256 research outputs found
Peningkatan Keterampilan Mendengarkan Cerita Anak melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas I Sdn 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar
This research is motivated by the low listening skill of class I students of SDN 020 Kualu Nenas KecamatanTambang Kabupaten Kampar. The purpose of this study is to improve children's listening skills through audiovisual media. This research was conducted at SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.The subjects of this study are the students of class I with the number of 28 people. This classroom actionresearch began to take place in early August 2016. This form of research is a classroom action research. Theinstrument of this research consisted of instrument of activity sheet of teacher and student and test of storylistening skill. Based on the results of research and data analysis can be concluded that the use of audio-visualmedia can improve the listening skills of children's stories students class I SDN 020 Kualu Nenas KecamatanTambang Kabupaten Kampar. This success is known from the average student skill score at the second meetingof the second cycle. Where in the initial data only obtained average value 66.8, at the meeting 1 cycle I obtainedan average of 72.3, at meeting 2 cycle I obtained an average of 73.8, at meeting 1 cycle II obtained an averageof 77, 1, at the second meeting of cycle II obtained an average of 83.6, while the completeness obtained by allstudents. This indicates that the audio-visual media can improve the listening skills of children's story grade ISDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar
PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT UNTUK MENJADI NASABAH PADA BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) SEBAGAI BANK HASIL MERGER
PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT UNTUK MENJADI NASABAH PADA BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) SEBAGAI BANK HASIL MERGE
Peranan Koperasi dalam Mendukung Permodalan USAha Kecil dan Mikro (UKM)
Satu dari sekian permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Mikro (UKM adalah
ketersediaan modal dan sulitnya akses permodalan terhadap lembaga keuangan bank sebagai
pemberi kredit modal USAha. Selama ini masih banyak para pelaku USAha kecil dan mikro
mendapatkan kredit modal USAha dari bank keliling atau dari para pelepas uang dengan tingkat
suku bunga yang tingggi dan memberatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai
faktor yang menjadi penyebab belum optimalnya peran koperasi dalam membantu pengembangan
UKM melalui penyediaan modal USAha. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabulasi silang antar variabel yang menjadi
penegamatan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan koperasi masih sangat
rendah terhadap pemberdayaan permodalan UKM, ada banyak faktor yang menyebabkan
rendahnya peran koperasi terhadap kemajuan UKM di kota Depok; 1) masih sedikitnya jumlah
koperasi dibandingkan jumlah UKM (1:1755), 2) masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
pentingnya berkoperasi, 3) rendahnya kemampuan SDM koperasi baik dari sisi pemahaman
tentang manfaat berkoperasi maupun dalam pengelolaan manajemennya; 4) adanya stigma
negative dari masyarakat yang menimbulkan kurangnya kepercayaan dari pelaku UKM terhadap
koperasi. Berbagai faktor tersebut telah menyebabkan pelaku UKM di kota Depok sedikit sekali
yang tergabung dalam wadah koperasi sehingga koperasi masih rendah peranannya dalam
membantu pengembangan UKM melalui penyedian modal USAha.
Keyword : peran koperasi, Usaha Kecil dan Mikro, penyediaan modal USAh
PENGEMBANGAN PRODUK BIR PLETOK SEBAGAI MINUMAN TRADISIONAL KHAS BETAWI MELALUI KEMASAN DAN PEMASARAN ONLINE
PENGEMBANGANÂ PRODUKÂ BIR PLETOK SEBAGAI MINUMAN TRADISIONAL KHAS BETAWI MELALUI KEMASAN DAN PEMASARAN ONLIN
Political Ethics In The Selection Of Local Head Candidates Fiqhi Siyasah Perspective
Political ethics serve as the foundation for anybody who aspires to be a leader. However, political life in the modern era is far from ideal. Numerous politicians employ a variety of strategies to further their goals without regard for ethical standards and principles. Politicians seeking power employ a variety of strategies, including making reckless political promises. The purpose of this study is to ascertain the public's opinion of the candidate pairs' political ethics, the elements that influence their application during elections, and the relationship between political ethics in the context of fiqhi siyasah and political ethics in Banggae District. This study employs a Normative Syar'i and Sociological Phenomenology approach. The data are derived from primary and secondary sources. The findings indicated that the public had a favorable opinion of the political ethics of the candidate pairs in the 2020 regional elections. Judging by the candidate pair's attitude in the community and their commitment to regional development and growth. Political ethics were affected by elements such as legal understanding, religious devotion, and level of education for regional head candidates in the 2020 regional head elections. Political ethics in the 2020 Pilkada in Banggae District are consistent with Fiqhi Siyasah in terms of conducting a campaign that is fair and adheres to regulations, as well as the attitudes and behavior of candidate pairs in the community.
