5 research outputs found

    ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN DALAM INDUSTRI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    This study aims to examine the Antecedents and Consequences of Customer Relationship Management in PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital Industry.The data collection technique in this research is purposive sampling using a questionnaire directly to 80 respondents distributed to outpatients at the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital and 120 online respondents. Hypothesis testing is done by using SEM. The results of this study indicate the quality of service has no significan effect on patient confidence, quality of service has a significan effect on patient commitment, patient satisfaction has a significant effect on patient trust, patient satisfaction has a significant effect on patient commitment, patient value has a significant effect on patient trust, patient value has a significant effect on commitment, trust has a significant effect on patient loyalty, and commitment has a significant effect on patient loyalty.  Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, Patient Value, Trust, Commitment, Patient Loyalty.This study aims to examine the Antecedents and Consequences of Customer Relationship Management in PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital Industry.The data collection technique in this research is purposive sampling using a questionnaire directly to 80 respondents distributed to outpatients at the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital and 120 online respondents. Hypothesis testing is done by using SEM. The results of this study indicate the quality of service has no significan effect on patient confidence, quality of service has a significan effect on patient commitment, patient satisfaction has a significant effect on patient trust, patient satisfaction has a significant effect on patient commitment, patient value has a significant effect on patient trust, patient value has a significant effect on commitment, trust has a significant effect on patient loyalty, and commitment has a significant effect on patient loyalty.  Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, Patient Value, Trust, Commitment, Patient Loyalty

    UNICEF dan Perekrutan Tentara Anak di Republik Demokrasi Kongo: Studi Hukum Humaniter Internasional

    Get PDF
    Konflik di Republik Demokratik Kongo adalah sebuah konflik antar suku yang menewaskan banyak warga sipil sehingga menyebabkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), konflik tersebut terjadi selama dua dekade yaitu tahun 1996-1997 dan 1998-2003 yang mana dalam konflik tersebut menggunakan tentara anak, hal ini membuat United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan mitranya bergerak untuk menyelamatkan mereka dari genggaman angkatan bersenjata pemerintah dan kelompok milisi bersenjata. Penelitian ini membahas dua pokok permasalahan, yaitu mengenai mekanisme perekrutan tentara anak dan peranan UNICEF dalam mencegah eksploitasi anak. Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama yakni, 1) untuk mengetahui mekanisme perekrutan tentara anak; dan 2) untuk mengetahui peranan United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam mencegah eksploitasi anak di Republik Demokratik Kongo. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta tersier. Kemudian teknik analisis data dilakukan berdasarkan kepustakaan (Library Research), jurnal dan internet selanjutnya disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa perekrutan tentara anak menggunakan cara penculikan dan propaganda, bergabungnya anak-anak juga karena sukarela sebab tekanan terhadap orang terdekatnya. Selanjutnya United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam penyelamatan bekerja sama antar mitra kerja yaitu melaksanakan program negosiasi dengan kelompok bersenjata yang merekrut anak-anak, menjaga perdamaian serta pengembalian kondisi kesehatan dan pendidikan anak-anak di Republik Demokratik Kongo dengan acuan hukum internasional yang berlaku

    Analisis hubungan motivasi, disiplin dan kinerja polisi kehutanan di dinas kehutanan kabupaten ketapang provinsi kalimantan barat

