849 research outputs found
Terapi Akupresur terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
Labor pain is a subjective experience caused by uterine muscle ischemia, uterine ligament pulling and traction, ovarian traction, fallopian tube and lower uterine distension, pelvic floor muscles and perineum. The Data Center of the Association of Indonesian Hospitals explained that 15% of mothers in Indonesia experienced childbirth complications and 21% stated that the labor experienced was a painful delivery because it felt very painful, while 63% did not receive information about the preparations that must be made to reduce pain in labor. Various attempts to reduce pain in labor, both pharmacologically and non-pharmacologically. Â Acupressure is one of the most effective non-pharmacological techniques in labor pain management. Acupressure is known as needleless acupuncture, or massage acupuncture. This technique uses pressure, massage, and massage techniques along the body's meridians or energy flow lines. This technique can reduce pain and make labor more effective. Therefore, there is a need for literature review evidence that aims to determine the effect of acupressure therapy on the intensity of labor pain in the first stage. Â This study is a literature review that includes a systematic search for computerized data bases including research gate, pubmed, and google scholar. The search results obtained about 25 research articles on acupressure and the authors searched for articles with complete descriptions of research methods, actions taken and explanations of research results, so 3 international journal articles and 5 national journal articles were reviewed, analyzed, and concluded to have good quality so draw conclusions about the literature study. Writing this article using Harvard bibliography writing. Based on eight research articles showed that acupressure therapy at SP6 and Li4 points for 30 minutes was effective in reducing first stage labor pain.AbstrakNyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subjektif disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan dan traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopii dan distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Pusat Data Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia menjelaskan bahwa 15% ibu di Indonesia mengalami komplikasi persalinan dan 21% menyatakan bahwa persalinan yang dialami merupakan persalinan yang menyakitkan karena merasakan nyeri yang sangat, sedangkan 63% tidak memperoleh informasi tentang persiapan yang harus dilakukan guna mengurangi nyeri pada persalinan. Â Berbagai upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi ataupun dengan nonfarmakologi. Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut juga akupunktur tanpa jarum, atau pijat akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik penekanan, pemijatan, dan pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi. Teknik akupresur ini dapat menurunkan nyeri dan mengefektifkan waktu persalinan. Oleh karena itu perlu adanya bukti literature review yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan kala I. Â Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (literature review) meliputi studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi antara lain research gate, pubmed, dan google scholar. Hasil pencarian didapatkan sekitar 25 artikel penelitian tentang akupresur dan penulis mencari artikel yang lengkap penjabarannya dalam metode penelitian, tindakan yang dilakukan dan penjelasan hasil penelitian, maka didapatkan 3 artikel jurnal internasional dan 5 artikel jurnal nasional yang direview, dianalisis, dan disimpulkan memiliki kualitas baik sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai studi literature. Penulisan artikel ini menggunakan penulisan daftar pustaka Harvard. Berdasarkan delapan artikel penelitian menunjukkan bahwa terapi akupresur yang dilakukan pada titik SP6 dan Li4 selama 30 menit efektif dapat mengurangi nyeri persalinan kala 1.Â
Terapi Akupresur terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
Labor pain is a subjective experience caused by uterine muscle ischemia, uterine ligament pulling and traction, ovarian traction, fallopian tube and lower uterine distension, pelvic floor muscles and perineum. The Data Center of the Association of Indonesian Hospitals explained that 15% of mothers in Indonesia experienced childbirth complications and 21% stated that the labor experienced was a painful delivery because it felt very painful, while 63% did not receive information about the preparations that must be made to reduce pain in labor. Various attempts to reduce pain in labor, both pharmacologically and non-pharmacologically. Acupressure is one of the most effective non-pharmacological techniques in labor pain management. Acupressure is known as needleless acupuncture, or massage acupuncture. This technique uses pressure, massage, and massage techniques along the body's meridians or energy flow lines. This technique can reduce pain and make labor more effective. Therefore, there is a need for literature review evidence that aims to determine the effect of acupressure therapy on the intensity of labor pain in the first stage. This study is a literature review that includes a systematic search for computerized data bases including research gate, pubmed, and google scholar. The search results obtained about 25 research articles on acupressure and the authors searched for articles with complete descriptions of research methods, actions taken and explanations of research results, so 3 international journal articles and 5 national journal articles were reviewed, analyzed, and concluded to have good quality so draw conclusions about the literature study. Writing this article using Harvard bibliography writing. Based on eight research articles showed that acupressure therapy at SP6 and Li4 points for 30 minutes was effective in reducing first stage labor pain.AbstrakNyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subjektif disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan dan traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopii dan distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Pusat Data Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia menjelaskan bahwa 15% ibu di Indonesia mengalami komplikasi persalinan dan 21% menyatakan bahwa persalinan yang dialami merupakan persalinan yang menyakitkan karena merasakan nyeri yang sangat, sedangkan 63% tidak memperoleh informasi tentang persiapan yang harus dilakukan guna mengurangi nyeri pada persalinan. Berbagai upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi ataupun dengan nonfarmakologi. Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut juga akupunktur tanpa jarum, atau pijat akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik penekanan, pemijatan, dan pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi. Teknik akupresur ini dapat menurunkan nyeri dan mengefektifkan waktu persalinan. Oleh karena itu perlu adanya bukti literature review yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan kala I. Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (literature review) meliputi studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi antara lain research gate, pubmed, dan google scholar. Hasil pencarian didapatkan sekitar 25 artikel penelitian tentang akupresur dan penulis mencari artikel yang lengkap penjabarannya dalam metode penelitian, tindakan yang dilakukan dan penjelasan hasil penelitian, maka didapatkan 3 artikel jurnal internasional dan 5 artikel jurnal nasional yang direview, dianalisis, dan disimpulkan memiliki kualitas baik sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai studi literature. Penulisan artikel ini menggunakan penulisan daftar pustaka Harvard. Berdasarkan delapan artikel penelitian menunjukkan bahwa terapi akupresur yang dilakukan pada titik SP6 dan Li4 selama 30 menit efektif dapat mengurangi nyeri persalinan kala 1.