Keywords: Political Ethics; Regional Legislative Elections; Fiqhi Siyasa
El Hospital e la Santa Cruz y San Pablo
L'Hospital de la Santa Creu i Sant Pau que va funcionar com a tal des de l'any 1401 fins a 1928, és un recinte on l'Herà ldica hi decora els murs.Amb l'anà lisi històric mitjançant l'aplicació de l'Herà ldica, podem conèixer els personatges que van intervenir en la seva construcció, qui foren els seus mecenes i els que treballaren en la cura de malalt
Perkembangan Hukum Islam Di Indonesia: Konsep Fiqih Sosial dan Implementasinya dalam Hukum Keluarga
Artikel ini mengkaji tentang perkembangan hukum Islam di Indonesia yang difokuskan pada gagasan fiqih sosial yang teraplikasi dalam hukum keluarga. Fiqih sosial adalah hasil dari upaya menggali kembali hukum Islam melalui pengkajian pada sumber-sumbernya untuk diaplikasikan dalam realitas sosial. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hukum Islam, sedangkan datanya diperoleh dari literatur yang dianalisis secara deskrpsiptif analitis. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa fiqih sosial erat kaitannya dengan kemaslahatan manusia dalam bingkai maqashih al-syar’iyah. Fiqih sosial dapat dilihat aplikasinya dalam hukum keluarga misalnya; masalah kependudukan dan Keluarga Berencana yang memiliki hubungan dengan konsep pernikahan, batasan usia penikahan yang perlu pertimbangan kesiapan fisik, psikologis di samping aturan hukum Islam dan aturan perundang-udangan; dan hadhanah anak atau pengasuhan serta pemeliharaan anak menjadi aspek penting dalam ajaran Islam. Terkait dengan peluang untuk menerapkan fiqih sosial cukup terbuka lebar sebagai upaya menjawab problematika hukum Islam di Indonesia mencerminkan respon realitas sosial yang dapat dilihat dari fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi keagamaan. Sedangkan tantangannya adalah dari sebagaian ulama tradisional yang masih melihat fiqih sebagai dogma serta kendala konfigurasi politik hukum
Kesulitan Guru dalam Mengembangkan Penilaian Sikap Peserta Didik di SDN 75 Locok Kab. Enrekang
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penilain sikap oleh guru dilakukan dengan membuat daftar skala sikap dan dilaksanakan pada setiap proses pembelajaran berlangsung. Tetapi belum maksimal karena belum mencakup semua dimensi dalam penilaian sikap, yaitu meliputi pelaksanaan, perencanaan, pengolahan penilaian sikap dan penilaian sikap peserta didik terhadap guru, mata pelajaran dan sosial. Selain itu, belum ada pedoman penilaian sikap yang jelas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ada tiga kesulitan yang di alami oleh guru dalam melaksanakan penilaian sikap peserta didik yaitu : pertama sulitnya mengembangkan instrumen penilaian sikap yang terdiri dari menentukan spesifikasi insturmen, menulis instrumen dan skala instrumen, kedua sulitnya mengembangkan kriteria penilaian sikap dan yang ketiga sulitnya mengembangkan teknik penilaian sikap
A Description of Impostor Phenomenon in Certified Registered Nurse Anesthesiologists
Background: Imposter Phenomenon (IP) is an evolving, multidimensional construct defined as self-perceived intellectual phoniness and professional ineptitude frequently experienced by individuals working in high performance or competitive environments. IP consequences include psychological distress, role under-optimization, and professional paralysis. Certified Registered Nurse Anesthesiologists (CRNAs) are at risk for impostorism; however, IP presence, intensity, and career effects are unknown.
Purpose: The study measured IP in CRNAs and determined the relationship between IP and select sociodemographic and practice variables.
Methods:
Design: A descriptive, cross-sectional correlation design measured IP using an Internet-based survey from a random sample of 170 members of the American Association of Nurse Anesthesiology (AANA).
Variables:
Dependent Variable: IP prevalence was measured.
Independent Variables: CRNA age, gender identity, race/ethnicity, education level, clinical experience, anesthesia practice model, select clinical skills, decision-making, and state scope of practice were analyzed for significant relationships.
Instrument: The Clance Imposter Phenomenon Scale (CIPS) is a 20-item instrument that measures IP presence and intensity. The instrument demonstrates good reliability (Cronbach’s alpha ranged from 0.85 to 0.96) and content validity.
Data Analysis: Extensive descriptive statistics explored the relationships among the categorical independent and dependent variables
Results: Participants were mostly male (53.5%), White (93.5%), had a mean age of 55.5 years (SD = 10.4), and practiced for 18.3 mean years (SD = 11.1). These variables were significantly different from the AANA membership profile. IP prevalence was 55.9% with a mean CIPS score of 44.6 (SD = 14.4). Significant relationships were identified among race/ethnicity (p = .044), age (p = .033), and years of clinical practice (p = .012).
Conclusion: IP was highly prevalent in the CRNA sample and pervasive across multiple practice settings; however, significant relationships were only found between race/ethnicity, age, and practice years. IP antecedents were not elucidated but may include harmful messaging and other societal constructs involving nursing’s role in health care. Identifying IP early in the CRNA’s career and adopting healthy management strategies may help CRNAs optimize their health care role and lead to a more productive professional experience. Study limitations include the research design, small sample size, and divergent participant characteristics
- …