433 research outputs found
Economic Impact of Hospital Closure on Rural Communities in Three Southern States: Georgia, Tennessee, and Texas. A Quasi-Experimental Approach.
The important contribution of hospitals to the economies of rural areas has been the subject of several research studies. The results, however, have been contradictory. This paper analyzes the economic impact of rural hospital closures on rural communities in Georgia, Tennessee, and Texas in the period 1998-2000 by using a quasi-experimental control group method. The results indicate that rural communities that suffered hospital closures were not affected in economic terms relative to those that did not suffer such a closure.Health Economics and Policy,
SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PENJUALAN PADA CV PERKASA WARNA PALEMBANG
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa, merancang dan
membuat aplikasi sistem pengolahan transaksi penjualan, pembelian dan persediaan
untuk membantu proses pencatatan, perhitungan, pencarian data pada CV. Perkasa
Warna Palembang. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah
metodologi FAST (Framework for the Application of System Tehnique) dengan
melakukan observasi sistem yang berjalan, melakukan wawancara dan pengumpulan
data – data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya penguraian
masalah akan diuraikan dengan menggunakan PIECES. Metode perancangan proses
dengan menggambarkan DAD logis dan fisik, pemodelan data dengan
menggambarkan ERD, rancangan program (terdiri dari logika program, rancangan
antar muka, rancangan keluaran), jadwal implementasi dan analisis biaya manfaat
yang berguna untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap prosedur dan sistem
baru yang diusulkan. Hasil implementasi dan pengembangan sistem baru tersebut,
diharapkan dapat mengatasi masalah – masalah yang ada pada sistem pengolahan
transaksi penjualan, pembelian dan persediaan pada CV. Perkasa Warna
Adoption model of e-commerce from SMEs perspective in developing country evidence – case study for Indonesia
The number of Indonesia people using internet have increased due to advances in information technology, and the activity of electronic commerce (E-Commerce) is increasingly growing. This is a huge potential market for businesses including for SMEs.
However, there are only a few Small and Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia which have adopted E-Commerce. In fact, they are one important part of the economy in Indonesia. On the other hand, technological advances have made the competition tougher for SMEs. To understand perspective of E-Commerce from SMEs side, this study aims to find out what are the factors that support SMEs to adopt E-Commerce and the effect of the adoption to SMEs’ performance.
This research discusses the adoption of E-Commerce by Indonesia SMEs and performance improvement as the effect of the adoption. The problems in this research are elaborated into research questions, i.e. do compatibility, top management support, organizational readiness, perceived benefits and external drive have significant positive effect to E-Commerce adoption? And does the adoption have significant positive effect to company’s performance?
The purpose of this research is to analyze factors that support E-Commerce adoption on Indonesia SMEs and to analyze whether the adoption improves the performance of the SMEs. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) Techniques is applied to analyze by using SmartPLS3. This technique enables researchers to test the relation between complex variables and to get an overall view of the whole model.peer-reviewe
EVALUASI PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA DI SSB MENANGGAL FC MOJOSARI
Sepakbola suatu olahraga permainan yang paling digemari oleh semua kalangan di dunia. Di setiap negara mempunyai federasi sepakbola masing-masing sehingga dimungkinkan untuk membuat pembinaan sesuai dengan aturan dan kondisi negara tersebut, seperti PSSI yang membuat kurikulum sepakbolanya sendiri yang akan diterapkan di Indonesia. