160 research outputs found

    Legal Position for Implementing Credit Provisions without Written Agreement at the Transmission Employees

    Get PDF
    This study aims to determine and analyze thethe legal position of implementing credit without a written agreement at the Transmission and Substation Employee Cooperatives in Kudus City, as well as to know and analyze aboutlegal protection for creditors who provide credit without an agreement to debtors at the Transmission and Substation employee Cooperatives in Kudus City who are in default. This research method uses an empirical juridical approach, namely legal research that uses secondary data as initial data, which is then followed by primary data in the field or on the community. Based on the results of the study concluded: 1)The legal position of the implementation of granting credit without a written agreement at the Transmission and Substation Employee Cooperatives in Kudus City is legal according to the perspective of civil law because it has been carried out in accordance with the terms of the validity of the agreement as referred to in Article 1320 of the Civil Code, namely agree to bind himself, the ability to make an agreement, a certain thing and a lawful cause. Credit agreement without a written agreement made by the Cooperative Employee Substation Transmission of Kudus City has met all of these conditions. ManagerKudus City Transmission and Substation Employees Cooperativein carrying out its activities, it is also in accordance with the provisions of Act No. 25 of 1992 concerning Cooperatives, andlegal certainty has been fulfilled as the theory of legal certainty presented Gustav Radbruch who stated that legal certainty is certainty about the law itself; 2) Legal protection for creditors against debtor defaults on the implementation of unwritten agreements at the Kudus City Transmission and Substation Employee Cooperatives has been carried out properly, namely by conducting deliberation and/or mediation (non-litigation) efforts aimed at creating an agreement to disburse members' money. The exist in cooperatives that are sourced from principal savings, mandatory savings, and voluntary savings belonging to the member who is in default. Another form of legal protection that has also been carried out by the Management of the Transmission and Substation Employees Cooperatives in Kudus City is in terms of paying monthly installments from members, it is carried out by auto-debit to the bank account belonging to the member concerned

    Keperluan Modul Kejurulatihan Pidato di Sekolah Rendah: Satu Tinjauan Umum

    Get PDF
    Artikel berbentuk tinjauan umum ini dihasilkan adalah untuk meninjau keperluan modul kejurulatihan pidato di sekolah rendah. Penulisan artikel ini menekankan peri pentingnya kewujudan modul pengajaran kemahiran berhujah seperti pidato dalam bidang pendidikan. Artikel ini juga menunjukkan dapatan literatur berkaitan keperluan membangunkan modul kejurulatihan pidato kepada guru-guru di sekolah meliputi skop di dalam dan di luar negara. Maka, dapatan artikel ini menjustifikasikan bahawa wujud keperluan membangunkan modul kejurulatihan pidato kepada guru Bahasa Melayu di sekolah rendah hasil daripada sorotan literatur yang diperoleh. Artikel ini diharap dapat memberikan sumbangan dalam bidang ilmu dan penerokaan literatur kepada pengkaji yang lain

    Isu Kejurulatihan Pidato dalam kalangan Guru Bahasa Melayu di Sekolah Rendah: Satu Tinjauan Umum

    Get PDF
    Kertas kajian berbentuk tinjauan umum ini dihasilkan adalah untuk meninjau isu-isu kejurulatihan pidato dalam kalangan guru Bahasa Melayu di sekolah rendah. Penulisan ini menekankan isu dan kelompongan berkaitan pengajaran kemahiran berpidato dalam bidang pendidikan terutamanya di peringkat sekolah rendah. Artikel ini juga menunjukkan dapatan tinjauan umum berkaitan isu-isu pengajaran kemahiran berpidato di dalam dan di luar negara. Tuntasnya, dapatan penulisan ini membuktikan bahawa wujud keperluan membangunkan modul kejurulatihan pidato kepada guru Bahasa Melayu di sekolah rendah hasil daripada penerokaan literatur yang diperoleh. Penulisan ini diharap dapat memberikan sumbangan dalam bidang ilmu dan sorotan literatur kepada pengkaji yang lain

