2 research outputs found
EFISIENSI USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN
AbstrakProduksi cabai rawit di Kecamatan Bancar memiliki kesenjangan yang besar dengan produksi cabai rawit di Kecamatan Grabagan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi usahatani cabai rawit yang dilakukan petani di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Penelitian dilakukan di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban selama 2 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 71 petani cabai rawit. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan cara analisis biaya usahatani (TC), analisis penerimaan usahatani (TR), analisis pendapatan usahatani dan analisis efisiensi usahatani cabai rawit (R/C). Hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani cabai rawit di Desa Tergambang sudah efisien atau layak untuk diusahakan. Hal ini bisa diketahui dari nilai R/C rasio yang didapat setelah dilakukan analisis dimana nilai R/C rasio yang diperoleh lebih besar dari 1 yakni sebesar 1,95. Hal ini berarti setiap petani mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 1, maka petani cabai rawit akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,95. Rata-rata biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani cabai rawit di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban yaitu sebesar Rp. 44.929.452,21/Ha. Rata-rata penerimaan yang diperoleh petani cabai rawit yaitu sebesar Rp. 82.379.740,22/Ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani cabai rawit di Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban yaitu sebesar sebesar Rp. 37.450.288,01/Ha.Kata kunci: Efisiensi usahatani, Cabai rawi
Strategi Pemasaran melalui Media Online pada Produk Usaha Rumahan Banana Chips
Desa Bandungrejo sebagai sentra daerah penghasil pisang dan memiliki potensi nilai ekonomi bagi masyarakat. Disetiap pekarangan rumah milik warga memiliki tanaman pohon pisang,namun komoditi pisang disini kurang mendapat perhatian sehingga komoditi pisang bukan menjadi sumber penghasilan utama bagi setiap keluarga karena harga jual yang masih rendah. Sehingga perlakuan untuk buah pisang hanya sebatas dikonsumsi untuk keluarga seperti di goreng dan dikukus. Belum ada yang mengambil kesempatan untuk berinovasi mengolah buah pisang menjadi nilai jual. Dalam upaya untuk menumbuhkan motivasi dan kemampuan para ibu rumah tangga itu, diperlukan penyuluhan dan pelatihan yang dapat menggerakkan para ibu untuk menemukan, mengembangkan dan meningkatkan potensi dirinya. Dengan adanya kesadaran dan motivasi tersebut, diharapkan para ibu dapat bertindak lebih jauh dan turut andil dalam menyelesaikan persoalan perekonomian keluarga. Dalam hal ini, potensi diri memiliki pengertian yang umumnya relatif dapat dipahami dengan mudah