42 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH INFLASI BELANJA PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN KOTA MANADO

    Get PDF
    ABSTRAK Kota Manado merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara yang jumlah penduduknya terbesar yang berjumlah  427.906  jiwa  dari jumlah penduduk Sulwesi Utara berjumlah 2.436.921 jiwa pada tahun 2016 (merurut BPS SULUT). Sebagai Kota yang berkembang, Kota Manado memiliki dinamika pembangunan yang dinamis. Masalah kemiskinan di perkotaan khususnya Kota Manado merupakan salah satu masalah sosial yang di hadapi hingga kini oleh pemerintah namun sulit untuk terpecahkan bahkan nyaris mustahil dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu-dua atau bahkan dalam masa kepemimpinan pemerintah lima tahun anggaran. Kemiskinan bukanlah hanya persoalan kurangnya penghasilan yang diperoleh keluarga miskin akan tetapi banyak kasus kemiskinan juga berkaitan erat dengan persoalan kerentanan, kerawanan pangan, dan ketidakberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi  dan belanja pemerintah terhadap kemiskinan di Kota Manado. Untuk menganalisis pengaruh inflasi dan belanja pemerintah terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Kota Manado. Teknik analisis yang dilakukan adalah analisis jalur (Path Analsys). Hasil yang didapat inflasi dan belanja pemerintah berpengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap pertumbuhan ekonomi. inflasi dan belanja pemerintah berpengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap kemiskinan. Kata Kunci      : Inflasi, Belanja Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan ABSTRACT Manado City is the capital of North Sulawesi Province with the largest population of 427,906 people from North Sulawesi with 2,436,921 inhabitants by 2016 (SUMSTITED BPS SULUT). As a thriving city, Manado City has dynamic dynamics of development. The problem of urban poverty, especially Manado City, is one of the social problems faced up to now by the government but is difficult to solve and is almost impossible to complete in just one or two years or even within the five-year government's leadership period. Poverty is not just a lack of income for poor families but many cases of poverty are also closely related to issues of vulnerability, food insecurity, and powerlessness. The purpose of this study was to analyze the effect of inflation and government spending on poverty in Manado City. To analyze the effect of inflation and government spending on poverty through economic growth in Manado City. To analyze the effect of economic growth on poverty in Manado City. The analysis technique is path analysis (Path Analsys). The inflation and government expenditure outcomes have a negative but not statistically significant effect on economic growth. inflation and government spending have a negative but not statistically significant effect on poverty. Economic growth has a positive but not statistically significant effect on poverty. Keywords: Inflation, Government Expenditure, Economic Growth and Povert

    PENGARUH PENDIDIKAN, PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN PROGRAM RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    ABSTRAKMasalah kemiskinan merupakan salah satu isu penting penghambat pembangunan daerah. Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan kabupaten dengan persentase penduduk miskin terbanyak yang menjadi wilayah prioritas gerakan ODSK (operasi daerah selesaikan kemiskinan) Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh pendidikan kepala keluarga, PKH dan Program RTLH terhadap pengentasan  kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Dengan menggunakan sampel rumahtangga di 8 (delapan) kecamatan dengan total responden sebanyak 134 rumahtangga.Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan variabel bebas adalah tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah bantuan dana PKH dan RTLH yang diterima rumahtangga, dan variabel terikatnya adalah pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan bersama-sama terdapat pengaruh signifikan dan memiliki hubungan positif antara pendidikan kepala keluarga, bantuan sosial PKH dan RTLH terhadap pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Pengaruh tingkat pendidikan kepala keluarga lebih besar dibandingkan dengan bantuan PKH dan RTLH dalam upaya pengentasan  kemiskinan. Variasi perubahan penurunan kemiskinan 51,22% disebabkan oleh variasi perubahan tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah bantuan sosial (PKH dan RTLH) yang diterima rumahtangga di Kabupaten Minahasa Tenggara. Kata kunci : Bantuan PKH, Bantuan RTLH, Pendidikan, Pengentasan Kemiskinan ABSTRACTThe problem of poverty is one of the important issues in regional development. Kabupaten Minahasa Tenggara is a district with the highest percentage of poor population  being the priority area of the ODSK North Sulawesi Province. This study aims to analyze the magnitude of the influence of family head education, PKH and RTLH programs on poverty alleviation in Kabupaten Minahasa Tenggara. By using a sample of households in 8 districts with total of 134 households.The analytical method used is multiple regression with the independent variable is the level of education of the head of the family, PKH and RTLH programs. The dependent variable is poverty alleviation in Kabupaten Minahas Tenggara.The results showed that partially education and PKH program significantly influenced and had a positive relationship on poverty alleviation in Kabupaten Minahasa Tenggara. And simultaneously all variables significantly influence poverty alleviation. Variations in changes in poverty alleviations 51,22% are caused by variations in changes in the level of education of family heads, and the households social assistance (PKH and RTLH) in Kabupaten Minahasa Tenggara. Keywords : PKH program, RTLH program, Education, Poverty Alleviation