    IDENTIFIKASI FAKTOR KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS SISTEM DINAMIK DI KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Saat ini Industri kontruksi di Indonesia semakin meningkat terutama di kota – kota besar seperti di Surabaya. Dari meningkatnya proses pembangunan tidak dapat di acuhkan juga tinggi nya angka kecelakaan kerja pada proyek kontruksi menjadi masalah yang tidak boleh diremehkan begitu saja. Dimana faktor – faktor utama yang menyebabkan kecelakaan kerja akan di identifikasi dan diketahui akibatnya, dengan ini secara tidak langsung akan mengurangi angka kecelakaan kerja maka digunakan identifikasi faktor menggunakan metode sistem dinamik yang di harapkan akan memprediksi kecelakaan kerja lebih awal. Pada penelitian ini diharapkan dapat memecahkan atau megurangi angka kecelakaan kerja pada proyek gedung bertingkat secara tidak langsung. Dimana ini akan menggambarkan hubungan antara penyebab, kecelakaan, dan pengaruh terhadap perusahaan, pelaku kerja, biaya, keluarga, dll. Metode simulasi yang digunakan untuk analisa kecelakaan kerja di proyek pembangunan gedung bertingkat dinilai tepat karena probalistik vaiabel yang mempengaruhinya

    PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

    Get PDF
    Masalah yang terkait variabel penelitian adalah deviden merupakan laba bagi pemilik saham yang diberikan kepada pemilik saham, ini merupakan hal yang dinanti oleh para pemilik saham, tetapi tidak semua perusahaan di Bursa Efek Indonesia membagikan dividen karena disesuaikan dengan kinerja keuangannya. Kepemilikan institusional pada sebuah perusahaan yang terlalu banyak akan memberikan dampak peluang yang kecil untuk deviden dapat dibagi dengan laba yang diperoleh kurang maksimal, namun sebaliknya jika kepemilikan perusahaan tidak terlalu banyak dengan perolehan laba yang sedemikian masih bisa membagikan deviden. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Tujuan penelitian ini adalah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Dalam penelitian ini meliputi tiga variabel independen yaitu : kepemilikan institusional, kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Variabel Dependen penelitian ini adalah Kinerja Keuangan. Variabel penghubung dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 sebanyak 145 perusahaan, melalui teknik purposive sampling dihasilkan sampel sebanyak 10 perusahaan. Jenia dan sumber data meliputi data sekunder. Pengumpulan data meliputi dokumentasi. Pengolahan data meliputi editing, tabulating, proses Input Data ke Komputer. Analisis data meliputi deskriptif variabel penelitian, analisis kuantitatif meliputi moderated regression analysis (MRA), Uji hipotesis, pengujian secara berganda, dan koefisien determinasi (Adjusted R Square). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Ada pengaruh positif yang signifikan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang dengan nilai t hitung 2,431 > 2,011, dan Sig. 0,019 < 0,05, sehingga hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh diterima. 2. Ada pengaruh positif yang signifikan kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen dengan nilai t hitung 2,192 > 2,011, dan Sig. 0,033 < 0,05, sehingga hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh diterima. 3. Ada pengaruh negatif yang signifikan kebijakan hutang terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan nilai t hitung -2,124 > - 2,013, dan Sig. 0,039 < 0,05, sehingga hipotesis 3 yang menyatakan ada pengaruh diterima. 4. Ada pengaruh yang signifikan kebijakan dividen terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan nilai t hitung 0,466 0,05, sehingga hipotesis 4 yang menyatakan ada pengaruh ditolak. 5. Ada pengaruh yang signifikan kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan nilai t hitung 2,156 > 2,013, dan Sig. 0,036 < 0,05, sehingga hipotesis 5 yang menyatakan ada pengaruh diterima

    Pengaruh biological asset intensity, ukuran perusahaan, jenis kap, dan profitabilitas terhadap pengungkapan aset biologis: Studi pada Perusahaan Perkebunan di BEI Periode 2019-2021

