1 research outputs found

    PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DESULFURISASI MELALUI METODE CHEMICAL ABSORBER PADA PRODUKSI BIOGAS YANG BERASAL DARI LIMBAH PALM OIL MILL EFFLUENT (POME)

    Get PDF
    Biogas memainkan peran penting pada pasar energi terbarukan. Berdasarkan Pepres Presiden No. 27 Tahun 2017, Rencana Umum Energi Nasional, target tahun 2025 untuk energi baru terbarukan adalah sebesar 23 %, dimana 489, 8 juta m3 berasal dari Biogas. Biogas dapat dihasilkan dengan proses digester anaerobik limbah cair dari pabrik kelapa sawit atau disebut Palm Oil Mill Effluent (POME). Dalam penelitian ini, dilakukan fermentasi menggunakan continous-stirred-tank-reactor (CSTR) dengan kapasitas 40 L (Patent ID P00201000740) untuk menghasilkan biomethane dan biohydrogen. Setelah proses fermentasi dalam CSTR selama 35 hari, proses fermentasi ini berhasil memproduksi biometana dan biohidrogen sebesar 77,58 % dan 2,75 vol.%, disamping itu juga menghasilkan gas pengotor seperti hidrogen sulfida yang mencapai lebih dari 2000 ppm, yang merupakan gas asam yang akan menyebabkan korosi pada mesin pembakaran dan juga berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, hidrogen sulfida harus dihilangkan (desulfurisasi) dari biogas sebelum pembakaran. Di antara metode penggunaan chemical absorber tampaknya menjadi salah satu metode yang paling menjanjikan untuk menghilangkan H2S. NaOH dengan berbagai konsentrasi (3N, 5 N, dan 10 N) digunakan sebagai absorben untuk menghilangkan H2S. Dari penelitian ini didapatkan bahwa NaOH 10 N lebih optimum untuk menghilangkan H2S dimana kandungan H2S di dalam NaOH 10N sebesar 307 ppm daripada NaOH 3 N (1790 ppm) dan NaOH 5 N (1014 ppm), NaOH berhasil digunakan untuk mengurangi H2S dari hasil produksi biogas
    corecore