4 research outputs found

    THE EXISTENCE OF THE SHIDDIQIYAH ORDER OF KALIBAGOR KEBUMEN AND ITS SOCIO-RELIGIOUS INFLUENCE

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang kemunculan tarekat shiddiqiyyah di Desa Kalibagor Kabupaten Kebumen. Permasalahan yang akan dibahas adalah tentang sejarah, dinamika penyebaran, dan pengaruhnya dalam masyarakat. Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini tergolong penelitian sejarah yang secara metodologis dimulai dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi sumber, interpretasi data dan historiografi. Adapun metode penggalian data adalah observasi, Interwiew dan dokumentasi dengan menitikberatkan pada sumber primer berupa buku tarekat shiddiqiyyah, Interwiew, dan penelitian terdahulu. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Tarekat Shiddiqiyyah Kalibagor dibawa oleh Kiai Jaā€™far Shodiq, seorang khodamul ulum sepulangnya dari Pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang. Masa perkembangan tarekat dimulai dengan berdirinya pesantren Mambāā€™ul MubasysyirÄ«n Majmaā€™al Bahroin pada tahun 2001, yang menjadi pusat kegiatan shiddiqiyyah seperti kautsaran dan khalwat. Vonis tarekat ghoiru muā€™tabar dan klaim sesat shiddiqiyyah di Kalibagor menjadi cair atas penjelasan dan bukti sanad tarekat. Eksistensi shiddiqiyyah Kalibagor mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial keagamaan seperti dalam pendidikan pesantren, rutinan dzikir kautsaran bersama dan kegiatan santunan anak yatim membawa pengaruh masyarakat lebih agamis. [This research discusses the emergence of shiddiqiyyah orders in Kalibagor Village, Kebumen Regency. The issues that will be discussed are history, the dynamics of its spread, and its influence on society. Based on existing problems, this research is classified as historical research that methodologically starts from topic selection, source collection, verification, interpretation, and historiography. While the method of extracting data through observation, interviews, and documentation by focusing on the primary source in the form of shiddiqiyyah order books, interviews, and previous research. This research resulted in the conclusion that the Kalibagor shiddiqiyyah order was brought by Kiai Ja'far Shodiq, a khodamul ulum, after returning from the Shiddiqiyyah Pesantren Ploso Jombang, the period of development of the order began the establishment of the Mambā'ul MubasysyirÄ«n Majma'al Bahrain pesantren in 2001 which became the center of shiddiqiyyah activities such as kautsaran and khalwat, the verdict of the ghairu mu'tabar order and the false claims of shiddiqiyyah in Kalibagor became liquid on the explanation and evidence of the order sanad (transmission). The existence of shiddiqiyyah Kalibagor can have a positive impact on the development of religious society is realized in pesantren education, routine dhikr kautsaran together, and orphan compensation activities bring the influence of a more religious society.

    NASKAH SKRIPTORIUM GEBANG TINATAR (Studi Historis-Filologis Manuskrip Kiai Khasan Besari Tegalsari Ponorogo)