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk menganalisis pembinaan sekolah sepakbola (SSB) Menanggal FC apakah sudah dengan standart yang baik, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur, dokumentasi dan referensi. Dengan hasil yang telah didapat sebagai berikut : (1) pengurus SSB Menanggal FC selalu berusaha memenuhi segala keperluan SSB dalam mengakomodir kepentingan bersama untuk menunjang prestasi tertinggi pemain. (2) dalam pengrekrutan pelatih, SSB Menanggal FC melakukan perekrutan yang ketat dan calon pelatih yang ingin menjadi pelatih SSB Menanggal FC harus memahami sejarah dan perkembangan sepakbola Indonesia serta memiliki lisensi kepelatihan minimal D sesuai dengan anjuran PSSI. (3) untuk program latihan para pelatih diharuskan oleh klub untuk memakai program latihannya masing-masing sesuai keinginan pelatih namun tetap harus sesuai dengan kurikulum sepakbola Indonesia dan karena itu semua pelatih yang melatih harus memiliki program latihan yang tertulis maupun dalam bentuk soft file. (4) pengrekrutan pemain SSB Menanggal FC sudah menjangkau wilayah yang luas dalam prosesnya sudah melibatkan media sosial dan brosur serta dari mulut ke mulut walimurid. (5) sarana dan prasarana perlu ditingkatkan lagi dari segi perawatan dan kelengkapan yang perlu dilengkapi sesuai anjuran PSSI. (6) untuk sumber dana pihak klub SSB Menanggal FC memiliki beberapa pemasukan keuangan selain dari iuran tiap latihan dan beberapa sponsor dari usaha para walimurid. (7) Dalam peran orang tua untuk mendukung kemajuan anak dalam mengikuti latihan seperti mengantar dan memberi dukungan dikala pertandingan. (8) keberhasilan dalam sebuah pembinaan tentu tak luput dari dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak seperti pengurus dan pelatih karena pemain SSB Menanggal FC sudah berjalan dan pihak pengurus sudah berusaha namun adanya peningkatan dari sarana penunjang dan pengelolaan administrasi
Analisis Pelatih Futsal Dalam Menjalankan Coaching Process Latihan Teknik di Espirito Futsalismo U16 dan Mursyid Effendi Futsal Akademi U16
AbstrakCabang olahraga Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di Surabaya. Terbuktidengan melimpahnya usaha jasa sewa lapangan dan banyak pula akademi Futsal yang berdiri di Surabaya. Denganadanya akademi Futsal, maka dibutuhkan pula sosok pelatih yang dapat melatih para pemain yang ada di akademiFutsal tersebut. Tidak sembarang orang dapat melatih dengan baik. Dari segi teknis, pelatih yang baik adalah pelatihyang bisa membuat pemain paham tentang apa yang dilatihnya. Dan cara pelatih untuk dapat membuat pemainnyamudah paham yaitu dengan melakukan coaching process dengan baik. Coaching process merupakan salah satu materiyang diajarkan pada pelatih saat mengikuti lisensi pelatih Futsal level 1 Nasional yang dimana isinya mencakup hal-haldetail dari sebelum latihan sampai selesai latihan. Penting bagi pelatih akademi untuk bisa menjalankan coachingprocess dengan baik karena berpengaruh pada tingkat kepemahaman pemainnya. Dari hal tersebut saya berinisiatifuntuk melakukan penelitian tentang coaching process latihan teknik pada pelatih di Espirito Futsalismo U16 danMursyid Effendi Futsal Akademi U16.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskrtiptif. Hasil penelitian telahdilakukan dengan proses pengamatan dan wawancara terhadap objek yang diteliti (pelatih akademi). Berdasarkan hasilpengamatan dengan menggunakan instrumen penilaian coaching process, total nilai yang diperoleh dari dua pelatihakademi yang menjadi objek penelitian tersebut adalah mendapat predikat “Cukup Baik” dalam hal melatih.Kata kunci : coaching process, akademi, pelatih Futsal.AbstractFutsal is one of the most popular sports in Surabaya. Proven by the abundance of field rental services andmany Futsal academies that stands in Surabaya. With the Futsal academy, then we need a coach who can train theplayers in the Futsal academy. Not just anyone can train be well. From a technical perspective, a good coach is a coachwho can make players understand what they are train. And how to train to be able to make the player easy to undertandis by doing the coaching process be well. The coaching process is one of the materials taught to the trainer whenfollowing the coaching course level one nation, where the contents include the details from before training until the endof training. It’s important for coaches at the academy to be able to run the coaching process be well, because it affectsthe level of understanding of the players. From this I took the initiative to conduct research the basic training coachingprocess on coach who train at the Espirito Futsalismo U16 and Mursyid Effendi Futsal Academy U16This study used qualitative research methods with a descriptive approach. The result of the research have beencarried out with the process of observing and interviewing the object under study (academy coach). Based onobservations using assessment instruments of the coaching process, the total value obtained from the two academycoaches who became the objects of the research was to get a pretty good predicate in terms of training.Keywords : coaching process, academy, Futsal coach.
PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN PADA PEMAIN K-U 16 SOCCER PRIVATE SSB SAA (SULKHAN ARIF ACADEMY) TUBAN
Kecepatan adalah salah satu dasar penting dari olahraga. Kecepatan adalah dasar untuk memainkan perkembangan yang sama berkali-kali dalam waktu yang secepat-cepatnya atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang paling terbatas. Tujuan dari latian Speed Ladder Drill ini adalah adalah untuk meningkatkan dalam aspek kecepatan dan kelincahan pada pemain Soccer Private SSB Sulkhan Arif Academy (SAA). Secara keseluruhan, peningkatan atlet dapat dilihat dari 4 komponen utama antara lain, fisik, teknik, taktik, dan mental. Pelatihan Ladder Drill dilakukan menggunakan alat fitnes berupa tangga kelincahan yang digunakan atlet untuk berlari, meloncat dan melompat dengan pergerakan kaki yang cepat melewati tangga kelincahan sehingga dapat membantu meningkatkan kelincahan (agility) dan kecepatan (speed) dari atlet yang berlatih. Kemudian dalam mengambil data menggunakan Sprint jarak 10 meter bolak-balik, sedangkan dalam pelaksanaan (treatment) menggunakan 3 variasi gerakan antara lain: One Foot Forwards, Two Foot Forwards, Two Foot Forwards. Yang dilakukan setelah melakukan pemanasan dalam latihan agar dapat melakukan gerakan dengan maksimal. Treatment yang dijalankan sebanyak 18 kali pertemuan pada setiap pertemuan di berikan sesi untuk melakukan gerakan One Foot Forwards, Two Foot Forwards, Two Foot Forwards. Hasil penelitian diperoleh Pre-test dengan hasil sampel rata-rata 4,53 dan setelah perlakuan (treatment) di peroleh hasil Post-test rata-rata sebesar 4,44. Berdasarkan pengolahan data terdapat perbedaan data Pre-test dan data Post-test, untuk nilai Pre-test Chi-Square (hitung) sebesar 6,887690375 sedangkan data Post-test Chi-square (hitung) sebesar 8,83938197 yang berarti terdapat perbedaan peningkatan kecepatan dan kelincahan setelah (treatment). 
ANALISIS TERJADINYA GOL TIM PAPAN ATAS, TENGAH, DAN BAWAH DI BRI LIGA 1 2021
Olahraga sepak bola merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh 2 tim bertujuan untuk menciptakan gol dan meraih kemenangan. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis proses terjadinya gol yang diciptakan oleh tim yang berada pada papan atas Bhayangkara peringkat ke-1, papan tengah Persija peringkat ke-8 dan papan bawah Persiraja peringkat ke-18 setengah musim kompetisi Liga 1 2021. Metode penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif dimana data yang diolah berupa bentuk video yang diambil melalui Vidio.com. Sasaran penelitiannya adalah tim Bhayangkara, Persija, dan Persiraja. Pada penelitian ini gol yang diciptakan oleh tim yaitu Bhayangkara adalah 22 gol, 15 gol proses open play, 6 gol proses set piece, dan 1 gol error opponent. Persija menciptakan 18 gol, 12 gol proses open play, 5 gol proses set piece, dan 1 gol error opponent. Sedangkan Persiraja menciptakan 10 gol, 5 gol proses open play, 4 gol proses set piece, dan 1 gol error opponent. Perbandingan proses open play, Bhayangkara , Persija dan persiraja dengan jumlah gol 15 > 12 > 5 dengan persentase 30% > 24% > 10%. Perbandingan gol melalui set piece, Bhayangkara , Persija dan Persiraja dengan jumlah gol 6 > 5 > 4 dengan persentase 12% > 10% > 8%. Sedangkan gol yang diciptakan melalui error opponent, Bhayangkara berbanding sama dengan Persija dan persiraja dengan jumlah gol 1 = 1 = 1 dengan persentase 2%. Dapat disimpulkan tim Bhayangkara lebih baik dari Persija dan Persiraja dilihat dari proses terjadinya gol melalui open play, dan set piece di semua pertandingan setengah musim kompetisi Liga 1 2021.
