39 research outputs found
Digitalisasi Perdukunan "Mengemas Kemusyrikan dengan Kecanggihan Teknologi"
Istilah perdukunan berasal dari kata dukun yang berarti tukang ramal. Dalam bahasa Arab, perdukunan ini sepadan dengan kata kahana yang berarti menyelesaikan persoalan dengan cara gaib, dan orangnya disebut kahin. Dukun atau kahin yaitu orang yang memberitakan hal-hal yang gaib yang akan terjadi atau suatu yang terkandung di dalam hati seseorang. Istilah lainnya adalah ‘arraf (tukang ramal) dan munajjim (ahli nujum). Ketiga macam istilah ini (kahin, ‘arraf, dan munajjim) menurut Ibnu Taimiyah, memiliki makna yang sama (sinonim) sebagaimana pengertian di atas (al-Jami‘ al-Farid: 24). Dalam aplikasinya di tengah masyarakat, istilah dukun memang terkadang memiliki makna positif dan negatif. Salah satu penggunaan terminologi dukun yang memiliki makna positif misalnya “dukun beranak atau dukun bayi”, yaitu orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan serta perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat (Depkes RI, 1993). Adapun dalam pengertian yang negatif (menurut perspektif Islam), dukun adalah: orang yang mengaku mampu mengetahui kejadian yang akan datang (kabar baik atau buruk), dapat menunjukkan barang yang dicuri atau tempat kehilangan dan tahu hal-hal yang gaib serta sesuatu yang ada di dalam hati orang lain, dengan cara-cara yang dilarang oleh agama
Menggagas Fikih Lalu Lintas Perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah
Fikih Lalu Lintas di sini tidak hanya berbicara tentang aspek yuridis formal (hukum taklifi) semata, namun juga berbicara tetang berbagai aspek terkait dalam rangka merealisasikan kemaslahatan dan tujuan hukum itu sendiri (al-Maqashid al-Syari’ah), antara lain untuk menjaga keselamatan jiwa (hifz al-nafs) dan menjaga harta (hifz al-Mal). Karena tidak dapat dipungkiri bahwa, kecelakaan berlalu lintas banyak menimbulkan korban baik nyawa maupun harta benda. Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan sebuah panduan yang bersifat komprehensif yang menggabungkan antara dimensi agama dan spiritualitas dengan aspek hukum formal (hukum positif), untuk mewujudkan hukum yang tidak dikotomikan antara agama dan aturan positif negara, namun hukum yang lahir dari spirit kesadaran beragama dan bernegara sekaligus. Atas dasar itulah diperlukan sebuah rumusan yang bersifat komprehensif dan sinergisitas antara agamawan, tokoh masyarakat dan pihak aparat dan negara
Prophetic learning methods using props and their psychological impact on students
Abstract: The quality of learning outcomes is significantly influenced by the selection of appropriate teaching methods tailored to the learners' circumstances. Prophet Muhammad, in imparting knowledge, displayed a keen concern for employing teaching methods that were congruent with the characteristics of his students. This study endeavors to elucidate the diverse teaching aids employed by Prophet Muhammad during the instructional process, his rationale behind the selection of these aids, and their resultant psychological impacts on the students. The research methodology employed in this investiga-tion is Library Research, employing documentation techniques. The findings of this study reveal a plethora of teaching aids employed by Prophet Muhammad, with careful consideration given to the complexity of the subject matter, the unique characteristics of the learners, and their psychological dimensions. Indeed, it is irrefutable that teaching methods involving the use of teaching aids exert profound psychological effects on students, encompassing facets such as enjoyment, self-reliance, attention engagement, stimulation of curiosity, enhancement of assertiveness in expressing opinions, and facilitation of the realization of students' aspirations. The novelty of this research lies in its inter-disciplinary approach, amalgamating facets of psychology, education, and religion to gain insight into the pedagogical methods of Prophet Muhammad. Furthermore, this research identifies an array of teaching aids that were employed by Prophet Muhammad, offering a wellspring of inspiration for the development of innovative educational tools. Future research endeavors may be directed towards identifying the most efficacious and contextually relevant teaching aids for contemporary educational settings, thereby assisting educators in the judicious selection of teaching aids to enhance the overall quality of learning experiences.
Keywords: Prophetic Teaching Methods, Teaching Aids, Psychological Impact, Prop