    Get PDF
    Berkaitan dengan pembangunan kehutanan menjadi tuntutan aparatur kehutanan memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kinerja organisasi kehutanan, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas dan mutu kerja yang lebih baik lagi. Untuk itu diperlukan aparatur yang mempunyai kesadaran dan komitmen tinggi agar pengelolaan sumberdaya alam kehutanan dikelola dan dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan negara maupun masyarakat. Satuan polisi kehutanan adalah aparatur Dinas Kehutanan terdepan dan ujung tombak yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengamanan dan perlindungan hutan khususnya wilayah hutan yang berada di Kabupaten Ketapang. Kinerja Polisi Kehutanan harus ditingkatkan agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai aparatur pelayan masyarakat lebih maksimal. Untuk mencapai kinerja yang tinggi maka diperlukan motivasi dan disiplin kerja yang tinggi pula dalam melakukan pekerjaan, dimana terdapat suatu hubungan erat antara motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu organisasi harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi, disiplin dan kinerja pegawai dalam bekerja serta menjadi pertimbangan pimpinan dalam pengambilan kebijaksanaan agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengidentifikasi faktor-faktor motivasi dan disiplin apa saja yang menyebabkan kinerja Polisi Kehutanan menurun, (2) menganalisis hubungan dan pengaruh antara motivasi dan disiplin terhadap kinerja Polisi Kehutanan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, (3) merumuskan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi, disiplin dan kinerja Polisi Kehutanan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang. Penelitian dilakukan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, pada bulan Desember 2007 s/d Januari 2008. Responden dibatasi pada pegawai Polisi Kehutanan yang berstatus PNS dan bertugas di Kabupaten Ketapang. Teknik pengambilan contoh menggunakan sensus (survei terhadap seluruh populasi yang diinginkan). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diukur dengan Skala Likert, wawancara dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows (Statistical Product and Service Solution) untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, rentang skala, dan program minitab untuk Analisis Regresi Linier. Pengujian tersebut untuk mengkaji persepsi pegawai terhadap variabel faktor motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja serta hubungan diantara variabel-variabel tersebut, dimana hasilnya akan dipergunakan untuk pembahasan dan implikasi manajerial bagi Dinas Kehutanan Kab.Ketapang Prov.Kalbar. Faktor motivasi yang dianalisis berasal dari teori Dua Faktor Herzberg yang terdiri dari 6 (enam) variabel faktor motivator yaitu keberhasilan tugas, pengakuan/penghargaan, pekerjaan itu sendiri, mengikuti diklat, karir dan pengembangan/kemajuan dan 6 (enam) variabel faktor hygiene yaitu kebijakan administrasi, supervisi, hubungan bawahan dengan atasan, hubungan sesama rekan kerja, suasana kerja dan kompensasi/penghasilan. Variabel disiplin kerja yaitu sosialisasi peraturan, ketaatan bekerja, ketaatan prosedur izin/cuti, keadilan sanksi pelanggaran, memulai dan mengakhiri jam kerja. Motivasi kerja dan disiplin kerja dianalisis berdasarkan persepsi responden terhadap pertanyaan kemampuannya untuk bekerja dengan baik, dan untuk kinerja pegawai dianalisis menggunakan variabel kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa/inisiatif, pengetahuan pekerjaan, dan pemanfaatan waktu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat persepsi yang tinggi dari responden terhadap faktor motivasi, disiplin dan kinerja dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, hal ini berarti bahwa responden menginginkan faktor motivasi, disiplin dan kinerja di Dishut Kab.Ketapang harus terpenuhi dengan baik dimana pegawainya termotivasi dan berdisiplin sehingga kinerjanya meningkat. Berdasarkan hasil analisis Rentang Kriteria faktor motivator yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja dan berada pada rentang kriteria tertinggi pada pengakuan/penghargaan, sedangkan faktor hygiene yaitu pada kompensasi dan penghasilan. Untuk faktor disiplin kerja yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja dengan rentang kriteria tertinggi pada keadilan memberikan sanksi, ketaatan bekerja dan prosedur ijin. Dan faktor kinerja yang memiliki rentang kriteria tertinggi terdapat pada tanggungjawab dan kesetiaan. Hasil analisis regresi menunjukkan motivasi kerja mempunyai hubungan dan signifkansi terhadap kinerja Polisi Kehutanan. Di mana semakin kuat hubungan dan signifikansi motivasi terhadap kinerja maka semakin besar pula kecenderungan terjadinya peningkatan kinerja. Begitu pula terhadap disiplin mempunyai hubungan dan signifikansi terhadap kinerja Polisi Kehutanan. Di mana semakin kuat hubungan dan signifikansi disiplin terhadap