    PENGARUH TINGKAT INFLASI, INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHDAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK                Prioritas utama pembangunan di Sulawesi Utara saat ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan.Salah satu permasalahan pokok Sulawesi Utara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Utara adalah penanggulangan kemiskinan dan penggangguran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis statistic inferensia untuk pengolahan data. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Sulawesi utara.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara. Investasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara. Pengaruh investasi terhadap tingkat kemiskinan adalah bersifat positif, yang berarti jika investasi meningkat maka tingkat kemiskinan juga akan meningkat. Hal ini mengandung arti bahwa investasi, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran di Sulut tidak mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa Investasi harus memihak kepada kepentingan. Meskipun tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan namun pemerintah harus tetap mengontrol dan menjaga tingkat inflasi. Pertumbuhan ekonomi tetap harus dipacu pertumbuhannya. Tingkat pengangguran harus diturunkan setiap periodenya. Kata Kunci : Tingkat Inflasi, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran  dan Kemiskina

    ANALISIS PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN DANA DESA DI KECAMATAN TOMBATU UTARA

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian antara peraturan pemerintah tentang peruntukan dana desa dengan pelaksanaanya di kecamatan Tombatu utara Kebupaten Minahasa Tenggara,.Untuk menganalisis kelayakan penata usahaan dana desa apakah telah sesuai dengan peraturan pemerintah dalam pengelolaannya.Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang bersifat multidimensi serta melibatkan semua aspek yang mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam pelaksanaanya kegiatan pembangunan dapat didekati secara regional, yaitu menetapkan daerah-daerah atau wilayah pertumbuhan ekonomi, sedangkan jika didekati secara sectoral adalah mengkaji dan menemukan sektor-sektor unggulan yaitu sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, memberi kontribusi terbesar dan menyerap tenaga kerja lokal terbanyak. Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di erah kabinet kerja dilakukan secara botton up planning diawali musrembang desa/kelurahan, kemudian musremabang kecamatan, dilanjutkan pada musrembang kabupaten/kota dan selanjutnya dialakukan musrembang provinsi puncaknya  adalah musrembang nasiaol menggodok dan menetapkan perencanaan nasional yang aspiratif. Selanjutnya program perncanaan pembangunan nasional pembiayaannya tertuang dalam APBN,APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota. Dalam pengelolaan keuangan daerah diatur dalam UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dimana pada pasal 56 ayat 1 menjelaskan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah serta berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.Adapun salah satu sumber pembiayaan pembangunan desa adalah dana desa. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat (6) tentang Pengelolaan Keuangan Desa, menjelaskan bahwa Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan desa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif sedangakan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisi yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan melakukan uji-uji antara lain uji t dan uji f. hasil uji regresi linear berganda diperoleh koefisien variable penata usahaan (x2) sebesar 0,75 artinya jika penata usahan meningkat 1 % maka dana desa (Y) akan mengalami peningkatan 0,75. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh M Ridwan Dkk (2018) yang berjudul analisis pengelolaan alokasi dana desa di kecamatan Bone. Kata Kunci : Pelaksanaan, Penatausahaan, Pengelolaan Dana Desa. ABSTRACTThis study aims to analyze the suitability of government regulations regarding the allocation of village funds with their implementation in Tombatu Utara sub-district, Southeast Minahasa district, to analyze the feasibility of administering village funds whether they are in accordance with government regulations in their management.Basically, development is a process of change that is multidimensional and involves all aspects that affect the welfare of society. In its implementation, development activities can be approached regionally, namely determining areas or areas of economic growth, whereas if approached sectorally, it is to study and find leading sectors, namely those with the highest growth rate, providing the largest contribution and absorbing the most local labor. Planning for Indonesia's economic development in the working cabinet area is carried out in botton-up planning starting with the village / sub-district musrenbang, then the sub-district musrenbang, followed by the district / city musrenbang and then the provincial musrenbang is carried out at the peak of which is the national musrenbang formulating and determining an aspirational national planning. Furthermore, the financing of the national development planning program is contained in the APBN, provincial APBD and district / city APBD. In the management of regional finances, it is regulated in Law No. 32 of 2004 concerning regional government, where in article 56 paragraph 1 it explains that regional finance is that all regional rights and obligations can be valued in money and everything in the form of money and goods that can be used as regional property and related to rights and these obligations.One of the sources of village development financing is village funds. According to the regulation of the Minister of Home Affairs Number 113 of 2014 Article 1 Paragraph (6) concerning Village Financial Management, it explains that village financial management is all activities which include planning, implementation, administration, reporting and accountability for village finances. This type of research is a quantitative descriptive study, while the data used are primary and secondary data. The analytical method used is multiple regression analysis by conducting tests including t test and f test. The result of multiple linear regression test shows that the administrative variable coefficient (x2) is 0.75, meaning that if the manager increases 1%, the village fund (Y) will increase by 0.75. The results of this study support the research conducted by Ridwan et al (2018) entitled analysis of village fund allocation management in Bone sub-district. Keywords: Implementation, Administration, Village Fund Management

