16 research outputs found
The Correlation Between Mothers’s Attitude And The Role Of Midwife With Babies And Toddlers Participation On National Childhood Immunization Month Program (Bian) In Selaawi Village Sukaraja District Sukabumi Regency 2022
Immunization is the most cost-effective effort in reducing morbidity and mortality from diseases that can be prevented by immunization.
To find out the relationship between mother's attitude and midwife's role with the participation of infants and toddlers in the BIAN program in Selaawi Village, Sukaraja District, Sukabumi Regency in 2022. Correlative descriptive research design with a cross-sectional approach. The research variables were the mother's attitude, the role of the midwife, and the participation of toddlers in the BIAN program. The research sample was 231 mothers of babies/toddlers in Selaawi Village in December 2022, using stratified random sampling. The research instrument was a questionnaire on mother's attitude, midwife's role, and BIAN participation data. Half of the babies/toddlers in Selaawi Village did not participate in the BIAN program (50.2%), most of the mothers had a negative attitude towards immunization (42.2%), and thought that midwives had little role in immunization (43.3%). There was no significant relationship between mother's attitude and infant/toddler participation in the BIAN program (p=0.210). There is a significant relationship between the role of the midwife and the participation of infants/toddlers in the BIAN program (p=0.029). There is no relationship between mother's attitude and the participation of babies and toddlers in the BIAN program in Selaawi Village, Sukabumi Regency in 2022. There is a relationship between the role of midwives and the participation of babies and toddlers in the BIAN program in Selaawi Village, Sukabumi Regency in 2022. It is recommended to study and conduct research in a wider scope so that the research results can be more generalized to a wider population
Game Edukasi Berbasis Kinect Untuk Anak Hyperaktif
Permainan /
Game
Edukasi
untuk
a
nak
hyperaktif
dibuat
untuk
memenuhi
Proyek
Akhir
serta
dibuat
untuk
membantu
anak
berkebutuhan
khusus
hyperaktif
dalam
menyera
p
p
embelajaran. Fakta
dilapangan yang seperti
kita
ketahui
bahwa
anak
hyperaktif
adalah
tipe
anak yang tidak
bis
a
diam
dan
hanya
bis
a
focus
pad
a
satu
hal yang dianggapnya
menarik, sementara
s
i
stem
pembelajaran di Indonesia lebih
menitik
berat
pada
kegiatan yang duduk
diam
dan
membaca. Namun, s
i
stem
seperti
ini
tidak
cocok
dengan
anak yang hyperaktif yang dalam
pembelajarannya
banyak
melakukan
akt
ivitas
bergerak.Dengan
permainan /
Game
Edukasi
ini kami memfasilitasi
anak
hyperaktif
untuk
belajar
dengan
hal yang menarik
dan
cocok
dengan
pola
pembelajaran
mereka
serta
melatih
mereka
untuk
belajar
dengan
situasi
duduk
diam
atau
meminimalisir
gerak
me
reka yang tidak
perlu.Game Edukasi yang berkonsepkan
men
irukan gambar
dilayar
kemud
ian di
ikuti setiap gambar yang muncul
dimana
interface
/ tatapmuka game dibuat
menarik
perhatian
anak
-
anak
hiperaktif
,
permainan /
g
ame
ini
dilengkapi
dengan
Kinect
dan
di
buat dengan memakai Visual Studio dengan bahasa pem
rogaman C#
. Game Edukasi untuk Anak Hi peraktif, Kinect , C
KAJIAN PUSTAKA FAKTOR RISIKO KEJADIAN GREEN TOBACCO SICKNESS (GTS) PADA BURUH TANI TEMBAKAU
Green Tobacco Sickness (GTS) merupakan sebuah bentuk keracunan nikotin yang dapat berdampak pada Buruh Tani Tembakau. Hal ini karena terjadi kontak langsung selama proses penanaman dan pemanenan dengan tanaman tembakau yang basah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian GTS pada Buruh Tani Tembakau. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kajian pustaka (literature review). Artikel yang akan dikaji diperoleh dari database online seperti Scopus, PubMed, ProQuest, Google Scholar, dan Portal Garuda yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2010- 2020). Penelitian literature review ini dilakukan pada 12 artikel yang terdiri dari 3 artikel nasional dan 9 artikel internasional. Penilaian kualitas dan artikel yang dilakukan mengikuti pedoman dari the Joanna Briggs Institute. Kajian tersebut menghasilkan faktor risiko GTS yaitu umur, jenis kelamin, status merokok, lama kerja, personal hygiene, durasi bekerja, penggunaan alat pelindung diri, perilaku pencegahan, aktivitas di lahan tembakau, dan tingkat curah hujan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor risiko utama GTS adalah penggunaan alat pelindung diri.