kinerja maka semakin besar pula kecenderungan terjadinya peningkatan kinerja. Keadaan ini dapat diartikan bahwa, jika faktor-faktor yang berhubungan dan signifikan dengan motivasi kerja dan disiplin kerja ditingkatkan, maka motivasi kerja dan disiplin kerja pegawai cenderung meningkat. Adanya peningkatan motivasi kerja dan disiplin kerja, maka kinerja pegawai cenderung meningkat sangat kuat. Faktor-faktor motivasi dan disiplin yang mempunyai hubungan dan signifikan dengan kinerja tersebut, perlu diupayakan pencapaiannya dan diperhatikan ketersediaannya oleh pihak manajemen, agar motivasi, disiplin dan kinerja pegawai dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Berdasarkan hasil analisis rentang kriteria dan regresi linier maka yang menjadi prioritas dalam rangka peningkatan motivasi, disiplin dan kinerja Polisi Kehutanan Dishut Kab. Ketapang adalah melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap motivasi dan disiplin kerjanya agar kinerjanya meningkat. Upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan memelihara faktor motivator, disiplin kerja dan kinerja dilakukan dengan cara memperbaiki kondisi pekerjaan yang ada pada saat ini agar menimbulkan kepuasan kerja pegawai serta berusaha mengurangi ketidakpuasan pegawai/mengeliminir faktor hygiene. Upaya peningkatan motivasi kerja diprioritaskan pada pengakuan / penghargaan dan kompensasi/penghasilan melalui: (a) memberikan penghargaan atas keberhasilan kerja pegawai, (b) memberikan pujian langsung kepada bawahan, (c) pembagian insentif/bonus dengan pertimbangan keadilan dan kelayakan, (d) mempermudah kenaikan gaji pegawai, (e) memfasilitasi pemberian asuransi jiwa, (f) memberikan tanggung jawab, perhatian, kesempatan dan penghargaan luas bagi pegawai beprestasi dan menciptakan lingkungan pekerjaan yang sehat. Upaya peningkatan disiplin kerja diprioritaskan pada keadilan memberikan sanksi, ketaatan bekerja dan prosedur ijin melalui: (a) penegakan sanksi disiplin dilakukan dengan arif dan bijaksana, (b) penegasan penggunaan pakaian seragam dinas harian, (c) memfasilitasi ketersediaan pakaian seragam dinas, (d) menumbuhkan kedisiplinan pegawai bekerja mengikuti aturan yang ditetapkan, (e) pegawai melaporkan keberadaannya jika tidak masuk kantor, (f) ijin kerja pegawai dimanfaatkan dengan baik dan tidak memperpanjang waktu ijin, (g) penegasan dinas atas pegawai yang melaksanakan cuti tahunan menyerahkan tugas dan wewenangnya. Upaya peningkatan kinerja diprioritaskan pada tanggung jawab dan kesetiaan melalui cara: (a) menumbuhkan prilaku pegawai untuk rela dan ikhlas mengorbankan waktu pribadi, (b) menumbuhkan prilaku pegawai untuk merasa bangga dan puas atas keberhasilan pekerjaan, (c) menumbuhkan motivasi pegawai untuk berhasil dan sukses dalam tugas, (d) pemberdayaan pegawai secara optimal agar mampu mengimplementasikan pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Kondisi motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja Polisi Kehutanan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang yang menurun harus tetap terus diperbaiki oleh dinas dengan cara meningkatkan penerapan dan pencapaian faktor motivator, disiplin kerja dan kinerja sehingga akan diperoleh kepuasan kerja pegawai yang tinggi serta berusaha menjaga dan mempertahankan faktor pemeliharaan/faktor hygiene agar tidak menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja. Perlu penelitian lebih lanjut dengan objek penelitian Polisi Kehutanan dengan responden lingkup propinsi Kalimantan Barat mengenai strategi meningkatkan motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja agar diperoleh hasil yang komprehensif sebagai upaya konkrit dan lengkap untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja Polisi Kehutanan khususnya dalam rangka menjaga keutuhan dan kelestarian hutan di wilayah Propinsi Kalimantan Barat

    Penyuluhan Konsumsi Ikan Pada Ibu Dan Anak Dalam Pencegahan Stunting di Desa Makrampai Kecamatan Tebas

    No full text
    Stunting is one of the conditions where children experience chronic nutritional problems. Counseling activities on the importance of fish consumption in mothers and children as an effort to prevent stunting were held on Tuesday, November 15, 2022 in Sutera Hamlet, RT 09 RW 04, Makrampai Village, Tebas District, Sambas Regency. The targets in counseling activities are mothers and children. Makrampai village is one of the villages that experiences quite high stunting. This counseling activity aims to increase knowledge and understanding of good nutrition, especially the importance of eating fish in mothers and children as an effort to prevent stunting. The counseling activities went well and smoothly. Participants consisting of mothers and children who participated in the counseling activity were very active and enthusiastic, Participants had an understanding of the importance of consuming fish to fulfill body nutrition and one of the efforts to prevent stunting
    corecore