13 research outputs found

    DEIKSIS PERSONA, DEIKSIS TEMPAT, DEIKSIS WAKTU DALAM NOVEL KIDUNG RINDU di TAPAL BATAS KARYA AGUK IRAWAN MN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu dalam novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif dengan jenis kualitatif. Data penelitian yakni kutipan berupa kalimat-kalimat yang mengandung deiksis persona, deiksis tempat serta deiksis waktu dalam novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN, dengan sumber data diperoleh dari novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN serta dari beberapa literatur seperti jurnal dan juga buku, dan menggunakan teknik pengumpulan data yakni dengan teknik baca dan catat. Adapun teknik analisis data menggunakan empat tahap yakni mengidentifikasi, memilah, interpretasi, dan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan deiksis persona orang pertama menggunakan referen saya yang merujuk kepada Iskandar, Ibu, Ahmad Ibrahim, Nanjan, seorang lelaki, Felix dan Hasyim, sedangkan deiksis persona orang kedua menggunakan referen kau yang merujuk kepada Parno, Mamut, Iskandar, Rustam, Nanjan, Felix Nei, Cornelius, Siti, Kumar, Masyarakat Jagoi Babang, Imah, dan Sipet dan deiksis persona orang ketiga menggunakan referen dia, ia yang merujuk kepada Pang Ukir, Nanjan, Felix, Seorang lelaki, Rustam, Hamdan, Sukimin, Cornelius, Nei, Mamut, Jokowi, kakek, Siti Nur Azizah, pemerintah Malaysia dan sebuah bendera. Adapun dalam deiksis tempat menggunakan referen di sini yang merujuk terhadap Jagoi Babang, pos Perbatasan, Malaysia dan rumah Nanjan dan pengunaan referen di sana merujuk terhadap Jagoi Babang, Malaysia,dada manusia, pasar Serikin dan Suriname. Terkahir deiksis waktu menggunakan referen hari ini, Nanti malam, dulu, hari minggu. kemarin, minggu depan, dan besok

    Prefiks dalam Bahasa Sangkub

    Get PDF
    The problems addressed in this study are: 1) What types of prefixes are found in the Sangkub language? 2) What are the functions and meanings of prefixes in the Sangkub language? Therefore, this study aims to describe the types, functions, and meanings of prefixes in the Sangkub language. This study was conducted in North Bolaang Mongondow Regency, Sangkub District. The method used was a qualitative descriptive method. The data consisted of types of prefixes, their functions, and meanings in the Sangkub language. Data sources were obtained through interviews with residents of Sangkub District. Data collection methods included observation, interviews, note-taking, and recording. The results showed that six prefixes were identified in the Sangkub language. The functions of these prefixes include forming verbs, transforming nouns into verbs, serving as markers indicating something, such as "melihat" functioning as a conjunction "yang", indicating something that has happened in the past in Indonesian, expressing a request, and indicating a number. The meanings associated with each prefix include indicating a place descriptor, the ability to perform desired actions, performing actions based on their basic forms, and performing a specific action

    UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL

    Get PDF
    UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramlya, Dakia N. Djoub, Asna Nteluc a Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia b Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia c Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia *Pos-el: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan verbal bahasa Buol dan bentuk-bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah ungkapan bahasa Buol yang digunakan dalam percakapan. Sumber datanya diperoleh dari masyarakat desa Pokobo. Data tersebut dikumpul dengan menggunakan teknik simak libat cakap, teknik simak bebas cakap, teknik rekam, teknik wawancara dan teknik catat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara menyalin/mentranskipkripsi data hasil rekaman, menerjemahkan bahasa yang digunakan masyarakat dalam bahasa Indonesia, mengidentifikasi ungkapan, mendeskripsikan ungkapan berdasarkan bentuknya dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukan bahwa: (1) ungkapan verbal yang digunakan oleh masyarakat desa Pokobo dalam kehidupan sehari-hari terdapat 45 ungkapan. (2) Ungkapan verbal bahasa Buol memiliki 3 bentuk yakni pepatah, semboyan dan perumpamaan. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling sering diucapkan yakni ungkapan dalam bentuk pepatah dengan jumlah 33 ungkapan, kemudian ungkapan dalam bentuk perumpamaan dengan jumlah 10 ungkapan, sedangkan yang ketiga yakni ungkapan dalam bentuk semboyan dengan jumlah 2 ungkapan. Kata-kata Kunci: Ungkapan Verbal, Bahasa Buo

    KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA ANAK USIA 11-12 TAHUN DI KELURAHAN TANGGIKIKI KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO DALAM BERINTERAKSI PADA GAME ONLINE FREE FIRE