Kata Kunci : green tobacco sickness, tembakau, petani, faktor risik
ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI DALAM KUMPULAN FABEL REDAKSI KUMPARAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR KELAS VII SMP
Dalam fabel terdapat kebahasaan yang mengkaji mengenai ortografi atau ejaan
yang masih minim dikuasai oleh pengguna bahasa khususnya peserta didik kelas
VII. Adapun penelitian ini memiliki judul “Analisis Kesalahan Ortografi dalam
Kumpulan Fabel Redaksi Kumparan Sebagai Alternatif Bahan Ajar Kelas VII
SMP” yang bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ortografi pada kumpulan
fabel Redaksi Kumparan dan alternatif bahan ajar dalam pembelajaran bahasa
Indonesia kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan
sumber data dalam penelitian ini kumpulan fabel yang tersedia pada Redaksi
Kumparan beserta sumber data sekunder berupa jurnal, buku, artikel, beserta
informasi yang tercantum pada internet yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
Adapun teknik yang digunakan adalah teknik telaah pustaka dan dokumentasi.
Hasil analisis kesalahan ortografi pada 10 fabel yang tersedia dalam redaksi
kumparan, ditemukan kesalahan pemakaian huruf kapital sebesar 79% dari jumlah
kesalahan sebanyak 74, kesalahan penulisan tanda baca sebesar 18%, dari jumlah
kesalahan sebanyak 17, kesalahan tanda baca meliputi tanda titik (.) sebanyak 6
kesalahan, tanda koma (,) sebanyak 10 kesalahan, tanda seru (!) sebanyak 1
kesalahan, dan tidak ditemukan kesalahan pada tanda tanya (?) selain itu, kesalahan
pada penggunaan kata sebesar 3% meliputi kata depan sebanyak 3 kesalahan, dan
tidak ditemukan kesalahan pada penggunaan kata sandang. Hasil analisis yang telah
disusun selanjutnya dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar kelas VII
pembelajaran bahasa indonesia yaitu teks fabel sesuai dengan KD. 3.16 Menelaah
Kebahasaan Fabel. Bahan ajar yang disusun telah divalidasi oleh validator ahli dan
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013, kompetensi inti dan kompetensi
dasar, baik dari aspek perkembangan psikologis, dan juga kebahasaan.
Kata Kunci: analisis, bahan ajar, fabel, kesalahan, ortograf
Midwives Knowledge, Infrastructure Facilities, and Supervision-Monitoring of Immunization Management in West Bandung Regency
The midwife mostly carries out immunization activities in the health care unit. The midwife is an injection officer and responsible for planning, transportation, storage, and vaccine usage. This study aims to determine the effect of knowledge midwives on vaccine management, infrastructure availability, and immunization management supervision by midwives in the West Bandung regency. A total of 38 self-employed midwives who met the inclusion criteria were taken from the West Bandung regency from July 2017 to February 2018. This research was an observational analytical research with a cross-sectional design. Analysis of bivariate data using correlation regression. The multivariate correlation using multiple linear regression. The result showed that midwife knowledge about vaccine management influenced 33.3% (p=0.0001), infrastructure 54.2% (p=0.010), and the supervision 34.65% (p=0.010) to managing immunization. The linear regression test between the variables shows that the determinant factor in managing is the facilities' immunization availability (beta coefficient=0.615). In conclusion, midwife knowledge, infrastructure facilities, and supervision on immunization management in West Bandung regency affected the immunization processes.
