9 research outputs found

    MANFAAT MATAHARI MENURUT AL-QUR’AN DAN KAITANNYA DENGAN SAINS

    Get PDF
    Dalam penelitian ini Skripsi berjudul “ Manfaat Matahari Menurut al-Qur’an Dan Kaitannya Dengan Sains”. Matahari sangat bermanfaat dalam kehidupan di bumi, baik bagi manusia dan makhluk lainnya. Hari demi hari berganti dengan adanya siang dan malam. Namun, hal ini tidak membuat semua manusia sadar dengan kekuasaan dan kasih sayang yang allah buktikan dengan ciptaannya yang bermanfaat pada ciptaannya yang lain. Maka, mesti dilakukan penelitian tentang hal tersebut hingga adanya kesadaran dan hikmah terhadap manusia tentang kekuasaan Allah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Data penelitian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang peran matahari. Untuk memperoleh data, digunakan teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan peran matahari dan di kaitkan dengan sains. kemudian dilakukan dengan cara pengutipan baik secara sistematis sehingga menjadi satu paparan yang jelas tentang peran matahari dan implementasinya dalam kehidupan.Berdasarkan penelitian yang penulis telah temukan kata “ Syams” dalam al-Qur’an terdapat banyak sekali namun penulis hanya akan membahas ayat-ayat yang berbicara tentang manfaat matahari pada proses terjadinya siang dan malam yaitu pada surah az-Zumar: 5, Yunus: 5, alAn’am: 96, Fathir: 13, Fussilat 37. Di dalam ayat-ayat ini di jelaskan tentang cara kerja matahari dan bulan yang beredar pada tempatnya masing-masing.Setelah dilakukan penelitian melalui bab per bab, maka sebagai hasil dari kajian ini adalah mataharisangat bermanfaat dan merupakan sumber cahaya bagi seluruh makhluk di bumi. Hal ini juga berkaitan dengan kajian sains terutama pada proses terjadinya siang dan malam dan manfaatnya dalam kehidupan

    Pendidikan Sains dalam Al-Quran (Studi Penafsiran Quraish Shihab terhadap Q.S. Al-Baqarah: 26)

    Get PDF
    Al-Qur‟an is a promoter to muslim community, finding and developing of knowledge. Al-Qur‟an is believed embrace all knowledge include science. This paper is contain tafsir of quraish shihab about surah al-Baqarah: 26 and relation of science. As one of the evidence the interpretation that manage to correlate two scientific knowledge. The interpretation of this ayat he had differ with others mufassir. Begin from the mention about how hazardous an mosquito, as long as the time is considered small and unimportant by all many people, particularly in this ayat is intended to hypocrite people (munafik). This interpretation afterwards corelated with scientists perspective

    WARNA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF FAKHR AL-DIN AL-RAZI

    Get PDF
    Abstract: Colour has a very important role in human communication with the outside world, even more in the function of memory and brain development. Therefore, comprehension and recognition of an event is strongly influenced by the colours which exist. The focus of this research is the thematic character. It is a discussion that takes a certain theme in the Qur'an and will only be limited by mufassir (a figure). By conducting research on the figures of his work, taking his thoughts and understanding comprehensively, namely Imam Fakhr al-Din al-Razi. A step that will be taken is to collect the verses of the Qur’an which talks about colour, then thoroughly explore how the interpretation is made by Imam al-Razi related to these verses.Keywords: Colour, interpretation. Fakhr al-Din al-Razi  Abstrak: Warna memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, terlebih lagi dalam fungsi daya ingat, dan perkembangan otak. Oleh karena itu, pemahaman dan pengenalan sebuah peristiwa sangat dipengaruhi oleh warna yang ada. Fokus kajian penelitian ini adalah tematik tokoh, tematik tokoh merupakan pembahasan yang mengambil tema tertentu dalam Al-Qur’an kemudian hanya akan dibatasi oleh mufassir (tokoh). Dengan cara melakukan penelitian tokoh dari karyanya, mengambil pemikiran dan pemahamannya secara komprehensif, yaitu Imam Fakhr al-Din al-Razi. Langkah yang akan dilakukan adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai warna, kemudian mengupas tuntas bagaimana penafsiran yang dilakukan oleh Imam al-Razi terkait ayat-ayat tersebut.Kata Kunci: Warna, Tafsir, Fakhr al-Din al-Raz

    AL-QUR’AN DAN FENOMENA SALAH TULIS (Studi atas al-Qur’an dalam Tradisi Lisan dan Tulisan)

