53 research outputs found
Pengembangan Desain Bak Celup untuk Proses Pencelupan, Lorotan, dan Pewarnaan pada Produksi Batik Semarangan
Pada proses produksi batik, proses pewarnaan terbagi menjadi dua tahapan yaitu: perendaman dengan cairan naptol dan pemberian warna. Pengrajin membolak-balik dan merendam kain dengan posisi tubuh yang kurang nyaman. Ketidaksesuaian antara tinggi badan dengan bak celup yang biasa menggunakan drum bekas mengakibatkan pengrajin melakukan proses pewarnaan dengan posisi membungkuk. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dan mudah merasa lelah. Upaya perbaikan lingkungan kerja dalam kegiatan pengrajin batik di lingkungan UKM “Batik semarang 16” dan Kelompok Binaan-nya “Batik Meteseh”, dalam hal ini menjadi fokus usulan kegiatan pengabdian masyarakat program IbM ini. Penciptaan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan berkualitas akan dicapai melalui rancang bangun peralatan batik (bak celup perwarnaan dan lorotan) yang ergonomis
Pengkajian Standard Bracket Untuk Meningkatkan Produkitivitas Dan Efisiensi Galangan
Dalam era perdagangan bebas kinerja dan unjuk kerja galangan harus dipacu terus menerus agar mampu mensejajarkan diri dengan galangan kapal negara maju. Untuk peningkatan produktivitas dari galangan kapal ini, salah satu alternatif yang kita pilih adalah standarisasi braket. Dengan pertimbangan persyaratan dari biro klasifikasi, perhitungan kekuatan dari formula Milchert dan type sambungan dari struktur konstruksi, maka dapat kita buat desain standar braket.
Standar braket dibuat agar braket dapat diproduksi secara massal, sehingga terjadi pengurangan biaya produksi dan braket tersebut dapat diterapkan pada type-type sambungan yang relatif sama.
Pada tahap perencanaan braket, komputerisasi digunakan untuk memberi kemudahan pada perencana dalam pengambilan keputusan
On the Development of Catamaran Hull Form for Fish Processing Vessel to Support Domestic Fishing Activities in Indonesia
Several advantages of multihull, such as catamaran, have been extensively discussed in the previous research. Therefore, this research focuses on developing a catamaran hull form for the fish processing vessel hull. The initial stage is determining the principal dimension and exploring the configurations of catamaran hull forms. The existing high-speed craft catamarans have been adopted to determine the parent model main dimensions using a linear regression equation model. Otherwise, the catamarans single demi-hull geometry was developed by converting and modifying the parent model hull form with enlarging the hull displacement to achieve the deadweight capacity and service speed requirements. The demi-hull spacing configuration with s/L 0.17, s/L 0.20, s/L 0.30, and s/L 0.40 on the resistance characteristics, intact stability, and sea-keeping behaviour were also explored. Furthermore, the comparisons with the previously proposed monohull were presented. Regarding the hull resistance performance, the analysis indicated that the catamaran hull form had better total resistance characteristics than the monohull on the service speed over 23 knots. In the case of intact stability, the analysis results presented that the catamaran hull form has better intact stability characteristics than the monohull. The dynamic stability of the catamarans also gave better dynamic stability at the heeling angle below 41.57°. Otherwise, the catamarans with s/L 0.17 and s/L 0.20 have lower dynamic stability than the monohull at the heeling angle larger than 41.57° and 58.03°, respectively. In the sea-keeping performance, the catamaran hull has shown an excellent rolling motion required for the offshore environment loading/unloading process. The large demi hull spacing of the catamarans hull can reduce the effect of the wave creating load on the roll motion response at the Beam Sea
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN RUANG OVEN UNTUK KELOMPOK PENGRAJIN MEBEL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG
Berdasarkan hasil observasi di lapangan melalui pengamatan langsung dan wawancara terhadap para pengrajin-pengrajin kelompok binaan “aska furniture” dalam UKM “nuriska intergraha”, Semarang mengakui adanya beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi mebel yaitu susahnya proses pekerjaan finishing ducco bila dilakukan pada saat musim penghujan, hal ini menyebabkan tertundanya proses produksi mebel. Belum dimilikinya peralatan-peralatan dan sistem instalasi penunjang pekerjaan finishing ducco indoor, seperti ruang pengering/oven dan indoor spray booth merupakan kendala bagi UKM “nuriska intergraha” yang memiliki anggaran belanja kecil dan sangat terbatas. Upaya peningkatan produktivitas melalui pengembangan dan penerapan fasilitas ruangan kamar pengering / oven cat yang membantu proses produksi mebel pada UKM “nuriska intergraha”, khususnya untuk mempermudah proses pengeringan cat dan pelapisan dasar (epoxy) pada saat musim penghujan, menjadi fokus penelitian ini
- …