Kata Kunci: Analisis, Gol, Sepak Bol
PROFIL PELATIH EKSTRAKURIKULER FUTSAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI GRESIK
ABSTRAK Olahraga futsal biasanya dijadikan sebagai pembelajaran di luar mata pelajaran sekolah yang disebut ekstrakurikuler yang berguna sebagai wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi bakat di dalam dirinya untuk mencapai prestasi dan pelatih sebagai jembatan untuk mencapai prestasi yang dicapai. Pelatih dituntut untuk dapat memberikan yang terbaik untuk tim, maka dari itu pelatih yang baik seharusnya memiliki keilmuan atau latar belakang yang sesuai dalam cabang olahraga yang ditekuninya, baik cara melatih ataupun strategi untuk menghasilkan sebuah prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pelatih ekstrakurikuler futsal Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gresik yang menjuarai kejuaraan futsal “JUSTFIX” di SMA Negeri 1 Cerme pada tahun 2014-2017 meliputi juara 1, 2 dan 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif menggunakan angket dan wawancara. Uji coba terbatas dilakukan pada 11 pelatih futsal SMP di Gresik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian dari beberapa faktor yang digunakan untuk mengambarkan profil pelatih ekstrakurikuler futsal dengan persentase tertinggi adalah (1) tingkat pendidikan tertinggi 72,7% dari S1 Olahraga, (2) lisensi pelatih 0% tidak ada lisensi pelatih, (3) lama melatih 54,5% melatih > 6 tahun, (4) kejuaraan yang pernah diikuti 63,6% mengikuti tingkat kabupaten, (5) jumlah kejuaraan 72,7% 1-4 kali, (6) prestasi atlet yang dilatih 63,6% tingkat kabupaten, (7) juara yang pernah diperoleh 3 tahun terakhir 37% juara II, (8) anak latih 34,4% kelas 7 dan 8, (9) prestasi pelatih (sebagai pemain/atlet) 69,2% tingkat kabupaten dan prestasi pelatih (sebagai pelatih) 53,8% tingkat kabupaten, (10) kategori yang dilatih 78,5% melatih putra, (11) program latihan 53,8% menggunakan program latihan harian. Persentase yang paling tinggi dari keseluruhan pernyataan yaitu kategori yang dilatih. Sedangkan persentase yang paling rendah yaitu lisensi pelatih. Kata Kunci : Profil, Pelatih, Ekstrakurikuler, Futsal. ABSTRACK Futsal is usually used as a learning outside school subjects are called extracurricular useful as a forum for students to develop the potential talent within him to achieve the feat and the coach as a bridge to achieve the achievements. Coaches are required to provide the best for the team, and therefore a good coach should have a scientific or appropriate background in the sport practiced, either by training or strategy for generating an achievement. This study aims to determine the profile of futsal extracurricular coach Junior High School (SMP) in Gresik, who won the championship futsal "JUSTFIX" SMAN 1 Cerme in 2014-2017 include champion of 1, 2 and 3. The method used in this research is descriptive quantitative method using questionnaires and interviews. Limited trials were conducted on 11 futsal junior high school coaches in Gresik. Data were analyzed by descriptive quantitative. The research result of several factors used to portray profile coach extracurricular futsal with the highest percentage is (1) the highest educational level 72,7% of the S1 Sport, (2) licensed coaches 0% no license coach, (3) long train 54,5% train> 6 years, (4) championships have been followed 63,6% following the district level, (5) the number of championships 72,7% 1-4 time, (6) the achievements of athletes who trained 63,6% of the district, (7) champion ever obtained last 3 years 37% title II, (8) children trained 34,4% of grade 7 and 8 (9) achievement of the coach (as a player / athlete) 69,2% of the district and achievement trainer (coach) 58,3% of the district level, (10) categories were trained 78,5% trained men, (11) the exercise program 53,8% use a daily exercise program. The highest percentage of all statements is the category that is trained. While the lowest percentage is the trainer’s license. Keywords: Profile, Coach, Extracurricular, Futsa
Understanding of Extremism in Education in Indonesia Perspective of Al-Mishbah Interpretation
Islamic Religious Education subjects taught to students at every level must be treated differently in terms of mindset. If a person is born and develops a thought process from the concrete to the abstract or from the simple to the complex, Islamic Religious Education must also develop following the mindset of the learner. Islamic Religious Education at the SD level in formal material can be the same as at the MI level. However, the ability of students to analyze, find values, and develop their mindset makes Islamic Religious Education subjects feel different. The purpose of this research is to find out the dialectical approach that is carried out by Hagel and how it is implemented when it is related to Madrasah Ibtidaiyah education. The type of research used in this study is a literature study with a qualitative descriptive approach. The result of this study is that the dialectical approach is very well used in learning at Madrasah Ibtidaiyah. This is done to train students' mindsets and make students better understand an Islamic Religious Education material
- …