3 research outputs found

    PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KELAS X SMA NEGERI 1 BASARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Juliastuti, Dini. 2018. Pengaruh Discovery Learning terhadap hasil belajar dan kemandirian siswa pada materi kenakaragaman hayati kelas X SMA Negeri 01 Basarang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Dr. Yula Miranda, M.Pd. (2) Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si Kata Kunci: Discovery Learning, Hasil Belajar, Kemandirian Belajar, Keanekaragaman Hayati Proses belajar di SMA Negeri 01 Basarang masih tergolong teacher-center dimana siswa tidak memiliki keinginan untuk memberikan umpan balik atau respons pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan siswa sulit mengemukakan pendapatnya ketika diberi pertanyaan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learniing terhadap hasil belajar dan kemandirian siswa kelas X SMA Negeri 01 Basarang Penelitian ini dilakukan dengan rancangan non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 01 Basarang dengan sampel siswa kelas X MIA-1 dan X MIA-3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada hasil belajar ranah kognitif diukur menggunakan soal tes dan pada hasil belajar siswa ranah afektif diperoleh dengan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian digunakan uji-t dan kemandirian belajar berupa angket dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t postes hasil belajar ranah kognitif diperoleh nilai sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning sangat berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Berdasarkan hasil belajar ranah afektif rata-rata kelas eksperimen sebesar 88,45 dikategorikan baik sekali, sementara rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 81,36 dikategorikan baik. Hasil kemandirian belajar siswa berdasarkan observasi rata-rata kelas eksperimen sebesar 4,30 dikategorikan mandiri, sementara untuk kelas kontrol sebesar 3,59 dikategorikan kurang mandiri, dan berdasarkan angket untuk kelas kontrol sebesar 3,49 dikategorikan kurang mandiri, dan untuk kelas eksperimen sebesar 4,32 dikategorikan mandiri . Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar ranah afektif dan kemandirian belajar siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan Discovery Learning pada materi Keanekaragaman Hayati berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Basarang. ABSTRACT Juliastuti, Dini. 2018. The effect of Discovery Learning on student learning outcomes and independence on biodiversity material class X in SMA Negeri 01 Basarang. Thesis, Biology Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Palangka Raya University. Supervisor : (1) Dr. Yula Miranda, M.Pd. (2) Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si Keywords: Discovery Learning , Learning Outcomes, Learning Independence, Biodiversity The learning process at SMA Negeri 1 Basarang is still classified as a teacher-center where students do not have the desire to provide feedback or responses during the learning process. This makes it difficult for students to express their opinions when asked questions by the teacher. The purpose of this study was to determine the effect of the Discovery Learning learning model on learning outcomes and independence of class X students of SMA Negeri 01 Basarang This research was conducted with a non equivalent control group design . The population in this study were all students of class X SMA Negeri 1 Basarang with a sample of class X students MIA-1 and X MIA-3. The sampling technique used was purposive sampling technique . Data collection techniques on cognitive domain learning outcomes were measured using test questions and on affective domain student learning outcomes were obtained with an observation sheet. Data analysis in the study used t-test and learning independence in the form of questionnaires and descriptive. The results showed that the results of the t-test posttest cognitive learning outcomes obtained value of 0.005 <0.05. This shows that the Discovery Learning model is very influential on student cognitive learning outcomes. Based on the affective domain learning outcomes the average experimental class of 88.45 was categorized very well, while the average for the control class of 81.36 was well categorized. The results of student learning independence based on the observation of the experimental class average of 4.30 are categorized as independent, while for the control class of 3.59 are categorized as less independent, and based on the questionnaire for the control class of 3.49 are categorized as less independent, and for the experimental class of 4 , 32 are categorized as independent. This shows that there is an influence of the Discovery Learning learning model on the learning outcomes of the affective domain and student learning independence. The conclusion of this study is learning by using Discovery Learning on Biodiversity material affects the learning outcomes of class X students of SMA Negeri 1 Basarang

