja atau muatan. Salah satu contoh dari pesawat angkat adalah overhead crane. Kebanyakan overhead crane terpasang di bagian atap bangunan (indoor) namun tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan di luar ruangan (outdoor). Seiring dengan waktu penggunaan overhead crane, yang semakin lama pasti akan mengalami penurunan kualitas baik dari segi komponen maupun fungsinya, maka diperlukan pengendalian sistem manajemen kelayakan dan izin pemakaian. Sesuai dengan peraturan Kementerian Tenaga Kerja yakni Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 tentang K3 pesawat angkat dan pesawat angkut, dimana setiap pesawat angkat dan pesawat angkut sebelum dioperasikan harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu, serta dilaksanakan pengujian berkala sesuai dengan standar uji yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode analisa kualitatif deskriptif, yaitu mendapatkan data dengan observasi langsung pada alat. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian, overhead crane dinyatakan berfungsi dengan baik dan memenuhi syarat teknis K3 sehingga overhead crane tersebut akan mendapatkan surat keterangan dan izin pemakaian

    Perawatan dan Perbaikan Dalam Upaya Peremajaan Kapal Batam Marine Ambulance

    Get PDF
    Marine ambulance, as medically equipped vehicle which tranports patient to referral facilites, is very important in Batam archipelago. Routine maintenance activities is conducted to ensure all systems function properly. The maintenance includes maintenance of ship mechanics and ship engines, electrical systems, and hull cleaning. Maintenance standard operating procedure (SOP) is composed to help ship crew conducting ship maintenance. The maintenance activity repairs system problems successfully and appreciated by ship crew, LAZ Batam, and Awal Bros Hospital as service provider; and community who benefited by the service. Healthcare service operates well although some respondents think there is lack of equipments. Safety equipment and medical equipment are not enough for 13% and 20% respondents, respectively. However, all respondent think that the maintenance activity has repaired ship system and ensure ship to operate properly, and deliver healthcare service well.Kapal ambulans sebagai sarana transportasi pasien dari  daerah pulau menuju fasilitas rujukan di Kota Batam sangat penting di daerah kepulauan. Kegiatan perawatan rutin perlu dilakukan untuk menjamin semua sistem kapal berfungsi dengan baik sebagai transportasi medis. Kegiatan perawatan rutin yang dilakukan meliputi sistem mekanik dan mesin kapal, sistem kelistrikan kapal, dan pembersihan lambung kapal. Penyusunan prosedur perawatan dilakukan sebagai panduan bagi awak kapal melakukan perawatan rutin. Kegiatan ini diapresiasi telah mmperbaiki dan mengembalikan fungsi kapal oleh pihak penyelenggara (awak kapal, LAZ Batam, dan RS Awal Bros) dan pihak pengguna (masyarakat) layanan kapal ambulans. Tingkat layanan transportasi medis ini dirasa sudah berjalan lancar walaupun sebagian responden beranggapan kelengkapan peralatan belum mencukupi dari kuantitas maupun kondisi peralatan. Fasilitas keselamatan dan peralatan medis dianggap masih perlu dicukupi oleh masing-masing 13% dan 20% responden. Namun demikian, semua responden beranggapan bahwa kegiatan perawatan ini telah menjaga fungsi kapal beroperasi dengan baik dan menjaga kelancaran layanan transportasi medi
    corecore