162 research outputs found
Ampas Penyulingan Nilam Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pada Proses Produksi Minyak Nilam
Remaining organic waste product of nilam oil distillation is a potential biomass as a fuel substitute for firewood. Utilization of waste distillation during refining is considered not yet optimal. Whereas by utilizing distillation waste will be obtained by the double advantage is decreasing the cost of production like reduction of the cost of purchasing firewood, waking environment from illegal logging and encroachment uncontrolled firewood and maintaining forest conservation. This research was conducted by varying waste of nilam distillation mixed fuel with firewood with a variation of 0%, 25%, 50%, 75% and 100% waste compared to firewood. Distillation capacity of each process is 60 kg of raw materials that have been chopped dried nilam. Dependent variables are sought in the form of heating value, temperature data in space heating, steam temperature and volume of nilam oil is produced for each variation of fuel weight fraction of waste nilam. The result is a solid fuel heating value increases with increasing weight fraction of waste nilam compared to the firewood. Zones heating temperatures and steam temperature fluctuated or not stable for all variations of fuel weight fraction of waste nilam. Steam temperature below 100 ° C which indicates the water content in the steam is still high. Time required for each distillation process with a capacity of 60 kg is still relatively long time is 5 to 6 hours. Volume nilam oil products tend to increase with increasing weight fraction of fuel from the dregs of nilam
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset Wakaf
Harta benda wakaf adalah aset umat yang harus diselamatkan, dikelola dengan baik, serta dikembangkan untuk kepentingan yang bermanfaat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi sistem informasi geografis manajemen aset wakaf di Kota Semarang yang dapat digunakan untuk menyimpan, memproses, mengontrol aset wakaf dalam rangka penyelamatan aset wakaf sampai titik objek wakaf dan menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. Metode penelitian dan pengembangan sistem secara deskriptif kualitatif dimulai dengan pengumpulan data dan identifikasi kebutuhan sistem melalui observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem. Pada tahap implementasi digunakan bahasa pemrograman php, java script dan database MySql. Navigasi dan interaksi sistem aplikasi dengan browser menggunakan Google Maps API untuk menampilkan dan menggambarkan informasi berujuk pada lokasi geografis objek wakaf
Peningkatan Keterampilan Nadzir, Ppaiw Kua, dan Penyelenggara Syariah melalui Pelatihan Manajemen Aset Wakaf Berbasis Teknologi Informasi
Kekayaan aset wakaf berupa tanah di Indonesia yang tersebar di 33 provinsi terbilang besar. Data dari Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kementerian Agama RI tahun 2016, jumlah data tanah wakaf di Indonesia sebanyak 435.768 lokasi dengan luas total mencapai 4.359.443.170,00 m2, yang sudah bersertifikat wakaf sebanyak 287.160 (65,9%) dan belum bersertifikat wakaf sebanyak 148.447 (34,1%). Aset wakaf yang besar ini jika tidak dikelola dengan baik pasti akan banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti hilangnya sejumlah aset wakaf yang pada akhirnya wakaf tidak sesuai dengan fungsi dan tujuannya dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan umat. Tujuan pelatihan manajemen aset wakaf berbasis teknologi informasi bagi Nadzir, Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kantor Urusan Agama (KUA) dan Penyelenggara Syariah Kantor Kementerian Agama Kantor Kota Semarang ingin memperbaiki manajemen aset wakaf dalam jangka panjang melalui penggunaan teknologi informasi. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan tahapan-tahapan persiapan, forum grup diskusi, penggunaan aplikasi E-Wakaf dan evaluasi pelatihan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan memberikan dampak peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta, yaitu Nadzir, PPAIW KUA dan Penyelenggara Syariah. Peserta memiliki pengetahuan tentang pengelolaan aset wakaf dengan baik dan benar, ketrampilan penggunaan komputer, pengelolaan data dan informasi secara efisien sehingga timbul kesadaran memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan aset wakaf secara transparan dan akuntabel
Sistem Informasi Geografis E-wakaf sebagai Model Pendukung Keputusan Pemberdayaan Wakaf Produktif
Wakaf dalam peradaban islam memiliki peran ibadah dan sosial ekonomi. Peruntukan wakaf sampai saatini masih banyak untuk ibadah, padahal peran dan potensi ekonomi wakaf yang luar biasa seharusnya dapatmenjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ekonomi umat. Wakaf perlu dikembangkan dan diberdayakansecara produktif sesuai Peruntukanya melalui peningkatan USAha-USAha yang memiliki nilai ekonomis untukkepentingan ibadah dan kesejahteraan umum, sehingga wakaf produktif dapat menjadi pilar ekonomi umat.Dengan demikian ketersediaan wakaf dan kesejahteraan sosial selanjutnya dapat menjadi instrumen perekonomianIslam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aset wakaf strategis di Kota Semarang dan sebagaipendukung keputusan dalam pengembangan dan pemberdayaan aset wakaf secara lebih produktif untukkepentingan dan kesejahteraan ekonomi umat. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif untukmengidentifikasi wakaf strategis, dan metode perbandingan eksponensial untuk pemberdayaan wakaf produktifdengan cara menentukan bobot nilai alternatif yang memenuhi kriteria wakaf strategis. Sedangkan metodepengembangan sistem dilakukan dengan pendekatan rekayasa ulang sistem yang telah ada dengan pendekatanrekayasa mundur pada proses analisis sistem dan rekayasa maju dengan mengikuti tahapan siklus hidup sistem.Dari hasil analisis dan perhitungan dengan menggunakan data wakaf pada kecamatan Gayamsari kota Semarang,maka dapat diidentifikasi sebanyak 8.33% dari 48 titik lokasi aset pada kecamatan Gayamsari merupakan asetwakaf strategis dan dapat diberdayakan wakaf produktif
