58 research outputs found

    New Spectrophotometric Methods for the Determination of p-Aminosalicylic Acid in Tablets

    Get PDF
    Purpose: To develop a new spectrophotometric method with improved sensitivity and at higher wavelength for the determination of p-aminosalicylic acid in tablets.Methods: Two simple and sensitive spectrophotometric methods (methods A and B) were developed using p-dimethylaminobenzaldehyde (DAB), and p-dimethylaminocinnamaldehyde (DAC) as derivatizing reagents for the determination of p-aminosalicylic acid (PAS) in tablets. The derivatization was carried out using 3M HCl-KCl buffer for DAB and 5M HCl-KCl buffer solutions.Result: The new derivatives of PAS absorbed maximally with bathochromic shift to 460 and 555 nm in the linear concentration range of 0.4 – 2.0 μg/mL with molar absorptivities of 2.4 × 104 and 3.8 × 104 L/mole/cm, respectively, compared to pure PAS which absorbed at λmax of 264 nm with molar absorptivity 7.65 × 103 L/mole/cm in the linear concentration range of 2 - 10 μg/mL. The developed methods were successfully applied to assay PAS in tablets with % recovery of 97.6 ± 1.71 and 98.4 ± 1.45 for methods A and B, respectively.Conclusion: Both PAS derivatives absorb in the visible spectral region. The presence of excipients in pharmaceutical preparations did not interfere in the determination of PAS as PAS-DAB and PAS-DAC derivatives. Both methods can be applied to determine PAS from bulk and various pharmaceutical dosage forms.Keywords: p-Aminosalicylic acid, p-dimethylaminobenzaldehyde, p-dimethylaminocinnamaldehyde, Spectrophotometr

    Pengaruh Total Assets Turnover Dan Inventory Turnover Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris total assets turnover (TAT) dan inventory turnover (IT) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari Perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2016 yaitu 58 Perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode purposive sample dimana Perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah berjumlah 21 Perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa data-data yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik, yang meliputi: tidak terjadi gejala multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan data terdistribusi normal. Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel TAT dan IT tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba secara simultan dan parsial

    Kulit Coweba (Inocarpus Fagifer Fosberg) Sebagai Antidiabetes Alami Asal Papua

    Full text link
    Coweba (Inocarpus fagifer Fosberg) has traditionally been used to treat diabetes in ethnic Isirawa, Sarmi, Papua. The purpose of this study was to extract and determine the antidiabetic active compound content of polar and non-polar extracts of skin Coweba (Inocarpus fagifer Fosberg) as the basis for the development of natural antidiabetic drugs based on local resources. The method used in this study, namely, maceration with methanol solvent, fractionation, screening phytochemical, antidiabetic activity test ɑ-glucosidase inhibition. Identification of chemical constituents in the extract contains compounds include classes of secondary metabolites: alkaloids, flavonoids, triterpenoids or steroids, saponins and tannins. The results showed that the methanol extract of red that was obtained with yield of 6.11% and a strong positive contains flavonoids and alkaloids. The results of the analysis of the methanol extract using FTIR, indicating the presence of an absorption band -OH, C = O, and C = C aromatic, characteristic for the uptake of flavonoid compounds. Test of α-glucosidase inhibitory activity, indicating that the methanol extract of the bark has coweba has the capability of the enzyme alpha glucosidase inhibition that is equal to 75.86% with IC50 value of 0.814 ppm. This indicates that the plants Coweba very potential to be developed as a raw material of natural herbal antidiabetic drugs

    Audit Kinerja Sistem Informasi Penelusuran Perkara pada Pengadilan Agama Tanjung Karang Kelas I A Bandar Lampung