    Get PDF
    Doda, Amalia Ziqra. Student ID 311417069, 2022 Language impolitiness of Grade V Student at SDN Elementary School Tanggikiki Village, Sipatana District, Gorontalo City, Interacting in Free Fire Online Game. Undergraduate Thesis, Studi Program of Indonesian Language and Literature, Faculty Letters and Culture Principal Supervisor: Dr. Dakia N. Djou, Hum; Co-supervisor: Rahmatan Idul, S.S M.A. Language is an imteraction tool humans trough speech or mevement. Language politeness is one of the languages part Politeness that plays a crucial role in facilitating interactions between individuals and groups. In addition, language politeness is improtant to take into account in communicating. The use of language in the form of speech has becoms casier due to technological advances in the modern era, particulalry many activities in daily life nowadays utilizing the electronic devuce, one of which is a cellphone that can download anything, including Free Fire online games. This study aimed to describe violations of politeness principles in the language in Grade V at SDN 89 Elementary School Tanggikiki Village Sipatana District Gorontalo City that occur in the process of interacting in Free Fire online games based on Leech politeness principles. It relied on a qualitative descriptive method. The data analysis technique used was data transcribing, while data collection techniques used interview technique, free-involved listening, note-talking, recordings, identifying, analizyng, and conclusioan drawing-findings: Impoliteness as a result of violating the maxim of wisdom found in student grade V, namely 9 violations, 7 violations of the maxim of generosity, 16 violations of the maxim of praise, 8 violations od the humility maxim, 6 violations of the maxim of agreement, and 7 violations of the maxim of sympathy. Keywords: Impoliteness, Language, Students

    Kesalahan Ejaan dalam teks berita Surat Kabar Harian Gorontalo Post

    Get PDF
    Pada dasarnya ejaan merupakan kaidah yang diterapkan dalam berbahasa secara tertulis sehingga dengan menerapkan kaidah ejaan yang baik dan benar, dapat diperoleh tulisan yang baik dan benar. Demikian halnya dalam penulisan berita yang terdapat pada surat kabar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada berita surat kabar harian Gorontalo Post edisi tahun 2023. Fokus penelitian ini yaitu jenis kesalahan ejaan yang terdapat pada berita surat kabar harian Gorontalo Post Penelitian ini menggunakan teori Ejaan Berbahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi ke V. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa kolom berita yang terdapat pada surat kabar harian Gorontalo Post edisi tahun 2023. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan metode reduksi data, setelah itu dilakukan penyajian data dan langkah terakhir yakni penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran ejaan pada kolom berita surat kabar harian Gorontalo terdiri atas kesalahan penulisan huruf dan penggunaan tanda baca. Kesalahan yang paling banyak ditemukan yaitu kesalahan penulisan huruf yaitu penulisan huruf miring sebanyak 3 kesalahan dan kesalahan penulisan huruf kapital sebanyak 93 kesalahan. Selain itu juga terdapat kesalahan penggunaan tanda baca yakni penggunaan tanda baca titik (.) sebanyak 3 kesalahan, penggunaan tanda baca koma (,) sebanyak 3 kesalahan serta kesalahan penggunaan tanda garis miring (/) sebanyak 5 kesalahan. Kata-kata kunci: Kesalahan ejaan, teks berita, surat kabar, Gorontalo Pos

    Interferensi Morfologi Bahasa Gorontalo pada Bahasa Indonesia Tutur Sisa dan Guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo

    Get PDF
           Interferensi adalah penggunaan unsur bahasa lain oleh bahasawan yang bilngual dan dipandang berupa kesalahan yang terjadi pada tataran bahasa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ini adalah (1) Bagaimanakah interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo? (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia  tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo?. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo? (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.      Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi dan faktor terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Sumber datanya berasal dari tuturan-tuturan siswa dan guru, guru dan guru, siswa dan siswa yang berada di lingkungan sekolah. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu teknik simak tak libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Teknik analisis data adalah mengidentifikasi bahasa Gorontalo yang terinterferensi bahasa Indonesia, kemudian mengklasifikasi, menganalisis hasil penelitian, dan menyimpulkan hasil penelitian. Pada hasil penelitian ini peneliti menemukan beberapa bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo berupa bentuk afiksasi, dan bahasa yang memposisikan diri. Afiksasi terdiri atas unsur dan leksikal. Unsur dalam penelitian ini yakni, unsur bo, olo, debo, mota, mai, tingga-. Bentuk interferensi lain adalah kata–kata bahasa Gorontalo yang mulai memposisikan diri dalam bahasa tutur Masyarakat. Faktor yang mempengaruhi terjadinya interferensi ini adalah faktor lingkungan dan kebiasaan

    Dialog Peminangan dalam Bahasa Gorontalo

    Full text link
    x, 418 hlm.; 20.5 x 15 c

    Bahasa Gorontalo Ragam Adat

    Get PDF
    Isi buku ini sebagian besar adalah hasil tuturan para peniangku adat yang penulis rekam pada saat acara peminangan, sehingga buku ini tidak kering dari pembahasan dan kajian terhadap tuturan tersebut. Tuturan inilah yang dianalisis, dibahas, dikaji, dan diinterpretasi sesuai dengan teori formula yang dikemukakan oleh Lord (1976) dan ciri kelisanannya menurut teori Teeuw (1991)

    Bahasa Gorontalo Ragam Adat

    Full text link
    vii, 275 hlm.; 21 x 14 c
    corecore