Aesthetic Adaptation as a Culture Strategy in Preserving the Local Creative Potentials
This study aims to understand and explain the problems of aesthetic adaptation through the development of ceramic art design in Mayong Lor Village as a cultural strategy in facing market competition to maintain the local characteristics. The research data was through by participant observation technique, in-depth interview, and document data tracking. The results show the following: First, the type of ceramic products can be classified into four categories, namely: 1) celengan (piggy banks), (2) children›s toys/remitance (keg, jars, cups, glasses, plates, paso, teapots, earrings, angklo, kekep) , (3) glassware for household purposes, such as jugs, kendil, padasan, and cowek, (4) decorative items (vases, jars, pots, wuwungan tiles, pencil pot, souvenirs, and carving. Aesthetically, the expression on ceramic pottery of Mayong Lor Village is simple and non-complicated as well as prioritizes the aspect of physical function which is oriented to economic value. Second, the social and cultural environment of Mayong Lor society creates typical patterns of interaction and lifestyle (with the support of its natural resources) resulting in the process of skill transfer of ceramic pottery traditionally from generation to generation and produces a unique and simple ceramic product. Third, in the midst of the strong influence of modern industrial pressures, the craftsmen struggle in the process of creativity by performing an aesthetic adaptation to develop new design with new artistic and economical values as the embodiment of a cultural strategy to maintain the creative potential of their local arts
Aplikasi Sistem Informasi K3 Dengan Metode Rula Dan Niosh
Artikel ini merupakan hasil penelitian pada berbagai proses produksi untuk menemukan kadar penerapanK3 di suatu Perusahaan, mengidentifikasi tingkat bahaya yang muncul dalam pekerjaan serta memberikanrekomendasi penyelesaiannya. Metode dalam perhitungan untuk identifikasi tingkat bahaya dalam bekerjamenggunakan persamaan atau rumus pengangkatan beban dari NIOSH (NIOSH Lifting Equation) dan metodeRULA (Rapid Upper Limb Assessment). Hasil yang akan dicapai yaitu pengembangan model perangkat lunakaplikasi sistem informasi untuk mendukung perhitungan data sesuai kondisi di tempat kerja tersebut
Inovasi Pengembangan Produk Ikan Asin Organik Dalam Rangka Pemberdayaan Istri Nelayan Desa Tambakrejo, Sendangbiru
: The purpose of this program is to create economic independence and increased entrepreneurial orientation which increased revenues Tambakrejo village fisherman\u27s wife. High fish productivity in Tambakrejo village encourage community livelihood as fishermen. The problem faced is the result of the sea depending on the season. Some anticipate a fisherman\u27s wife with salty fish processing season when the fish are plentiful, given the salted fish can be kept in the long term (durable) and can be used to supplement the family income. But the quality of salted fish produced is still low due to the processing of salted fish are unhygienic and lack of good packaging technology. It has an impact on the selling price of the product becomes lower. Innovation is the introduction of devotion performed Salted Fish processing technology in Tambak Rejo. This program involves the fisherman\u27s wife as salted fish producers and KUD Mina Jaya as a marketing agent. The program is conducted using action research method (planning, action, observation and evaluation and reflection). At this stage of the action will be the introduction process of making natural formalin (a natural preservative), salted fish processing using semi modern methods, packaging to the marketing process. The results of the implementation of service programs is increasing the skill and understanding of the community (by 75.04%) in making salted fish as well as increased production and sales of salted fish with an average profit of 30% (Rp. 1.2195 million, - / month).
Keywords: Salted Fish, fisherman\u27s wife, Tambakrejo Village, KUD Mina Jay
Sustainable Development: Legal Status and Formulation
Since 1990s almost every country in the world has acknowledged and adopted sustainable development as the objective of the country’s environmental policy and development agenda. According to the World Commission on Environment and Development, sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability offuture generations to meet their own needs. However, the concept of sustainable development lacks clarity, which leads to various and conflicting interpretations. In addition, the legal status of sustainable development is also debatable. This paper attempts to answer the question ofhow the concept of sustainable development has been developed, interpreted, implemented, and adopted in various international talks addressing global environmental problems and in Indonesian environmental law.
Keywords: sustainable development, principles of environmental law, global environmental problem
- …