79 research outputs found

    CALON GURU PAUD DAN TANTANGAN MASA DEPAN: TEMUAN AWAL PANDANGAN MAHASISWA TENTANG PENDIDIKAN ABAD 21

    Get PDF
    Many have argued that early childhood education (ECE) is an investment for a better future. This claim perhaps is valid only if today’s ECE corresponds with the imagined future. Among the images of the future our education system promotes are the so-called 21st-century skills and their prerequisites, 21st-century education/learning. To further unpack today's ECE link with the intended future, this article presents dataset on ECE teacher candidates’ views about 21st-century skills, education, and learning. Sixty-one students of a Central Java-based university voluntarily participated in the study. Through an online questionnaire, they reported their knowledge about 21st-century education and readiness to become a 21st-century teacher. Nevertheless, their responses seem to disconnect from the literature on 21st-century education. Although not generalizable, these findings are critical for ensuring today’s teacher training alignment with the idea of ECE as an investment for a better future.PAUD sering disebut sebagai penentu masa depan. Jargon ini benar sepanjang PAUD relevan dengan citra masa depan yang dituju. Di antara citra masa depan yang dikampanyekan dalam dunia pendidikan adalah keterampilan abad 21 — dan turunannya yaitu pendidikan abad 21 atau pembelajaran abad 21. Pendidikan atau pembelajaran abad 21 ini penting dibicarakan dalam konteks penyiapan guru PAUD, karena ide tersebut kini menjadi salah satu bahan dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Guna memeriksa ketersambungan PAUD dengan citra masa depan itu, artikel ini menampilkan data pandangan calon guru PAUD tentang keterampilan, pendidikan, dan pembelajaran abad 21. Informasi ini digali dari 61 mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang sukarela mengisi kuisioner terbuka pada akhir tahun 2018 lalu. Ditemukan, mereka mengaku mengetahui bahkan siap menjadi guru abad 21. Namun, pengakuan itu tidak menunjukkan ketersambungan dengan literatur tentang pendidikan abad 21. Dengan jumlah responden yang kecil dan tidak mewakili mahasiwa PAUD Indonesia, artikel ini tidak ditujukan untuk generalisasi. Namun, mengingat peran mereka kelak sebagai ujung tombak PAUD, pandangan  dan kenyataan tersebut penting diperhatikan dalam peningkatan relevansi pendidikan mereka dengan kampanye PAUD sebagai investasi masa depan

    TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum tentang pencucian uang dan bagaimana upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.  Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pandangan hukum tentang pencucian uang dapat dipahami sebagai tindakan yang dirumuskan dalam sejumlah instrumen hukum seperti konvensi, perjanjian, undang-undang, regulasi. Berbagai pandangan hukum tentang pencucian uang di implementasikan dalam instrumen-instrumen hukum yang terdiri dari elemen-elemen atau unsur-unsur yang membentuk definisi pencucian uang yang meliputi subyek tindak pidana, unsur-unsur tindak pidana, dan jenis-jenis pertanggungjawaban pidana. 2. Upaya untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang telah menjadi perhatian internasional. Berbagai upaya telah ditempuh oleh masing-masing Negara untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dengan cara melakukan kerja sama internasional, baik melalui forum secara bilateral maupun multilateral. Dalam konteks kepentingan nasional Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang adalah untuk melarang perbuatan pencucian uang dan menghukum dengan berat para pelaku kejahatan tersebut. Dengan adanya Undang-Undang tersebut diharapkan tindak pidana pencucian dapat dicegah dan diberantas.Kata kunci: Tindak pidana, pencucian uan

    Storytelling Podcast as an Alternative Learning Tool for Early Childhood Education: A TPACK-Based Reflection