Diffuse large B-cell lymphoma in a patient with chronic myelogenous leukemia on accelerated phase with bilateral pleural effusion: a case report
Chronic Myelogenous Leukemia (CML) is a myeloproliferative disorder of pluripotent stem cells. The pathogenesis of CML is known to be related to mutations in the form of Philadelphia chromosomes. The incidence of CML constitutes 20% of all cases of leukemia in adults. The current gold standard for CML therapy is using tyrosine kinase inhibitors (TKI), Imatinib. Non-Hodgkin Lymphoma (NHL) is a malignancy that develops from lymph nodes. In NHL the formation of malignant cells is in the form of lymphocytes that are at one of the differentiation levels of either T lymphocytes or B lymphocytes. Diffuse large B cell lymphoma is the most common NHL, representing about 40% of all lymphoma cases. NHL management is targeted chemotherapy using rituximab combined with cyclophosphamide, doxorubicine, vincristine and prednisone. A Thirty-four year-old female patient has been reported with the main complaint of fatigue and pale weakness accompanied by an enlarged abdomen. Complaints are also accompanied by a lump in the right neck, fever, productive cough and shortness of breath. The patient has been known to suffer from CML with BCR-ABL (+) since five years ago and received Imatinib therapy, but then the patient stopped treatment himself. On physical examination found anemic, multiple enlargement of the neck lymph nodes, wet crackles soft and loud in the basal of both lungs and splenomegaly. On investigations found severe anemia, thrombocytopenia and blast 13%, increased d-dimer, bronchopneumonia-compliant infiltrate and bilateral pleural effusion on chest x-ray, results of exudate pleural fluid analysis with the cytology of a malignant smear metastasis of lymphoma to the pleura, histopathology of the neck lymph nodes with chest x-ray, analysis of exudate pleural fluid with the cytology of a malignant smear metastasis of lymphoma into the pleura, histopathology of the neck lymph nodes with the results of diffuse large B-Cell lymphoma, as well as enlargement of paraaortic lymph nodes, hepatosplenomegaly and chronic pancreatitis on abdominal ultrasound. Patients was given antibiotics, transfusion of packed red cells and platelets, pleural tap and chemotherapy. The patient was planned to undergo chemotherapy for 6 cycles of 21 days, and a CD20 examination was performed. The incidence of NHL in patients with good CML in imatinib therapy is not yet certain whether there is a direct relationship
O Holosoro anti-tífico Torres na terapêutica da febre tifóide
O Holosoro anti-tífico Torres na terapêutica da febre tifóid
Eine Herausforderung für die Journalisten. Franziskus und seine mitunter subversiven Formen der Kommunikation bergen auch Risiken
Der erste Papst aus Lateinamerika ist seit dem Moment seiner Wahl ein Medienereignis. Vergleichbar wohl nur mit Johannes Paul II. ist er von Anfang an zum Liebling der internationalen Medien geworden. Jede Geste und viele seiner Worte werden massenmedial verbreitet und von Journalisten kommentiert und gedeutet. Da er im Zeitalter der sozialen Medien Papst ist, in denen neben professionellen Journalisten auch halbprofessionelle Blogger und nichtprofessionelle Nutzer Bilder und Botschaften millionenfach transportieren und kommentieren, hat er mehr kommunikative Möglichkeiten als alle seine Vorgänger. Wie wichtig dieser zusätzliche Strang sozio-medialer Verbreitung ist, lässt sich an zwei Beispielen belegen. (...