    No full text
    Tesis dengan Judul ā€œNaskah Skriptorium Gebang Tinatar Studi Historis-Filologis Manuskrip Kiai Khasan Besari Tegalsari Ponorogoā€ ini ditulis oleh Ika Maula Nur Fauziyah, NIM. 128511203004, Program Studi Islam Pascasarjana, Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulugagung, 2022.Dosen Pembimbing : Dr. M.Muntahibun Nafis, M.Ag. dan Dr. Phil. Syaifudin Zuhri, M.Ag. Kata Kunci: Skriptorium, Gerbang Tinatar, Manuskrip, Historis-Fisiologis. Manuskrip merupakan salah satu warisan budaya peninggalan masa lalu berupa teks tertulis, yang mengandung berbagai pemikiran, pengetahuan, adat istiadat, dan perilaku masyarakat, sebagai wujud dari berbagai sumber yang otoritatif dan otentik dalam memberikan informasi sejarah. Salah satunya adalah Manuskrip Skriptorium Pesantren Gebang Tinatar yang berada di Tegalsari Ponorogo. Objek kajian penelitian ini menitikberatkan pada analisis sejarah, oleh karena itu diperlukan mengungkap peristiwa di balik bukti sejarah yang ada. Kebutuhan tersebut melahirkan kajian tentang sejarah peradabannya, pernaskahannya, dan skriptorium yang akan menunjukkan tradisi penciptaan, produksi naskah, eksistensinya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Bagaimana muatan sejarah peradaban dan intelektual di Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo? (2) Bagaimana wujud pernaskahan dan sejarah tradisi penulisan naskah yang dihasilkan oleh skriptorium Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo?, dan (3) Bagaimana isi teks dan kaitannya dengan iluminasi naskah?. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Naskah Skriptorium Pesantren Gebang Tinatar, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan historis-filologis digunakan untuk menganalisis Manuskrip Kiai Khasan Besari Tegalsari Ponorogo. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data menggunakan teknik coding model Strauss dan Corbin, dan keabsahan datanya dengan triangulasi. Karena penelitian ini berfokus pada obyek kebudayaan Nusantara, maka sumber-sumber yang bersifat dokumenter seperti babad, serat dan sejenisnya tidak dapat diabaikan. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil pertama, Pesantren Tegalsari memiliki ikatan kekeluargaan erat dengan para elit sebelumya, seperti Majapahit dan Keraton Surakarta. Tegalsari pernah mengalami masa kejayaan saat periode kepemimpinan dipegang oleh Kiai Khasan Besari. Kedua, Pesantren Gebang Tinatar adalah salah satu pesantren salaf yang berdiri pada abad ke-17 di Nusantara yang menjadi tempat para Ulama dan tokoh menimba ilmu. Bukan hanya Lembaga pembelajaran, tempat ini juga menjadi salah satu skriptorium di tanah Jawa yang memproduksi kertas tradisional yaitu Dluwang/gedog. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat beberapa warisan manuskrip yang disimpan oleh ahli waris hingga saat ini. Ketiga, iluminasi pada naskah Skriptorium Gebang Tinatar hanya menggunakan model rubrikasi. Hal ini memberikan gambaran bahwa kualitas karyanya berbeda dengan standarisasi naskah Istana Jawa, yang mayoritas menggunakan beberapa model iluminasi (pepadan, rubrikasi, rerenggan dan wedana ) dan setiap ragam hiasnya memiliki kaitan filosofis antara teks dan naskah

    MANUSKRIP MUSHAF ALQURAN H{AD}RAT AL-SHAIKHKH. ILYAS PENARIP

    Get PDF
    ABSTRAK Ika Maula Nur Fauziyah, 2019. Manuskrip Mushaf Alquran H{ad}rat Al-Shaikh KH. Ilyas Penarip. Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qurā€™an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Pembimbing : Dr.Abad Badruzzaman,Lc.,M.Ag. dan Adrika Fitrotul Aini, M.Ag. Kata Kunci : Manuskrip Alquran, Kodikologi, Tekstologi. Penulisan mushaf Alquran di Nusantara diperkirakan telah ada sekurang kurangnya sekitar akhir abad ke-13. Salah satu bukti penyebaran agama Islam di Indonesia adalah manuskrip mushaf Alquran. Mushaf Alquran ditulis oleh para ulama ataupun orang biasa yang belajar Alquran pada zaman dahulu. Saat ini dapat diketahui sejarah penyebaran Islam di Indonesia khususnya sejarah penulisan al-Qurā€™an melalui mushafā€“mushaf terdahulu. Salah satunya adalah Manuskrip Mushaf Alquran H{ad}rat al-Shaikh KH. Ilyas Penarip yang berada di Pesantren Ash-Sholichiyyah Penarip Kranggan Mojokerto. Dengan meneliti Mushaf Alquran H{ad}rat al-Shaikh KH. Ilyas, dapat diketahui bagaimana sejarah penulisan al-Qurā€™an serta interaksi umat Islam, juga tradisi, seni budaya, keilmuan Alquran, aspek sosial masyarakat dan politik yang sezaman dengan naskah tersebut. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Bagaimana asal usul manuskrip mushaf Alquran H{ad}rat Al-Shaikh KH. Ilyas Penarip? (2) Bagaimana karakteristik manuskrip mushaf Alquran H{ad}rat Al-ShaikhKH. Ilyas Penarip dari segi kodikologi? (3) Bagaimana karakteristik manuskrip mushaf Alquran H{ad}rat Al-ShaikhKH. Ilyas Penarip dari segi tekstologi?. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Mushaf Alquran H{ad}rat al Shaikh KH. Ilyas Penarip, peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian dengan cara wawancara dengan narasumber (ahli waris), observasi, dokumentasi melalui pendekatan ilmu filologi dengan metode naskah tunggal, yang dipakai adalah metode edisi kritis. Penelitian ini menyimpulkan keberadaan manuskrip Mushaf Alquran H{ad}rat al-ShaikhKH. Ilyas Penarip dengan semua karakteristiknya bisa menjadi indikasi tentang khazanah penyalinan Al-Qurā€™an di Indonesia, khususnya di Mojokerto. Manuskrip ini menjadi bukti historis tentang keindahan Islam, dengan bukti tulisan serta ornamen iluminasi yang khas. Kesalahan dalam penyalinan diakibatkan faktor ketidaksengajaan yang menyiratkan proses penulisan berdasarkan hafalan. Adapun buktinya adalah ditemukan beberapa kesalahan berupa kasus kesalahan penulisan huruf. Sedangkan mengenai karakteristik Mushaf Alquran H{ad}rat al-Shaikh KH. Ilyas Penarip, pertama dari segi rasm, penulisannya ditulis menggunakan rasm campuran antara rasm Imlaā€™i dengan rasm ā€˜Utsmani>y. Kedua, harakat fathah, kasrah, dan dhammah memiliki spesifikasi yang berbeda. Ketiga, Tanda wakaf yang digunakan pada mushaf mayoritas bertanda wakaf muthlaq(Ų·). Keempat, Simbol yang digunakan adalah lingkaran merah dengan titik hitam ditengah sebagai simbol akhir ayat. Kelima, mengenai scholia yaitu tulisan yang berada diluar teks. Ada tiga jenis scholia yang ada dalam mushaf yaitu scholia tentang awal juz dan akhir juz, maqraā€™ serta sisipan dalam mushaf. Kelima, kertas yang digunakan untuk menulis mushaf berasal dari kertas Eropa