    Get PDF
    INDONESIA: Potensi agrikultur yang cukup tinggi menjadikan banyaknya perusahaan di Indonesia beroperasi dalam bidang agrikultur sehingga memunculkan akun aset biologis di informasi laporan keuangan. Pada aset biologis ada proses transformasi aset yang sangatlah dibutuhkan untuk mengungkapkan informasi dalam bentuk kontribusi mendatangkan laba untuk perusahaan perkebunan. Pengungkapan aset biologis menjadi krusial sebab memiliki hubungan dengan pengimplementasian prinsip perusahaan yang positif. Bertambah luasnya pengungkapan aset biologis sehingga bertambah baiknya kinerja perusahaan. Penelitian ini tujuannya untuk memahami secara individual dan serentak antara biological asset intensity, ukuran perusahaan, jenis KAP, dan profitabilitas pada pengungkapan aset biologis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mempergunakan data sekunder yang didapatkan melalui perusahaan perkebunan yang teregistrasi dalam BEI periode tahun 2019-2021. Populasi data pada penilitian ini sebanyak 25 perusahaan, tetapi sesudah dilaksanakan purposive sampling sehingga didapatkan sampel yang sesuai kriteria sejumlah 13 perusahaan. Data yang didapatkan lalu dianalisa memakai teknik analisis regresi linier berganda mempergunakan program SPSS. Hasil penelitian membuktikan secara serentak seluruh variabel bebas memberikan pengaruh pada pengungkapan aset biologis di perusahaan perkebunan yang teregistrasi BEI periode 2019-2021. Tidak sama berdasarkan hasil secara individual membuktikan bahwasanya biological asset intensity yang memberikan pengaruh pada pengungkapan aset biologis. Sementara bagi ukuran perusahaan, jenis KAP, dan profitabilitas tidak memberikan pengaruh pada pengungkapan aset biologis. Hal itu disebabkan ukuran perusahaan yang besar & perusahaan yang berafiliasi dengan KAP big four tidak terlalu memberikan pengaruh pada pengungkapan, sementara bagi besar kecilnya profitabilitas tidak akan menjadi permasalahan pula yang harus diterangkan pada pengungkapan laporan keuangan. ENGLISH: The potential of agriculture in Indonesia has led to many companies operating in the agricultural sector, resulting in the emergence of biological assets in financial reports. There is a transformation process in biological assets that is necessary to reveal information in the form of contributions to the company's profits. Disclosure of biological assets is crucial as it relates to the implementation of positive corporate principles. The wider the disclosure of biological assets, the better the company's performance. The purpose of this quantitative research is to understand the relationship between biological asset intensity, company size, KAP type, and profitability in disclosing biological assets. This research uses secondary data obtained from plantation companies registered with the Indonesian Stock Exchange during the period of 2019-2021. The population of this study is 25 companies, but after purposive sampling, a sample of 13 companies that meet the criteria is obtained. The data obtained is then analyzed using multiple linear regression analysis techniques using the SPSS program. The results of the study show that all independent variables simultaneously have an influence on the disclosure of biological assets in plantation companies registered with the Indonesian Stock Exchange during the period of 2019-2021. However, based on individual results, only biological asset intensity has an influence on the disclosure of biological assets. Meanwhile, company size, KAP type, and profitability do not have an influence on the disclosure of biological assets. This is because large company size and companies affiliated with big four KAP do not have a significant impact on disclosure, while the level of profitability, whether high or low, is not a problem that needs to be explained in financial reports. ARABIC: جعلت الإمكانات الزراعية العالية العديد من الشركات في إندونيسيا تعمل في القطاع الزراعي ، حتى تسبّب إلى ظهور حسابات الأصول البيولوجية في معلومات البيانات المالية. في الأصول الحيوية ، هناك عملية تحويل الأصول اللازمة للكشف عن المعلومات في شكل مساهمة في تحقيق الربح لشركات المزارع. يعد الإفصاح عن الأصول الحيوية أمرًا بالغ الأهمية لأنه له علاقة بتنفيذ مبادئ الشركة الإيجابية. كلما اتسع نطاق الإفصاح عن الأصول البيولوجية حتى يتحسن أداء الشركة. تهدف هذه الدراسة إلى الفهم الفردي والمتزامن بين كثافة الأصول البيولوجية ، وحجم الشركة ، ونوع المعرفة والمهارات ، والربحية في الكشف عن الأصول الحيوية. هذا البحث هو بحث كمي يستخدم البيانات الثانوية التي تم الحصول عليها من خلال شركات المزارع المسجلة في IDX للفترة 2019-2021. مجتمع البيانات في هذا البحث لا يقل عن25 شركة ، ولكن بعد إجراء أخذ عينات هادفة بحيث يتم الحصول على عينة تتناسب مع المعايير ، هناك 13 شركة. ثم يتم تحليل البيانات التي تم الحصول عليها باستخدام هذه التقنيةتحليل الانحدار الخطي المتعدد باستخدام برنامج SPSS. تثبت نتائج الدراسة أن جميع المتغيرات المستقلة لها تأثير في وقت واحد على الكشف عن الأصول البيولوجية في شركات المزارع المسجلة في IDX للفترة 2019-2021. ليس الشيء نفسه ، بناءً على النتائج الفردية ، فإنه يثبت أن كثافة الأصول البيولوجية لها تأثير على الكشف عن الأصول الحيوية. وفي الوقت نفسه ، لا يؤثر حجم الشركة ونوع الممارسات والممارسات والربحية على الإفصاح عن الأصول البيولوجية. ويرجع ذلك إلى أن حجم الشركة الكبيرة والشركات التابعة لممارسات العمل الرئيسية الأربعة الكبرى ليس له تأثير فعلي على الإفصاح ، بينما بالنسبة لحجم الربحية ، لن يمثل ذلك مشكلة أيضًا ، وهو ما يجب توضيحه في الإفصاح عن البيانات المالية

