21 research outputs found
Corrosion Studies on Ss-321 in Natrium-Hydroxide Solution
Corrosion Studies On Ss-321 In Natrium-Hydroxide Solution. Experimental corrosionstudies on commercial SS-321 have been carried out. The experiments were carried out in a sodiumhydroxide medium with a concentration variation of 0.4 M. 0.5 M, 0.6 M, and0.7Mcorresponding topHvalues of 13.6, 13.69, 13.78, and 13.84 respectively. The experiments were carried out using a type ofM-273 EG&Gpotentiostat/galvanometer test instrument. The post-corrosion samples' microstructure wereanalyzed with the aid of EDS (energy dispersive spectroscopy) equipped SEM instrument to detect thepresence of any viable corrosion byproducts. Forfurther verification x-ray diffraction method was alsoused to detect any possible emerging corrosion byproducts on the samples' surfaces correlated to theSEM-EDS result. Experimental results confirm that A1SI-321 commercial alloys immersed in a natriumhydroxide corrosion medium with a variation of concentration experience very little or almost nocorrosion, so that according to the so-called Fontana's criteria these test-materials turn out to have anexcellent resistance toward natrium hydroxide corrosion. This is also evidenced by the very low corrosionrate value measured in this study. EDS study and X-ray diffraction results indicate that the possibleensuing corrosion byproducts are iron oxides, chromeoxides and silicon oxides
Studi optimasi dan efisiensi adsorpsi logam kobal (Ii) oleh kitosan hasil deasetilasi kitin dari cangkang udang putih (Penaeus Marguensis)
Pencemaran limbah logam Kobal (II) sangat berdampak buruk terhadap lingkungan baik tanah maupun air yang sangat berperan penting terhadap kehidupan. Sehingga dicari upaya untuk mengurangi kadar limbah logam Kobal (II) tersebut dengan memanfaatkan limbanh cangkang udang putih, yang diproses menjadi kitosan sehingga mampu mengadsorpsi logam kobal (II) dengan cara mengikat ionnya. Metode penelitian ini dimulai dengan pengolahan limbah cangkang udang putih melaui tahap deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Selanjutnya, kitosan dikarakterisasi dengan uji kelarutan, uji titik leleh, dan FTIR. Studi optimasi dan efisiensi adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan parameter yang diamati, yaitu: pH 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Waktu kontak 15, 20, 25, 35, 40, dan 45 menit. Selanjutnya, konsentrasi 150, 200, 250, 300, 350, 400, 450, 500, dan 550 ppm.
Dianalisis enggunakan spektrofotometer sinar tampak untuk mengetahui banyaknya ion logam kobal (II). Pada proses deproteinasi diperoleh rendemen sebesar 46,5% demineralisasi rendemennya sebanyak 52,5%; deasetilasi juga diperoleh rendemen 75,8%; dan dari hasil perhitungan spektrum FTIR dengan menggunakan metode base linediperoleh derajat deasetilasi (DD) sebesar 64,57%. Sedangkan, dari hasil penelitian dan perhitungan optimasi adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan hasil pengolahan dari kitin terdeasetilasi pada pH 4 dengan persentase efisiensi adsorpsi sebesar 68,96%, waktu kontak yang optimum pada proses adsorpsi ion logam kobal (II), yaitu 40 menit dengan persentase efisiensi adsorpsi sebesar 78,54%, dan konsetrasi optimum pada pH 4 dengan lama waktu kontak 40 menit adalah 100 ppm dengan persentase efisiesi adsorpsi sebesar 86,25%.Pola isoterm adsorpsi mengikuti isoterm langmuir dengan persentase regresi sebesar 98,25% yang mengindikasikan bahwa adsorpsi ion logam kobal (II) oleh kitosan ini terjadi secara kimisorpsi
PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) pengaruh metode latihan distributed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra semester III penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak. (2pengaruh metode latihan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra semester III penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak. (3) perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra semester III penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III tahun 2015 penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak yang berjumlah 24 orang mahasiwa. Teknik pengumpulan data dengan teskemampuan Pukulan Forehand Tenis Meja.(1) Metode latihan distributed practice memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra semester III penjaskesrek FPOK-IKIP PGRI Pontianak. (2) Metode latihan massed practice memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa semester III penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak. (3) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan distributed practice dan massed practice. Metode latihan massed practice lebih baik dibandingkan metode latihan distributed practice dalam meningkatkan kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra semester III penjaskesrek FPOK IKIP-PGRI Pontianak. Kata Kunci: Distribute Practice, Massed Practice, Forehand