    Get PDF
    Purpose – This article reports on a project to facilitate teachers’ digital skill improvement. The context of the project itself was the past COVID-19 pandemic, which paralized the education sector, including the closure of early childhood education (ECE) centers. While remote, online learning was highly recommended to face disastrous situation such as pandemic, in practice, especially at the ECE level, online learning faces complex challenges. On the other hand, teachers were not adequately prepared for online and digital learning. Design/methods/approach – This study combined developmental and conventional descriptive methods. The participants (15 people) were teachers, with various backgrounds of work experience (2 to over 7 years), with good internet access skills. Data and information were collected through observation, interviews, and documentation; followed by descriptive analysis. Findings – These teachers found that Podcasts could be an alternative and a variation of digital learning media. Making and using podcasts can also be an entry point in strengthening the integration of Technological and Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in the ECE context. Research implications/limitations – While storytelling Podcast as ECE learning tool was used limitedly during the COVID-19 period, its uses may last beyond the pandemic time provided systematic integration of digital technology and skills associated with it into ECE sector is met.  Practical implications – This study implies that storytelling podcasts can be an alternative learning tool in the situation where teacher-student face-to-face interaction is less possible. Originality/value – The emergency period prevented teacher-student direct contacts. This study contributes to providing an alternative to learning in an emergency situation. Paper type Research pape

    Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Merdeka Bermain

    Get PDF
    Mentri Pendidikan Indonesia dalam menyiapkan generasi emas di tahun 2045 mencetuskan konsep merdeka bermain bagi PAUD, untuk menyiapkan proses pembelajaran yang bermutu salah satu faktornya yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan merdeka bermain di PAUD TK Islam 01 Kauman dan TK Harapan Bakaran Wetan, Jenis penelitian multi kasus. Subyek penelitian yaitu kepala sekolah dan guru kelas. Hasil dari penelitian ini ialah 1) masing-masing kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan demokratis 2) masing-masing kepala sekolah dan guru sudah menerapkan merdeka bermain dengan sesuai, kepala sekolah memberikan motivasi pada guru, memberikan pelatihan, memberikan contoh ataupun teladan yang positif, memberi reward, tidak terlalu memberikan tekanan pada guru, memfasilitasi guru. 3) Faktor pendukung; adanya dukungan dan motivasi dari kepala sekolah dan kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam proses pembelajaran, Faktor Penghambat; terbatasnya sarana dan prasarana, biaya, dan pengetahuan guru dalam penerapan merdeka bermain

    Ueber Isomeriefälle beiar.-Thioverbindungen

    No full text

    Analisi Minat Mahasiswa ITS Untuk Memanfaatkan Massive Open Online Course (MOOC) Menggunakan Kombinasi Model UTAUT Dan Faktor Risiko Yang Dirasakan (PCR)