    PENGARUH PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE PADA PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan financial leverage pada perataan laba (income smoothing) dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderating. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Asset Ratio. Financial Leverage diukur dengan Debt To Total Assets Ratio. Kepemilikan institusional diukur dengan membandingkan jumlah saham institusi dengan jumlah saham yang beredar. Perataan Laba diukur dengan menggunakan indeks Eckel. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder berbentuk kuantitatif yang berasal dari laporan tahunan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 pada tahun 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan 14 perusahaan dengan 70 sampel pengamatan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal ini membuktikan bahwa semakin rendah tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan akan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba. Pengujian hepotesis kedua menunjukkan financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal ini membuktikan bahwa kecilnya fluktuasi tingkat financial leverage yang dimiliki perusahaan, maka resiko yang ditanggung pemilik modal jukan semakin kecil. Dengan resiko semakin kecil tersebut, membuat manajemen tidak melakukan praktik perataan laba. Pengujian hepotesi ketiga menunjukkan profitabilitas dan financial leverage secara simultan berpengaruh signifikan pada perataan laba. Perataan laba yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dipicu oleh profitabilitas dan financial leverage, bahwa perusahaan yang memiliki laba yang stabil atau tidak fluktuatif akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Sedangkan, pengujian hipotesis keempat menunjukkan kepemilikan institusional tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas dan financial leverage pada perataan laba. Hal ini membuktikan bahwa kepemilikan institusional yang tinggi dapat mendorong peningkatan pengawasan akan kinerja manajemen semakin ketat. Keberadaan kepemilikan institusional dapat digunakan dalam memonitor manajemen, sehingga dapat mengurangi tindakan praktik perataan laba. Kata Kunci: Perataan Laba, Profitabilitas, Financial Leverage, Kepemilikan Institusional

    Improvisation Strategies for Student Affairs Informatization Management in China

    Get PDF
    The construction of student affairs management informatization is an important part of the management and development of colleges and universities. This paper serves as a proposal and conceptual paper, by analyzing the current influencing factors in the construction of student affairs management informatization in Chinese colleges and universities, it adopts the method of combining system analysis and system design, aiming at putting forward a preliminary improvement strategy for management and administrators, application platform, and data processing. Based on the literature and research, it proves that the improvisation strategy has a positive impact on the construction of student affairs management informatization

    Online Savings Scheme for An Integrated Qurban (STIQDAT) in Post-COVID-19

    Get PDF
    This article analyses the Online Savings Scheme for Qurban (STIQDAT) through the executed model performed by the Selangor Mosques Youth Association in response to the economic challenges because of the post-COVID-19 pandemic. Results show that STIQDAT, which comprises 3 main modules, the Management of Qurban Savings Module, Management of Qurban Distribution Module, and Management of Qurban Supply Module, has vast opportunities and potential to overcome the challenges faced by the nation’s youth because of the pandemic. It offers vast data to be explored and analysed for Malaysian planning for socio-economic growth
    corecore