57 research outputs found
Biografi Nasional Guru Besar-Guru Besar Perguruan Tinggi Di Jawa Barat
Adapun pengertian Biografi Nasional ialah kumpulan informasi mengenai kehidupan tokoh dan kegiatannya dari berbagai bidang yang dianggap pen ting dan memegang peranan di dalam proses pembangunan masyarakat Indonesia
Tingkat kesadaran sejarah siswa SMTA di kota Bandung
Karya tulis ini merupakan laporan hasil penelitian mengenai kesadaran sejarah di kalangan masyarakat jawa Barat yang dalam hal ini diwakili oleh siswa-siswa SMTA di Kota Bandung, dengan sampel penelitian yang diambil sebanyak empat buah SMTA. Tentu saja hasil penelitian ini belum mencerminkan gambaran kesadaran sejaral1 masyarakat Jawa Barat secara menyeluruh, sebab responden yang dijadikan tempat menimba data sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat Jawa Barat. Di sini hanya diambil 40 orang dari sekitar 25.000.000 orang warga Jawa Barat. walaupun demikian, gambaran yang diperoleh dari penelitian ini cukup pula memberi informasi bagaimana tingkat kesadaran (sebagian) warga masyarakat Jawa Barat.
Kesimpulanya bahwa responden memiliki kesadaran sejarah, Kemampuan analisis sejarah ada tetapi dalam tingkat yang masih rendah, Partisipasi kesejarahan masih rendah dan pengetahuan sejarah yang diperoleh berasal dari sekolah
Wawacan Carios Munada
Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan
Nusantara, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah mengkaji dan menganalisis naskahnaskah lama diantaranya naskah Jawa Barat (Sunda) yang berjudul Wawacan Carios Munada isinya tentang Pembunuhan Residen Nagel di Bandung, oleh orang Cina yang telah memeluk agama Islam yang bernama Munada
Monumen perjuangan daerah jawa barat
Naskah Monumen Perjuangan di Jawa Barat ini berisi informasi
tentang monumen-monumen perjuangan yang telah berdiri di daerah Jawa Barat beserta deskripsi latar belakang sejarahnya. Yang dimaksud dengan perjuangan di sini adalah perjuangan revolusi kemerdekaan yang terjadi pada tahun 1945 sampai 1950, yakni perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan itu timbul karena ada bangsa asing yang berusaha untuk menguasai kembali tanah air Indonesia. Perjuangan tersebut menimbulkan banyak peristiwa pertempuran dan mengakibatkan banyak korban yang menggambarkan betapa tinggi semangat juang dan betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia dalam membela negara dan tanah airnya. Monumen-monumen perjuangan didirikan untuk memperingati peristiwa-peristiwa heroik tersebut serta mengabadikan semangat juang dan kerelaan berkorban itu
Menuju negara kesatuan: negara pasundan
Buku ini memuat uraian tentang proses terbentuknya Negara Pasundan sebagai salah satu strategi dan taktik Belanda untuk menguasai kembali Indonesia. Kemudian diuraikan juga pelaksanaan pemerintahannya dan proses penyerahannya kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian dan penulisan "Menuju Negara Kesatuan : Negara Pasundan" merupakan studi awal dari serangkaian penelitian tentang "negara-negara bagian" buatan Belanda yang akan dikerjakan secara bertahap oleh Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional
Sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di daerah Jawa Barat
Jawa Barat yang merupakan bagian dari Indonesia tidak terlepas
dari pengalaman zaman kolonial. Justru di wilayah inilah
terletak pusat kekuasaan kolonial, tepatnya di Batavia atau Jakarta. Letak yang strategis tanah yang subur dan luas serta penduduknya yang cukup banyak agaknya merupakan faktor-faktor yang mendorong kaum kolonial memilih daerah ini sebagai pusat kegiatan dan kekuasaan mereka di Nusantara
Empat sastrawan Sunda lama
Penelitian tentang sastrawan lama (pujangga) dan karya sastranya yang dilakukan oleh peneliti kita mulai merebak sejak pertengahan tahun 1970-an. Pusat perhatian mereka tertuju pada penggarapan karya tulisnya yang banyak di antaranya masih dalam bentuk tulisan tangan (naskah). Umumnya naskah ditulis dalam bahasa dan aksara daerah setempat yang banyak di antaranya sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat sekarang. Dengan demikian, penelitiannya berwujud menggarap alih aksara teks, terjemahan teks, dan kadang-kadang disertai pertanggungjawaban ilmiah atas penggarapan tersebut. Jadi, penggarapan secara filologis. Karena penggarapan demikian pun memerlukan waktu, tenaga, keahlian, dan ketekunan sendiri, maka pembahasan terhadap konsep sentral karangan, riwayat hidup pengarang, dan riwayat kepengarangannya masih banyak yang belum terjangkau. Padahal pengetahuan dan pengungkapan mengenai hal tersebut sangat penting dalam rangka memahami khazanah budaya secara keseluruhan
- …