    PENGARUH DOSIS PENAMBAHAN SERABUT KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH UNTUK MENUNJANG MATERI FUNGI

    Get PDF
    ABSTRAK Harlinson, Rio Rajamia. 2019. Pengaruh Dosis Penambahan Serabut Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih Untuk Menunjang Materi Fungi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bilogi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (I) Dr. Hj. Siti Sunariyati, S.Si., M.Si. (II) Adventus Panda, S.Si., M.Si. Kata Kunci: Pleurotus ostreatus, Pertumbuhan, Serabut Kelapa Muda Jamur tiram putih dimafaatkan masyarakat untuk dikonsumsi sehingga permintaan terhadap jamur konsumsi terus meningkat. Terbatasnya ketersediaan serbuk gergaji membuat para pembudidaya jamur tiram putih mencari alternatif bahan lain. Salah satu alternatif menggunakan limbah serabut kelapa muda. Serabut kelapa muda memiliki kandugan hemiselulosa,selulosa, lignin dan pektin. Kandungan dalam serabut kelapa sesuai dengan unsur-unsur jamur tiram putih sehingga dapat menjadi media tanam untuk pertumbuhan jamur.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serabut kelapa muda terhadap media tanam jamur tiram putih, takaran optimum media serabut kelapa muda dan penunjang pembelajaran materi fungi pada mata pelajaran biologi di tingkat SMA. Metode penelitian ini menngunakan eksperimen dan desain penelitian menggunakan Racangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan memiliki 6 ulangan. Ada 4 taraf perlakuan menggunakan serabut kelapa muda dengan komposisi 0 gram, 200 gram, 300 gram, dan 400 gram. Analisis data menggunakan aplikasi Minitab version 18 for windows dengan uji ANAVA 1 arah (one way anova) dan uji lanjut Least Significance Difference (LSD) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan Penambahan serabut kelapa muda pada media tanam dapat berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) meliputi miselium, berat basah, diameter tudung dan tinggi tangkai, Komposisi media tanam terbaik untuk hasil penelitian pertumbuhan jamur tiram putih yaitu P2 penambahan serabut kelapa muda 300 gram karena menghasilkan pertumbuhan jamur yang terbaik diaantara perlakuan lainnya dan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menunjang pembelajaran biologi di tingkat SMA kelas X materi fungi diaplikasikan kedalam bentuk leaflet

    Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMAN 4 Palangka Raya

    No full text
    Norsi, 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMAN 4 Palangka Raya, Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Palangka Raya. Pembimbing (1) Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si (2) Drs. Najamuddin, M.Si. Kata Kunci : Problem Based Learning, Hasil belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, Keanekaragaman Hayati. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi di SMAN 4 Palangka Raya bahwa masih kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa. Penyebabnya antara lain adalah siswa masih kurang memperhatikan pembelajaran dan kurang fokus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMAN 4 Palangka Raya. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan pretest- posstest control group desain. Penelitian dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas X10 ( Kelas Eksperimen) dan kelas X11 (Kelas Kontrol). Pengambilan Sampel dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban. Kemudian, data dianalisis dengan statistik parametrik dengan uji-t karena data berdistribusi normal. Penulis akhirnya mengambil kesimpulan berdasarkan hasil statistik. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberi perlakuan kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai rata- rata Posstest kelas eksperimen yaitu 79,03 dan nilai rata-rata posstest kelas kontrol 75,35. Hasil analisis data kemampuan berpikir kritis menggunakan uji-t diperoleh thitung > ttabel ( 1,98 > 1,69) pada taraf signifikan 5% (α= 0,05) Maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan Terdapat pengaruh signifikan dengan menggunakan Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMAN 4 Palangka Raya. Hal itu juga dibuktikan dari nilai rata-rata posstest siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi rata-rata 3,24 dibandingkan dengan kelompok kontrol rata- rata 2,96
    corecore