    Get PDF
    Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana fenomena salah tulis al-Qur’an dalam dunia Muslim itu terjadi. Disadari atau tidak, sebagian umat Muslim sering salah dalam menuliskan ayat al-Qur’an meski ia menghafalnya. Berdasarkan analisis sejarah, fenomena yang seperti ini sangat mungkin terjadi. Fenomena salah tulis al-Qur’an terbentuk adalah karena dominannya pentransmisian al-Qur’an secara lisan, bukan tulisan. Petransmisian ini dilakukan sejak masa Nabi sampai sekarang. Meski al-Qur’an sudah berada dalam tradisi tulis, namun sejatinya tradisi tulis tersebut hanya untuk memperkuat kelisanan al-Qur’an. Kemudian seberapa besar kesadaran masyarakat akan tradisi lisan dan tulisan juga turut mempengaruhinya. Bagi mereka yang hanya memiliki kesadaran, lisan salah tulis adalah hal yang lumrah. Namun, bagi mereka yang memiliki kesadaran tulisan, salah tulis adalah hal yang tabu. Dalam masyarakat Muslim sendiri justru kesadaran tulis belum mendominasi dalam diri masyarakatnya secara penuh. Abstract This paper aims to see how the phenomenon of mistakenly written of the Qur'an in the Muslim world took place. Realized or not, some Muslims are often wrong in writing verses of the Qur'an even though he memorized it. Based on historical analysis, this phenomenon is very likely to occur. The phenomenon of mistakenly written of the Qur'an was formed because of the dominance of transmitting the Qur'an orally, not writing. This transmission has been carried out since the time of the Prophet until now. Although the Qur'an is already in the tradition of writing, but true writing tradition is only to strengthen the allegiance of the Qur'an. Then how much public awareness of oral and written traditions also influenced him. For those who have only consciousness, written oral misconduct is commonplace. However, for those who have written consciousness, mis-writing is taboo. In the Muslim community itself the written consciousness has not yet dominated in its society in full

    EPISTEMOLOGI FIQH INDONESIA (Studi atas Hermeneutika Hukum Islam Hasbi ash-Shiddiqi)

    Get PDF
    Kegiatan menafsirkan dihadapkan pada dua pendekatan, yakni secara teks dan konteks. Kedua cara menafsirkan tersebut telah dilakukan sepanjang perkembangan Islam. Dari pendekatan ini kemudian menghasilkan hukum yang berbeda. Di Indonesia, Hasbi ash-Shiddiqi adalah salah satu mufassir yang menggunakan kedua pendekatan tersebut. Dalam menafsirkan ayat-ayat yang berurusan terhadap ibadah, Hasbi terlihat sangat tekstual sedangkan dalam urusan muamalah Hasbi menggunakan pendekatan kontektual yaitu Indonesia. Dalam hal ini, penelitian ini akan difokuskan pada episteme tafsir Hasbi yang bergaya fiqh Indonesia. adapun pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah Siapa Hasbi Ash-Shiddiqi dan apa kontribusi intelektualnya? Bagaimana Hasbi Ash- Shiddiqi merancang acuan hermenetika hukum Islam? Serta Mengapa Hasbi Ash-Shiddiqi memandang perlunya merancang fiqh Indonesia dan apa basisi epistemologinya? Selanjutnya penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan, yang didalamnya menjadikan tafsir an-Nur sebagai sumber primer. Dalam mendeskripsikan sekaligus menganalisis penafsiran Hasbi ash-Shiddiqi, akhirnya penulis menemukan bahwa sistem back to al-Qur‟an dan Sunnah, tidak semata-mata hanya berpegang pada teks (nash) yang ada melainkan Hasbi sangat memperhatikan beberapa hal dalam menafsirkan. Pertama, memaparkan asbabun nuzul. Kedua, menyesuaikan penafsiran dengan situasi dan kondisi. Ketiga, mencermati ayat-ayat yang berlaku untuk umum dan lokal. Kemudian, Hasbi menerapkannya langsung dalam bentuk hukum, sehingga penafsiran Hasbi sangat kontektualitas

    Pendidikan Sains dalam Al-Quran (Studi Penafsiran Quraish Shihab terhadap Q.S. Al-Baqarah: 26)

    No full text
    Al-Qur‟an is a promoter to muslim community, finding and developing of knowledge. Al-Qur‟an is believed embrace all knowledge include science. This paper is contain tafsir of quraish shihab about surah al-Baqarah: 26 and relation of science. As one of the evidence the interpretation that manage to correlate two scientific knowledge. The interpretation of this ayat he had differ with others mufassir. Begin from the mention about how hazardous an mosquito, as long as the time is considered small and unimportant by all many people, particularly in this ayat is intended to hypocrite people (munafik). This interpretation afterwards corelated with scientists perspective

    Corak Pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqy terhadap Fiqh Indonesia (Antara Moderasi dan Purifikasi)

    Get PDF
    Hasbi was a very noted exegetes environmental conditions of communities, the form is kontekstualisasi the verses of the Qur'an. The thought of giving new color Hasbi in the scientific study of fiqh Indonesia. A variety of shades of science that it had become a powerful weapon in the face of Indonesia Society condition. It is because society still considers Indonesia an Islamic academic as foreign. This article examines the pattern of thought Hasbi in misinterpretation glance between purifikatif and modernisation. This of course can not be separated from the background in the face by Hasbi. The results of this study demonstrate that consistent Hasbi as modernist because in determining any legal issue, Hasbi not only use but also aqli naqli propositions
    corecore