Â
PENGETAHUAN BIDAN, SARANA PRASARANA, DAN SUPERVISI-PEMANTAUAN MANAJEMEN IMUNISASI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
Kegiatan imunisasi sebagian besar dilakukan oleh bidan di unit pelayanan kesehatan. Bidan sebagai petugas injeksi bertanggung jawab atas perencanaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan vaksin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengetahuan bidan terhadap manajemen vaksin, ketersediaan sarana prasarana, dan supervisi manajemen imunisasi oleh bidan di Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 38 bidan wiraswasta yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari Kabupaten Bandung Barat periode Juli 2017 hingga Februari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Analisis data bivariat menggunakan correlation regression. Korelasi multivariat menggunakan multiple linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan tentang pengelolaan vaksin berpengaruh sebesar 33,3% (p=0,0001), sarana prasarana 54,2% (p=0,010), dan supervisi 34,65% (p=0,010) terhadap pengelolaan imunisasi. Uji linear regression antarvariabel menunjukkan bahwa faktor determinan dalam pengelolaan adalah ketersediaan sarana prasarana imunisasi (koefisien beta=0,615). Simpulan, pengetahuan bidan, sarana prasarana, dan supervisi tentang manajemen imunisasi di Kabupaten Bandung Barat berpengaruh terhadap proses imunisasi
KAJIAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) PADA PROSES PRODUKSI TAHU SUSU
Tahu susu merupakan produk diversifikasi pangan dari produk tahu dengan adanya penambahan susu sapi murni dalam proses pengolahannya. Di Indonesia produksi tahu susu sebagian besar masih dikelola oleh Industri skala kecil dan menengah dimana aspek keamanan pangan masih sering terabaikan. Kondisi ini diakibatkan karena rendahnya kesadaran dan pengetahuan produsen akan pentingnya keamanan pangan. Kurang perhatiannya produsen tentang keamanan pangan dapat memicu potensi bahaya selama proses produksi seperti kontaminasi fisik, kimia dan mikrobiologis yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pengumpulan data dilakukan melalui hasil observasi di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa studi pustaka. Pengolahan data menggunakan sistem HACCP berdasarkan panduan dari SNI CXC 1:1969 tentang “Prinsip Umum Higiene Pangan” revisi 2020. CCP pada proses produksi tahu susu adalah perebusan I, penggumpalan, perebusan II, dan pengemasan. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan pada tiap proses diantaranya perebusan I pada suhu 95°C dengan waktu 30 menit, perebusan II pada suhu 90°C dengan waktu 20 menit, penggumpalan pada suhu optimum 72°C dengan menggunakan whey pH optimum 4,5 dan untuk proses pengemasan pekerja wajib memakai APD lengkap, serta memperhatikan higiene dan sanitasi lingkungan kerja
Analisis Implementasi Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di MIS Nurul Fadhilah
In an instructive organization, offices and frameworks are important parts. Managers of educational institutions are obliged to maintain their facilities and infrastructure. Facilities and infrastructure in this case are aspects that support the success of the teaching and learning process as well as the efficiency and effectiveness of all school activities. In addition, it is important for educational institutions to provide public services to increase community response and student satisfaction. It is undeniable that the completeness of these facilities will increase parents' trust in the school, and students will also be enthusiastic in every learning process. Facilities and infrastructure can also increase the potential for student enthusiasm for learning well. Through research using subjective strategies and interview procedures, the analysts state observable facts related to the office and foundation at MIS Nurul Fadhilah where the office and framework in the school are towards the culmination and perfection of interaction for this
Application of antenatal care with a holistic approach to reducing anxiety:
For pregnant women, anxiety often comes and gets heavier near labor, plus they now have to live side by side with COVID-19. Therefore, holistic antenatal care, which is thorough physical, psychological, emotional, social, and spiritual care is needed. This research aims to determine the application of antenatal care with a holistic approach to reducing maternal anxiety. This research employs a mixed method. The sample for this quantitative research was pregnant women in their third trimester at the SIDA Clinic, totaling 80 women (case and control) who met the inclusion and exclusion criteria from June-September 2021. The data were collected using the HRS-A questionnaire. Meanwhile, the qualitative research sample was carried out by purposive random sampling. The results of qualitative data collection were given in a case report. The results showed that the application of antenatal care with a holistic approach had an effect in reducing maternal anxiety levels during the new normal with a p-value of 0.007<? (0.05). In addition, the results showed that pregnancy checks with a holistic approach made the mother's delivery experience better than those with the previous approach, made the mothers calmer and able to control emotions, and increased spiritual confidence. In conclusion, antenatal care with a holistic approach had an effect in reducing anxiety