Kejadian Penyakit Toxocariasis pada Pasien Anjing dan Kucing di Klinik Hewan Jogja Periode 2019-2020
Latar Belakang: Toxocariasis merupakan penyakit infeksi yang sering menyerang pada hewan kesayangan anjing kucing disebabkan oleh cacing Toxocara sp. Penyakit ini termasuk dalam golongan penyakit zoonosis karena dapat menular pada hewan dan pada manusia dapat menyebabkan visceral larval migrans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian penyakit zoonotik Toxocariasis pada pasien anjing dan kucing yang ditangani di Klinik Hewan Jogja selama masa pandemi Covid-19 tahun 2019-2020. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis pada anjing kucing, yang selanjutnya akan sangat bermanfaat untuk dasar edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut. Metode: Penelitian dilakukan dengan wawancara, dan melakukan pemeriksaan secara langsung pada pasien anjing kucing yang terindikasi menderita cacingan yang ditangani di KHJ selama covid-19 tahun 2019-2020. Selanjutnya dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium feses, dan penanganan pasien. Apabila ditemukan telur cacing Toxocara sp pada pemeriksaan mikroskopis feses, maka pasien dinyatakan positif menderita Toxocariasis. Penelitian juga memanfaatkan data medical record yang ada di Klinik Hewan Jogja. Hasil data yang diperoleh, selanjutnya dicatat, disajikan dalam bentuk tabel, dan dianalisis secara diskriptif. Hasil: Berdasar pada hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis tahun 2019 dan 2020 adalah pada pada anjing 1,60% dan 1,58%, dan pada kucing 4,30% dan 6,66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama covid-19 sepanjang tahun 2019-2020 Januari sampai Desember di Klinik Hewan Jogja selalu menangani pasien anjing dan kucing yang menderita Toxocariasis.Simpulan Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis selalu ada di masyarakat, sehingga edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut harus terus dilakukan, sehingga masyarakat sehat terbebas dari penyakit zoonosis Toxocariasis
A phase II study of acute toxicity for Celebrex(TM) (celecoxib) and chemoradiation in patients with locally advanced cervical cancer: Primary endpoint analysis of RTOG 0128
Purpose: To determine treatment-related acute toxicity rates in patients with locally advanced cervical cancer treated by oral celecoxib, i.v. cisplatin and 5-FU, and concurrent pelvic radiation therapy.
Methods and Materials: Eligible patients on this RTOG Phase I-II study for advanced cervix cancer included FIGO Stage IIB-IVA or patients with FIGO Stage IB through IIA with biopsy proven pelvic node metastases ortumor size \u3e5 cm. Patients were treated with pelvic radiotherapy and brachytherapy. Celecoxib was prescribed at 400 mg twice daily beginning on day 1 for 1 year. Cisplatin (75 mg/m2) and 5-FU (1g/m2 for 4 days) were administered every 3 weeks times 3. The primary end point of the study was treatment related toxicity.
Results: Between August 2001 and March 2004, 84 patients were accrued to the study and 77 patients were evaluable for toxicity. Regarding the primary end point, toxicities were observed in the following areas: blood/bone marrow (16), gastrointestinal (14), pain (7), renal/genitourinary (6), cardiovascular (3), hemorrhage (1), and neurologic (1). For the first 75 evaluable patients, a toxicity failure was identified in 36 patients for a rate of 48%.
Conclusions: Celecoxib at 400 mg twice daily together with concurrent cisplatin and 5-FU and pelvic radiotherapy has a high incidence of acute toxicities. The most frequent toxicities were hematologic. Albeit, the toxicity was deemed excessive in this trial, the rate of toxicities was not too different compared to other recent experiences with concurrent chemoradiation for advanced cervix cancer
Mejoramiento del sistema de agua potable e instalación de biodigestores en el CC.PP. Granadillas y Caserío El Progreso en Jaén – Cajamarca
En este trabajo de investigación, el objetivo principal es el realizar un diseño de
ampliación en las redes de agua potable y alcantarillado para que los habitantes de
la zona de estudio cubran sus necesidades, ya que, surge de la necesidad que no
cuentan con agua potable y un sistema de saneamiento adecuado, ya que algunos
pobladores obtienen el agua de acequias contaminadas y hacen su deposición en
pozos ciego.
Por ello se realizó primero un levantamiento topográfico en la zona de estudio
identificando cada vivienda para la colocación de su UBS, de igual manera se hizo
el estudio de suelo para verificar el tipo de suelo y la filtración.
Se realizó el Diseño de la Línea de Impulsión, Línea de conducción y la red de agua
potable, en las cuales se aplicaron los requerimientos técnicos y los parámetros
hidráulicos.
Finalmente, se verifico que todos los cálculos cumplan con las normas y así lograr
un buen diseño de ampliación de las redes de agua potable y el alcantarillado que
se necesita en la zona estudiadaIn this research work, the main objective is to carry out an expansion design in the
drinking water and sewage networks so that the inhabitants of the study area cover
their needs, since it arises from the need that they do not have drinking water and
an adequate sanitation system, since some residents. They obtain water from
contaminated ditches and dispose of it in blind wells.
For this reason, a topographic survey was first carried out in the study area,
identifying each home for the placement of its UBS, in the same way a soil study
was carried out to verify the type of soil and filtration.
The Design of the Impulse Line, Conduction Line and the drinking water network
was carried out, in which the technical requirements and hydraulic parameters were
applied.
Finally, it was verified that all the calculations comply with the standards and thus
achieve a good design for the expansion of the drinking water networks and the
sewage that is needed in the studied area.Tesi
- …