1 research outputs found

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERJUDUL”ASAL-USUL CANDI SINGASARI” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BEBER

    No full text
    ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan meningkatkan proses dan hasil kemampuan menulis teks eksplanasi siswa SMP menggunakan media wayang beber. Rancangan penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Data dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara, angket, dan tes menulis. Media wayang beber berbentuk lembaran berisi gambar yang mewakili cerita. Data proses siklus II mengalami peningkatan karena siswa lebih aktif, serius, dan teliti dibandingkan siklus I. Hasil menulis siklus I menunjukkan 64,52% siswa mendapat nilai di atas KKM, sedangkan siklus II 100% siswa mendapat nilai di atas KKM. Terjadi peningkatan 35,48% dari siklus I ke siklus II. Kata kunci: kemampuan menulis, pembelajaran teks eksplanasi, wayang beber. Menulis dapat diartikan sebagai proses mengungkapkan ide, pikiran, atau pendapat, melalui simbol grafis dalam bentuk tulisan, sehingga dapat dipahami orang lain. Menurut Sofyan (2006:28) tujuan pembelajaran menulis adalah merangsang kreativitas siswa, serta menggali potensi dan bakat yang dimiliki siswa untuk dikembangkan dalam kegiatan menulis. Tulisan dapat digunakan untuk mengungkapkan informasi, pengetahuan, pemikiran, dan gagasan yang penulis miliki. Kegiatan pembelajaran menulis dalam penelitian ini difokuskan pada kompetensi dasar menulis teks eksplanasi baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan hal tersebut peneliti menemukan kelemahan tingkat penguasaan keterampilan menulis. Kurangnya minat siswa terhadap menulis ini perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran yang variatif, menarik, menyenangkan, dan dapat merangsang siswa untuk lebih suka menulis. Berdasarkan kenyataan tersebut, terlihat perkembangan kemampuan menulis di kalangan siswa masih sangat kurang. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar siswa kelas VII-I SMP Negeri 16 Malang yang menjadi subyek penelitian ini. Peneliti menjadikan kelas VII-I SMP Negeri 16 Malang sebagai subjek penelitian berdasarkan alasan, (1) SMP Negeri 16 Malang berada di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Malang, (2) proses belajar mengajar aspek menulis khususnya dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi masih lemah. Hal ini dapat diketahui oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nuvi Indri Nurwati selaku guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 16 Malang, dalam keterampilan proses pembelajaran menulis khususnya kompetensi dasar menulis teks eksplanasi, selama ini siswa cenderung, (1) kurang berminat jika harus menulis terlalu banyak, (2) merasa malas menulis, malas merangkum, dan lebih suka fotocopy, (3) menggunakan tanda baca yang kurang tepat, dan kebanyakan melakukan penyingkatan-penyingkatan kata yang tidak tepat penggunaannya, (4) selain itu guru menggunakan media pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Kenyataan tersebut diperkuat dengan hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 16 Malang, yang mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 10 siswa (32,26%), sedangkan 21 (67,74%) mendapatkan nilai ≤ 75. Oleh karena itu, minat menulis siswa perlu dikembangkan. Salah satu bentuk keterampilan menulis dalam kurikulum 2013 yang tertuang di SMP adalah kompetensi menulis teks eksplanasi baik secara lisan maupun tulis. Dalam kompetensi ini siswa dituntut untuk dapat menulis teks eksplanasi dengan urut dan tepat. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teks sastra serta media wayang beber guna menarik perhatian dan minat siswa. Media wayang beber mirip dengan media komik. Perbedaan antara wayang beber dengan komik terletak pada gambar yang ada di dalamnya. Pada wayang beber, setiap beberan hanya terdapat satu gambar yang mewakili peristiwa dalam cerita, sedangkan media komik terdapat beberapa gambar didalamnya. Kelebihan media wayang beber untuk membantu siswa memperoleh kemudahan ketika menulis, karena dengan bantuan wayang beber sebagai media pembelajaran akan membangkitkan ide-ide siswa yang tertuang dalam sebuah cerita yang akan mereka tuliskan dan mereka ringkas. Teks sastra juga akan menambah rasa keingintahuan siswa terhadap isi ceritanya. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Nurrohmi (2010) dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Dongeng dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Acak pada Siswa Kelas VII-E SMPN 24 Malang. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa media gambar berseri acak dapat meningkatkan kemampuan menulis dongeng. Hal itu terlihat dari serangkaian kegiatan yang mencakup studi pendahuluan, siklus I, dan Siklus II. Penelitian lain tentang penggunaan media gambar juga dilakukan oleh Husna (2011) dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Media Gambar Kartun pada Siswa Kelas V-MI Darussalam Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa media gambar kartun dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita. Hal itu terlihat dari serangkaian kegiatan yang mencakup siklus I dan siklus II yang dimulai dari tahap pramenulis, pemburaman, perbaikan, penyuntingan, dan publikasi. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilaksanakan ini terletak pada penggunaan media gambar, tetapi jenis gambar yang digunakan berbeda, yaitu wayang beber dengan gambar kartun (komik). Namun pada dasarnya landasan teori yang digunakan hampir sama. Perbedaannya pada penggunaannya media wayang beber digunakan untuk kegiatan menulis teks eksplanasi. Tujuan penelitian ini ada dua, yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber pada siswa kelas VII-I SMPN 16 Malang. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan mix metode dan desain penelitian tindakan kelas atau classroom action research. Penelitian ini dimulai dengan mencari informasi tentang keadaan pembelajaran di kelas dalam rangka mencari kelemahan dengan mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan kelemahan tersebut. Selama penelitian tindakan berlangsung peneliti mengamati terjadinya tindakan kemudian mendeskripsikan dalam bentuk informasi. Penelitian ini menggunakan tiga tahap penelitian, yaitu (1) studi pendahuluan, (2) prosedur tindakan pada siklus I, dan (3) prosedur tindakan pada siklus II. Peneliti terlibat langsung dalam setiap tahapan yang dilakukan. Peneliti berkolaborasi dengan guru dan mitra peneliti untuk melakukan setiap tahap penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah semua aktivitas siswa dan guru Bahasa Indonesia kelas VII-I SMP Negeri 16 Malang, terdiri atas 7 siswa laki-laki, dan 25 siswa perempuan, tetapi terdapat 1 siswa perempuan yang tidak menjadi subjek penelitian, dikarenakan tidak pernah mengikuti proses penelitian yang dilakukan peneliti, sehingga jumlah siswa perempuan 24. Total siswa yang menjadi subjek penelitian 31 siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 16 Malang yang beralamatkan di Jl. Teluk Pacitan, Arjosari, Malang. Penelitian ini menggunakan dua instumen penilaian, yaitu instrumen penilaian data proses dan data hasil. Instrumen penilaian data proses berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan lapangan, dan angket. Instrumen penilaian data hasil berupa tes menulis. Adapun instrumen data proses sebagai berikut. Pertama, pedoman wawancara diarahkan pada guru bidang studi dan siswa untuk memperoleh tanggapan atau respon mengenai hal-hal yang terkait dengan penerapan media wayang beber dalam meningkatkan keterampilan menulis. Kedua, pedoman observasi dan catatan lapangan dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung (KBM). Baik pada saat studi pendahuluan, maupun saat penerapan media wayang beber. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati proses yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan siswa dalam KBM. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan pembelajaran menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber. Ketiga, angket diperlukan untuk mengukur seberapa besar minat siswa terhadap wayang, dan seberapa besar pengetahuan siswa tentang cerita rakyat yang ada di Indonesia. Angket dibagikan kepada siswa setelah kegiatan studi pendahuluan. Instrumen data hasil, yakni tes menulis digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan menulis siswa. Aspek yang dinilai adalah kesesuaian, kelengkapan, kepaduan, keruntutan, dan ejaan, serta tanda baca yang digunakan. Teknik pengumpulan data dilakukan sejak pratindakan, tindakan, dan pascatindakan. Ketiga tahap tindakan tersebut diperoleh data verbal lisan dan tertulis. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara, observasi, catatan lapangan, angket, tes menulis, dan studi dokumenter. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data proses dan data hasil. Adapun data proses dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, keaktifan siswa dalam bertanya. kedua, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Ketiga, keseriusan partisipasi siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Keempat, ketelitian siswa ketika menulis teks eksplanasi. Data hasil berupa skor menulis teks eksplanasi tentang Asal-usul Candi Singasari. Pengumpulan data proses dilakukan dengan observasi, wawancara, catatan lapangan, angket, dan dokumentasi, sedangkan pengumpulan data hasil berupa skor menulis teks eksplanasi dinilai menggunakan rubrik penilaian menulis teks eksplanasi pada aspek kesesuaian, kelengkapan, kepaduan, keruntutan, dan ejaan, serta tanda baca yang digunakan.   Wujud data dalam penelitian ini ada dua yaitu, data proses dan data hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber pada siswa kelas VII-I SMP Negeri 16 Malang. Data proses pembelajaran berupa keaktifan, keseriusan, dan ketelitian siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi. Data hasil pembelajaran berupa skor hasil menulis siswa tentang teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari. Skor tersebut merupakan bukti adanya peningkatan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.   Teknik  analisis  data  dalam penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk memperoleh kepastian terjadi perbaikan, peningkatan atau perubahan sebagaimana yang diharapkan, bukan untuk membuat generalisasi atau pengujian teori. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Prosedur analisis data dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, persiapan, langkah ini dilakukan untuk memilih data sedemikian rupa, sehingga hanya data yang terpakai saja yang tersisa. Kegiatan dalam langkah ini difokuskan untuk  mengumpulkan data proses yakni, (a) mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisian, dalam hal ini adalah siswa, (b) mengecek kelengkapan data, yang berupa instrumen pengumpulan data proses berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, dan pedoman pengambilan gambar. Untuk data hasil berupa tes tulis dan rubrik penilaian, (c) mengecek macam isian data proses dan data hasil. Kedua, tabulasi, tabulasi mencakup pemberian skor, pemberian kode, mengubah jenis data jika diperlukan, dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data. Ketiga, penerapan data sesuai pendekatan. Penerapan data sesuai pendekatan adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang sesuai dengan pendekatan. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa satu kelas diperoleh dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh siswa satu kelas dari hasil siklus I dan siklus II. Nilai yang diperoleh siswa satu kelas setiap siklus dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut dihitung dalam persentase. Hasil yang diperoleh keseluruhan siswa pada siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh keseluruhan siswa pada siklus II untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa satu kelas. HASIL Hasil penelitian peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber pada siklus I dan siklus II meliputi