    No full text
    E-learning mengubah pandangan terhadap pembelajaran, sehingga bertatap muka tidak menjadi suatu keharusan untuk mendapat ilmu di perguruan tinggi. Massive Online Open Course (MOOC) merupakan bentuk teknologi yang mendukung dunia pendidikan dalam bentuk E-learning berupa kursus online secara besar – besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi sains dan teknologi terbaik di indonesia. Tim MOOC ITS sudah mulai bekerja mengimplementasikan MOOC ITS dimasa pandemi covid-19 ini. Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan kualitas akademik dan menjadi strategi unggul untuk mencapai keunggulan kompetitif agar ITS dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain yang sudah implementasi MOOC. Untuk mewujudkan hal itu tidak mudah dan pasti banyak risiko atau kendala yang perlu diatasi sehingga kesuksesan implementasi MOOC bisa terwujud. Implementasi MOOC adalah suatu hal yang pasti, dan perlu diketahui minat mahasiswa ITS untuk menggunakan MOOC dalam proses belajar, sehingga nantinya implementasi bisa berjalan dengan sukses. Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan keberhasilan implementasi MOOC di ITS dengan cara melakukan analisis penerimaan MOOC dengan memasukkan kemungkinan risiko yang dirasakan yang mungkin bisa memberikan kerugian yang besar bagi ITS, sehingga bisa diketahui seberapa besar minat mahasiswa ITS untuk menggunakan MOOC. Penelitian ini menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dikombinasikan dengan faktor risiko yang dirasakan. Data didapatkan dari hasil kuesionar online kepada mahasiswa ITS, maka dari hasil itu akan dilakukan validasi dan uji model atau menganalisis gabungan model UTAUT dan PCR menggunakan SEM. Hasil dari penelitian tugas akhir ini adalah bahwa minat mahasiswa ITS untuk memanfaatkan MOOC dalam belajar cukup tinggi. Adapun faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menggunakan MOOC yaitu performance expectancy, social influence, facilitating condition dan time risk yang didapatkan dari hasil hipotesis yang diterima. Sehingga dari faktor tersebut bisa ditentukan langkah untuk mencapai kesuksesan implementasi MOOC ITS, dapat diusulkan rekomendasi untuk meningkatkan setiap faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menggunakan MOOC untuk mencapai implementasi yang sukses sesuai dengan minat mahasiswa ITS. Kata Kunci : E-learning, ITS, Minat, MOOC, Penerimaan, Risiko, UTAUT ================================================================================================================== E- learning changes the view of learning, so that face to face meeting is not a necessity for getting knowledge in higher education. Massive Open Online Course (MOOC) is a form of tehcnology that supports education in the form of E-Learning in the form of large scale and open online courses with aim to enable unlimited and accessible participation via the web. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) is one of the best science and technology colleges in Indonesia.The MOOC ITS team has begun working on implementing MOOC ITS during the covid-19 pandemic. This is related to improving academic quality dan becoming a superior strategy to achive competitive advantage so that ITS can compate with other universities that have implemented MOOC. To realize this is not easy and certainly there are many risk or obstacles that need to be overcome so that the successful implementing of MOOC can realized. The implementing of MOOC is a sure thing, and it is important to know the interest of ITS students to use MOOC in the learning process, so that later implementing can run successfully. This study aims to realize the successfull implementation of MOOC in ITS by analyzing the acceptance of MOOC by including the possibility of perceived risk that might provide a great loss fot ITS, so that it can be seen how much interest ITS students to use MOOC. This study uses the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model combined with perceived risk factors. Data collection is obtained from the questionnaire results, the the result will be validated and tested by a model pr analyzed the combined UTAUT and PCR models using SEM. The result of this final project research is that the intention of ITS students to utilize MOOC in learning is quite high. The factors that influence students intention to use MOOC are performance expectancy, social influence, facilitating condition, and time risk obtained from the hypothesis received. So that from these factors can be determined steps to achive successful imlementation of the MOOC ITS, recommendations can be proposed to improve each of the factors that affect students intention in using MOOC to achieve successful implementation in accordance with the intention of ITS students. Kata Kunci : Acceptance, E-learning, Intention, ITS, MOOC, Risk, UTAU

    Pengaruh Kemitraan PAUD dan Keluarga dalam Mendukung Praktik Playful Parenting

    No full text
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang ditemukan peneliti yaitu kondisi dan perubahan yang terjadi di masyarakat selalu memberikan makna yang berbeda pada tempat tumbuh dan berkembangnya anak. Adanya kondisi sebelumnya seperti orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa mendampingi anak bermain. Kasus lainnya ketika orang tua bekerja di rumah, akan memunculkan dampak terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kemitraan PAUD dan keluarga terhadap praktik playful parenting. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif korelasional dengan bantuan SPSS.25.0. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, sebagai alat untuk mengumpulkan data yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan penelitian hasil yang ditemukan dengan perhitungan menggunakan uji regresi linier sederhana diperoleh nilai R square pada tabel sejumlah 0,290 atau 29%, dengan demikian menunjukkan bahwa pengaruh kemitraan PAUD dan keluarga sebesar 29% terhadap praktik playful parenting
    • …
    corecore