Analisis Media Pembelajaran Dalam Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana jenis media yang ada di dalam buku teks yaitu Sejarah Indonesia kelas X dan juga bagaimana analisis media yang ada di dalam buku tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang terdapat di dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas X yaitu terdapat beberapa media diantaranya seperti media gambar bagan dan peta. Dari analisis tersebut pertama media gambar yang mana media gambar yang terdapat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan media gambar karena dari beberapa gambar yang ada dalam buku teks tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi media gambar yang baik. Kedua media bagan yang penulis lihat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan sebagai media bagan dilihat dari berbagai kelebihan yang ditemukan dalam bagan buku teks tersebut. Komposisi bagan yang jelas dengan bagian-bagian materi pokok sampai materi khusus sudah dikelompokkan sehingga mudah dipahami dan dari bagan tersebut dan bentuk bagan juga cukup menarik. Ketiga media peta di dalam buku teks tersebut menurut penulis media peta ini belum layak dijadikan sebagai media peta dikarenakan syarat-syarat peta yang baik ini belum terpenuhi
Realistic Math-Based Learning Model Based on Mandailing Culture
This study described the activities of teachers and pupils in Realistic Mathematics Based Learning based on Mandailing Culture (PMR-BBM) of North Sumatra. This type of research was a descriptive research. Subjects in this study were teachers who apply learning mathematics that apply PMR-BBM and Junior High School pupils of class VII-2 SMP Negeri 2 Kotanopan as 26 people. The object of this research was the activity in the learning activity. Data collection was done through observation of teachers and pupils activities. Data aanalysis of teachers and pupils’ activityies carried out in the 4 learning meetings; it found that teachers activity score was 4.41 where; it was a good category. The overall activity of pupils' activities in the 10 observed sessions reached the limits of tolerance. Thus the activities of teachers and pupils in realistic cultural-based mathematics learning were fall into the effective model
PENJARINGAN ATLET MELALUI KEJUARAAN BOLA VOLI TINGKAT PELAJAR DI KABUPATEN BENGKAYANG
Abstrak Tujuan dari pengabdian ini yaitu:1) Memberikan suatu kegiatan positif yaitu kegiatan olahraga sehingga dapat meningkatkan kesegaran jasmani serta menanamkan jiwa sportifitas bagi siswa, 2) Menumbuh kembangkan kegemaran siswa terhadap cabang olahraga bola voli, 3) Memfasilitasi minat dan bakat siswa pada cabang olahraga bola voli, 4) memotivasi siswa untuk memperoleh prestasi dalam olahraga khususnya cabang olahraga bola voli, 5) Sebagai ajang pemanduan bakat melalui pemantauan bibit-bibit atlet cabang olahraga bola voli. Metode yang digunakanya itu pemantauan terhadap siswa melalui penyelenggaraan tunamen bola voli. Hasil kegiatan adalah: 1) terdapat 12 orang pelajar putra dan 12 orang pelajar putri yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi atlet bola voli tingkat pelajar, 2) kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancer serta para siswa sangat antusias untuk mengikuti turnamen ini, terbukti ada 24 tim putra dan 8 tim putri yang ikut bertanding
Pembuatan Komposit Partikulat Onix Diperkuat Poliester Untuk Bahan Interior
Telah dilakukan penelitian pe,manfaatan limbah mineral batuan onix, untuk dijadikan onixartifisial dalam produk interior dengan memanfaatkan resin poliester sebagai pengikatnya. Bahan komposit partikulat onix bermatriks polimer dapat diharapkan sebagai bahan interior yang kedap air dan cukup ule