kualitas peningkatan proses dan hasil menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Berjudul Asal-usul Candi Singasari Menggunakan Media Wayang Beber Proses pembelajaran yang ditemukan pada siklus I. Pertama, siswa kurang menyukai kegiatan menulis cerita. Kedua, siswa juga kurang antusias dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Keseriusan siswa juga masih kurang. Siswa terlihat asyik mengobrol sendiri dengan temannya dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa juga terlihat tidur-tiduran dibangku ketika guru sedang menjelaskan. Kemudian untuk ketelitian siswa juga masih kurang, karena sebagaian besar dari mereka terlihat diam seperti memperhatikan tetapi saat guru bertanya tentang teks eksplanasi kepada siswa, tidak ada yang bisa menjawab.  Ketika mengidentifikasi teks eksplanasi berdasarkan unsur intrinsik cerita, beberapa siswa sudah aktif bertanya kepada guru tentang penjelasan teks eksplanasi dan cerita rakyat. Beberapa siswa juga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang teks eksplanasi dan cerita rakyat. Siswa juga sudah terlihat lebih serius jika dibandingkan pada saat studi pendahuluan. Keseriusan siswa juga terlihat ketika siswa mampu menulis teks eksplanasi dengan tenang, walaupun masih terdapat beberapa siswa berjalan-jalan melihat tulisan teman, dan berteriak-teriak memanggil nama teman yang lain. Ketelitian siswa terlihat ketika mereka menuliskan draf (pemburaman). Terlihat siswa menuliskan kejadian/hal penting yang mereka simak pada cerita Asal-usul candi Singasari. Namun Keaktifan siswa lebih baik jika dibandingkan pada studi pendahuluan. Hal tersebut ditandai dengan (1) sebagian siswa sudah aktif bertanya kepada guru tentang penjelasan teks eksplanasi dan cerita rakyat, (2) sebagian siswa juga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang teks eksplanasi dan cerita rakyat. Siswa juga sudah terlihat lebih serius jika dibandingkan pada saat studi pendahuluan. Terlihat bahwa siswa mampu menulis teks dengan tenang, walaupun masih terdapat beberapa siswa berjalan-jalan melihat tulisan teman, dan berteriak-teriak memanggil nama teman yang lain. Ketelitian siswa juga terlihat ketika mereka menuliskan draf (pemburaman). Terlihat siswa menuliskan kejadian/hal penting yang mereka simak pada cerita Asal-usul candi Singasari. Pada proses pembelajaran siklus II siswa terlihat lebih aktif ketika mengikuti pembelajaran. Hal tersebut terbukti ketika guru bertanya tentang cerita Asal-usul Candi Singasari semua siswa mampu menjawab pertanyaan guru, dan keseriusan siswa terlihat ketika mereka menulis teks eksplanasi. Tidak ada siswa yang berteriak-teriak memanggil-manggil temannya dan tidak ada siswa yang berjalan-jalan untuk melihat tulisan temannya. Semua siswa terlihat serius dan fokus menuliskan cerita berjudul Asal-usul Candi Singasari dalam bentuk teks eksplanasi. Kemudian untuk aspek ketelitian siswa terlihat ketika siswa sedang membaca buku cerita bergambar, siswa terlihat menandai bagian-bagian yang penting, dan bagian yang akan mereka tuliskan. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Berjudul Asal-usul Candi Singasari Menggunakan Media Wayang Beber Analisis data hasil diperoleh berdasarkan kualitas teks eksplanasi yang ditulis siswa menggunakan media wayang beber berdasarkan aspek kesesuaian, kelengkapan, kepaduan, keruntutan, dan ejaan, serta tanda baca yang digunakan. Kemampuan menulis teks eksplanasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 100% bila dibandingkan dengan siklus I yaitu 64,52%. Berikut hasil dari setiap kemampuan menulis teks eksplanasi siswa. Pertama, hasil peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber aspek kesesuaian cerita pada siklus I terdapat 4 siswa (12,90%) mendapat skor 5, 18 siswa (58,06%) mendapat skor 4,  8 siswa (25,81%) mendapat skor 3, dan 1 siswa (3,23%) mendapat skor 2. Hasil peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media slide show wayang beber dan buku cerita bergambar pada aspek kesesuaian cerita pada