    THE EXISTENCE OF THE SHIDDIQIYAH ORDER OF KALIBAGOR KEBUMEN AND ITS SOCIO-RELIGIOUS INFLUENCE

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang kemunculan tarekat shiddiqiyyah di Desa Kalibagor Kabupaten Kebumen. Permasalahan yang akan dibahas adalah tentang sejarah, dinamika penyebaran, dan pengaruhnya dalam masyarakat. Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini tergolong penelitian sejarah yang secara metodologis dimulai dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi sumber, interpretasi data dan historiografi. Adapun metode penggalian data adalah observasi, Interwiew dan dokumentasi dengan menitikberatkan pada sumber primer berupa buku tarekat shiddiqiyyah, Interwiew, dan penelitian terdahulu. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Tarekat Shiddiqiyyah Kalibagor dibawa oleh Kiai Jaā€™far Shodiq, seorang khodamul ulum sepulangnya dari Pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang. Masa perkembangan tarekat dimulai dengan berdirinya pesantren Mambāā€™ul MubasysyirÄ«n Majmaā€™al Bahroin pada tahun 2001, yang menjadi pusat kegiatan shiddiqiyyah seperti kautsaran dan khalwat. Vonis tarekat ghoiru muā€™tabar dan klaim sesat shiddiqiyyah di Kalibagor menjadi cair atas penjelasan dan bukti sanad tarekat. Eksistensi shiddiqiyyah Kalibagor mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial keagamaan seperti dalam pendidikan pesantren, rutinan dzikir kautsaran bersama dan kegiatan santunan anak yatim membawa pengaruh masyarakat lebih agamis. [This research discusses the emergence of shiddiqiyyah orders in Kalibagor Village, Kebumen Regency. The issues that will be discussed are history, the dynamics of its spread, and its influence on society. Based on existing problems, this research is classified as historical research that methodologically starts from topic selection, source collection, verification, interpretation, and historiography. While the method of extracting data through observation, interviews, and documentation by focusing on the primary source in the form of shiddiqiyyah order books, interviews, and previous research. This research resulted in the conclusion that the Kalibagor shiddiqiyyah order was brought by Kiai Ja'far Shodiq, a khodamul ulum, after returning from the Shiddiqiyyah Pesantren Ploso Jombang, the period of development of the order began the establishment of the Mambā'ul MubasysyirÄ«n Majma'al Bahrain pesantren in 2001 which became the center of shiddiqiyyah activities such as kautsaran and khalwat, the verdict of the ghairu mu'tabar order and the false claims of shiddiqiyyah in Kalibagor became liquid on the explanation and evidence of the order sanad (transmission). The existence of shiddiqiyyah Kalibagor can have a positive impact on the development of religious society is realized in pesantren education, routine dhikr kautsaran together, and orphan compensation activities bring the influence of a more religious society.
    corecore