3 research outputs found

    Bangunan cagar budaya berlanggam Cina di Jakarta

    Get PDF
    Kawasan pecinan menjadi salah satu ikon yang penting di Jakarta. Keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan kota Jakarta di era kolonial hingga kini. Sampai saat ini, eksistensi kawasan pecinan masih kental terasa di beberapa wilayah di belahan Jakarta. Keberadaannya memberi warna keragaman budayai bukota yang menjadi simbol Indonesia min

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERDAGANGAN BURUNG HANTU DI JAWA

    No full text
    Masyarakat Jawa secara budaya memercayai bahwa burung hantu identik dengan kematian, sihir, hal gaib, dan wahana untuk menuju dunia arwah. Namun, perdagangan burung hantu di pasar dan secara daring di daerah Jawa terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil monitoring perdagangan di pasar burung pada tahun 2018-2019, tercatat ada satu ekor burung terjual setiap minggunya, sedangkan perdagangan secara daring tercatat bahwa satu ekor burung terjual setiap harinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Jawa terhadap perdagangan burung hantu. Kajian etnoornitologi dilakukan untuk melihat hubungan atau keterkaitan antara budaya masyarakat dengan burung, khususnya burung hantu. Kajian dilakukan dalam waktu lima bulan dengan melakukan monitoring perdagangan daring, survei daring, dan wawancara. Hasil kajian ini untuk memberi masukan pada pembuat kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pelestarian satwa liar terutama burung hantu.Masyarakat Jawa sebelum tahun 1997 percaya bahwa Burung Hantu identik dengan kematian, sihir, hal gaib dan wahana untuk menuju dunia arwah. Oleh karena itu Burung Hantu relatif lebih aman dari perburuan dan perdagangan untuk dijadikan hewan peliharaan. Di tahun 1997, muncul sebuah tren baru yang merubah kepercayaan di kalangan generasi muda di Jawa melalui buku dan film cerita tentang penyihir memiliki hewan peliharaan berupa Burung Hantu. Generasi muda di Jawa pun mulai menganggap bahwa kepercayaan terhadap Burung Hantu selama ini cuma mitos atau tahayul, dan mulai memburu, memperdagangkan dan memelihara Burung Hantu. Studi pada perdagangan Burung Hantu di Pulau Jawa ini bertujuan untuk mengetahui alasan generasi muda memiliki dan memperdagangkan Burung Hantu yang akan digunakan untuk campaign perlindungan dan pelestarian Burung Hantu di Indonesia. Jenis Burung Hantu yang dilihat dibatasi pada jenis Celepuk dan Serak Jawa sebagai dua jenis Burung Hantu yang banyak diperdagangkan dan dipelihara generasi muda di Jawa. Kajian ini menggunakan pendekatan antropologi dan etnoornitologi yang akan melihat hubungan atau keterkaitan antara budaya masyarakat dengan hewan. Pendekatan ini dipilih karena dianggap paling tepat untuk mengkaji perdagangan Burung Hantu dengan persepsi masyarakat, dalam hal ini generasi muda, sehingga menghasilkan alasan untuk memperdagangkan Burung Hantu. Kajian dilakukan dalam waktu lima bulan di lima wilayah di Jawa

    Catra Budaya, media informasi warisan budaya takbenda volume 1 tahun 2021

    No full text
    Majalah Catra Budaya hadir sebagai media informasi warisan budaya takbenda di daerah serta bagaimana upaya menjaga dan melestarikan keberadaannya setelah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia. Muatan artikel ditulis oleh para pelaku budaya, pemerhati budaya, komunitas, dan penggiat budaya yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Komposisi artikel didasarkan pada keterwakilan lima domain pada warisan budaya takbenda
    corecore