260 research outputs found
Pengembangan UMKM di Desa Kepuhsari Wonogiri melalui Kegiatan Assessment dan Bina Desa
UMKM memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.UMKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKM dipandang memiliki prospek masa depan yang baik. Terbukti ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi beberapa waktu lalu, banyak USAha berskala besar mengalami stagnasi bahkan berhenti aktivitasnya, sementara sektor UMKMterbukti lebih tangguh. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 sektor UMKM di Indonesia pelu mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Salah satunya adalah UMKM industri wayang kulit dan pengembangan destinasi wisata yang berkembang di Desa Kepuhsari, Wonogiri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM di Desa Kepuhsari, Wonogiri dengan cara menyelenggarakan assessment potensi warga serta pelatihan manajerial kewirausahaan agar mereka memiliki daya saing dan mampu mengelola USAhanya dengan lebih baik
Kedudukan Dan Kekuatan Hukum Kontrak Ditinjau Dari Hukum Perikatan Dalam Kuh-perdata
Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Asas kebebasan berkontrak terdapat pada Pasal 1338 ayat (1) KUH-Perdata. Syarat pertama dari Pasal 1320 KUH-Perdata yakni “sepakat mereka yang mengikatkan dirinya” berkaitan erat dengan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH-Perdata yang menyatakan “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.” Hukum Kontrak berdasarkan KUH-Perdata terdapat prinsip-prinsip utama dari Hukum Kontrak, yakni: Kebebasan berkontrak, prinsip konsensual, prinsip obligatoir, dan prinsip pacta sunt servanda. Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang melatarbelakangi permasalahan dalam penulisan ini ialah bagaimana kekuatan mengikat Hukum Kontrak menurut KUH-Perdata serta bagaimana akibat hukum tidak dipenuhinya persyaratan dalam Hukum Kontrak. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum kepustakaan. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yakni pendekatan peraturan Perundang-undangan, dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan mengikat hukum kontrak menurut KUH-Perdata di mana Pasal 1320 mengatur keabsahan perjanjian; Sejumlah faktor penyebab tidak sahnya suatu perjanjian baik karena adanya paksaan, kekhilafan, atau penipuan; Kontrak tidak semata-mata tertera dalam bentuk tertulis melainkan harus pula diimplementasikan sesuai ketentuan yang berlaku dan kesepakatan para pihak dengan menjunjung tinggi prinsip itikad baik (good faith). Selanjutnya akibat hukum tidak penuhinya persyaratan dalam hukum kontrak yakni persyaratan keabsahan suatu perjanjian atau kontrak harus mengacu kepada ketentuan seperti misalnya, yang ditentukan dalam Pasal 1320 KUH-Perdata yang telah dikemukakan sebelumnya; Hukum Perjanjian menentukan arti pentingnya pemenuhan suatu prestasi dalam suatu hubungan hukum, oleh karena para pihak telah terikat dalam hubungan hukum yang melahirkan hak dan kewajiban yang bersifat timbal Balik; Tidak dipenuhinya prestasi, akan menimbulkan suatu wanprestasi yang membawa konsekuensi atau akibat hukum tertentu bahkan dapat digugat ke pengadilan untuk memenuhi tuntutan berupa pemberian ganti kerugian. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan mengikat hukum kontrak tergantung pada pemenuhan persyaratan sahnya suatu kontrak oleh para pihak dan pelaksanaannya. Tidak dipenuhinya persyaratan dalam kontrak menimbulkan akibat hukum tertentu seperti pembatalan kontrak oleh pengadilan yang berwenang. Syarat-syarat batalnya kontrak dapat terjadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat subjektif maupun syarat-syarat objektif
Pengaruh Sulfat terhadap Kuat Tekan Beton dengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi Sebagian Pasir dengan W/c 0,60 dan 0,65
In order to minimize the damage of concrete structures due to external influences , especially due to sulfate attack that occured naturally in soil and groundwater where the structure is located, and to utilize glass wastes in big cities, a proportion of sand was replaced by glass powder. Two different mix design is calculated based on ACI method (w/c 0.60 and 0.65 ) , with 0%,5%, 10%, 15% and 20% passed a #8 sieve glass powder replacements investigated. Concrete soaked for 7 , 21 and 28 days with 2 types of water were plain water and a 5% sulfate solution . The test results showed that compared to normal concrete for both mix designs, the slump of 20% glass sand replacement concrete was the smallest than the other. Compressive strength of concrete with glass powder substitution is higher than the design compressive strength, and continues to increase with the addition of glass powder content. At 28 days, the compressive strength of specimens with various amount of glass sand replacement were all higher than that of the design strength when soaked in sulfate solution
Evaluasi Sistem Proteksi Petir pada Tower PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria) Pekanbaru
Lightning occurs because there is a difference of potential between the cloud and the earth or by other clouds. Lightning caused a lot of harm to people and damage to the equipment. Some places with the high rate of lightning strikes (frequency and intensity) of being the first priority in the use of the installation of lightning protection. Tropical countries like Indonesia generally have a high lightning day each year, including in the area of Pekanbaru. This paper proposes to evaluate lightning protection system in PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria) Pekanbaru. Improvement of lightning protection system is made through a Rolling Sphere Method. The result of the data shows that the lightning protection system in PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria) Pekanbaru was already capable of protecting the Base Station Transceiver (BTS) from lightning strikes. This results is proven to indicate that lightning protect is improved
Kerajinan Rendo Bangku di Nagari Kotogadang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat
The bench is one of the lace crafts products owned by the local communityKotogadangAgam regency of West Sumatra. The purpose of this study was todescribe decorative lace bench based motif, colors and materials, equipment andmanufacturing processes as well as products of craft lace bench at AmaiSetiaFoundation Kotogadang. The technique of collecting data through interviews,observation and documentation. Data analysis technique is data reduction datapresentation and conclusion.The study states that the decorative lace bench mosthave a motive Flora, fauna and motifs inspired by the shape of the object. Coloryarn products depending on the material used. The equipment used is very simple.The process of making is the start of a set peralatanhingga motifs and interestingtwist yarns. Lace handicraft products Bench consisting of household linen, laceends and edges of shawls, wedding dress fittings, and other produc
Improving Mathematical Problem-solving Ability and Self-confidence of High School Students Through Contextual Learning Model
The purposes of this study are: (1) to know if students' mathematical problem-solving ability taught by contextual learning model is higher than students taught by expository learning, (2) to know if students' self-confidence taught by contextual learning model is higher than students taught by expository learning, (3) to know if there is interaction between learning model and students' early mathematical ability to improve students' mathematical problem-solving ability, (4) to know if there is interaction between learning model and students' early mathematical to improve students' self-confidence. This study is a quasi-experimental research. The population in this study consists of 180 students in grade VIII SMP Muhammadiyah 11 Pangkalan Brandan. Two classes (60 students) are taken as sample. Data were analyzed by two way Anova. The results of this study indicate that (1) students' capability of solving mathematical problems taught with contextual learning model is higher than students taught by expository, (2) students' self-confidence taught by contextual learning model is higher than students taught by expository, (3) there is interaction between learning model and students' early mathematical ability to improve students' mathematical problem-solving ability, (4) there is interaction between learning model and students' early mathematical to improve students' self-confidence
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching pada STMIK Indonesia Padang
Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui pembekalan secara formal dalam kurikulum pembelajaran, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, di tiap perguruan tinggi perlu melakukan identifikasi mahasiswa yang dapat melakukan keduanya dan yang terbaik perlu diberi penghargaan sebagai mahasiswa yang berprestasi. Masalah yang terjadi dalam proses penilaian mahasiswa berprestasi diantaranya adalah subjektifitas pengambilan keputusan, terutama jika beberapa mahasiswa yang memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Penggunaan sistem pendukung keputusan, diharapkan mengurangi subjektifitas dalam pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode profile matching dibuat untuk menentukan rekomendasi mahasiswa berprestasi berdasar pada 4 aspek yaitu nilai karya tulis ilmiah, kegiatan ekstrakurikuler, kemampuan bahasa inggris dan kepribadian. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini berupa rangking dari calon mahasiswa berprestasi yang telah diseleksi, output dari aplikasi tersebut dapat membantu pengambil keputusan dalam memilih alternatif mahasiswa yang berprestasi. Software ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net, dan database menggunakan Microsoft SQL Server 2008 R2
Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Rengat Nomor 10/pid.b/a/2012/pn.rgt.tlk Dalam Menangani Perkara Anak Berhadapan Dengan Hukum
Children are integral part of human survival and the survival of a nation and state. However in the journey of life from the children, sometimes the children are not always have good experience, even the children as a criminal, they must against the law. The children who make a crime, they also become a victime because the functions of tri education center are not worked. In this case, the judges have make the criminal sanctions for the children are not suitable with community research from Bapas Pekanbaru and the other regulations.In this research, there are two problems. First how are the judges make considerant from the case of number 10/Pid.B/A/2012/PN.RGT.TLK?. Second, what is the legal basic from the case of number 10/Pid.B/A/2012/PN.RGT.TLK?.There are four research methodes. First, the types of research is the normative legal research which discuss about synchcronization level of law, in this case, discuss about the judges handle children as a criminal which connected with the regulation. Second, the data sources are second data which supported by primary legal material, secondary legal material and legal material tertiary. Third, data collection techniques use review of the literature. Fourth, after the datas have comes, analyzed qualitatively.From the research problem, there are two main things that can be inferred. First, the considerant from the case of number 10/Pid.B/A/2012/PN.RGT.TLK among are the children who make narcotics crime which is not suitable with article number 111 paragraph (1) the law of narcotics number 35 of 2009 jo. article number 55 paragraph (1) to 1 the book of criminal law jo. the law of juvenile justice number 3 of 1997 and the indictment of prosecutor which is an alternative, so the judges choose first indictment. Second, the legal basic from the case number 10/Pid.B/A/2012/PN.RGT.TLK are article number 111 paragraph (1) the law of narcotics number 35 of 2009 jo. article number 55 paragraph (1) to 1 the book of criminal law jo. the law of juvenile justice number 3 of 1997. The writers suggest, the judges give the sanctions, they must look the future life from the children with they order the prosecutors are still oversee them that the children don't do criminal again next time and if the children are proven to do the crime, the judges must give a sanction is supervision criminal for them, not give a penalties criminal
- …