    Full text link
    Pengadilan Agama Tanjung Karang Kelas I A Bandar Lampung merupakan Pengadilan Agama (PA) tingkat pertama yang berkedudukan di kota Bandar Lampung dengan wilayah hukum meliputi kota Bandar Lampung dan sekitarnya, berwenang dalam perkara perdata tertentu bagi orang-orang muslim serta sebagian non muslim. PA Tanjung Karang dalam proses pengolahan data perkaranya sudah menggunakan teknologi informasi yaitu Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). COBIT 5 merupakan sebuah kerangka yang dapat membantu organisasi atau Perusahaan dalam tata pengelolaan dan manajemen TI. Audit kinerja sistem informasi menggunakan 5 domain yaitu EDM (Evaluate, Direct and Monitor), APO (Align, Plan and Organise), BAI (Build, Acqiure and Implement), DSS (Deliver, Service and Support), MEA (Monitor, Evaluate and Asses) dengan 11 proses dan 64 aktivitas yang digunakan. Kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan pengukuran tingkat kematangan kinerja sistem informasi yaitu Maturity Level. Audit kinerja sistem informasi memperolah hasil yaitu nilai rata-rata 3,7 dari nilai 0 sampai 5 pada domain EDM03, APO01, APO011, APO012, BAI06, DSS01, DSS02, DSS03, DSS05, MEA01 dan MEA02, artinya Pengadilan Agama Tanjung Karang Kelas I A Bandar Lampung telah memiliki sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai sasaran ataupun obyektif kinerja pada penerapan aplikasi teknologi informasi yang ada, karena organisasi memiliki kendali terhadap proses teknologi informasi untuk mengurangi variasi kinerja proses sehingga proses pengembangan dapat ditentukan dengan limit yang dapat diukur, namun harus dilakukan secara berhati-hati

    Pengembangan Hidrogel Berbasis Polivinil Pirolidon (Pvp) Hasil Iradiasi Berkas Elektron sebagai Plester Penurun Demam

    Full text link
    Telah dilakukanpengembangan hidrogel berbasis PVP sebagai plester penurun demam menggunakan teknikiradiasi berkas elektron. Hidrogel berbasis PVP dibuat dengan mengiradiasi campuran polimerPVP, PVA dan bahan tambahan lainnya dengan berbagai komposisi (formula I, II III dan IV)pada dosis 20 sampai 40 kGy. Pengujian yang dilakukan terhadap hidrogel yaitu sifat fisik,fraksi gel, kadar air, daya kelengketan dan waktu penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi 20 sampai 40 kGy, hidrogelformula I mempunyai sifat fisik kurang baik yaitu rapuh, permukaan hidrogel berair danmeninggalkan residu pada kulit setelah hidrogel ditempelkan. Demikian juga dengan formula IVmempunyai sifat fisik seperti kaku, tidak elastis dan rapuh. Hidrogel formula II dan III pada dosis20 kGy mempunyai sifat fisik elastis dan agak rapuh, sedangkan pada dosis 30 kGymempunyai sifat fisik yang diinginkan seperti tidak meninggalkan residu pada kulit, liat,permukaan hidrogel tidak berair dan memberikan rasa nyaman saat digunakan. Hidrogelmenjadi sedikit kaku pada dosis 40 kGy. Fraksi gel bertambah dengan bertambahnya dosis dari20 kGy menjadi 30 kGy, selanjutnya penambahan dosis dari 30 kGy menjadi 40 kGy tidakmenyebabkan kenaikan yang bermakna terhadap fraksi gel. Pada dosis 20 kGy fraksi gelberkisar antara 83 – 87%, sedang pada dosis 30 dan 40 kGy fraksi gel berkisar antara 83-98%.Kadar air hidrogel bergantung pada konsentrasi polimer yang ada. Semakin besar konsentrasipolimer yang digunakan, semakin kecil kadar air hidrogel. Dosis iradiasi tidak berpengaruhsecara nyata pada kadar air hidrogel. Kadar air hidrogel berkisar antara 73 – 84%. Hasilpengujian terhadap daya lengket menunjukkan bahwa hidrogel formula II dan III dengan dosisiradiasi 30 dan 40 kGy mempunyai daya lengket 8,3 – 8,9 gf. Daya lengket hidrogel formula IIdan III setara dengan daya lengket hidrogel komersial (Bye Bye Fever). Hidrogel formula Imempunyai kemampuan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC lebih cepat dari padaformula II, III dan IV yaitu dalam waktu 11 menit. Hidrogel formula II dan III mempunyaikecepatan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC sebanding dengan hidrogel komersial(Bye Bye Fever) yaitu dalam waktu 12 menit. Hidrogel formula IV adalah yang paling lamamenurunkan suhu air yaitu sekitar 19 menit. Sebaliknya tanpa hidrogel (kontrol) penurunansuhu air dicapai dalam waktu sekitar 37 menit