ANALISIS KURIKULUM DALAM MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH ISLAM BERBASIS KEBHINNEKAAN (PSI-BK) SEBAGAI DAYA TANGKAL RADIKALISME DI PERGURUAN TNGGI
Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan. Kurikulum merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil pendidikan. Keberhasilan transformasi ini sangat ditentukam oleh beberapa aspek diantaranya, perumusan capaian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, materi, sumber dan media, sampai dengan penilaian proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep Pembelajaran Sejarah Islam Berbasis Kebhinnekaan (PSI-BK) sebagai daya tangkal radikalisme di Perguruan Tinggi.. Subjek dan lokasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah di Institut pendidikan Tapanuli Selatan dan mahasiswa Prodi PPKn dan PGSD Universitas Bung Hatta Padang. Sesuai target penelitian pada tahun pertama (tahun 2019), dari hasil analisis kurikulum dalam pembelajaran sejarah Islam, maka diperoleh karakteristik model pembelajaran sejarah Islam berbasis kebhinnekaan sebagai daya tangkal radikalisme di perguruan tinggi sebagai berikut: (1) materi integratif, (2) metode interaktif (3) media inovatif dan (4) evaluasi komprehensif.Kata Kunci: Kurikulum, Model PSI-BK, Radikalisme, Perguruan Tingg
Etnoforestri Orang Rimba Di Taman Nasional Bukit Dua Belas Provinsi Jambi
The United Nations considers indigenous people local knowledge as a part of sustainable development. In fact, the local knowledge of Orang Rimba has transformed due to the pressure of industrialization. This article describe current ethnoforestry of Orang Rimba using ethnoscience and a multidisciplinary landscape assessment method. Data was collected by participatory observation, in-depth interviews, participatory social mapping, and plant collections, with informants being selected by purposive sampling. This research analysis uses an ethnoforestry approach. The ethnoforestry of Orang Rimba is local knowledge that regulates relationship between lowland forest taxonomy and the whole domain of life the Orang Rimba. Orang Rimba recognized various domains including Rimba Bungaron (primary forest) as related to both social organization and kinship (genah), customary (bebalai), and hunter-gather domain (merayau-nyulogh). Benuaron and Sialang (orchards and honey-producing trees) are classified as agroforestry domain and Bahumaon as rubber and oil palm plantations domain. The ethno-forestry of Orang Rimba has long been known as hunter-gather and swidden agliculture which is no longer the case as previous management of lowland forest has shifted the lives of Orang Rimba to rubber cultivation and oil palm plantation in Twelve Hill National Park
The Validity of Problem-Based Contextual Model in the History Learning at Senior High School
Learning models can improve the quality of education. Therefore, this paper aims to prove the validity level of the problem-based contextual model in learning history through selected documentary films. This research refers to research and development. The process was used to produce and validate a product including educational products. The resulting educational product is a problem-based contextual learning model in learning history, which used ADDIE design model. The problem-based contextual model in history learning in high school is in the valid category. This model is a new learning model developed from the contextual learning model. Documentary film is one of the tools that can be used as a medium to deliver learning material. Visualization in film can make the expected atmosphere really felt and as if students are participating in the conditions in the film. In this case, the teacher has the essential role in explaining important points that become the subject of discussion so that learning a history will be more dynamic and varied. The problem-based contextual model was developed based on theoretical studies of learning theories, and also of learning values to develop attitudes. The learning is based on student oriented. The problem-based contextual model consists of six syntaxes, namely: Visualization Problem, Relating, Experience, Applying, Cooperating Transferring, and Clarification