The differences in the accuracy of various methods in calculating estimated fetal weight
Uterus fundus height measurement can be used as an indicator in the assessment of estimated fetal weight. Ideally, the measurement of the estimated fetal weight is measured using sophisticated equipment. However, in Indonesia, many deliveries are still carried out in basic services so limited by authority, its necessary to develop reliable but straightforward measurement techniques. The purpose of this research is to determine the differences in the results of the simple formula, the dare formula, and the Johnson Toshack in calculating the estimated fetal weight. This research is an analytical survey research with a cross-sectional approach. There were 160 mothers involved as samples who gave birth in June-October 2020 at the Batujajar Public Health Center who met the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed using the T-test and multiple linear regression. The results showed that there was no difference between the calculation of the simple formula (p-value=0.188) and the dare formula (p-value = 0.734) in calculating the estimated fetal weight. There is a difference between the Johnson-Toshack formula's calculation with the newborn's actual weight (p-value=0.001). The regression test results showed that the dare formula is more accurate with an r=0.999. In conclusion, the dare formula is more accurate in calculating the estimated fetal weigh
Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Jambu Biji Merah Pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Cibunarjaya Kabupaten Sukabumi
ABSTRACT Anemia is a condition of deficiency in hemoglobin levels mainly caused by a lack of absorption of iron. In Indonesia, 2018 stated that 48.9% of pregnant women had anemia, West Java province, namely 63.25%. Sukabumi Regency is 11.2%, and in the village of Cibunar Jaya in 2021 it is 33.9%. Efforts made to prevent anemia, namely consuming Fe tablets, can also be given non-pharmacological therapy, namely red guava juice. To determine differences in hemoglobin levels before and after administration of red guava juice in third trimester pregnant women. This study uses a pre-experimental design, One-Group Pretest-Postest design within 7 days. A sample of 30 pregnant women in the third trimester of gestational age 33 weeks – 35 weeks met the inclusion and exclusion criteria using purposive sampling technique. This study was conducted for 1 month with primary data from checking hemoglobin using a digital HB meter before and after giving red guava juice. The average hemoglobin level before giving red guava juice was 10.823gr/dl. After giving red guava juice for 7 days, the average hemoglobin level was 13.993gr/dl. The results of the study with the parried T test p-0.001 so that the value of p<0.05. There are differences in hemoglobin levels before and after administration of red guava juice in third trimester pregnant women. Keywords: Anemia, Red Guava Juice, Hemoglobin Levels  ABSTRAK Anemia adalah suatu keadaan kekurangan kadar hemoglobin terutama disebabkan oleh kurangnya penyerapan zat besi. Di Indonesia 2018 menyatakan 48,9% ibu hamil mengalami anemia, provinsi Jawa Barat yaitu 63,25%. Kabupaten Sukabumi sebesar 11,2%, dan di desa Cibunar jaya tahun 2021 sebanyak 33,9%. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan anemia yaitu mengkonsumsi tablet Fe, dapat juga diberikan terapi non farmakologi yaitu pembeian jus Jambu biji merah. Untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji merah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-eksperimetal, designs One-Group Pretes-Postest dalam waktu 7 hari. Sampel 30 orang ibu hamil trimester III usia kehamilan 33 mgg – 35 minggu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dengan data primer dari memeriksa hemoglobin menggunakan HB meter digital sebelum dan sesudah pemeberian jus jambu biji merah.Rata-rata kadar Hemoglobin sebelum pemberian jus jambu biji merah adalah 10,823gr/dl. Setelah pemberian jus jambu biji merah selama 7 hari kadar Hemoglobin rata rata 13,993gr/dl. Hasil penelitian dengan paried T test p-0,001 sehinga nilai p<0,05. Ada perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji merah pada ibu hamil Trimester III. Kata Kunci: Anemia, Jus Jambu Biji Merah, Kadar Hemoglobi