    Narcissism in Local Budgeting: the Mirror and Mask Effectsof Public Aspiration Fund

    Full text link
    This study aims to interpret public aspiration fundin local budgeting in narcissism perspective. Discourse about "public aspiration fund”is a reality in budgeting leading to a contradiction, so the question is whether" public aspiration fund" that shows the reality in which the amount of funds used for realizing programs or activities in local government expressespublic needs and aspiration or contains another meaning related to personal interest and certain group interest. The research results provide an understanding that local budgets have potential to accentuate the "hall of mirrors". Public aspiration funds were created bybudgeting actors to express their identity as "the representatives" and to entrust the management to bureaucrats to "serve" public interests. However, in reality, the public aspiration funds have been part of an effort to serve their interests. The public aspiration fundhas become a simulacrumthat produces allthe fake deviated from the reference and create a mark as a mask, camouflage, or a mirage

    Dukungan Kelembagaan Masyarakat dalam Pembelajaran Petani untuk Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari di Kab. Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA dan Kab. Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah

    Full text link
    Forest Management is facing the challenge of implementing the sustainable forest management which includes private forest. Successfully gained the Ecolabel Certificate, some private forest management units in Central Java and Yogyakarta's districts prove that the small units run by farmers are able to implement the sustainable forest management. The farmers' success in implementing the sustainable forest management must have been gained through learning process. How the learning process was and what local institutions influencing the farmers' learning process of the sustainable private forest management were, were the research questions of this study. The study used explanatory survey method on 200 farmers in Gunung Kidul and Wonogiri. Data collection was conducted from December 2009 to February 2010. The data were analyzed by using descriptive technique and Structural Equations Model (SEM). The conclusions are : (1) informal local institutions have stronger influence in farmers' learning than formal institution;(2) local institution aspects : norm, objection of organisation, leadership are potential aspects in influencing farmers' learning intensity; (3) farmers' learning intensity can be improved by strengthening informal local institutions and improving farmers' capacities in organisation management

    Model Pengembangan Pembelajaran Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari: Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA dan Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah

    Full text link
    Pengelolaan hutan, termasuk pengelolan hutan oleh masyarakat menghadapi tantangan dalam mewujudkan pengelolaan hutan secara berkelanjutan (lestari). Keberhasilan petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Gunung Kidul dan Wonogiri sampai memperoleh Sertifikat Ekolabel membuktikan bahwa masyarakat dapat mengelola hutan secara lestari. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari suatu proses belajar. Bagaimana pembelajaran masyarakat dan faktor penentu keberhasilan proses belajar petani tersebut merupakan pertanyaan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode dengan 200 responden petani Hutan Rakyat sertifikasi di Kabupaten Gunung Kidul dan Wonogiri, serta 60 responden petani Hutan Rakyat yang belum disertifikasi, sebagai perbandingan. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Februari 2010. Analisa data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial, Structural Equations Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Intensitas belajar petani pengelola Hutan Rakyat sertifikasi rendah, disebabkan oleh faktor kelembagaan pendukung pembelajaran, kelembagaan internal masyarakat, kompetensi penyuluh, dan karakteristik individu petani; (2) kelembagaan pendukung pembelajaran dan kelembagaan internal masyarakat memiliki peran penting dalam pembelajaran petani; (3) intensitas belajar petani dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kolaborasi kelembagaan pendukung pembelajaran petani dan peningkatan kompetensi penyuluh
    corecore