siklus II terdapat 21 siswa (67,74%) mendapat skor 5, dan sisanya 10 siswa (32,26%) mendapat skor 4, dan tidak ada siswa yang mendapatkan skor di bawah 4. Kedua, hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul candi singasari dengan menggunakan media wayang beber aspek kelengkapan cerita sesuai dengan deskripsi tokoh, latar, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada siklus I, terdapat 1 siswa (3,23%) yang mendapat skor 5, 19 siswa (61,29%) mendapat skor 4, 10 siswa (32,25%) mendapat skor 3, 1 siswa (3,23%) mendapat skor 2. Hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media slide show wayang beber dan buku cerita bergambar aspek kelengkapan cerita sesuai dengan deskripsi tokoh, latar, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada siklus II, terdapat 17 siswa (54,84%) yang mendapat skor 5, 14 siswa (45,16%) mendapat skor 4, tidak ada siswa yang mendapatkan skor dibawah 4. Ketiga, hasil kemampuan siswa dalam memadukan cerita (pernyataan umum-deretan penjelas-interpretasi). Hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul candi singasari berdasarkan aspek kepaduan cerita pada siklus I, terdapat 1 siswa (3,23%) medapat skor 5, 18 siswa (58,06%) yang mendapat skor 4, 11 siswa (35,48%) yang mendapat skor 3, dan 1 siswa mendapatkan nilai 2 (3,23%). Hasil kemampuan siswa dalam memadukan cerita (pernyataan umum-deretan penjelas-interpretasi). Hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari berdasarkan aspek kepaduan cerita pada siklus II, terdapat 10 siswa (32,26%) medapat skor 5, 18 siswa (58,06%) yang mendapat skor 4, 3 siswa (9,68%) yang mendapat skor 3. Keempat, hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari berdasarkan aspek keruntutan cerita secara logis cerita pada siklus I, terdapat 2 siswa (6,45%) mendapat skor 5, 18 siswa (58,06%) yang mendapat skor 4, 10 siswa (32,26%) menapat skor 3, 1 siswa (3,23%) yang mendapat skor 2. Jadi sebagian besar siswa sudah tepat dalam menuliskan keruntutan cerita secara logis sesuai dengan urutan cerita dan peristiwa yang terjadi. Peristiwa penting, penanggalan, dan bukti sejarah sudah ditulisakan dengan jelas. Hasil penelitian menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari berdasarkan aspek keruntutan cerita secara logis cerita pada siklus II, terdapat 2 siswa (64,52%) mendapat skor 5, 28 siswa (59,38%) yang mendapat skor 4, 1 siswa (31,25%) menapat skor 3 Kelima, hasil penelitian kemampuan menulis kemampuan menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber tahap penggunaan ejaan dan tanda baca siklus I, sebagian besar siswa belum mampu menulis dengan ejaan dan tanda baca yang tepat. Terdapat 14 siswa mendapat nilai 4 (45,16%), tetapi juga masih terdapat 17 siswa (54,84%) yang masih mengalami kesalahan dalam menuliskan ejaan dan tanda baca dan mendapatkan skor 3. Kebanyakan kesalahanejaan yang dilakukan siswa adalah pada penggunaan huruf capital, penyingkatan kata yang tidak tepat, dan peletakan tanda (.) dan tanda (,) yang kurang tepat. Hasil penelitian kemampuan menulis kemampuan menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan media wayang beber tahap penggunaan ejaan dan tanda baca siklus II, sebagian besar siswa belum mampu menulis dengan ejaan dan tanda baca yang tepat. Terdapat 18 siswa mendapat nilai 4 (58,06%), tetapi masih terdapat 13 siswa (42,94%) yang mengalami kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca dengan mendapatkan skor 3. Kebanyakan kesalahan ejaan yang dilakukan siswa adalah pada penggunaan huruf kapital dan peletakan tanda (.) dan tanda (,) yang kurang tepat. PEMBAHASAN Bagian pemabahasan ini berisi penjelasan tentang peningkatan kualitas proses dan hasil kemampuan menulis eksplanasi berjudul Asal-usul Candi Singasari dengan menggunakan wayang beber pada siklus I dan sillus II. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Berjudul Asal-usul Candi Singasari Menggunakan Media Wayang Beber Pembahasan pada peningkatan proses menulis teks eksplanasi berjudul Asal-usul Can
    corecore