Celestial revolutionary: copernicus, the man and his universe

In the spring of 1500, at the apex of the Renaissance, a papal secretary to the Borgia Pope, Alexander VI, wrote that "All the world is in Rome." Though no one knew it at the time, this included a young scholar by the name of Nicolaus Copernicus who would one day change the world. One of the greatest polymaths of his or any age - linguist, lawyer, doctor, diplomat, politician, mathematician, scientist, astronomer, artist, cleric - Copernicus gave the world arguably the most important scientific discovery of the modern era: that earth and the planets revolve around the sun and that the earth rotates on its axis once every 24 hours. His heliocentric theory and the discoveries that would follow ushered in the age of modern astronomy, often called the Copernican Age, and change the way we look at the universe forever. This brilliant and controversial belief - born of a fusion of the theories of the great scholars of antiquity and the knowledge of the medieval Islamic world - was immortalised in Copernicus' epic "De revolutionibus orbium coelestium", a book whose very first printed copy was placed into his hands at the moment of his death in 1543. Here, for the first time, is a biography of Copernicus that not only describes his theories but the life of the man himself and the epic, thrilling times in which he lived

Sultan Mehmet II sang penakluk : epos mengagumkan tentang pemimpin muslim penakluk konstantinopel

Di mata Muslim, Mehmet II dikenal sebagai �Sang Penakluk�, sementara di Barat ia dianggap �Teror bagi Dunia�. Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12. Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium. Selama 32 tahun masa kekuasaannya, pemimpin militer yang brilian ini terus memerintahkan pasukannya untuk memperluas batas kekaisaran hingga Asia Kecil dan terus menerobos ke negeri-negeri Eropa. Demi membendung ekspansi agresifnya, tiga paus pun memeranginya atas nama Kekristenan Eropa melawan imperium baru kaum Muslim. Siapakah sejatinya pemimpin militer sekaligus tokoh renaisans Islam ini? Buku ini �menghidupkan� kembali sosok Mehmet II dari kematiannya serta mengangkat sang sultan dari kubangan mitos. Dan, inilah epos menakjubkan tentang figur penguasa Timur dan Barat, yang dalam sebuah prasasti namanya terpahat sebagai �Sultan dua lautan, bayangan Tuhan di dua dunia, abdi Tuhan di antara dua ufuk, pahlawan di laut dan darat, penakluk benteng Konstantinopel�

Istanbul kota ke kaisaran

iv,465 hlm,; 20 cm

Light from the East : how the science of medieval Islam helped to shape the Western world

xii, 238 p. ; 22 cm

Istanbul : kota Kekaisaran

Buku ini mengungkapkan informasi-informasi mengenai kota Istanbul. Sejak dari namanya masih Konstantinopel hingga hari ini. Memaparkan tentang kota legendari ini, mulai dari suasana kehidupan sehari-hari, masyarakatnya, seremon iistana, hingga intrik politik para penguasa ,dari awal berdirinya hingga sekaran