    PENGARUH ANGGARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA BITUNG

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh anggaran dana bantuan operasional sekolah terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Bitung dan untuk mengetahui karakteristik tenaga kerja dan dana bantuan operasional sekolah di Kota Bitung. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara akan digunakan untuk mencari data kualitatif yang berkaitan dengan upaya peningkatan alokasi dana Bos. Wawancara (inteview) dilakukan dengan beberapa pihak Tim Bos Sekolah Menengah pertama Negeri di kota Bitung.  Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan EViews 8. Dalam penelitian ini meliputi Uji normalitas, Uji Heteroskedasitas, Uji Autokorelasi. Uji Multikolinearitas dan analisis regresi liner berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh model persamaan yaitu : Produktifitas Tenaga Kerja = 9,068 + 0,104 Dana BOS. Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa variabel X1 (Dana BOS) mempunyai koefisien regresi positif dengan penyerapan tenaga kerja b1 = 0.104424 bertanda positif sebesar 0.104424 artinya menunjukkan apabila setiap kenaikan 1% Dana BOS, maka penyerapan tenaga kerja akan mengalami kenaikan sebesar 0.104424. Hasil penelitian koefisien regresi bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara Dana BOS dengan  penyerapan tenaga kerja. Kata kunci: dana bantuan operasional sekolah, produktivitas tenaga kerja ABSTRACTThis study aims to determine the effect of the school operational assistance budget on labor productivity in Bitung City and to find out the characteristics of the workforce and school operational assistance funds in Bitung City.Data collection carried out through the interview method will be used to look for qualitative data relating to efforts to increase Bos's fund allocation. Interviews were conducted with several parties from the State Junior High School Boss Team in the city of Bitung.Data analysis in this study uses the help of EViews 8. In this study include normality test, heteroscedacity test, autocorrelation test. Multicollinearity test and multiple linear regression analysis, to test and prove the research hypothesis.Based on multiple linear regression analysis, the equation model is obtained: Labor Productivity = 9.068 + 0.104 BOS Funds. Based on the regression equation shows that variable X1 (BOS Fund) has a positive regression coefficient with absorption of labor b1 = 0.104424 which is positive at 0.104424 meaning that if every 1% increase in BOS Funds, then employment will increase by 0.104424.The results of the study of the regression coefficient are positive means that there is a positive relationship between BOS Funds and employment. Keywords: school operational assistance funds, labor productivit

    ANALISIS HASIL PAJAK DAERAH, HASIL RETRIBUSI DAERAH DAN HASIL PERUSAHAAN MILIK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    ABSTRAKPendapatan Asli Daerah bermanfaat untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan ekonomi daerah karena Pendapatan Asli Daerah merupakan nilai pendapatan yang benar-benar diterima oleh daerah dan akan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semakin besar nilai PAD suatu daerah berarti semakin besar anggaran pembangunan dan masyarakat akan semakin sejahtera. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah dan hasil perusahaan milik daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Minahasa Tenggara baik secara simultan maupun scaraparsial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara parsial Pajak Daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara, (2) Secara parsial Retribusi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara, (3) Secara parsial Hasil Perusahaan Milik Daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara dan (4) Pajak Daerah, Retribusi dan Hasil Perusahaan Daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara Kata kunci: hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, pendapatan asli daerah ABSTRACTMeriska Mamengko, 2021 "Analysis of Regional Tax Results, Regional Retribution Results and Results of Regionally Owned Companies on Regional Original Income (PAD) in Southeast Minahasa Regency". Supervised by Daisy Engka and Een N. WalewangkoRegional Original Income is useful for describing the success of regional economic development because Regional Original Income is the value of income that is actually received by the region and will be used for development and improving community welfare. The greater the PAD value of a region means the greater the development budget and the more prosperous the community will be. The purpose of the study was to determine the effect of local tax results, regional levies and results of regionally owned companies on local revenue (PAD) in Southeast Minahasa Regency either simultaneously or partially. The type of research used is quantitative research with an associative approach. The data analysis technique used in this research is multiple linear regression. The results showed that (1) Partially Local Taxes have a significant effect on local revenue in Southeast Minahasa Regency, (2) Partially levies have a significant effect on local revenue in Southeast Minahasa Regency, (3) Partially Regional Owned Company results have a significant on regional original income in Southeast Minahasa Regency and (4) Regional Taxes, Levies and Regional Company Revenues have a significant effect on regional original income in Southeast Minahasa Regency  Keywords: local tax results, regional levies, results of regionally owned companies, local revenu

    PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA KOTA-KOTA YANG ADA DI PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK Kinerja pengelolaan keuangan sendiri tak bisa lepas dari cara pengelolaan keuangan itu sendiri, pengelolaan keuangan yang baik tentu akan dapat memaksimalkan kemampuan keuangan yang dimiliki untuk melaksanakan program-program maupun permasalahan yang menjadi prioritas pemerintah daerah masing-masing. Tentu dalam mengelola keuangan daerah yang dimiliki diperlukan tenaga-tenaga profesional dalam bentuk sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni serta sistem informasi yang baik, untuk menciptakan kemampuan pengelolaan yang dapat diandalkan. Tentu dalam melaksanakan pengelolaan keuangan yang profesional serta menciptakan kinerja keuangan yang baik maka juga diperlukan pengendalian internal didalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi perangkat daerah dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan yang diukur dengan rasio efektifitas dan efisiensi terhadap kinerja keuangan pada kota-kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif dengan Teknik analisis data regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan yang diukur dengan Rasio Efektifitas dan Efisiensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, pengelolaan keuangan yang diukur dengan Rasio Efektifitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan keuangan yang diukur dengan Rasio Efisiensi berpengaruh potitif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Kata kunci: pengelolaan keuangan, efektifitas, efisiensi, kinerja keuangan ABSTRACT Financial management performance itself cannot be separated from the way of financial management itself, good financial management will certainly be able to maximize the financial capacity that is owned to implement programs and problems that are the priority of each local government. Of course, in managing regional finance, it is needed professional staff in the form of superior and capable human resources and a good information system, to create reliable management capabilities. Of course, in carrying out professional financial management and creating good financial performance, internal control is also needed in dealing with various problems faced by regional officials in carrying out their respective duties. The purpose of this study is to determine the effect of financial management as measured by the ratio of effectiveness and efficiency to financial performance in cities in North Sulawesi Province. This type of research is an associative type of research with multiple linear regression data analysis techniques. The results showed that financial management measured by Effectiveness and Efficiency Ratios simultaneously had a significant effect on financial performance, financial management as measured by the Effectiveness Ratio had a positive but not significant effect on financial performance and financial management as measured by Efficiency Ratios had a positive and significant effect on performance finance. Keywords: financial management, effectiveness, efficiency, financial performanc

    PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MANADO

    Get PDF
    ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah  pengeluaran pemerintah (government expenditure). Besar kecilnya pengeluaran pemerintah sangat tergantung pada pendapatan yang diterima oleh pemerintah itu sendiri dalam kurun waktu tertentu. Di era otonomi daerah maka sumber pendapatan daerah terdiri atas PAD, DBH, DAU, dan DAK. Semakin besar pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah akan semakin baik sebab mempengaruhi secara positif pembiayaan pembangunan ekonomi di daerah, dalam arti bahwa belanja pemerintah untuk pembangunan ekonomi juga akan semakin besar sehingga pada akhirnya pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian bahwa secara parsial hanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) bertanda negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya secara bersama-sama Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado bertanda positif dan berpengaruh signifikan. Dan untuk pengaruh secara simultan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) secara bersama sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perekonomian Kota Manado. Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Pertumbuhan Ekonomi ABSTRACT                Economic growth is influenced by various factors, including government expenditure. The size of government expenditure depends on the income received by the government itself in a certain period of time. In the era of regional autonomy, the source of regional income consists of PAD, DBH, DAU, and DAK. The greater the income received by local governments will be better because it positively influences the financing of economic development in the region, in the sense that government spending on economic development will also be greater so that ultimately economic growth will increase.                     The purpose of this study is to analyze Local Own Revenue (PAD), Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU), Special Allocation Funds (DAK) influence or not for economic growth in Manado City. The analysis technique used is multiple regression analysis. The results of the study that partially only Local Own Income (PAD) is positive and has a significant effect on economic growth in the city of Manado. Whereas Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU) and Special Allocation Funds (DAK) are negative and do not have a significant effect on economic growth. Furthermore, together with Local Own Revenue (PAD), Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU) and Special Allocation Funds (DAK) for economic growth in Manado City, they are positive and have a significant effect. And for the simultaneous influence of Local Own Revenue (PAD), Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU) and Special Allocation Funds (DAK) together have a positive and significant effect on the Economy of Manado City. Keywords: Local Revenue, Revenue Sharing, General Allocation Funds, Special Allocation Funds, and Economic Growt

    PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    ABSTRAKSulawesi Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Sulawesi Utara berusaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah melalui  sumber-sumber PAD nya yaitu pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah yang diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga dalam membiayai kegiatan pembangunan daerahnya.  Terdapat kaitan erat antara penerimaan daerah, pembangunan ekonomi dan  kesejahteraan masyarakat. Dimana semakin tinggi penerimaan yang diterima daerah maka semakin tinggi peluang untuk membangun perekonomian daerah dan mensejahterakan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pajak daerah, retribusi daerah dan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.  Hasil penelitian menunujukan bahwa pajak daerah berpengaruh positif sangat signifikan  terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Retribusi berpengaruh negatif signifikan  terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi utara. Pengelolaan kekayaan daerah yang sah berpengaruh positif tidak signifikan  terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci     : Pajak Daerah, Retribusi, Pengelolaan Kekayaan yang sah dan Pertumbuhan Ekonomi  ABSTRACTNorth Sulawesi is one of the provinces in Indonesia. In order to improve the welfare of the community, the North Sulawesi government seeks to increase local revenues through its PAD sources of taxes, user charges, separated wealth management results and other legitimate PAD that is expected and sought to be a buffer in financing its regional development activities . There is a strong link between local revenue, economic development and community welfare. Where the higher acceptance received area then the higher the opportunity to build the regional economy and prosper the community. The objective of this research is to know the influence of local tax, regional retribution and the result of regional wealth which separated to economic growth in North Sulawesi Province. The analysis technique used is multiple regression. The research result that the local tax menunujukan very significant positive effect on economic growth in the province of North Sulawesi. Levies have a significant negative effect on economic growth in the province of North Sulawesi. The legitimate management of local wealth positively insignificant effect on economic growth in North Sulawesi Province. Keywords: Local Taxes, Levies, Legal Wealth Management and Economic Growt

    PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA BITUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Penilaian kinerja pengelolaan keuangan dilakukan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran sebagai instrumen kebijakan pemerintah harus dapat menunjukkan kinerja yang baik. Tujuannya untuk penilaian secara internal maupun dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga diharapkan bisa menimbulkan efek domino yang positif yaitu mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kinerja yang terkait dengan anggaran merupakan kinerja keuangan berupa perbandingan antara komponen – komponen yang terdapat pada anggaran. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis rasio kinerja keuangan berupa rasio kemandirian, rasio efektifitas dan rasio efisiensi terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Analisis yang digunakan ialah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan  bahwa rasio kemandirian dan rasio efektivitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan rasio efisiensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Rasio kemandirian dan rasio efektivitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan sedangkan, rasio efisiensi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan.Kata Kunci  : Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemisikinan   ABSTRACT The financial management performance assessment is carried out on the Regional Budget (APBD). The budget as an instrument of government policy must be able to show good performance. The aim is to assess internally and to encourage economic growth so that it is expected to have a positive domino effect, namely reducing unemployment and reducing poverty. Performance related to the budget is a financial performance in the form of a comparison between the components contained in the budget. The purpose of this study is to analyze the ratio of financial performance in the form of independence ratio, effectiveness ratio and efficiency ratio to poverty through economic growth. The analysis used is path analysis. The results showed that the independence ratio and effectiveness ratio had a negative and not significant effect on economic growth while the efficiency ratio had a positive and significant effect on economic growth. The independence ratio and effectiveness ratio have a negative and significant effect on poverty whereas, the efficiency ratio has a positive and not significant effect on poverty. Economic growth has a negative and not significant effect on poverty. Keywords: Independence Ratio, Effectiveness Ratio, Efficiency Ratio, Economic Growth and Povert
    corecore